Gejala dan Tanda Mayor 1. Agen pencedera fisiologis (mis. Nyeri Akut
Subjektif Inflamasi, iskemia, neoplasma)
1.Mengeluh nyeri 2. Agen pencedera kimiawi (mis.
Terbakar, bahan kimia iritan)
Objektif
3. Agen pencedera fisik (mis. Abses,
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis.waspada, posisi amputasi, terbakar, terpotong,
menghindari nyeri) menggangkat berat, prosedur
3. Gelisah operasi, trauma, latihan fisik
4. Frekuensi nadi meningkat berlebihan)
5. Sulit tidur
Objektif
6. Tekanan darah meningkat
7. Pola napas berubah
8. Nafsu makan berubah
9. Proses berfikir terganggu
10. Menarik diri
11. Berfokus pada diri sendiri
12. Diaforesis
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Gejala dan Tanda Mayor 1. Penyakit kronis (mis. diabetes. melitus). Resiko Infeksi
2. Efek prosedur invasi.
Subjektif 3. Malnutrisi.
4. Peningkatan paparan organisme patogen
Objektif lingkungan.
5. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer:
Gangguan peristaltik,
Gejala dan Tanda Minor Kerusakan integritas kulit,
Subjektif Perubahan sekresi pH,
Penurunan kerja siliaris,
Ketuban pecah lama,
Objektif Ketuban pecah sebelum waktunya,
Merokok,
statis cairan tubuh.
6. Ketidakdekuatan pertahanan tubuh
sekunder :
Penurunan homolobin,
Imununosupresi,
Leukopenia,
Supresi respon inflamasi,
Vaksinasi tidak adekuat.
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Gejala dan Tanda Mayor 1. Penurunan kapasitas kandung kemih Gangguan Eliminasi Urin
Subjektif 2. Iritasi kandung kemih
1. Desekan berkemih (Urgensi)
(Termogulasi tidak Efektif)
3. Penurunan kemampuan menyadari
2. Urin menetas (dribbling)
3. Sering buang air kecil tanda-tanda gangguan kandung
4. Nokturia kemih
5. Mengompol 4. Efek tindakan medis dan diagnostik
6. Enuresis (mis. operasi ginjal , operasi saluran
Objektif kemih, anestesi, dan obat-obatan)
7. Distensi kandung kemih
8. Berkemih tidak tuntas (Hesitancy)
5. Kelemahan otot pelvis
9. Volume residu urin meingkat 6. Ketidakmampuan mengakses toilet
(mis. imobilitas)
Gejala dan Tanda Minor 7. Hambatan lingkungan
Subjektif 8. Ketidakmampuan
(tidak tersedia) mengkomunikasikan kebutuhan
eliminasi
Objektif 9. Outlet kandung kemih tidak lengkap
(tidak tersedia)
(mis. anomali saluran kemih
kongenital)
10. Imaturitas (pada anak usia < 3 tahun)
• Sensasi berkemih meningkat sesuai usia
• Desakan berkemih (Urgensi) menurun -Monitor integritas kulit pasien
• Distensi kandung kemig menurun
• Berkemih tidak tuntas (hesitancy) menurun Terapeutik
• Volume residu urine menurun • Buka pakaian yang diperlukan untuk
• Urin menetes (dribbling) menurun memudahkan eliminasi
• Nokturia menurun • Dukung penggunaan
• Mengompol menurun toilet/commode/pispot/urinal secara
• Enuresis menurun konsisten
• Disuria menurun • Jaga privasi selama eliminasi
• Anuria menurun • Ganti pakaian pasien setelah
• Frekuensi BAK membaik eliminasi, jika perlu
• Karakteristik urine membaik • Bersihkan alat bantu BAK/BAB
setelah digunakan
• Latih BAK/BAB sesuai jadwal, jika
perlu
• Sediakan alat bantu (mis. kateter
eksternal, urinal), jika perlu
Edukasi
-Anjurkan BAK/BAB secara rutin
-Anjurkan ke kamar mandi/toilet, jika
perlu
Thanks
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon and infographics & images by Freepik