Anda di halaman 1dari 3

Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kreteria Hasil Intervensi

Nyeri Akut Setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen Nyeri


Penyebab: selama 2 x 24 Jam/menit diharapkan Observasi
 Agen pencedera fisiologis ( misl, keluhan nyeri dapat teratasi dengan kreteria
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
inflamasi, iskemia, neoplasma) hasil sebagai berikut:
 Agen pencedera kimiawi ( misl, SLKI : Luaran utama : kualitas, intensitas nyeri
terbakar, bahan kimia iritan) Tingkat Niyeri 2. Identifikasi skala nyeri
 Agen pencedera fisik ( misl, amputasi,  Keluhan nyeri menurun
Terapeutik
terbakar, terpotong, mengangkat  Sikap meringis menurun
berat, prosedur oprasi, trauma, latihan  Sikap gelisah menurun 3. Berikan teknik nonfarmakolofis untuk mengurangi
fisik berlebihan)  Sikap protektif menurun rasa nyeri (missal, TENS, hypnosis, akupuntur, terapi
Gejala dan Tanda Mayor  Pola tidur menbaik music, biofeedback, kompres dingin/hangat, )
Subjektif : Luaran Tambahan : Kontrol Nyeri
4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
 Mengeluh nyeri  Penggunaan analgesic
Objektif :  Kemampuan menggunakan teknik (misalnya, suhu ruangan, pencahayaan dan
 Tampak meringis non farmakologi kebisingan)
 Bersikap protektif (missal, waspada, Edukasi
posisi menghindari nyeri)
 Gelisah 5. Jelaskan strategi meredakan nyeri menggunakan
 Frekuensi nadi meningkat teknik relaksasi (missal, seperti nafas dalam)
 Sulit tidur Kolaborasi
Gejala dan Tanda Minor
6. Kolaborasi pemberian analgetik.
Subjektif :-
Objektif :
 Tekanan darah meningkat
 Pola nafas berubah
 Nafsu makan berubah
 Proses berfikir terganggu
 Menarik diri
 Berfokus pada diri sendiri
 Diaphoresis
Gangguan Mobilitas Fisik Setelah dilakukan asuhan keperawatan Dukungan Mobilitas
Penyebab : selama 2 x 24 jam/menit diharapkan Observasi
 Kerusakan integritas struktur tulang gangguan mobilitas fisik dapat teratasi 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
 Perubahan metabolism dengan kreteria hasil sebagai berikut : 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
 Ketidakbugaran fisik SLKI : Mobilitas Fisik
Terapeutik
 Penurunan kendali otot  Pergerakan ekstermitas meningkat
 Penurunan masa otot  Kekuatan otot meningkat 3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
 Keterlambatan perkembangan  Rentang gerak (ROM) meningkat meningkatkan pergerakan
 Kekakuan sendi  Nyeri menurun Edukasi
 Kontraktur  Kecemasan menurun
4. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
 Malnutrisi
5. Anjurkan melakukan mobilisasi sederhana yang harus
 Gangguan muskuluskleletal
 Gangguan neuromuscular dilakukan (misalnya, duduk di tempat tidur, duduk di
 Efek agen farmakologis sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi
 Program pembatasan gerak
 Nyeri
 Kecemasan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif :
 Mengeluh sulit menggerakan
ekstermitas
Objektif :
 Kekuatan otot menurun
 Rentang gerk ROM menurun
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif :
 Nyeri saat bergerak
 Enggan melakukan pergerakan
 Merasa cemas saat bergerak
Objektif :
 Sendi kaku
 Gerakan tidak terkoordinasi
 Gerakan terbatas
 Fisik lemah
Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan Infeksi
selama 2 x 24 jam diharapkan tidak terjadi Observasi
Faktor risiko : infeksi dengan kriteria hasil: 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
□ Penyakit Kronis (mis. Diabetes mellitus) Tingkat Infeksi : sistemik
□ Efek prosedur invasif □ Tidak ada demam (36.5-37oC) Terapeutik
□ Malnutrisi □ Tidak ada kemerahan 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
□ Peningkatan paparan organisme □ Tidak ada nyeri pasien dan lingkungan pasien
pathogen lingkungan □ Vesikel normal 3. Berikan perawatan kulit pada area edema
□ Ketidakadekuatan pertahanan tubuh □ Tidak ada letargi
4. Pertahanakan teknik aseptic pada pasien berisiko
primer: □ Tidak ada cairan berbau busuk
tinggi
□ Gangguan peristaltic □ Tidak ada sputum berwarna hijau
□ Kerusakan integritas kulit □ Tidak ada piuria Edukasi
□ Perubahan sekresi pH □ Tidak mengalami malaise 5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
□ Penurunan kerja siliaris □ Tidak menggigil 6. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
□ Ketuban pecah lama □ Tidak ada letargi 7. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
□ Ketuban pecah sebelumnya □ Tidak mengalami gangguan 8. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
□ Merokok kognitif 9. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
□ Statis cairan tubuh □ Kadar sel darah putih normal operasi.
□ Ketidakadekuatan pertahanan tubuh (9000-30000 sel/mm)
sekunder
□ Penurunan hemoglobin
□ Imununosupresi
□ Leukopenia
□ Supresi respon inflamasi
□ Vaksinasi tidak adekuat

Anda mungkin juga menyukai