Anda di halaman 1dari 24

SDKI SLKI SIKI

D.0074 Status Kenyamanan (L.08064) MANAJEMEN NYERI (I. 08238)


Gangguan Rasa Nyaman
berhubungan dengan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam 1. Observasi
o Gejala Penyakit diharapkan status kenyamanan dapat meningkat  lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
o Kurang pengendalian nyeri
situasioal/lingkungan  Kesejahteraan fisik meningkat  Identifikasi skala nyeri
o Ketidakadekuatan sumber daya  Kesejahteraan psikologis meningkat  Identifikasi respon nyeri non verbal
(Mis.dukungan finasial, sosial,  Dukungan sosial dari keluarga meningkat  Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
dan pengetahuan)  Dukungan sosial dari teman meningkat nyeri
o Kurangnya privasi  Perawatan sesuai keyakinan budaya  Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
o Gangguan stimulus lingkungan meningkat  Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
o Efek samping terapi  Perawatan sesuai kebutuhan meningkat  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
 Kebebasan melakukan ibadah meningkat  Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
(mis.medikasi,radiasi,kemoterapi)
 Rileks meningkat diberikan
o Gangguan adaptasi kehamilan
 Keluhan tidak nyaman menurun  Monitor efek samping penggunaan analgetik
 Gelisah menurun 2. Terapeutik
Gejala dan tanda mayor
 Keluhan sulit tidur menurun  Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
Subjektif: mengeluh tidak nyaman
 Keluhan kedinginan menurun nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik,
Objektif: Gelisah
 Keluhan kepanasan menurun biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
 Gatal menurun terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Gejala dan tanda minor  Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
 Mual menurun
Subjektif: Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
 Lelah menurun
1. Mengeluh sulit tidur  Fasilitasi istirahat dan tidur
 Merintih menurun
2. Tidak mampu rileks  Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
 Menangis menurun
3. Mengeluh kedinginan/kepanasan strategi meredakan nyeri
 Iritabilitas menurun
4. Merasa gatal 3. Edukasi
 Menyalahkan diri sendiri menurun
5. Mengeluh mual  Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Konfusi menurun
6. Mengeluh lelah  Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Konsumsi alcohol menurun
 Percobaan bunuh diri menurun  Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
Objektif :  Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Memori masa lalu membaik
1. Menunjukan gejala distress  Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
 Suhu ruangan membaik
2. Tampak merintih/menangis nyeri
 Pola eliminasi membaik
3. Pola eliminasi berubah 4. Kolaborasi
 Postur tubuh membaik
4. Postur tubuh berubah  Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
 Kewaspadaan membaik
5. Iritabilitas  Pola hidup membaik
 Pola tidur membaik B. Pengaturan Posisi (I.01019)
1. Observasi
 Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah
mengubah posisi
 Monitor alat traksi agar selalu tepat
2. Terapeutik
 Tempatkan pada matras/tempat tidur terapeutik yang
tepat
 Tempatkan pada posisi terapeutik
 Tempatkan objek yang sering digunakan dalam
jangkauan
 Tempatkan bel atau lampau panggilan dalam
jangkauan
 Sediakan matras yang kokoh/kuat
 Atur posisi tidur yang disukai, jika tidak kontraindikasi
 Atur posisi untuk mengurangi ssak(mis.semi-fowler)
 Atur posisi yang meningkatkan drainage
 Posisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
 Imobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera
dengan tepat
 Tinggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat
 Tinggikan anggota gerak 200 atau lebih di atas level
jantung
 Tinggikan tempat tidur bagian kepala
 Berikan bantal yang tepat pada leher
 Berikan topangan pada area edema (mis. Bantal di
bawah lengan dan skrotum)
 Posisikan untuk mempermudah ventilasi/perfusi
(mis.tengkurap/good lung down)
 Motivasi melakukan ROM aktif atau pasif
 Motivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai
kebutuhan
 Hindari menempatkan pada posisi yang dapat
meningkatkan nyeri
 Hindari menempatkan stump amputasi pada posisi fleksi
 Hindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka
 Minimalkan gesekan dan tarikan saat mengubah posisi
 Ubah posisi setiap 2 jam
 Ubah posisi dengan teknik logroll
 Pertahankan posisi dan integritas raksi
 Jadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi

3. Edukasi
 Inforormasikan saat akan dilakukan perubahan posisi
 Ajarkan cara menggunakan postur tubuh yang baik dan
mekanika tubuh yang baik selama mekakukan perubahan
posisi
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum melakukan
perubahan posisi
SDKI SLKI SIKI
D.0075 Status Kenyamanan Pascapartum (L.07061) MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
Ketidaknyamanan Pascapartum
berhubungan dengan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam 1. Observasi
o Trauma perineum selama diharapkan status kenyamanan dapat meningkat  lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
persalinan dan kelahiran Kriteria Hasil: nyeri
o Involusi uterus,proses  kontraksi uterus meningkat  Identifikasi skala nyeri
pengembalian ukuran rahim  payudara bengkak meningkat  Identifikasi respon nyeri non verbal
keukuran semula  tekanan daran meningkat  Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
o Pembengkakan payudara  frekuensi nadi meningkat nyeri
dimana alveoli mulai terisi ASI  keluhan tidak nyaman menurun  Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
o Kekurangan dukungan dari  meringis menurun  Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
keluarga dan tenaga kesehatan  berkeringat menurun  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
o Ketidaktepatan posisi duduk  menangis menurun  Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
o Factor budaya  merintih menurun diberikan
 luka epistomi membaik  Monitor efek samping penggunaan analgetik
2. Terapeutik
Gejala dan tanda mayor
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
Subjektif: mengeluh tidak nyaman
nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik,
Objektif:
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
1. tampak meringis
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
2. terdapat kontraksi uterus
 Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
3. Luka Episiotomi
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
4. Payudara bengkak
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
Gejala dan tanda Minor
strategi meredakan nyeri
Subjektif: -
3. Edukasi
Objektif:
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
1. Tekanan dara meningkat
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
2. Frekuensi nadi meningkat
 Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
3. Berkeringat berlebihan
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
4. Menangis/merintih
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
5. haemorroid
nyeri
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Terapi Relaksasi (I.09326)


1. Observasi
 Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan
berkonsentrasi atau gejala lain yang menganggu
kemampuan kognitif
 Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
 Identifikasi kesediaan, kemampuandan
penggunaanteknik sebelumnya
 Periksa ketengangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah
dan suhu sebelum dan sesudah latihan
 Monitor responterhadap terapi relaksasi
2. Terapeutik
 Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang yang nyaman
 Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
 Gunakan pakaian yang longgar
 Gunakan nada suara yang lembut dengan irama lambat
 Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis lain jika sesuai
3. Edukasi
 Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis relaksasi
yang tersediah
 Jelaskan secara rincih interversi relaksasi yang dipilih
 Anjurkan mengambil posisi nyaman
 Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
 Anjurkan untuk mengulangi atau melatih teknik yang
dipilih
 Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi
SDKI SLKI SIKI
D.0076 Tingkat Nausea (L.08065) Manajemen Mual (I. 03117)
Nusea berhubungan dengan 1. Observasi
o gangguan biokimiawi (mis: Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam  Identifikasi pengalaman mual
uremia, ketoasidosis diharapkan tingkat nausea dapat menurun  Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan (mis:bayi,anak-
diabetic) Kriteria Hasil: anak, dan mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara
o gangguan pada esophagus  Nafsu makan meningkat efektif)
o distensi lambung  Keluhan mual menurun  Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis: nafsu
o iritasi lambung  Perasaan asam di mulut menurun makan,aktivitas, kinerja,tanggungjawab peran, dan tidur)
o gangguan pancreas  Sensasi menurun  Identifikasi factor penyebab mual (mis, pengobatan dan
 Sensasi dingin menurun prosedur)
o perengangan kapsul limpa
 Frekuensi menelan menurun  Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual (kecuali mual
o tumor terlokalisasi
 Diaphoresis menurun pada kehamilan)
(mis.neuroma akustik, tumor
 Jumlah saliva menurun  Monitor mual (mis.frekuensi,durasi,dan tingkat keparahan)
otak primer atau sekunder,
 Pucat membaik  Monitor asupan nutrisi dan kalori
metastasis tulang didasar
 Takikardi membaik 2. Terapeutik
tengkorak)
 Dilatasi pupil membaik  Kendalikan factor lingkungan penyebab mual (mis:bau tak
o peningkatan tekanan
sedap, suara dan rangsangan visual yang tidak
intraabdominal
menyenangkan)
(mis.keganasan
 Kurangi atau hilangkan keadaaan penyebab mual(mis:
intraabdomen)
kecemasan,krtakutan dan kelelahan)
o peningkatan tekanan
 Berikan makanan dalam jumlah kecil yang menarik
intracranial  Berikan makanan dingin, cairan bening,tidak berbau dan tidak
o peningkatan tekanan berwarna jika perlu
intraorbital (mis.glaukoma) 3. Edukasi
o mabuk perjalanan  Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
o kehamilan  Anjurkan sering membersihkan mulut kecuali jika merangsang
o aroma tidak sedap muntah
o rasa makanan/minuman  Anjukan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
yang tidak enak  Akjarkan menggunakan teknik nonfarmakologis untuk
o stimulus penglihatan tidak mengatasi mual
menyenangkan 4. Kolaborasi
o factor Pemberian anti emesis jika perlu
psikologis(mis.kecemasan,
ketakutan, stress)
o efek agen farmakologis
o efek toksin
gejala dan tanda mayor
subjektif:
1. mengeluh mual
2. meraa ingin muntah
3. tidak berminat makan
objektif: -

gejala dan tanda minor


subjektif:
1. merasa asam di mulut
2. sensasi panas/dingin
3. sering menelan
objektif:
1. saliva meningkat
2. pucat
3. diaphoresis
4. takikardia
5. pupil dilatasi
SDKI SLKI SIKI
D.0077 Tingkat Nyeri L.08066 A. MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
Nyeri Akut berhubungan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam
diharapkan tingkat nyeri dapat menurun 1. Observasi
dengan
Kriteria hasil:  lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
 Agen Pencedera fisiologis nyeri
 Kemampuan menuntaskan aktivitas
(Misal: Inflamasi, Iskemia,  Identifikasi skala nyeri
meningkat  Identifikasi respon nyeri non verbal
Neoplasma)
 Keluhan nyeri menurun  Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Agen Pencedera kimiawi  Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
 Meringis menurun
(MIsal: Terbakar, bahan  Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
 Sikapprotektif menurun  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
kimia iritan)
 Gelisah menurun  Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
 Agen Pencedera Fisik diberikan
 Kesulitantidur menurun
(Misal: Abses, Amputasi,  Monitor efek samping penggunaan analgetik
 Menarik diri menurun 2. Terapeutik
Terbakar, Terpotong,
 Berfokus pada diri sendiri menurun  Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Mengangkat berat, Prosedur (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback,
 Diaphoresis menurun
Operasi,Trauma, Latihan terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
 Perasaan depresi (tertekan) menurun
fisik berlebihan) kompres hangat/dingin, terapi bermain)
 Perasaantakut mengalamicedera berulang  Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
Gejala dan tanda mayor
menurun ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Subjektif: mengeluh nyeri  Fasilitasi istirahat dan tidur
 Anoreksia menurun
Objektif:  Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
 Perineum terasa tertekan menurun strategi meredakan nyeri
1. Tampak meringis
 Uterus teraba membulat menurun 3. Edukasi
2. Bersikap protektif  Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Keteganganotot menurun
(Misal:Waspada,posisi  Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Muntah menurun  Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
menghindari nyeri)
 Mual menurun  Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
3. Gelisah  Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 Frekuensi nadi membaik
4. Frekuensi nadi meningkat 4. Kolaborasi
 Pola napas membaik  Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
5. Sulit tidur
 Tekanan darah membaik
Gejala dan tanda minor
 Proses berpikir membaik B. PEMBERIAN ANALGETIK (I.08243)
Subjektif: Tidak Ada
 Fokus membaik
1. Observasi
Objektif:  Fungsi berkemih membaik  Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus, pereda,
1. Tekanan darah meningkat  Perilaku membaik kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi)
 Identifikasi riwayat alergi obat
2. Pola Napas berubah  Nafsu makan membaik
 Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. Narkotika, non-
3. Nafsu makan berubah  Pola tidur membaik narkotika, atau NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri
4. Proses berfikir terganggu  Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian
analgesik
5. Menarik diri
 Monitor efektifitas analgesik
6. Berfokus pada diri sendiri 2. Terapeutik
7. Diaforesis  Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai
analgesia optimal, jika perlu
 Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opioid
untuk mempertahankan kadar dalam serum
 Tetapkan target efektifitas analgesic untuk mengoptimalkan
respon pasien
 Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek
yang tidak diinginkan
3. Edukasi
 Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai
indikasi
SDKI SLKI SIKI
D.0078 Tingkat Nyeri L.08066 A. MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
Nyeri Kronis berhubungan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam
dengan diharapkan tingkat nyeri dapat menurun 1. Observasi
1. Kondisi musculoskeletal Kriteria hasil:
kronis  lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
 Kemampuan menuntaskan aktivitas
2. Kerusakan sistem saraf nyeri
meningkat
3. Penekanan saraf  Identifikasi skala nyeri
 Keluhan nyeri menurun
4. Infiltrasi tumor  Identifikasi respon nyeri non verbal
 Meringis menurun
5. Ketidakseimbangan  Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Sikapprotektif menurun
neurotransmitter,  Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
 Gelisah menurun
neuromodulator, dan  Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
 Kesulitantidur menurun
reseptor  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
 Menarik diri menurun
6. Gangguan imunitas (mis.  Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
 Berfokus pada diri sendiri menurun
Neuropati terkait HIV, virus diberikan
 Diaphoresis menurun
varicella-zoster)  Monitor efek samping penggunaan analgetik
 Perasaan depresi (tertekan) menurun
7. Gangguan fungsi metabolic
 Perasaantakut mengalamicedera berulang
8. Riwayat posisi kerja statis 3. Terapeutik
menurun
9. Pengingkatan indeks massa a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 Anoreksia menurun
tubuh (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback,
 Perineum terasa tertekan menurun
10. Kondisi pasca trauma terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
 Uterus teraba membulat menurun
11. Tekanan emosional kompres hangat/dingin, terapi bermain)
 Keteganganotot menurun
12. Riwayat b. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
 Muntah menurun
penganiayaan(mis.fisik, ruangan, pencahayaan, kebisingan)
 Mual menurun
psikologis,seksual) c. Fasilitasi istirahat dan tidur
 Frekuensi nadi membaik
13. Riwayat penyalahgunaan d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
 Pola napas membaik
obat/zat strategi meredakan nyeri
 Tekanan darah membaik
4. Edukasi
 Proses berpikir membaik
Gejal dan tanda mayor a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Fokus membaik
Subjektif: b. Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Fungsi berkemih membaik
1. Mengeluh nyeri c. Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
 Perilaku membaik
2. Merasa depresi (tertekan) d. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Nafsu makan membaik
Objektif: e. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 Pola tidur membaik
1. Tampak meringis 5. Kolaborasi
2. Gelisah a. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3. Tidak mampu menuntaskan
aktivitas B. PEMBERIAN ANALGETIK (I.08243)
Gejala dan tanda minor
Subjektif: merasa takut 5. Observasi
mengalami cedera berulang  Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus, pereda,
Objektif: kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi)
1. Bersikap protektif (mis.  Identifikasi riwayat alergi obat
Posisi menghindari nyeri)  Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. Narkotika, non-
2. Waspada narkotika, atau NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri
3. Pola tidur berubah  Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian
4. Anoreksia analgesik
5. Fokus menyempit  Monitor efektifitas analgesik
6. Berfokus pada diri sendiri 6. Terapeutik
 Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai
analgesia optimal, jika perlu
 Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opioid
untuk mempertahankan kadar dalam serum
 Tetapkan target efektifitas analgesic untuk mengoptimalkan
respon pasien
 Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek
yang tidak diinginkan
7. Edukasi
 Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
8. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai
indikasi
SDKI SLKI SIKI
D.0079 Tingkat Nyeri L.08066 A. MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
Nyeri Melahirkan berhubungan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam
dengan diharapkan tingkat nyeri dapat menurun 1. Observasi
Dilatasi serviks Kriteria hasil:
Pengeluaran janin b. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
 Kemampuan menuntaskan aktivitas
nyeri
Gejala dan tanda mayor meningkat c. Identifikasi skala nyeri
Subjektif  Keluhan nyeri menurun d. Identifikasi respon nyeri non verbal
1. Mengeluh nyeri e. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Meringis menurun
2. Perineum terasa tertekan f. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Objektif:  Sikapprotektif menurun g. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
1. Ekspresi wajah meringis  Gelisah menurun h. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
2. Berposisi meringankan nyeri  Kesulitantidur menurun i. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
3. Uterus teraba membulat diberikan
 Menarik diri menurun j. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Gejala dan tanda minor  Berfokus pada diri sendiri menurun
Subjektif  Diaphoresis menurun 2. Terapeutik
1. Mual a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 Perasaan depresi (tertekan) menurun
2. Nafsu makan (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback,
menurun/meningkat  Perasaantakut mengalamicedera berulang terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
Objektif: menurun kompres hangat/dingin, terapi bermain)
1. Tekanan darah meningkat b. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
 Anoreksia menurun
2. Frekuensi nadi meningkat ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Ketengangan otot meningkat  Perineum terasa tertekan menurun c. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pola tidur berubah  Uterus teraba membulat menurun d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
5. Fungsi berkemih berubah  Keteganganotot menurun strategi meredakan nyeri
6. Diaphoresis 3. Edukasi
7. Gangguan perilaku  Muntah menurun a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
8. Perilaku ekspresif  Mual menurun b. Jelaskan strategi meredakan nyeri
9. Pupil dilatasi  Frekuensi nadi membaik c. Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
10. Muntah d. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Pola napas membaik
11. Fokus pada diri sendiri e. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 Tekanan darah membaik 4. Kolaborasi
 Proses berpikir membaik a. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
 Fokus membaik
 Fungsi berkemih membaik B. PEMBERIAN ANALGETIK (I.08243)
 Perilaku membaik
1. Observasi
 Nafsu makan membaik
 Pola tidur membaik  Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus, pereda,
kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi)
 Identifikasi riwayat alergi obat
 Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. Narkotika, non-
narkotika, atau NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri
 Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian
analgesik
 Monitor efektifitas analgesik

2. Terapeutik
a. Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai
analgesia optimal, jika perlu
b. Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opioid
untuk mempertahankan kadar dalam serum
c. Tetapkan target efektifitas analgesic untuk mengoptimalkan
respon pasien
d. Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek
yang tidak diinginkan
3. Edukasi
a. Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai
indikasi
SDKI SLKI SIKI
D.0080 Tingkat Ansietas L.09093 Reduksi Ansietas ( I.09314)
Ansietas berhubungan dengan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 1. Obesevasi
1. Krisis situasional jam diharapkan tingkat ansietas dapat  Identifikasi saat itngkat ansietas berubah
2. Kebutuhan tidak terpenuhi menurun (mis.kondisi,waktu,stesor)
3. Krisis maturasional Kriteria Hasil:  Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
4. Ancaman terhadap konsep diri  Verbalisasi kebingungan menurun  Monitor tanda-tanda ansietas(verbal dan non verb al)
5. Ancaman terhadap kematian  Verbalisasi khawatir akibat kondisi
6. Kekhawatiran mengalami yang dihadapi 2. Terapeutik
kegagalan  Perilaku gelisah menurun  Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
7. Disfungsi system keluarga  Perilaku tegang menurun kepercayaan
8. Hubungan orang tua-anak tidak  Keluhan pusing menurun  Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
memuaskan  Anoreksia menurun  Pahamni situasi yang membuat ansietas
9. Faktor keturunan (temperamen  Palpitasi menurun  Dengarkan dengan penuh perhatian
mudah teragitasi sejak lahir)  Frekuensi pernapasan menurun  Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
10. Penyalahgunaan zat  Frekuensi nadi menurun  Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
11. Terpapar bahaya  Tekanan darah menurun  Diskusikan perencenaan realistis tentang
lingkungan(mis.toksin,  Diaforesisi menurun peristiwa yang akan datang
polutan,dan lain-lain)  Tremor menurun 3. Edukasi
12. Kurang terpapar informasi  Pucat menurun  Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang dialami
 Konsentrasi membaik  Informasikan secara factual mengenai diagnosis,
Gejala dan tanda mayor  Pola tidur membaik pengobatan dan prognosis
Subjektif:  Perasaan keberdayaan membaik  Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
1. Merasa binggung  Kontak mata membaik  Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif sesuai
2. Merasa khawatir dengan akibat  Pola berkemih membaik kebutuhan
dari kondisi yang dihadapi  Orientasi membaik  Anjurkan mengungkapkan persaan dan persepsi
Objektif:  Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
1. Tampak gelisah  Latih pengunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
2. Tampak tegang  Latih teknik relaksasi
3. Sulit tidur 4. Kolaborasi
 Kolaborasu pemberian obat ansietas jika perlu
Gejala dan tanda minor
Subjektif:
1. Mengeluh pusing
2. Anoreksia
3. Palpitasi
4. Merasa tidak berdaya
Objektif:
1. Frekuensi napas meningkat
2. Frekuensi nadi meningkat
3. Tekanan darah meningkat
4. Diaforesis
5. Tremor
6. Muka tampak pucat
7. Suara bergetar
8. Kontak mata buruk
9. Sering berkemih
10. Berorientasi pada masa lalu

SDKI SLKI SIKI


D.0081 Tingkat Berduka (L.09094) Dukungan Proses Berduka (I.02028)
Berduka berhubungan dengan 1. Observasi
1. Kematian keluarga atau Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam  Identifikasi kehilangan yang dihadapi
orang yang berarti diharapkan Tingkat Berduka dapat membaik  Identifikasi proses berduka
2. Antisipasi kematian keluarga Kriteria Hasil:  Identifikasi sifat keterikatan pada orang yang meninggal
atau orang yang berarti  Verbalisasi menerima kehilangan meningkat  Identifikasi reaksi awal terhadap kehilangan
3. Kehilangan (objek,  Verbalisasi harapan meningkat
pekerjaan, fungsi,status,  Verbalisasi perasaan berguna meningkat 2. Terapeutik
bagian tubuh, hubungan  Verbalisasi perasaan sedih menurun  Tunjukan sikap menerima dan empati
sosial)  Verbalisasi perasaaan bersalah atau  Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan kehilangan
4. Antisipasi kehilangan menyalahkan orang lain menurun
 Motivasi unruk menguatkan dukungan keluarga
(objek, pekerjaan,  Menangis menurun
 Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang
fungsi,status, bagian tubuh,  Verbalisasi mimpi buruk menurun
nyaman
hubungan sosial)  Fobia menurun
 Diskusikan strategi koping yang dapat digunakan
 Marah menurun
Gejala dan tanda mayor  Panik menurun
Subjektif:  Pola tidur membaik 3. Edukasi
1. Merasa sedih  Konsentrasi membaik  Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa sikap
2. Merasa bersalah atau  Imunitas membaik mengingkari,marah, tawar menawar, depresi, dan menerima
menyalahkan orang lain adalah wajar dalam menghadapi kehilangan
3. Tidak menerima kehilangan  Anjurkan mengekspresikan perasaan kehilangan
4. Merasa tidak ada harapan  Anjurkan melewati proses berduka secara bertahap
Objektif:
1. Menangis
2. Pola tidur berubah
3. Tidak mampu berkonsentrasi
Gejala dan tanda minor
Subjektif:
1. Mimpiburuk atau pola mimpi
berubah
2. Merasa tidak berguna
3. fobia
Objektif:
1. marah
2. tampak panik
3. tidak imunitas terganggu
SDKI SLKI SIKI
D.0083 Citra tubuh (L.09067) Promosi citra tubuh( I.09305)
Gangguan Citra Tubuh 1. Observasi
berhubungan dengan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam  Identifikasi harapan, citra tubuh berdasarkan tahap
1. perubahan struktur/bentuk diharapkan citra tubuh dapat meningkat perkembangan
tubuh (mis.amputasi, trauma,  melihat bagian tubuh meningkat  Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi
luka bakar, obesitas, jerawat)  menyentuh bagian tubuh meningkat sosial
2. perubahanfungsih tubuh  verbalisasi kecacatan bagian tubuh  Monitor apakah pasien bias melihat bagian tubuh yang berubah
(mis.pross penyakit, meningkat
kehamilan,kelumpuhan)  verbalisasi kehilangan bagian tubuh 2. Terapeutik
3. perubahan fungsi kognitif meningkat  Diskusikan perub ah an tub uh dan fungsinya
4. ketidaksesuaian budaya,  verbalisasi perasaaan negative tentang  Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
keyakinan atau system nilai perubahan tubuh menurun  Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra tubuh
5. transisi perkembangan  verbalisasi kekawatiran pada penolakan atau
 Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tantang perubahan
6. gangguan psikososial reaksi orang lain menurun
citra tubuh
7. efek tindakan/pengobatan  verbalisasi perubahan gaya hidup menurun
(mis.pembedahan,  menyembunyikan bagian tubuh berlebihan
kemoterapi, terapi radiasi) 3. Edukasi
menrun
 Jelaskan kepada keluarga tentang pera3watan perubahan
 focus pada penampilan masa lalu menurun
citra tubuh
Gejala dan tanda mayor  focus pada kekuatan masa lalu menurun
Subjektif:  respon nonverbal pada perubahan tubuh  Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
1. mengungkapkan membaik  Latih fungsi tubuh yang dimiliki
kecatatan/kehilangan bagian  hubungan sosial membaik  Latih peningkatan pelampilan diri
tubuh  Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain
Objektif:
1. kehilangan bagian tubuh
2. fungsi/ struktur tubuh
berubah/hilang

Gejala dan tanda minor


Subjektif:
1. tidak mau mengungkapkan
kecatatan/kehilangan bagian
tubuh
2. mengungkapkan perasaan
negative tentang perubahan
tubuh
3. mengungkapkan kekhawatiran
pada penolakan/reaksi orang
lain
4. mengungkapkan perubahan
gaya hidup
Objektif:
1. menyembunyikan/menunjukan
bagian tubuh secara
berlebihan
2. menghindari melihat dan/atau
menyentuh bagian tubuh
3. fokus berlebihan pada
perubahan tubuh
4. respon nonverbal pada
perubahan dan persepsi tubuh
5. fokus pada penampilan dan
kekuatan masa lalu
6. hubungan sosial berubah

SDKI SLKI SIKI


D.0084 Identitas diri (L.09070) Orientasi Realita( I.09297)
Gangguan identitas diri 1. Observasi
berhubungan dengan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam  Monitor perubahan orientasi
1. gangguan peran sosial diharapkan identitas diri dapat membaik  Monitor perubahan kognitif dan perilaku
2. tidak terpenuhinya tugas
perkembangan  penilaian diri positif meningkat 2. Terapeutik
3. gangguan neurologis  perasaan memiliki kelebihan atau kemampuan  Perkenalkan nama saatmemulai interaksi
4. ketidakadekuatan stimulasi positif meningkat  Orientasikan orang,tempat dan waktu
sensori  penerimaan penilaian positif terhadap diri  Hadirkan realita
sendiri meningkat  Gunakan symbol dalam mengorientasikan lingkungan,
Gejala dan tanda mayor  minat mencoba hal baru meningkat misalnya: tanda, gambar, warna
Subjektif:  berjalan menampakkan wajah meningkat  Berti waktu istirahan dan tidur yang cukup
1. persepsi terhadap diri  postur tubuh menampakkan wajah meningkat
berubah  konsentrasi meningkat
3. Edukasi
2. bingung dengan nilai-nilai  tidur meningkat
 Anjurkan perawatan diri secara mandiri
budaya, tujuan hidup, jenis  kontak mata meningkat
kelamin, dan/atau nilai-nilai  Anjurkan pengunaan alat bantu
 gairah aktivitas meningkat
ideal  Ajarkan keluarga dalam perawatan orientasi realita
 aktif meningkat
3. perasaan yang fluktualif
terhadap diri
Objektif:
1. perilaku tidak konsisten
2. hubungan yang tidak efektif
3. strategi koping tidakefektif
4. penampilan peran tidak
efektif

Gejala dan tanda minor


Subjektif:-
Objektif:-

SDKI SLKI SIKI


D.0088 Harapan  L.09068 DUKUNGAN EMOSIONAL (I.09256)
Keputusasaan berhubungan
dengan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam 1. Observasi
1. Stress jangka panjang diharapkan harapan dapat meningkat  Identifikasi fungsi marah, frustasi, dan amuk bagi pasien
2. Penurunan kondisi fisiologis  Identifikasi hal yang telah memicu emosi
3. Kehilangan kepercayaan Kriteria hasil: 2. Terapeutik
pada kekuatan spiritual  Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah, atau
Keterlibatan dalam aktivitas meningkat sedih
4. Kehilangan kepercayaan
Selerah makan meningkat  Buat pernyataan suportif atau empati selama fase berduka
pada nilai-nilai penting
Inisiatif meningkat  Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan (mis.
5. Pembatasan aktivitas jangka Komunikasi verbal meningkat merangkul, menepuk-nepuk)
panjang Afek datar menurun  Tetap bersama pasien dan pastikan keamanan selama
6. Pengasingan Mengangkat bahu saat bicara menurun ansietas, jika perlu
Pola tidur membaik  Kurangi tuntutan berfikir saat sakit atau lelah
Gejala dan tanda mayor 3. Edukasi
Subjektif: mengungkapkan  Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa bersalah
keputusasaan atau malu
Objektif: berperilaku pasif  Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami (mis.
ansietas, marah, sedih)
 Anjurkan mengungkapkan pengalaman emosional
Gejala dan tanda minor sebelumnya dan pola respon yang biasa digunakan
Subjektif:  Ajarkan penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
1. Sulit tidur 4. Kolaborasi
2. Selera makan menurun
Objektif:  Rujuk untuk konseling, jika perlu
1. Afek datar
2. Kurang inisiatif PROMOSI HARAPAN (I.09307)
3. Meninggalkan lawan bicara
4. Kurang terlibat dalam 1. Observasi
aktivitas perawatan  Identivikasi harapan pasien dan keluarga dalam
5. Mengangkat bahu sebagai pencapaian hidup
resp[on pada lawan bicara 2. Terapiutik
 Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai
penting
 Pandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan
 Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
 Kembngkan rencana perawatan yang melibatkan tingkat
pencapaian tujuan sederhana sampai dengan kompleks
 Berikan kesempatan kepda pasien dan keluarga terlibat
dengan dukungan kelompok
 Ciptakan lingkungan yang memudahakan mempraktekan
kebutuhan sepiritual
3. Edukasi
 Anjurkan mengungkaokan perasaanterhadap kondisi
dengan realistis
 Anjurkan mempertahankan hubungan(mis. menyebutkan
nama orang yang dicintai)
 Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan
orang lain
 Latih menyusun tujuan sesuai harapan
 Latih cara mengembangakn sepiritual diri
 Latih cara mengenang dan minikmati masa lalu (mis.
prestasi, pengalaman )

SDKI SLKI SIKI


D.0092 Keberdayaan (L.09071) Promosi harapan (I.09307)
Ketidakberdayaan Observasi
berhubungan dengan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam Identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam pencapaian hidup
1. Program
perawatan/pengobatan yang diharapkan keberdayaan dapat meningkat
kompleks atau jangka Kriteria hasil: Terapeutik
panjang Pernyataan mampu melaksanakan aktivitas Sadarkan bahwa kondisi yangdialami memiliki nilai penting
2. Lingkungan tidak meningkat Pandu untuk mengingkat kembali kenangan yang menyenangkan
mendukung Pernyataan keyakinan tertang kinerja peran Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
perawatan/pengobatan meningkat Ciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikankebutuhan
3. Interaksi interpersonal tidak Berpartisipasi dalam perawatan meningkat spiritual
memuaskan Pernyataan frustasi menurun
Gejala dan tanda mayor Ketergantungan kepada orang lain menurun Edukasi
Subjektif: Perasaan diasingkan menurun Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan realistis
1. Menyatakan frustasi atau Pernyataan rasa malu menurun Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain
tidak mampu melaksanakan Perasaan tertekan menurun Latih cara mengembangkan spiritual diri
aktivitas sebelumnya Pernyataan kurang control menurun Latih cara mengenang dan menikmati masa lalu, misalnya: prestasi,
Objektif: pengalaman
1. Bergantung pada orang lain
Gejala dan tanda minor
Subjektif:
1. Merasa diasingkan
2. Menyatakan keraguan
tentang kinerja peran
3. Menyatakan kurang control
4. Menyatakan rasa malu
5. Merasa tertekan (depresi)
Objektif:
1. Tidak berpartisipasi dalam
perawatan
2. pengasingan
SDKI SLKI SIKI
D.0106 Status Perkembangan(L.10101) Perawatan Perkembangan (I.10339)
Gangguan tumbuh kembang Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam Observasi
berhubungan dengan diharapkan status perkembangan dapat membaik Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
1. Efek ketidakmampuan fisik Kriteria Hasil: Identifikasi isyarat, perilaku dan fisiologis yang ditunjukan anak
2. Keterbatasan lingkungan Keterampilan sesuai usia meningkat
3. Inkonsistensi respon Kemampuang melakukan perawatan diri Terapeutik
4. Pengabaian meningkat’ Pertahankan sentuhan seminimal mungkin pada bayi premature
5. Terpisah dari orang tua Respon sosial meningkat Minimalkan kebisingan ruangan
dan/atau orang terdekat Kontak mata meningkat Pertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal
6. Defisiensi stimulus Kemarahan menurun Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain
Regresi menurun Dukung anak mengekspresikan diri melalui umpan balik atas usahanya
Gejala dan tanda mayor Afek membaik Pertahankan kenyamanan anak
Subjektif:- Pola tidur membaik Fasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan kebutuhan secara
Objektif: mandiri
1. Tidak mampu melakukan Status Pertumbuhan(L.10102)
keterampilan atau perilaku Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam Edukasi
khas sesuai usia (fisik, diharapkan status pertumbuhan dapat membaik Jelaskan orang tua tentang milestone perkembangan anak dan perilaku
bahasa, motoric, psikososial) yang anak
2. Pertumbuhan fisuk Kriteria Hasil: Anjurkan orang tua berinterasi dengan anaknya
terganggu Berat badan sesuai usia meningkat Ajarkan anak keterampilan berinteraksi
Tinggi badan sesuai usia meningkat
Gejala dan tanda minor Kecepatan pertambahan berat badan meningkat Kolaborasi
Subjektif:- Kecepatan pertambahan tinggi badan meningkat Rujuk untuk konseling
Objektif: Indeks massa tubuh meningkat
1. Tidak mampu melakukan Asupan nutrisi meningkat
perawatan diri sesuai usia
2. Efek datar
3. Respon sosial lambat
4. Kontak mata terbatas
5. Nafsu makan menurun
6. Lesu
7. Mudah marah
8. Regresi
9. Pola tidur terganggu(pada
bayi
SDKI SLKI SIKI
D.0107 Status Perkembangan(L.10101) Perawatan Perkembangan (I.10339)
Risiko gangguan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam Observasi
perkembangan berhubungan diharapkan status perkembangan dapat Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
dengan membaik Identifikasi isyarat, perilaku dan fisiologis yang ditunjukan anak
1. Ketidakadekuatan nutrisi
2. Ketidakadekuatan perawatan Kriteria Hasil: Terapeutik
prenatal Keterampilan sesuai usia meningkat Pertahankan sentuhan seminimal mungkin pada bayi premature
3. Keterlambatan perawatan Kemampuang melakukan perawatan diri Minimalkan kebisingan ruangan
prenatal meningkat’ Pertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal
4. Usia hamil dibawa 15 tahun Respon sosial meningkat Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain
dan diatas Kontak mata meningkat Dukung anak mengekspresikan diri melalui umpan balik atas usahanya
35tahun Kemarahan menurun Pertahankan kenyamanan anak
5. Kehamilan tidak Regresi menurun Fasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan kebutuhan secara
direncanankan Afek membaik mandiri
6. Kehamilan tidak diinginkan Pola tidur membaik
7. Prematuritas Edukasi
8. Kelainan genetic atau Jelaskan orang tua tentang milestone perkembangan anak dan perilaku
kongenital yang anak
9. Kerusakan otak mis: Anjurkan orang tua berinterasi dengan anaknya
perdarahan selama periode Ajarkan anak keterampilan berinteraksi
pasca natal
10. Penyakit kronis Kolaborasi
11. Infeksi Rujuk untuk konseling
12. Efeksamping terapi
13. Gangguan pendengaran
14. Gangguan penglihatan
15. Penyalahguaan zat
16. Ketidakmampuan belajar
17. Kejadian bencana
18. Ekonomi lemah
SDKI SLKI SIKI
D.0108 Status Pertumbuhan(L.10102) Skrining Kesehatan (I.14581)
Risiko gangguan pertumbuhan Tujuan: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam
berhubungan dengan diharapkan status pertumbuhan dapat membaik Obesevasi
1. Ketidakadekuatan nutrisi Indentifikasi target populasi skrining kesehatan
2. Penyakit kronis Kriteria Hasil:
3. Nafsu makan tidak terkontrol Berat badan sesuai usia meningkat Terapeutik
4. Prematuritas Tinggi badan sesuai usia meningkat Lakukan informed consent skrining kesehatan
5. Terpapar teratogen Kecepatan pertambahan berat badan meningkat Sediakan akses layanan skrining (mis. Wakti dan tempat)
6. Proses infeksi Kecepatan pertambahan tinggi badan meningkat Jadwalkan waktu skrining kesehatan
7. Perilaku makan maladaktif Indeks massa tubuh meningkat Gunakan instrument skrining yang valid dan akurat
8. Penyalahgunaan zat Asupan nutrisi meningkat Sediakan lingkungan yang nyaman selama prosedur skrining kesehatan
9. Kelainan genetic atau Lakukan anamnesis riwayat kesehatan, factor risiko, dan pengobatan,
kongenital jika perlu
10. Penganiayaaan mis: fisik, Lakukan pemeriksaan fiasik, sesuai indikasi
psikologis, seksual
11. Ekonomi lemah Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur skrining kesehatan
Onformasikan hasil skrining kesehatan

Kolaborasi
Rujuk untuk pemeriksan diagnostic lanjut(mis. Pap smear,
mamografi,prostat,EKG) jika perlu

Anda mungkin juga menyukai