Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN GERONTIK

Oleh:

ADINDA RIZKI HEVEANA


NIM: 2023207209015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN AKADEMIK 2024
A. Pendahuluan

1. Definisi
a. Imobilitas merupakan keadaan seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang
mengganggu pergerakan (aktivitas) seperti trauma tulang belakang, cedera otak berat, nyeri pada
ekstremitas/persendian, fraktur, serta kelemahan otot-otot (Stanley, 2007).
b. Gangguan pola tidur atau insomnia adalah keadaan ketika individu mengalami atau beresiko
mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau kualitas pola istirahatnya yang menyebabkan
rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang diinginkannya (Hidayat, 2006).

2. Data (Gejala yang muncul)


a. Penurunan konsumsi oksigen maksimum, penurunan fungsi ventrikel, penurunan volume
sekuncup, nyeri pada persendian, hilangnya kekuatan otot sehingga tidak dapat beraktivitas
seperti biasanya.
b. Sebagian besar lansia beresiko mengalami gangguan tidur akibat berbagai faktor. Proses
patologis usia dapat menyebabkan perubahan pola tidur. Gangguan tidur menyerang 50%
orang yang berusia 65 tahun atau lebih yang tinggal di rumah dan 66% orang yang tinggal
difasilitas perawatan jangka panjang. Gangguan tidur mempengaruhi kualitas hidup dan
berhubungan dengan angka mortalitas yang lebih tinggi. Selama penuaan, pola tidur
mengalami perubahan-perubahan yang khas membedakannya dari orang-orang yang lebih
muda. Perubahan-perubahan mencakup terbangun pada dini hari, peningkatan jumlah tidur
siang , jumlah waktu yang dihabikan untuk tidur lebih menurun.
3. Masalah Keperawatan
1. Imobilitas (immobility)
2. Gangguan pola tidur (insomnia)

B. Proses Keperawatan
 Keluhan utama
Keluhan yang biasanya muncul adalah pasien mengatakan sulit untuk tidur.
 Riwayat kesehatan sebelumnya
Kaji adanya riwayat penyakit asam urat, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, fraktur,
stroke dan lain-lain. Penting untuk mengkaji mengenai riwayat pemakaian obat-obatan masa lalu
dan adanya riwayat alergi terhadap jenis obat.
 Riwayat kesehatan keluarga
Kaji didalam keluarga adanya riwayat penyakit turunan.
 Riwayat psiko-sosial-spiritual
Apakah pasien memahami mengenai gambaran diri, identitas diri,harga diri, peran diri, serta ideal
diri
Pola Kebiasaan Sehari-hari
1). Aktivitas dan istirahat
Pada lansia untuk aktivitas dianjurkan untuk tidak terlalu berlebihan,dan kesulitan untuk akan
merasakan lemas dikarenakan kurang istirahat.
2). Integritas ego
Penderita insomnia pada umunya mengakami riwayat perubahan kepribadian stress, ansietas,
nyer yang dirasa
3). Makanan
Kaji makanan yang disukai pasien
Pemeriksaan fisik
a).persendian
keluhan nyeri pada sendi yang menyebabkan tergagguanya aktivitas
b). Neurosensori
-gejala : keluhan pusing, dikarenakan kurangnya istirahat tidur.
c). pernafasan
jarang ditemukan adanya gangguan pernafasan pada pasien imobilitas dan insomnias

2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri kronis berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0078)
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketiadaan teman tidur (D.0055)
3. Rencana Keperawatan
DIAGNOSA INTERVENSI (SIKI)
NO LUARAN(SLKI)
KEPERAWATAN

1. Nyeri kronis berhubunganSetelah dilakukan Observasi:


dengan agen pencedera tindakan keperawatan -Identifikasi karakteristik, durasi,
fisiologis (D.0078) selama 3x7 jam frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
diharapkan tingkat nyeri -Identifikasi skala nyeri
menurun dengan kriteria -Identifikasi respon non verbal
hasil : -Identifikasi faktor yang memperberat dan
1. Keluhan nyeri memperingan nyeri
menurun
2. Meringis Teraupetik:
menurun -Berikan teknik nonfarmakologis untuk
3. Gelisah mengurangi nyeri, misal: teknik nafas
menurun dalam, kompres hangat
4. Kesulitan tidur -Kontrol lingkungan yang memperberat
menurun nyeri mis: kebisingan
-Fasilitasi stirahat dan tidur
-Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi:
-jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
-Jelaskan strategi meredakan nyeri
-Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
-Anjurkan menggunakan analgesic secara
tepat
-ajarkan tenik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi:
Kolaborasi dalam pemberian analgesic,
jika perlu
2. Gangguan pola tidur Pola tidur (L.05045) Dukungan tidur
berhubungan dengan Setelah dilakukan (I. 05174)
ketiadaan teman tidur tindakan Observasi:
(D.0055) keperawatan selama -Identifikasi pola aktivitas dan tidur
3x7jam diharapkan pola -Identifikasi faktor pengganggu tidur
tidur membaik dengan (fisik/dan psikologis)
criteria hasil:
1. Keluhan sulit Teraupetik:
tidur menurun -Modifikasi lingkungan (mis.
2. Keluhan sering Pencahayaan, kebisingan,suhu, matras,
terjaga cukup dan tempat tidur)
menurun -Batasi waktu tidur siang, jika perlu
3. Keluhan sering -Fasilitasi menghilangkan stress sebelum
terbangun tidur
menurun -Tetapkan jadwal tidur rutin
4. Keluhan pola -Lakukan prosedur untuk meningkatkan
tidur berubah kenyamanan (mis. Pijat, mengtur posisi,
menurun terapi, akupresur)
Keluhan istirahat tidak
cukup menurun Edukasi:
-Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
sakit
-Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
-Anjurkan mengurangi makanan
/minuman yang mengganggu tidur
-Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap gangguan pola tidur
(mis.psikologis, gaya hidup, sering
berubah shift bekerja)

Anda mungkin juga menyukai