Anda di halaman 1dari 29

STUDI KASUS

ASUHAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DENGAN DYSPEPSIA


TERHADAP PASIEN TN. S DIRUANG IGD
RS. AHMAD YANI METRO

Disusun sebagai laporan individu untuk memenuhi syarat kompetensi praktik


klinik KDKK

Oleh:
IKE NUR HARDIYANTI
NIM: 2115471004

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO
TAHUN 2022/2023

i
Lembar Pengesahan

Asuhan pemenuhan kebutuhan nutrisi terhadap pasien Tn.S diruang igd rs. Ahmad
yani Metro di periksa dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :

YANG MEMERIKSA DAN MENGESAHKAN


Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Heti Nurmasari, S.ST


Sadiman, AK., M.Kes
NIP: 196708031987031001 NIP: 197812072003122001

Mengetahui
Ketua Program Studi D III Kebidanan Metro

Islamiyati, AK., M.KM


NIP. 19720403199022001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas semua berkat dan rahmatNya
sehingga dapat terselesaikannya studi kasus praktik keterampilan dasar klinik
kebidanan: Asuhan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan dyspepsia diruang igd rs.
ahmad yani metro yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada program studi
diploma tiga kebidanan.
Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Islamiyati, AK., M.KM sebagai Ketua Program Studi D III Kebidanan Metro
Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
2. Sadiman, M.Kes sebagai Pembimbing Institusi Pendidikan Str Prodi Kebidanan
Metro Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
3. Heti Nurmasari, S.ST sebagai pembimbing lahan praktik beserta kakak-kakak
perawat di Ruang Arafah RSU Muhammadiyah Metro.
4. Rekan-rekan mahasiswa yang telah bekerja sama dan saling mendukung selama
penyusunan studi kasus ini.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusun laporan ini, yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Semoga semua amal kebaikan dapat diterima dan dibalas oleh Tuhan yang Maha Esa.
Kritik dan saran untuk penyempurnaan studi kasus ini sangat di harapkan.
Demikianlah, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Metro, 15 oktober 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. TUJUAN................................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................3


A. TEORI DYPEPSIA..............................................................................................3
1. Pengertian.........................................................................................................3
2. Penyebab .........................................................................................................3
3. Tanda dan gejala...............................................................................................3
4. Patofisiologi.....................................................................................................4
5. Penatalaksanaan medis.....................................................................................4
B. TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA.....................................................4
1. Konsep kebutuhan nutrisi.................................................................................4
a. Pengertian......................................................................................................4
b. Kebutuhan nutrisi..........................................................................................4
c. Tanda kekurangan nutrisi..............................................................................5
d. Posedur pemenuhan kebutuhan nutrisi.........................................................5

BAB III ASUHAN KEBIDANAN...........................................................................6


DATA SUBYEKTIF.................................................................................................6
DATA OBYEKTIF...................................................................................................9
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................21
LEMBAR KONSULTASI......................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................25

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara global terdapat sekitar 15-40% penderita dispepsia. Setiap tahun gangguan ini
mengenai 25% populasi dunia. Prevalensi dispepsia di Asia berkisar 8-30%. Gaya hidup
modern (makanan berlemak, rokok, NSAID, kurang aktivitas fisik) mungkin berkontribusi.
Dispepsia merupakan gangguan yang kompleks, mengacu pada kumpulan gejala seperti
sensasi nyeri atau tak nyaman di perut bagian atas, terbakar, mual muntah, penuh dan
kembung. Berbagai mekanisme yang mungkin mendasari meliputi gangguan motilitas usus,
hipersensitivitas, infeksi, ataupun faktor psikososial. Walaupun tidak fatal, gangguan ini dapat
menurunkan kualitas hidup dan menjadi beban sosial masyarakat. Basandra, Bajaj.
Epidemiology of dyspepsia and irritable bowel syndrome in medical students of Northern
India. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 2014; 13-6.
Kata ‘dispepsia’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘dys’ (poor) dan ‘pepse’ (digestion)
yang berarti gangguan percernaan. Awalnya gangguan ini dianggap sebagai bagian dari
gangguan cemas, hipokondria, dan histeria. British Society of Gastroenterology (BSG)
menyatakan bahwa istilah ‘dispepsia’ bukan diagnosis, melainkan kumpulan gejala yang
mengarah pada penyakit/gangguan saluran pencernaan atas. National Institute of Health and
Care Excellence. Dyspepsia and gastro-oesophageal reflux disease. In: Investigation and
management of dyspepsia, symptoms suggestive of gastro-oesophageal reflux disease, or both.
London: NICE; 2014.
Definisi dispepsia adalah kumpulan gejala saluran pencernaan atas meliputi rasa nyeri
atau tidak nyaman di area gastro-duodenum (epigastrium/uluhati), rasa terbakar, penuh, cepat
kenyang, mual atau muntah. Talley NJ, Ford AC. Functional dyspepsia. New England Journal
of Medicine 2015; 63.

1
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi dengan
dyspepsia.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi
b. Mahasiswa dapat menganalisis data dengan masalah kebutuhan nutrisi
c. Mahasiswa dapat membuat rencana tindakan asuhan pemeuhan kebutuhan nutrisi
d. Mahasiswa dapat memberikan tindakan asuhan pemenuhan kebutuhan nutrisi
e. Mahasiswa dapat memberikan tindakan asuhan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan
pendekatan problem orientasi record yaitu dengan catatan perkembangan (SOAP)
f. Mahasiswa dapat melakukan dokumentasi asuhan pemenuhan kebuuhan dasar nutrisi

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Penyakit Anemia


1. Pengertian
a. Pengertian dyspepsia
Dyspepsia berasal dari bahasa Yunani yang artinya gangguan pencernaan, dyspepsia
merupakan kumpulan dari gelaga Dan sindrom yang terdiri dari ngeriulu,hati,mual,
muntah, kembung, rasa cepat kenyang sendawa

2. Penyebab dyspepsia
Dapat di akibat kan oleh banyak hal sering kali kali hal ini dikaitkan dengan gaya
hidup dan dapat di pengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman atau efek samping
dari obat-obatan seperti:
1. Makan terlalu banyak atau makan
2. Terlalu banyak minum minuman alkohol atau minuman bersoda
3. Merokok
4. Makan yang berlemak berminyak dan pedas
5. Kegelisahan stress

3.Tanda dan gejala


1. Cepat merasa kenyang saat makan atau tidak bisa menghabiskan makan
2. Sensasi tidak nyaman di perut
3. Mengalami gas atau sendawa yang berlebihan
4. Rasa tidak nyaman setelah makan
5. merasa mual

3
4. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur obat-obatan yang tidak jelas zat-zat seperti
nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stres. masukkan makanan menjadi kurang
baik dapat mengakibatkan erosi pada lambung akibat gesekan antara dinding dinding
lambung. kondisi demikian dapat produksi HCL (asam klorida) yang akan merangsang akan
terjadinya

5.Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan non farmakologis
a) menghindari makannya yang dapat meningkatkan asam lambung
b) menghindari fakta atau resiko seperti alkohol, makan makanan yang pedas, obat-
obatan yang berlebihan,nikotin,rokok dan stres.
2. Penatalaksanaan farmakologis
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang memuaskan terutama dalam
menghentikan kekambuhan.kondisi asam lambung.

B. Teori Kebutuhan Dasar Manusia


1. Konsep kebutuhan nutrisi
a. Pengertian
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolanan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalan aktivitas tubuh. dimana zat makanan
itu terdiri atas zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energi dan tenaga. nutrisi
kurang dari kebutunan tubuh adalah keadaan dimana individu yang mengalami
kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.

b. Kebutuhan Nutrisi
Kebutunan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutunan dasar manusia yang
sangat vital. sumber nutrisi dalam tubun berasal dari dalam tubuh itu sendiri. seperti
glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan
sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan. pola makan
dengan nutrisi yang sehat ialah makanan yang mengandung semua unsur gizi seimbang

4
sesuai kebutuhan tubuh, baik protein, harbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air. makan
secara teratur 3 kali sehari dengan gizi seimbang lebin banyak dari biasanya.

c. Tanda kekurangan nutrisi


1. Cepat kenyang setelah makan
2. Nafsu makan menurun
3. Mual muntah
4. Lesu dan lemas

d. Prosedur pemberian nutrisi melalui oral


Alat dan bahan
1. Piring
2. Sendok, garpu
3. Pengalas
4. Mangkok cuci tangan
Prosedur kerja
1. Mencuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi pasien
4. Pasang pengalas
5. Anjurkan pasien berdoa sebelum makan
6. Bantu untuk melakukan makanan dengan cara menyuapkan makanan secara sedikit
demi sedikit dan berikan minum sesudah makan
7. Setelah makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan untuk duduk sebentar
8. Catat hasil atau respon pemenuhan terhadap makan
9. Bereskan alat kemudian cuci tangan kembali

5
BAB III
ASUHAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DENGAN DYSPEPSIA
TERHADAP PASIEN TN. S DIRUANG IGD RS. AHMAD YANI METRO

A. Pengkajian Data
Hari/tgl/jam masuk RS : Sabtu, 15 Oktober 2022, pukul 15:00
Hari/tgl/jam pengkajian : Sabtu, 15 Oktober 2022, pukul 15:22
Nama pengkaji : Ike Nur Hardiyanti

Data Subyektif
1. Biodata pasien
Nama : Tn. S
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Banjarsari, Metro Utara

2. Biodata penanggung jawab


Nama : Ny. E
Umur : 53 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan
Pekerjaan : wiraswasta
Hubungan dengan pasien : Istri
Alamat : Kelurahan Banjarsari, Kecamatan metro utara

3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama: nyeri ulu hati
Pada tanggal 15 oktober 2022 pasien mengatakan nyeri perut menjalar ke dada

6
b.Keluhan kesehatan sekarang
Pasien mengatakan ia merasakan nyeri ulu hati menjalar ke dada, lemas, demam,
penurunan nafsu makan, dan pasien mengatakan masih merasa pusing, seklera terlihat
pucat, kulit terasa lembab, tugor elastis, dan bertekstur kenyal
c. Riwayat kesehatan sebelumnya
Paisen mengatakan sebelumnya memiliki riawayat penyakit diabetes
d.Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga

4. DATA BIOLOGIS
POLA MAKAN DAN MINUM
Makan sebelum sakit setelah sakit
frekuensi 3 x 1 sehari 2x1 sehari
jenis nasi, ayam nasi lunak, sayur
jumlah 1 porsi 1 porsi
Terasa mual saat
kesulitan tidak ada kesulitan makan
Minum sebelum sakit setelah sakit
frekuensi 8 gelas/hari 5 gelas/hari
jenis air mineral air mineral
jumlah 2 liter 2 liter
kesulitan tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan
POLA ISTIRAHAT
Istirahat Siang sebelum sakit setelah sakit
waktu istirahat 13.45-14.30 WIB 13.45-14.10 WIB
jumlah jam 45 menit 25 menit
Merasakan tidak
kesulitan tidak ada kesulitan nyenyak dan gelisah
Istirahat Malam sebelum sakit setelah sakit
waktu istirahat 20.45-05.00 WIB 21.50-04.00 WIB
jumlah jam 9 jam 7 jam

7
Merasa tidak nyenyak
kesulitan tidak ada kesulitan dan gelisah
POLA ELIMINASI
BAB sebelum sakit setelah sakit
frekuensi Normal Normal
konsistensi padat padat
warna coklat coklat
bau khas khas
kesulitan tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan
BAK sebelum sakit setelah sakit
frekuensi Normal Normal
konsistensi cair cair
warna kuning jernih kuning jernih
bau khas khas
kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
PERSONAL HYGENE
Mandi sebelum sakit setelah sakit
frekuensi 2 x sehari 2 x sehari
penggunaan sabun Sabun cair Sabun cair
kesulitan tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan
Gigi sebelum sakit setelah sakit
frekuensi 2 x sehari 2 x sehari
penggunaan odol pepsodent pepsodent
kebersihan bersih bersih
kesulitan tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan
Rambut sebelum sakit setelah sakit
frekuensi 1 x 2 hari 1 x 2 hari
kebersihan bersih bersih
kesulitan tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan
Kuku sebelum sakit setelah sakit

8
frekuensi 1 minggu sekali 1 minggu sekali
kebersihan bersih bersih
Dibantu untuk
kesulitan tidak ada kesulitan membersihkan kuku

4. Data psikososial
a. Persepsi pasien tentang sakit: pasien mengatakan bahwa sakit itu adalah ujian dan allah
tidak akan memberi hambanya ujian jika hambanya tidak mampu menghadapinya
b. Harapan tentang penyembuhan: pasien berharap bahwa setelah di rawat ia akan sembuh
c. Apa yang dipikirkan saat ini: pasien berfikir semoga ia cepat sembuh dan pulang
d. Kebiasaan merokok: pasien mengatakan pasien tidak merokok
e. Kebiasaan minum alkohol: pasien mengatakan pasien tidak minum alkohol
f. Ketergatungan obat: pasien mengatakan pasien tidak ketergantungan obat

5. Data spiritual
a. Kemampuan beribadah : pasien mengatakan sholat 5 waktu setiap hari
b. Keyakinan tentang sehat sakit : pasien mengatakan setiap manusia pasti ada kala sehat dan
sakit
c. Keyakinan tentang penyembuhan : pasien mengatakan pasti akan segera sembuh

DATA OBYEKTIF

7. Pemeriksaan fisik umum


a. Tingkat Kesadaran : composmentis
b. Keadaan umum atau kuadran sakit : cukup serius atau ketidakseimbangan dan
kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. TB/BB : 167cm/65kg
d. LILA : 25
e. Status gizi : kurang terpenuhi karna sakit nafsu makan
berkurang

9
f. Mobilitas : t.a.k
g. Cara berjalan : normal

8. Pemeriksaan tanda vital


a. Suhu : 36,7°C
b. Denyut Nadi (freak, irama,kekuatan ) : 87x/menit, irama reguler, normal
c. Pernafasan (freak,irama,kedalaman ) : 20x/menit, irama reguler, suara nafas
vesikuler, eupnea
d. Tekanan darah : 150/88 mmhg

9. Pemeriksaan fisik head to too


1. Kulit, rambut, kuku
1) Kulit
Inspeksi
- warna : sawo matang
- lesi : tidak terdapat benjolan / lesi

Palpasi
- Kelembapan : kulit lembab
- Turgor : elastis
- Edema : tidak terdapat edema
- Suhu : 36,7°C
- Tekstur : kenyal

2) Rambut
Insfeksi
- warna : hitam
- distribusi : tidak rontok
- kuantitas : lebat
palpasi

10
- tekstur : lembab dan halus

3) Kuku
Inspeksi
- Warna : merah muda
- Sudut kuku : normal (160 derajat)
Palpasi
- Insufisiensi sirkulasi (CRT) : kembali normal dalam waktu ≤ 2 detik

2. Kepala dan leher


1) Kepala:
Insfeksi
Bentuk kepala dan wajah : oval dan simetris
Lesi : tidak terdapat benjolan

2) Mata
Inspeksi
- Bentuk mata : simetris
- Ketajaman penglihatan : tajam, dapat membaca dengan normal
- Gerakan otot mata : dapat belihat ke kiri dan kekanan dengan baik
- Kelopak mata : tidak terdapat edema, simetris, ekstropion
- Konjungtiva : pucat
- Sklera : tidak ikterik, berwarna putih
- Pupil : isokor
- Reflek pupil : normal mengecil, membesar

3) Telinga
Inspeksi

11
- Bentuk aurikel : simetris
- Tragus : tidak ada nyeri tekan, tidak ada kelainan
- Mastoid : tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Kanal telinga : bersih (tidak ada sirumen)
- Gendang telinga : normal putih tulang

4) Hidung
Inspeksi
- Eksternal : simetris, bersih, tidak ada lesi
- Mukosa hidung : merah muda, lembab, tidak ada cairan
berlebihan
- Kepatenan lubang : berfungsi dengan baik panten/ normal
- Pernafasan cuping hidung (PCH) : normal, tidak ada pernafasan cuping
hidung, dapat bernafas jika satu lubang
ditutup

5) Mulut
Inspeksi
- Bibir : simetris, lembab, pucat
- Mukosa oral : pucat, basah
- Gigi : bersih, rapih tidak berlubang
- Gusi : merah muda merekat erat pada gigi
- Lidah : merah muda
- Farings : normal (merah muda), tidak ada pembengkakan

6) Leher
Inspeksi

12
- Otot leher : tidak ada keterbatasan gerak
- Nodus limfe : tidak ada pembesaran nodus limfe
- Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

g. Payudara
Inspeksi
- Bentuk dan kesimetrisan : simetris
Palpasi
- Konsistensi payudara : normal, tidak ada benjolan
- Masa : tidak ada masa atau kelenjar susu yang berlobulasi

h. Dada
Inspeksi
- Bentuk dada klien dari depan dan belakang : tidak ada kelainan bentuk
- Bentuk tulang belakang : tidak ada kelainan bentuk

Palpasi
Paru : - taktil fremitus, suara nafas : normal (terasa getaran)
Jantung : - letak PMI : teraba disebelah kiri
Auskultasi
paru : - suara nafas normal : vesikuler
- suara napas tambahan : tidak ada suara napas tambahan
Jantung : - bunyi jantung I : lub di mid clavicula ics 5
- Bunyi jantung II : dub di ics 2 samping sternum
- Bunyi tambahan : tidak ada bunyi tambahan

i. Perut
Inspeks

13
- warna : sawo matang
- meregang mengkilat : tidak ada kulit yang mengkilat
- pola vena : normal/ pola vena tidak terlihat atau samar - samar
- bentuk abdomen : simetris
- striae : tidak ada striae
- pergerakan dinding perut : normal
- jaringan parut : tidak ada luka bekas oprasi
- massa /benjolan : tidak terdapat benjolan
Auskultasi
- Bising usus : normal, (terdengar 12 x/menit), peristatik dan di 4
kuadran
Perkusi abdomen : normal
Palpasi:
- hepar : tidak teraba pembesaran
- limpe : tidak teraba pembesaran
- acites : tidak ada acites
- ginjal : tidak teraba pembesaran
- Kandung kemih : tidak teraba pembesaran, teraba kosong
- lambung : terdapat nyeri tekan pada lambung

j. ekstremitas
1) Ekstermitas atas
inspeksi
- adakah pengecilan otot : tidak ada pengecilan otot
- kesulitan pergerakan sendi : tidak ada kesulitan pergerakan sendi
- deformitas : tidak ada deformitas, kelainan bentuk
- pembengkakan : tidak ada pembengkakan

palpasi

14
- edema : tidak ada edema
- pembengkakan : tidak ada pembengkakan
- keterbatasan gerak : gerak normal, tidak ada keterbatasan gerak
- krepitas : tidak ada krepitas/gesekan antar tulang
- akral : hangat
perkusi
- reflek patella : saat tendon patella dipukul kaki tersentak dengan keras
- kekuatan otot /tonus otot: 5 5

5 5

2) ekstermitas bawah
inspeksi
- adakah pengecilan otot : tidak ada pengecilan otot
- kesulitan pergerakan sendi : tidak ada kesulitan pergerakan sendi
- deformitas : tidak ada kelainan bentuk
- pembengkakan : tidak ada pembengkakan
palpasi
- edema : tidak ada edema, tidak ada penumpukan cairan
- pembengkakan : ada pembengkakan di telapak kaki
- keterbatasan gerak : ada keterbatasan gerak saat berjalan
- tonus otot : normal teraba kuat, kenyal
- krepitas : tidak ada krepitas/gesekan antar tulang
perkusi
- reflek patella : normal, kanan kiri positif

10. Pemeriksaan khusus dan penunjang

15
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 15 oktober 2022

Jenis Pemeriksaan Satuan Hasil Nilai Normal rujukan


Hemoglobin g/dl 12,8 L= 13-18 g/dl P = 12-16 g/dl 14-18
Leukosit Sel/ul 6.600 4.500 – 11.000 sel/ul 5-10
Trombosit Sel/ul 242.000 150.000 – 450.000 sel/ul 150-450
Eritrosit ul 4,08 L = 4,5– 5,5 jutasel / UL P = 4,0 – 5,0 4,37-5,63
Hematokrit % 35,4 L = 40-48% P = 37 – 43% 41-54
Jenis Leukosit Basofil % 0 <3% 5-10
Jenis Leukosit Eosinafil % 0 < 3% 5-10
Jenis Leukosit Neutrofil staff % 0 < 6% 5-10
Jenis Leukosit neutrofil segmen % 76 50 – 70 % 5-10
Jenis Leukosit limfosit % 15 20 – 40 % 5-10
Jenis leukosit monosit % 9 < 8% 5-10
MCV fl 86,8 78 – 100 fl 80-90
MCH pg 31,3 25 – 35 pg 27-31
MCHC g/dl 36,0 31 – 37 g/dl 32-36
ROW-CV % 42,0 % 40-44
RDW-SD fl 10,5 Fl 12,4-14,4
Gula darah sewaktu / GDS Mg/dl 394 < 200 mg/dl <140
Creatinin Mg/dl 1,49 0,5-1,5 Mg/dl 0,9-1,3
Ureum Mg/dl 53,8 20-40 Mg/dl 19-44

b. Hasil pemeriksaan laboratorium


Tanggal pemeriksaan 15 oktober 2022

16
Pemeriksaan Hasil Satuan Ket
IMMUNOLOGI Non reaktif - -
Rapid SARS-COV-2 Antybody
test

11. Program pengobatan


Tanggal: 15 oktober 2022

No Tanggal Nama obat Dosis Rute Jam


1 15-10-2022 nacl 500ml, Injeksi IV 8 jam
0,9%
omeprazole 40mg Injeksi IV 12 jam
ringerlaktat 500ml Injeksi IV 8 jam

B. Identitas masalah KDM/analisis data


Data Masalah
Data Subyektif (DS) Gangguan keseimbangan nutrisi
- Pasien mengeluh mual mual pada penyakit dyspepsia
- Pasien mengatakan nyeri dibagian
perut
- Pasien mengatakan mersa cepat
kenyang setelah makan
- Pasien mengatakan nafsu makan
menurun
- Pasien merasakan lemah dan lesu

Data Obyektif (DO)


- TD : 150/88mmHg

17
- RR :20 x/menit
- N : 87 x/menit
- S : 36,7°C
- Nyeri: nyeri akut
- Skala: 3
- Sklera terlihat pucat
- Badan terlihat lemas
- Penurunan nafsu makan
- Kulit terasa lembab
- Tugor elastis
- Kulit bertekstur kenyal

C. Rencana tindakan
1. Kaji keluhan pasien
2. Anjurkan makan dan minum selagi hangat
3. Berikan posisi nyaman untuk pasien
4. Berikan lingkungan nyaman
5. Observasi tanda-tanda vital dan keluhan pasien
Tujuan : mengatasi masalah ketidakseimbangan nutrisi

D. Penatalaksanaan tindakan dan evaluasi/ catatan perkembangan


Hari ke- / Jam Implementasi Evaluasi catatan perkembangan

18
tangga (SOAP)
1/15 oktober 15.22 1. Pengkajian data S.pasien mengatakan nyeri dada
2022 pasien dan keluhan sampai ke ulu hati karna tidak nafsu
yang dirasakan makan, pasien mengatakan masih
2. Mengukur ttv merasa pusing disertai mual
3. Beri posisi nyaman
untuk pasien O. - RR: 20x/menit
4. Memberi - Denyut nadi 87 x/menit
bimbingan kepada - Suhu: 36,7°C
pasien dan keluarga - Tekanan Darah: 150/88
bahwa pasien harus mmHg
menghabiskan porsi - Nampak mual dan nyeri
makanannya perut
5. Memberi obat - Nyeri: nyeri akut
kepada pasien - Skala: 3
6. Makan dan minum - Sklera terlihat pucat
dalam keadaan - Badan terlihat lemas
hangat - Penurunan nafsu makan
- Frekuensi makan sebelum
sakit 3x1, sesudah sakit 2x1
- Porsi makan seperempat dari
porsi makanan yang
disediakan dari rumah sakit
- Kulit terasa lembab
- Tugor elastis
- Kulit bertekstur kenyal

A.Ketidakseimbangan Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh

19
P. Mengatasi masalah
ketidakseimbangan nutrisi:
- Memonitor tanda tanda vital
- Mengganti larutan infus
yang sudah habis
- Memberikan obat melalui
injeksi iv bolus sesuai advisi
dokter
- Anjurkan nafas dalam
- Kolaborasi terapi dengan
nacl, dosis 500ml, 0,9%,
rute injeksi iv jam
16:00wib, dan omeprazole,
dosis 40mg injeksi iv, pada
pukul 17:10wib
- Pindah pukul 23:00wib

20
LAMPIRAN

21
LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : Ike Nur Hardiyanti


NIM : 2115471004
Judul Laporan : Asuhan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Dengan Dyspepsia Terhadap
Pasien Tn. S Diruang Igd Rs. Ahmad Yani Metro
Pembimbing Lahan : Heti Nurmasari, S.ST
Pembimbing Institusi : Sadiman, AK., M.Kes

No Tanggal Materi Perbaikan dan Saran Paraf Pembimbing


bimbingan Pembimbing lahan Pembimbing institusi

22
23
24
DAFTAR PUSTAKA

Kumar.2013. Dasar-dasar fatofisiologi penyakit.Jakarta.Binarupa Aksara

Inayah Iin 2004 Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
pencernaan, edisi pertama, Jakarta, Salemba Medika

Tarwoto dan Wartanah.(2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan


Edisi 4. Jakarta :Salemba Medika.

Marya R. K. 2013 Buku Ajar Fatofisiologi.Mekanisme Terjadinya Penyakit.


Tanggerang Selatan :Binapura Aksara Publiser

25

Anda mungkin juga menyukai