Mengetahui, Menyetujui
Sekertaris Jurusan Sanitasi Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Maluku.
Ucapan terima kasih dengan tulus dan penuh rasa hormat penulis
iii
Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku yang telah memberikan
motivasi dan
6. Kepada kedua orang tua, kaka yang telah mendidik serta selalu
baik.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul................................................................................. i
Halaman Persetujuan....................................................................... ii
Kata Pengantar................................................................................ iii
Daftar Isi........................................................................................... v
Daftar gambar.................................................................................. vi
Daftar Arti Lambang dan Singkatan.................................................vii
Daftar Lampiran................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................... 4
C. Tujuan Penelitian............................................................. 4
1. Tujuan Umum............................................................ 4
2. Tujuan Khusus.......................................................... 4
D. Manfaat Penelitian........................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 7
A. Kajian Pustaka................................................................ 7
1. Personal Hygiene Penjamah makanan..................... 7
2. Sanitasi peralatan makan dan minum....................... 9
3. Tentang Bakteri Pada Alat Makan............................10
4. Proses Pencucian Peralatan Makan.........................13
B. Kerangka Teori................................................................17
C. Kerangka Konsep............................................................19
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Arti Lambang
a. ºC = Derajat Celsius
b. cm = centi meter
c. µm = Mikro Meter
d. % = Persen
Arti Singkatan
1. BPOM = Badan Pengawas Obat Dan Makanan
2. BTKL-PP = Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian
3. DKI = Daera Khusus Ibukota
4. PBM = Penyakit Berbasis Masyarakat
5. PCA = Plate Count Agar
6. PPM = Part Per Million
7. UM = Micrometer
8. WHO = World Health Organization
1.
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organization (WHO) per 2019 menyebutkan 1,5 juta atau 2,7 persen
dunia yang hidup di bawah garis kemiskinan dan kondisi sanitasi yang
rumah tangga sebanyak 265 kasus dan makanan olahan Jasa Boga 97
dengan yang tertinggi yaitu provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, DKI
1
masak yang digunakan cara pencucian pengeringan, dan penyimpanan
sebanyak 2.165 kasus, pada tahun 2018 sebanyak 2.472 lebih banyak
Ambon, 2019).
kualitas makanan dan minuman. Alat makan yang tidak di cuci dengan
2
cerrier ( pembawa kuman pantogen) pada penjamah makanan yang di
media perantara penyebeb bakteri dapat berpindah pada makanan, hal ini
gelas 19,60 koloni dan sampel sendok sebesar 39,60 kolono/cm (Safitri,
2022).
Sendok, dan Gelas kurang lebih sekitar 100 dan Jenis peralatan yang
3
sering di gunakan sebagian besar terbuat dari keramik dan kaca, dan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan
Ambon.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
4
b. Untuk mengetahui angka kuman pada peralatan masak Sutil, di
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik-Akademik
5
2. Manfaat Terapan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
timbulnya penyakit pada diri sendiri maupun orang lain, baik secara
7
pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai penyajian (Sumantri,
2019).
luka bakar.
tepat.
penyelenggaraan makanan.
8
2. Sanitasi Peralatan Makanan Minuman
bahan yang baik adalah bila tidak larut dalam makanan, mudah dicuci
dan aman digunakan. Peralatan utuh, aman dan kuat, peralatan yang
dapat tercuci sempurna. Demikian pula bila berukir hiasan, hiasan merk
makanan.
9
d. Peralatan harus dalam keadaan bersih sebelum digunakan.
10
bakteri. Hal tersebut di lakukan karena tangan menjadi perantara bakteri
a. Vibrio Parahemolitik
bakteri bentuk batang bengkok, garam negatif dan bergerak karena ada
flagel pada satu kutubnya. Bakteri ini tidak membentuk spora, bersifat
b. Staphylococcusus
terdapat dalam makanan dan diproduksi oleh spesies dan strain tertentu
11
c. Salmonella
salmonella yaitu telur dan hasil olahannya, ikan dan hasil olahannya,
daging ayam, daging sapi serta susu dan hasil olahannya, es krim dan
keju. Gejala awal nyeri kepala, muntah, gangguan pada perut waktu
d. Patogen Coli
12
e. Clostridium Perfringens
spora yang relatif stabil terhadap suhu panas. Sel vegetatifnya dapat
13
pangan atau foodborne
diseases.
Mikroorganisme atau
zat toksik yang
berada di peralatan
makan akan
mengontaminasi
makanan ketika
peralatan tersebut
digunakan dalam
penyajian makanan
sehingga tidak akan
memenuhi syarat
kesehatan dan apabila
14
makanan tersebut
dikonsumsi oleh
Buruknya hygiene dan
sanitasi
pada peralatan
makanan dapat
menimbulkan masalah
bagi kesehatan,
salah satunya berupa
penyakit bawaan
pangan atau foodborne
diseases.
Mikroorganisme atau
zat toksik yang
15
berada di peralatan
makan akan
mengontaminasi
makanan ketika
peralatan tersebut
digunakan dalam
penyajian makanan
sehingga tidak akan
memenuhi syarat
kesehatan dan apabila
makanan tersebut
dikonsumsi oleh
Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
makan dan minum harus 0 (nol) koloni/cm. Oleh karena itu , perlakuan
16
pencucian hingga penyimpanan harus di perhatikan agar tidak
tahapan pencucian yang perlu diikuti agar hasil pencucian sehat dan
17
dalam air, sehingga sedikit kemungkinan membekas pada alat
yang dicuci.
dengan air bersih. Pada tahap ini penggunaan air harus banyak,
terasa kesat, tidak licin. Bila mana masih terasa licin berarti pada
ultraviolet.
18
5) Dengan uap panas (stem) yang biasanya terdapat pada
terjadi. Prinsip penggunaan lap pada alat yang sudah dicuci bersih
yang paling baik adalah yang sekali pakai (single use). Setelah
19
penyimpanan peralatan makan tersebut. Oleh karena itu, mutlak
memenuhi ketentuan:
harus dibalik.
tidak rusak.
20
5) Ruang penyimpanan peralatan tidak lembab, terlindung dari
B. Kerangka Teori
bukan saja harus memenuhi gizi dan mempunyai bentuk yang menarik,
Personal hygiene
penerjemah makanan
Sanitasi peralatan
makanan minuman
Gambar 1
Kerangka Teori
B. Kerangka Konsep
kesehatan karena dalam alat makan tersebut telah tercemar bakteri yang
Uji kualitas
Pemeriksaan Bakteriologis pada
Angka Kuman Perlatan makan
pada peralatan 1. Wajan
2. Sutil
makan 3. Piring
4. Sendok
5. gelas
22
Permenkes RI
No.1096/Menkes/PER/VI/201
1 Hygiene Sanitasi Jasa Boga
. kementeria Kesehatan
Jakarta
Keterangan:
Variabel Terkait
Variabel Bebas
Variabel Kontrol
Gambar 2
Kerangka Konsep
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi penelitian
1. Populasi
24
2. Sampel
masing 1 buah.
Tabel 2.
Variabel dan Defenisi Operasional
25
E. Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer
angka kuman pada (wajan, sutil, piring, sendok, dan gelas) yang
memenuhi syarat.
2. Data Sekunder
1. Peralatan :
b. Lampu Bunsen
d. Masker
e. Kertas Label
f. Pena, buku
g. Cool box
26
2. Bahan :
b. Kertas cellotape
c. Alkohol
d. Kapas
e. Korek api
3. Instrumen
buat tiap jenis yang di ambil secara acak dari tempat penyinpanan.
27
e. Permukaan peralatan makan dan masak yang diusap, cara
melakukan:
28
G. Cara Pengolahan Data
H. Penyajian Data
kemudian narasi.
29
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2020. https://www.indonesia-publichealth.com/bakteri-penyebeb-
kontaminasi-makanan. Diakses tanggal 12 November 2021
Bobihu, F . 2019. Studi sanitasi dan pemeriksaan angka kuman pada usap
alat perlatan makan di rumah makan kompleks pasar santri kota
gorontalo Tahun 2019. Jurnal, jurusan kesehatan masyarakat
fakultas ilmu kesehatan dan keolahragaan, universitas negeri
gorontalo [online], diakses dari http;//ejurnal. Fikk. Ung.ac.id ( 18
November 2019).
Cholidi, K.A. 2022. Faktor Faktor yang berhubungan dengan Angka Kuman
pada Peralatan Makan di Rumah Makan. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (ejournal) Volume 10 November 3,2022
Depkes RI 2006 Keputusan Mentri Kesehatan RI No, 1098/SK/VII 2003
Tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran,
Jakarta.
Dinkes Kota Ambon. 2019. Profil Dinas Kesehatan Dinkes Kota Ambon.
Tahun 2019.
Fitri D dan Asniar. 2021.Faktir-faktor prncegahan bawaan makanan penyakit
pada pedagang makan. Jim Fkep. III (3):223-230.
Haswita & Sulistyowati. R. (2020) kebutuhan dasar untuk Mahasiswa
Keperawatan dan Kebidanan. Jakarta: Trans Info Medi.
Itsna, I. M., Hapsari. W., & Indrastuti, A.(2021). Efektifitas Pendididkan
Kesehatan Cici Tanagan Pakai Sabun (CTPS) Dengan Metode
Demonstrasi dan Booklet Pada Siswa Kelas VI SDN Kalisapu 04
Slawi. Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan 9(1), 1-8.
Kementrian Kesehatan RI. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1098/SK/VII/2003 Tentang Pedoman Persyaratan Hygiene
Sanitasi Rumah Makan dan Restoran: Kementrian Kesehatan RI;
2003.
Notoatmodjo, S (2011) Promosi kesehatan: Ilmu dan seni. Jakarta: Rhineka
Cipta.
Permenkes, 2011, Kepmenkes RI No.1096/Menkes/PER/VI/2011 Tentang
Hygiene Sanitasi Jasaboga Kementerian Kesehatan Jakarta.
Purnawijaya, H. A. (2019) Sanitasi dan Keselamatan Kerja dalam Pegelolaan
Makanan. Yokyakarta:
30
Pohan, 2009. Pemeriksaan Escherichia Coli Pada Usapan Peralatan Makan
Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan di Pasar Petisah
Medan(online) ses 18 maret 2018).
Safitri, G. I. (2022) Analisis total mikroba dan cemaran bakteri Escherichia
Coli pada peralatan makan di kantin X. UIN Sunan Ampel Surabaya.
[SNI] Standar Nasional Indonesia . 2009. Batas maksimum Cemaran Mikroba
dalam Pangan. SNI 7388:2009, Jakarta Badan Standar Nasional.
Sumantri. (2019) Kesehatan Lingkungan. Depok: Kencana.
Souza dan DA Santos,”Faaktor resiko mikrobiologis terkait dengan
penjamah makanan di sekolah dasar dari Brazil,” Jurnal Keamanan
Pangan, vol, 29, tidsk. 3 hal.424-429,2021.
WHO, 2020. Penyakit Bawaan Makanan Fokus Pendidikan Kesehatan.
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Yunus. 2019. Hubungan personal hygiene dan fasilitas sanitasi dengan
kontaminasi Eschericia coli pada makanan dirumah makan padang
Kota Manado dan Kota Bitung. Diakses dari
[https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/view/7438] pada
tanggal 10 novemver 2021.
31
LAMPIRAN
Gambar 4. Gambar 5.
Tempat penyimpanan piring Tempat penyimpanan
Sendok gelas piring sendok gelas
32
media perantara penyebab
bakteri dapat
berpindah pada makanan,
hal ini menjadi
salah satu faktor
terjadinya pe
vcMakanan sering menjadi
penyebab
foodborne disease
dikarenakan berbagai
faktor, namun yang
dianggap sebagai
risiko utama kontaminasi
pada makanan
33
adalah makanan yang
bersentuhan
langsung dengan
permukaan peralatan
mak menj
media perantara penyebab
bakteri dapat
berpindah pada makanan,
hal ini menjadi
salah satu faktor
terjadinya penyakit
34