NURHIDAYATUN
WILM TUMOR
• Dikenal dengan nefroblastoma kanker pada ginjal yg menyerang anak
anak dg angka kejadian tertinggii pd usia 3 thdan jarang terjadi diatas 8
th.
• Menyerang 1 ginjal ( unilateral 0 dan hanya 5% yg bilateral.
• Penyebab tidak diketahui
• Terjadi bersamaan dg kelainan lain anomali saluran kemih kelamin ,
hemihipertofi , aniridia sporadis
• Berhubungan dengan 2 syndrome SYNDROME WAGR ,syndrome
dennys-drash
Soal
Kelompok 18
Seorang klien anak 4 tahun dibawa berobat ke RS oleh ibunya karena bengkak sekitar perut. Ibu menyatakan kencing anaknya berwarna
merah. Tidak nafsu makan, mual, muntah. Saat dikaji TD 100/75 mmHg, RR 32 x/menit, S: 38,2 ºC, teraba badan atau kulit klien panas,
nadi 100 x/menit. Klien tampak kurus, konjungtiva pucat, bibir pucat, dan kering, CRT > 3 detik, akral teraba dingin. Terdapat asites di
perut. Lingkar perut saat ini 52 cm. Terdapat bengkak di kedua kaki dengan scala 2. Anak sering menangis dan merintih, menghabiskan ½
porsi makannya dari RS. Diagnose medis klien menderita wilm tumor.
1) Tambahkan data-data sesuai teori yang kemungkinan bias menambah data pada kasus ( gunakan buku referensi )
a. Massa abdominal yang sering asimptomatik
b. Ukuran massa bervariasi ,rata rata 11 cm
c. Pasien mengeluh nyeri abdomen dan muntah
d. Hipertensi
e. Gross hematuria
f. Febris
g. Pada pasien yang mengalami perdarahan dapat ditemukan gejala hipotensi,anemia, febris
h. Pada stadium lanjut ada gejala gejala gangguan saluran napas yang berhubungan dengan metastase ke paru – paru.
i. Muncul tanda sindroma WAGR dan denys-drash pada penderita tumr wilm
•Analisa Data
N Diagnosa Tujuan
Intervensi
o keperawat Tujuan Kriteria hasil
an
1. Nyeri akut b.d Setelah Setelah dilakukan intervensi Managemen nyeri:
agen cedera dilakukan keperawatan selama 3x24 1. Lakukan pengkajian nyeri
biologis intervensi jam diharapkan klien: secara komprehensif
keperawatan termasuk lokasi, durasi,
selama 3 x 24 Mengenali lamanya (onset) frekuensi, kualitas,
jam, diharapkan karakteristik dan faktor
sakit (skala, intensitas,
nyeri berkurang presipitasi.
frekuensi dan tanda nyeri) (3- 2. Observasi reaksi non verbal
dari ketidaknyamanan.
5). 3. Gunakan komunikasi
teurapeutik untuk
Menggunakan metode non- mengetahui pengalaman
nyeri pasien.
analgetik untuk mengurangi
4. Bantu pasien untuk mencari
nyeri (3-5). dan menemukan dukungan.
5. Kurangi faktor presipitasi
Melaporkan bahwa nyeri nyeri.
6. Pilih dan lakukan
berkurang dengan penanganan nyeri
menggunakan manajemen (farmakologi, non
farmakologi, dan
nyeri (2-4). interpersonal).
7. Ajarkan teknik non
Menyatakan rasa nyaman farmakologi (relaksasi nafas
dalam).
setelah nyeri berkurang (2-4). 8. Tingkatkan istirahat
2
Perubahan Nutrisi: Setelah Setelah dilakukan intervensi
. dilakukan keperawatan selama 3x24 Manajemen nutrisi:
Kurang dari intervensi jam diharapkan klien: 1. Tanyakan kepada klien atau
Kebutuhan keperawatan
Menunjukan keluarga tentang adanya
berhubungan selama 3 x 24
jam, alergi makanan.
dengan kurang keinginan yang kuat
diharapkan 2. Kolaborasikan dengan
asupan makanan nutrisi untuk makan anggota tim kesehatan lainnya
tercukupi
Energi adekuat untuk mengembangkan
rencana tindakan.
3. Hitung berat badan ideal
klien.
4. Tentukan kebutuhan kalori
sebagai dasar dalam
pelaksanaan diet.
5. Beritahu klien tentang nutrisi
yang seimbang.
6. Monitor tanda-tanda vital
sesuai dengan kebutuhan.
7. Catat intake dan output
makanan secara akurat.
8. Kaji adanya tanda-tanda
perubahan nutrisi: Anoreksi,
Letargi, hipoproteinemia.
9. Beri diet yang bergizi.
10. Beri makanan dalam porsi
kecil tapi sering.
11. Beri suplemen vitamin dan
besi sesuai instruksi.