NY. RA DENGAN DIAGNOSA MEDIS: APPENDICITIS (POST OPERASI)
RUANG CEMPAKA RSUD TARAKAN
OLEH: Nama Mahasiswa : Aisyah Kamelia NIM : 20230305007
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH NERS
PROGRAM STUDI NERS UNIVERSITAS ESA UNGGUL A. Pengkajian focus-tuliskan data focus saja a. Identitas pasien Nama : Ny. Ra Umur : 32 thn Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Cilincing, Jakarta Utara No RM : 01560410 Tanggal MRS : 13/11/2023 Dx Medis : Post operasi appendicitis, post laparoscopy b. Data focus S (Data subjektif): pasien mengatakan pusing, nyeri dibagian abdomen bawah sebelah kanan (luka post operasi appendicitis) dengan nyeri skala 3 P: nyeri luka post operasi meningkat bila beraktivitas Q: nyeri luka post operasi dirasakan perih (2 hari yang lalu) R: nyeri dirasakan di abdomen kanan bawah (luka post operasi) S: pengkajian menggunakan wong baker faced didapat skala 3 T: nyeri perut kanan bawah (luka post operasi) dirasakan terus menerus sejak 2 hari yang lalu post operasi O (Data objektif): BAB, BAK spontan, mobilisasi bertahap, terlihat luka di bagian abdomen kanan bawah dengan luka di bagian kanan dibawah umbilicus diatas kemaluan, luka tidak rembes, tidak terdapat pus/nanah, TD: 109/69 N: 105x/menit, T: 36 C, RR: 20x/menit, SPO2: 100%, Terpasang VF, intake: 500 cc, output: 200 cc. A Dx Keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis Dx (00132) B. Analisis data No Data focus/Batasan Etiologi/ faktor Problem/DX karakteristik yang berhubungan 1. DO: BAB, BAK spontan, Apendisitis Nyeri akut mobilisasi bertahap, terlihat (perforasi) berhubungan luka di bagian abdomen kanan dengan agen cedera bawah dengan luka di bagian Reseksi usus buntu biologis (00132) kanan dibawah umbilicus diatas No Data focus/Batasan Etiologi/ faktor Problem/DX karakteristik yang berhubungan kemaluan, luka tidak rembes, Luka jahitan post tidak terdapat pus/nanah, TD: operasi 109/69 N: 105x/menit, T: 36 C, RR: 20x/menit, SPO2: 100%, Merangsang saraf Terpasang VF, intake: 500 cc, nyeri output: 200 cc. DS: pasien mengatakan pusing, nyeri dibagian abdomen bawah sebelah kanan (luka post operasi appendicitis) dengan nyeri skala 3 P: nyeri luka post operasi meningkat bila beraktivitas Q: nyeri luka post operasi dirasakan perih (2 hari yang lalu) R: nyeri dirasakan di abdomen kanan bawah (luka post operasi) S: pengkajian menggunakan wong baker faced didapat skala 3 T: nyeri perut kanan bawah (luka post operasi) dirasakan terus menerus sejak 2 hari yang lalu post operasi C. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis Dx (00132) D. Perencanaan keperawatan (mengatasi masalah pada hari itu) No Waktu Diagnosa NOC NIC Rasional Tgl/jam 1. 13/11/2023 Nyeri akut 1. Tingkat nyeri Manajemen Nyeri Mengetahui lokasi 12.00 WIB berhubungan (2102) (1400) dan karakteristik dengan agen 2. Kontrol nyeri Observasi: nyeri untuk cedera (0605) 1. Observasi adanya penentuan biologis Dx Setelah dilakukan petunjuk non- intervensi (00132) Tindakan verbal mengenai Mengurangi skala keperawatan dalam ketidaknyamanan nyeri dan memberi 1x24 jam diharapkan 2. Observasi nyeri efek relaksasi tingkat nyeri pasien komprehensif Memberikan pola berkurang dengan meliputi lokasi, koping klien dan kriteria hasil: karakteristik, keluarga 1. Nyeri dilaporkan onset/durasi, Mendukung dapat berkurang frekuensi, istirahat/ tidur dari (3) sedang kualitas, pasien untuk menjadi ringan intensitas, mengurangi rasa (4) beratnya nyeri, nyeri 2. Melaporkan dan faktor Pemberian perubahan gejala pencetus analgesic untuk nyeri pada 3. Monitor nyeri di mengurangi rasa perawat/dokter daerah yang nyeri dari kadang- terkena Teknik non kadang Terapeutik: farmakologi menunjukkan (3) 4. Dorong pasien untuk menjadi sering (4) untuk memonitor mengurangi 3. Mengenali kapan rasa nyeri dengan rasa nyeri No Waktu Diagnosa NOC NIC Rasional Tgl/jam nyeri terjadi dari tepat mencegah kadang-kadang 5. Dorong pasien retensi CO2 (3) menjadi sering untuk menunjukkan (4) mendiskusikan 4. Menggunakan pengalaman nyeri Tindakan nyeri sesuai kebutuhan tanpa analgesic 6. Pertimbangkan dari kadang- keinginan pasien kadang dan keluarga menunjukkan (3) untuk memilih menjadi sering (4) strategi 5. Menggunakan penurunan nyeri analgesic yang 7. Dukung direkomendasikan istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri Edukasi: 8. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi (slow deep breathing, teknik relaksasi, distraksi, dan semi fowler) 9. Ajarkan penggunaan No Waktu Diagnosa NOC NIC Rasional Tgl/jam farmakologi untuk menurunkan rasa nyeri Kolaborasi: 10. Kolaborasi dan berikan individu penurunan nyeri yang optimal dan analgesik
E. Implementasi keperawatan (pada hari itu)
Waktu Diagnosa Implementasi Respon/hasil TTD Tgl/jam S/O 13/11/2023 Nyeri akut berhubungan Manajemen Nyeri S: pasien 12.00 WIB dengan agen cedera biologis (1400) mengatakan Dx (00132) Observasi: pusing, nyeri 1. mengobservasi dibagian adanya petunjuk abdomen non- verbal bawah sebelah mengenai kanan (luka ketidaknyamanan post operasi 2. mengobservasi appendicitis) nyeri komprehensif dengan nyeri meliputi lokasi, skala 3 karakteristik, berkurang onset/durasi, menjadi 2 frekuensi, kualitas, P: nyeri luka Waktu Diagnosa Implementasi Respon/hasil TTD Tgl/jam S/O intensitas, beratnya post operasi nyeri, dan faktor meningkat bila pencetus beraktivitas 3. memonitor nyeri di Q: nyeri luka daerah yang terkena post operasi Terapeutik: dirasakan 4. mendorong pasien perih (2 hari untuk memonitor yang lalu) rasa nyeri dengan R: nyeri tepat dirasakan di 5. mendorong pasien abdomen untuk kanan bawah mendiskusikan (luka post pengalaman nyeri operasi) sesuai kebutuhan S: pengkajian 6. mempertimbangkan menggunakan keinginan pasien wong baker dan keluarga untuk faced didapat memilih strategi skala 2 penurunan nyeri T: nyeri perut 7. mendukung kanan bawah istirahat/tidur yang (luka post adekuat untuk operasi) membantu dirasakan penurunan nyeri terus menerus Edukasi: sejak 2 hari 8. mengajarkan yang lalu post penggunaan teknik operasi non farmakologi O: terlihat Waktu Diagnosa Implementasi Respon/hasil TTD Tgl/jam S/O (slow deep luka di bagian breathing, teknik abdomen relaksasi, distraksi, kanan bawah dan semi fowler) dengan luka di 9. mengajarkan bagian kanan penggunaan dibawah farmakologi untuk umbilicus menurunkan rasa diatas nyeri (injeksi kemaluan, ketorolac 30 mg, luka tidak ceftriaxone 1 gr) rembes, tidak Kolaborasi: terdapat 10. mengkolaborasikan pus/nanah, dan berikan memegangi individu penurunan daerah yang nyeri yang optimal nyeri di dan analgesik abdomen luka post operasi, terlihat meringis. TD: 109/69 N: 105x/menit, T: 36 C, RR: 20x/menit, SPO2: 100%, Terpasang VF, intake: 500 cc, output: 200 cc. F. Evaluasi (SOAP) Waktu DX Evaluasi (perkembangan S, O,A,P) TTD Tgl/jam 13/11/2023 S: pasien mengatakan nyeri berkurang dari 12.00 WIB skala 3 ke 2 P: nyeri luka post operasi meningkat bila beraktivitas Q: nyeri luka post operasi dirasakan perih (2 hari yang lalu) R: nyeri dirasakan di abdomen kanan bawah (luka post operasi) S: pengkajian menggunakan wong baker faced didapat skala 2 T: nyeri perut kanan bawah (luka post operasi) dirasakan terus menerus sejak 2 hari yang lalu post operasi O: terlihat luka di bagian abdomen kanan bawah dengan luka di bagian kanan dibawah umbilicus diatas kemaluan, luka tidak rembes, tidak terdapat pus/nanah, memegangi daerah yang nyeri di abdomen luka post operasi, terlihat meringis. TD: 109/69 N: 105x/menit, T: 36 C, RR: 20x/menit, SPO2: 100%, Terpasang VF, intake: 500 cc, output: 200 cc. A: perawatan luka 2x sehari, penggantian balutan kassa, injeksi ketorolac 30 mg, injeksi ceftriaxone 1 mg (masalah keperawatan teratasi) P: lanjutkan intervensi keperawatan untuk risiko infeksi pada luka post operasi.