0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan3 halaman
Standar prosedur operasional audit maternal dan perinatal di RSUD Ajibarang membahas tentang definisi audit, tujuan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi, prosedur pelaporan kasus kematian dan pelaksanaan audit internal serta eksternal untuk pembelajaran.
Standar prosedur operasional audit maternal dan perinatal di RSUD Ajibarang membahas tentang definisi audit, tujuan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi, prosedur pelaporan kasus kematian dan pelaksanaan audit internal serta eksternal untuk pembelajaran.
Standar prosedur operasional audit maternal dan perinatal di RSUD Ajibarang membahas tentang definisi audit, tujuan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi, prosedur pelaporan kasus kematian dan pelaksanaan audit internal serta eksternal untuk pembelajaran.
PROSEDUR Direktur OPERASIONAL 20 Oktober 2017 DANI ESTI NOVIA PENGERTIAN Audit Maternal Perinatal (AMP) adalah serangkaian kegiatan penelusuran sebab kematian atau kesakitan ibu, perinatal dan neonatal dengan tujuan untuk mencegah kesakitan dan kematian yang serupa di masa mendatang. Kriteria kematian Maternal dan perinatal adalah : 1. Kematian wanita yang sedang dalam keadaan hamil, melahirkan, atau dalam masa nifas yang sebab kematiannya adalah langsung atau tidak langsung, tidak termasuk kematian akibat kecelakaan atau kejadian insidental. 2. Kematian perinatal/neonatal yang mencakup lahir mati dan kematian bayi usia 0 – 28 hari. TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Audit maternal dan Perinatal di RS, sehingga dapat dilaksanakan tata kelola klinis yang baik dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan kematian perinatal/neonatal. KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang Kabupaten Banyumas No. 178 Tahun 2017 tentang Millenium Development Goals (MDGs) 2. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang Kabupaten Banyumas No. 179 Tahun 2017 tentang Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) 3. Dalam melaksanakan audit, memegang prinsip yang harus dipenuhi yaitu : no name (tidak menyebutkan nama), no shame (tidak mempermalukna), no blame (tidak menyalahkan), no pro justicia (tidak untuk 107
RSUD AUDIT MATERNAL DAN PERINATAL (AMP)
AJIBARANG
No, Dokumen No. Revisi Halaman
445.1/ /SPO/ Yankep /2017 02 2/3
KEBIJAKAN keperluan pengadilan), dan audit digunakan sebagai
pembelajaran. 4. Pelaksanaan audit dilaksanakan secara berjenjang, dan koordinasi serta pelaporan diteruskan kepada Dinas kesehatan Kabupaten sesuai aturan yang berlaku. PROSEDUR 1. Jika terjadi kasus kematian ibu atau bayi (perinatal/neonatal) maka laporkan segera oleh bidan/ perawat penaggungjawab shift dalam waktu kurang dari 6 jam. 2. Laporkan kasus kematian tersebut secara berjenjang kepada dokter DPJP, Ka Instalasi Kamar Bersalin/Perinatologi, dan Kasie/Kepala Bidang Pelayanan dan Tim AMP RS. 3. Lakukan telusur dan audit internal dalam kurun waktu 1 x 24 jam di Internal Unit pelayanan maternal dan perinatal/neonatal (Audit Internal tingkat I) 4. Isilah hasil audit internal dalam formulir audit yang telah ditetapkan. 5. Lengkapi berkas rekam medik oleh DPJP, dilengkapi kronologis kematian pasien secara lengkap berdasarkan hasil audit internal tersebut. 6. Pada kasus yang melibatkan unit lain atau dokter spesialis lainnya, lakukan audit tingkat II di Forum SMF atau Komite Medik untuk pembahasan kasus secara internal di RS, dalam kurun waktu 7 hari setelah kejadian kematian. 7. Isilah formulir Rekam Medik Kematian Maternal (RMM) atau rekam Medik Kematian Perinatal (RMP) yang ditandatangani oleh DPJP dengan diketahui oleh Direktur RS. 108
RSUD AUDIT MATERNAL DAN PERINATAL (AMP)
AJIBARANG
No, Dokumen No. Revisi Halaman
445.1/ /SPO/ Yankep /2017 02 3/3
PROSEDUR 8. Pada kasus kematian yang pernah mendapatkan
perawatan di RS sebelum dirawat di faskes tempat ibu/bayi meninggal, isilah formulir Rekam Medik Kematian Maternal Perantara (RMMP) atau Rekam Medik Kematian Perinatal Perantara (RMPP) oleh Bidan Koordinator, diketahui oleh DPJP dan Direktur RS. 9. Isilah formulir pemberitahuan kematian maternal 10. Danperinatal (PKmM atau PKmP) oleh Bidan Koordinator terkait dan kirimkan ke Dinas Kesehatan. Pelaporan sementara dapat disampaikan melalui telepon, SMS, WA, atau internet). 11. Kirimkan laporan tersebut diatas kepada Dinas Kesehatan dalam amplop tertutup dan dilabel pada sudut kanan atas dengan tulisan “rahasia”, atau dapat disampaikan melalui : surat elektronik atau E-mail selambatnya 14 hari setelah terjadinya kematian ibu atau bayi.
UNIT TERKAIT Proses selanjutnya dari pelaporan akan ditindaklanjuti di
Dinas Kesehatan kabupaten 1. Unit Pelayanan Maternal dan Perinatal :IGD, VK, IBS, Ruang Nifas, Ruang Perinatologi, Ruang PerawatanObgin 2. Komite Medik 3. DPJP 4. Tim Audit Maternal dan Perinatal (AMP) RS