Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY K DENGAN GASTRITIS DI

RUANGAN MAWAR RS PIRNGADI MEDAN

Nama Klien : Tn. A


Umur : 26 tahun
Diagnosa Medis : Dispepsia
Tanggal Masukl : 10-10-2020
Data subjektif :

1.         Klien mengatakan nyeri pada daerah ulu hati 


2.         Klien mengatakan nyerinya berada pada skala 7 (berat)
3.         Klien mengatakan nyeri dirasakan seperti pedis di daerah ulu hati tembus
kebelakang dan hilang  timbul
4.         Klien mengatakan kurang nafsu makan
5.         Klien mengatakan tidak mampu menelan dengan baik
6.         Klien mengatakan mengeluh gangguan sensasi rasa
7.         Klien mengatakan sering muntah
8.         Klien mengatakan sering mual
9.         Klien mengatakan diare dengan konsistensi cair
10.     Klien menanyakan apakah penyakitnya dapat disembuhkan
11.     Klien mengatakan khawatir terhadap penyakitnya
12.     Klien mengatakan tidak percaya diri dengan penyakitnya
Data obyektif :
1.      Klien meringis
     2.      Tangan kanan klien memegang abdomen yang sakit
     3.      Klien pucat
     4.      Porsi makan tidak dihabiskan hanya 3 sendok
     5.      Klien lemah
     6.      Klien cemas
     7.      Klien gelisah
     8.      Wajah klien tegang
     9.      Bising usus hiperaktif
     10.  Mukosa bibir lembab
     11.  Kulit klien kering
     12.  Observasi TTV
TD : 110/70 mmHg
ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Dispepsia Nyeri Akut
1.      Klien mengatakan
nyeri pada daerah Peradangan Pada
ulu hati Epigastrium
2.      Klien mengatakan
nyerinya berada Pelepasan Mediator
pada skala 7 (berat)
3.      Klien mengatakan Nyeri Dipersepsikan
nyeri dirasakan
seperti pedis di Nyeri Akut
daerah ulu hati
tembus kebelakang
dan hilang  timbul
DO :
1.      Klien meringis
2.      Tangan kanan kien
memegang abdomen
yang sakit
3.      TD :110/70
mmHg

2. DS : Proses Ketidakseimbangan
Nutrisi kurang dari
1.      Klien mengatakan kebutuhan tubuh
kurang nafsu makan Ketidak adekuatan kerja
2.      Klien mengatakan insulin dalam tubuh
tidak mampu
menelan dengan Metabolisme zat makanan
baik tidak sempurna
3.      Klien mengatakan
mengeluh gangguan Ketidakseimbangan Nutrisi
sensasi rasa kurang dari kebutuhan tubuh
DO  :
1.      Klien pucat
2.      Porsi makan tidak
dihabiskan hanya 3
sendok
3.      Klien lemah

3. DS : Perubahan status kesehatan Ansietas


1.      Klien menanyakan
apakah penyakitnya Kurang pengetahuan tentang
dapat disembuhkan penyakitnya
2.      Klien mengatakan
khawatir terhadap Stresor bertambah
penyakitnya
3.      Klien mengatakan Koping individu inefektif
tidak percaya diri
dengan penyakitnya Ansietas
DO :
1.      Klien cemas
2.      Klien gelisah
3.      Wajah klien
tegang

4. DS : Akumulasi Gas dan Cairan Resiko defisit


1.      Klien mengatakan Pada Proksimal Dari volume cairan
sering muntah Obstruksi
2.      Klien mengatakan
sering mual Distensi Abdomen dan
3.      Klien mengatakan Retensi Cairan
diare dengan
konsistensi cair Mual
DO :  
1.      Bising usus
hiperaktif
Muntah
2.      Mukosa bibir
lembab
Resiko Defisit Volume
3.      Kulit klien kering
Cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
4. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan melalui rute
normal yang berlebihan (diare)
INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVEN RASIONAL
KEPERAWATA SI
N
1. Nyeri akut Setelah  dilakuka 1.    Observasi 1.    Sebagai
berhubungan
dengan iritasi pada n tindakan selama TTV tiap 24 indikator
mukosa lambung 2 x 24 jam jam. untuk
diharapkan nyeri melanjutkan
dapat berkurang intervensi
dengan kriteria2.    Kaji tingkat berikutnya.
hasil : nyeri
-       Mampu beratnya ( 0 –2.    Perubahan
mengontrol nyeri 10 ). karakteristik
-       Rasa nyeri nyeri dapat
berkurang menunjukkan
-       Mampu penyebaran
mengenali nyeri penyakit
(skala, intensitas,3.    Berikan terjadinya
frekuensi dan istirahat komplikasi.
tanda nyeri) dengan posisi
-       Menyatakan semifowler. 3.    Dengan
rasa nyaman posisi semi
setelah nyeri fowler dapat
berkurang. menghilangka
n tegangan
4.    Anjurkan abdomen yang
klien untuk bertambah
menghindari dengan posisi
makanan terlentang.
yang dapat
meningkatka 4.    Dapat
n kerja asam menghilangka
lambung. n nyeri akut /
hebat dan
5.    Diskusikan menurunkan
dan ajarkan aktivitas
teknik peristaltic.
relaksasi.

5.    Mengurangi
rasa nyeri atau
dapat
terkontrol.

2. Ketidakseimbanga Setelah  dilakuka1.      Anjurkan 1.      Agar nutrisi


n nutrisi kurang
dari kebutuhan n tindakan selama keluarga klien
tubuh berhubungan 2 x 24 jam untuk terpenuhi.
dengan intake yang diharapkan memberikan
tidak adekuat
kebutuhan nutrisi makanan
klien terpenuhi sedikit tapi
dengan kriteria sering. 2.      Suhu
hasil : ekstrim dapat
          Nafsu makan 2.      Hindari mencetuskan
bertambah. makanan rasa nyeri
          Porsi makan di yang terlalu pada ulu hati.
habiskan. pedas.
3.      Memenuhi
          Menunjukkan
kebutuhan dan
peningkatan
3.      Berikan meningkatkan
fungsi
makanan pemasukan.
pengecapan dan
salingan.
menelan. 4.      Membantu
dalam
4.      Berikan HE pemenuhan
pada keluarga kebutuhan
tentang klien.
pentingnya
nutrisi.

3. Ansietas Setelah dilakukan1.      Kaji tingkat1.      Mengetahui


berhubungan
dengan perubahan tindakan selama 2 kecemasan sejauh mana
status kesehatan x 24 jam klien. tingkat
diharapkan kecemassan
kecemasan yang  dirasaka
berkurang denan n oleh klien
kriteria : sehingga
          Klien mampu memudahkan
mengidentifikasi dalam
dan 2.      Berikan tindakan
mengungkapkan dorongan dan selanjutnya.
gejala cemas berikan
          Klien mampu waktu untuk2.      Klien
mengungkapkan   mengungkap merasa ada
dan menunjukkan kan pikiran yang
teknik untuk dan memperhatika
mengontrol cemas dengarkan n sehingga
          Postur tubuh, semua klien merasa
ekspresi wajah, keluhan aman dalam
bahasa tubuh dan klien. segala hal
tingkat aktifitas tindakan yang
menunjukkan diberikan.
berkurangnya 3.      Jelaskan
kecemasan semua 3.      Klien
          Menyatakan prosedur dan memahami
pemahaman pengobatan. dan mengerti
tentang tentang
penyakitnya prosedur
sehingga mau
4.      Berikan bekerja sama
dorongan dalam
spiritual perawatannya.

4.      Bahwa
segala
tindakan yang
diberikan
untuk proses
penyembuhan
penyakitnya,
masih ada
yang berkuasa
menyembuhka
nnya yaitu
tuhan yang
maha esa.

4. Resiko defisit Setelah  dilakuka1.      Awasi 1.         Mengetahui


volume cairan
berhubungan n tindakan selama karakteristik, tingkat
dengan kehilangan 2 x 24 jam warna, kehilangan
melalui rute diharapkan konsistensi, cairan.
normal yang
kebutuhan cairan frekuensi dan
berlebihan (diare)
klien seimbang jumlah feses.
dengan kriteria
hasil : 2.      Auskultasi2.         Mengetahui
          Fungsi usus bunyi usus. jumlah bising
normal, bising usus permenit.
usus normal
3.      Awasi 3.         Mengetahui
          Tidak ada
masukan dan tingkat
mual dan muntah
keluaran kehilangan
          Frekuensi
cairan. cairan.
buang air besar
satu sampai dua 4.      Anjurkan 4.         Mengurang
kali sehari, masukan i atau
konsistensi feses cairan 2500 – mengganti
padat. 3000 ml cairan yang
perhari. hilang.

5.      Hindarkan5.         Mengurang
makanan i resiko nyeri
yang pada lambung.
merangsang
lambung.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO DIAGNOSA TGL/JAM IMPLEMENTAS EVALUASI
KEPERAWATAN I
1. Nyeri akut 12 Oktober 1.   1.   Mengobservasi S :
berhubungan dengan 2020
iritasi pada mukosa 08:00 TTV klien dengan -        Klien
lambung hasil : mengatakan
TD : 120/80 mmHg tidak
N   : 78 x/menit merasakan
P    : 20 x/menit nyeri
08.10 S    : 36,7oC -        Klien
2.   2.  Mengkaji mengatakan
tingkat nyeri klien skala
dengan hasil : klien nyerinya 2
mengatakan nyeri (ringan)
08.15 dirasakan pada O : observasi
skala 2 (ringan) TTV
3.   3.  Memberikan TD : 120/80
istirahat dengan mmHg
posisi semifowler N   : 78
08.20
dengan hasil : klien x/menit
merasa nyaman P    : 20
4.   4. Menganjurkan x/menit
klien untuk S    : 36,7oC
menghindari A : Masalah
makanan yang teratasi
dapat P : Hentikan
meningkatkan kerja Intervensi
08.30 asam lambung
dengan hasil nyeri
klien berkurang
5. 5. Mengajarkan
teknik relaksasi
dengan hasil klien
merasa rileks

2. Ketidakseimbangan 12 Oktober 1.  1. Menganjurkan S : Klien


nutrisi kurang dari 2020
kebutuhan tubuh 08.50 keluarga klien mengatakan
berhubungan dengan untuk memberi nafsu
intake yang tidak makan sedikit tapi makannya
adekuat
sering dengan hasil bertambah
klien mengatakan O : porsi
nafsu makannya makan
bertambah dan dihabiskan
porsi makan A : masalah
dihabiskan teratasi
2.   2. Menghindari P : Hentikan
08.55
memberikan Intervensi
makanan yang
sangat panas
dengan hasil : tidak
adanya rasa nyeri
pada ulu hati saat
makan makanan
yang hangat.
3.  3.  Memberikan
09.00 makanan selingan
dengan hasil:
nutrisi klien
terpenuhi
4.  4. Memberikan HE
09.05 pada keluarga
tentang pentingnya
nutrisi dengan hasil
: keluarga klien
telah melakukan

3. Ansietas 12 Oktober 1.   1. Mengkaji tingkat S : Klien


berhubungan dengan 2020
perubahan status 09.15 kecemasan dengan mengatakan
kesehatan hasil mengetahui tidak merasa
klien mengatakan cemas
tidak merasa cemas terhadap
terhadap penyakitnya
penyakitnya O : klien
2.  2. Memberikan tidak gelisah
dorongan dan lagi
memberikan waktu A : masalah
untuk teratasi
mengungkapkan P : Hentikan
pikiran dan Intervensi
mendengarkan
semua keluhan
klien dengan hasil
klien merasa ada
yang
memperhatikan
sehingga klien
merasa aman dalam
segala hal tindakan
yang diberikan
3.  3. Menjelaskan
semua prosedur
dan pengobatan
dengan hasil klien
mengetahui tentang
prosedur tindakan
yang akan
dilakukan
4.   4. Memberikan
dorongan spiritual
dengan hasil
ketaatan klien
beribadah selama
sakit tetap

4. Resiko defisit 12 Oktober 1.   1. Mengawasi S :


volume cairan 2020
berhubungan dengan 09.20 karakteristik,           Klien
kehilangan melalui warna, konsistensi, mengatakan
rute normal yang frekuensi dan sudah tidak
berlebihan (diare)
jumlah feses mual dan
dengan hasil klien muntah.
mengatakan tidak          Klien
diare lagi dengan mengatakan
konsistensi padat tidak diare
2. 2.   Mengauskultasi lagi dengan
bunyi usus dengan konsistensi
hasil bising usus padat
dalam batas O : Bising
normal. usus normal
3.  3. Mengawasi A : Masalah
masukan dan teratasi
keluaran cairan P :
dengan hasil klien Pertahankan
tidak mual dan Intervensi
muntah. 1.      Awasi
4.  4. Menganjurkan karakteristik,
masukan cairan warna,
2500 – 3000 ml konsistensi,
perhari dengan frekuensi dan
hasil kebutuhan jumlah feses.
cairan klien
2.      Auskultasi
terpenuhi. bunyi usus.
5.  5. Menghindarkan 3.      Awasi
makanan yang masukan dan
merangsang keluaran
lambung dengan cairan.
hasil nyeri pada 4.      Anjurkan
lambung masukan
berkurang. cairan 2500 –
3000 ml
perhari.
5.      Hindarkan
makanan
yang
merangsang
lambung.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN A DENGAN DEMAM TIPOID DI
RUANGAN MAWAR RS PIRNGADI MEDAN
 A. Identitas Pasien
Nama Lengkap  : Tn. A
Umur                 : 23 Tahun
Diagnosa Medis : Demam Tipoid
Tanggal Masuk : 10-10-2020

Data Subjectiv:
  Klien mengatakan demam sudah dirasakan sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk
RS.
  Klien mengatakan demamnya tinggi pada waktu siang dan malam hari.
  Klien mengatakan dia mual dan muntah
  Klien mengatakan kurang nafsu makan
   Klien mengatakan keluhan bertambah jika melakukan aktivitas dan demamnya
berkurang jika dikompres dan beristirahat.
 Klien mengatakan tidur siang dan malamnya tidak menentu.
Data Objectiv:
  Klien tampak lemah
Badan klien tampak kurus
Porsi makanan tidak dihabiskan
 Aktivitas klien terganggu dan hanya dibantu oleh keluarganya
Perkusi: kembung
Aukultasi : bising usus 15x/menit
 TTV:
- TD: 140/80 mmHg
- Suhu: 380C
- Nadi : 84x/menit
- Pernafasan : 24x/menit
ANALISA DATA
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. Demam thyfoid Hipertermi 
DS:
disebabkan oleh
F Klien mengatakan
demam sudah Kuman salmonella
dirasakan sejak 3 thypi dan edotoksin

hari yang lalu


Mempengaruhi pusat
sebelum masuk RS.
hipotalamus
F Klien mengatakan
demamnya tinggi Mengakibatkan gejala
pada waktu siang dan demam & peningkatan
suhu tubuh
malam hari.
DO:
F  Klien tampak lemah
F  Suhu: 380C

2. Peningkatan suhu tubuh Gangguan pola tidur


DS:
 
F  Klien mengatakan
keluhan bertambah
jika melakukan Lemah
 
aktivitas dan Gangguan pola tidur
demamnya
berkurang jika
dikompres dan
beristirahat.
DO:
F  Klien tampak lemah.
F  Aktivitas klien
terganggu dan hanya
dibantu oleh
keluarganya

3. Kuman thypoid Pemenuhan nutrisi


DS:
disebabkan kuman kurang dari kebutuhan
salmonella thypi
F  Klien mengatakan
kurang nafsu makan
Masuk kedalam
F  Klien mengatakan dia lambung maka secret
mual dan muntah asam lambung
 
DO:
F  Porsi makanan tidak
dihabiskan Mempengaruhi pusat
medulla oblongata
F  Perkusi: kembung
 
F  Aukultasi : bising
usus 15x/menit
Terjadi muntah, nafsu
makan menurun

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan demam
3. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan behubungan dengan anorexia
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Tujuan : 1. 1.Observasi 1.  1. Tanda-tanda
Hipertermi
Setelah tanda-tanda vital berubah
berhubungan dengan diberikan vital. sesuai tingkat
tindakan perkembangan
proses infeksi keperawatan penyakit dan
DS: selama 3x24 menjadi
jam, suhu indikator
F Klien mengatakan tubuh normal. 2. 2 .Beri kompres untuk
Kriteria hasil : pada daerah melakukan
demam sudah
Tidak ada dahi. intervensi
dirasakan sejak 3 hari tanda-tanda selanjutnya
yang lalu sebelum peningkatan
suhu tubuh, 2. 2. Pemberian
masuk RS.   kompres dapat
F Klien mengatakan 3. 3. Anjurkan menyebabkan
untuk banyak peralihan
demamnya tinggi pada minum air panas secara
putih. konduksi dan
waktu siang dan malam
membantu
hari.
tubuh untuk
DO: menyesuaikan
4   4. Kolaborasi terhadap
F  Klien tampak lemah pemberian panas
F  Suhu  380C antiviretik,
antibiotic. 3. 3. Peningkatan
suhu tubuh
mengakibatka
n penguapan
sehingga perlu
diimbangi
dengan
asupan cairan
yang banyak.

4. 4.
Mempercepat
proses
penyembuhan,
menurunkan
demam.
Pemberian
antibiotik
menghambat
pertumbuhan
dan proses
infeksi dari
bakteri

2. Tujuan : 1. 1. Kaji pola tidur1. 1. Mengetahui


Gangguan pola tidur
Setelah klien. kebiasaan
berhubungan dengan dilakukan tidur klien,
tindakan mengetahui
demam. keperawatan gangguan
selama 3x24 yang dialami,
jam, pola tidur2. 2. Berikan bantal memudahkan
DS: efektif. yang nyaman. intervensi
F  Klien mengatakan Kriteria selanjutnya.
hasil : Melapo3. 3. Berikan
keluhan bertambah jika rkan tidur lingkungan 2. 2.
nyenya,Klien yang nyaman, Meningkatkan
melakukan aktivitas batasi
tidur 8-10 jam kenyamanan
dan demamnya semalam, pengunjung pemenuhan
berkurang jika Klien tampak istirahat tidur.
4. 4. Anjurkan
segar.
untuk
melakukan 3. 3. Mengurangi
dikompres dan
teknik relaksasi stimulus yang
beristirahat. nafas dapat
dalam/masase mengganggu
DO: punggung istirahat tidur
F  Klien tampak lemah. sebelum tidur.
F  Aktivitas klien 4. 4.
terganggu dan hanya Meningkatkan
dibantu oleh relaksasi
keluarganya menstimulasi
istirahat tidur
yang nyaman.

3. Tujuan : Setel1. 1. Kaji 1. 1. Untuk


Pemenuhan nutrisi
ah dilakukan kemampuan mengetahui
kurang dari kebutuhan tindakan makan klien. perubahan
keperawatan nutrisi klien
behubungan dengan selama 3x24 dan sebagai
anorexia jam indikator
kekurangan 2. 2. Berikan intervensi
DS: nutrisi tidak makanan dalam selanjutnya.
F  Klien mengatakan terjadi porsi kecil tapi
Kriteria sering. 2. 2. Memenuhi
kurang nafsu makan hasil : Nafsu kebutuhan
makan 3. 3. Beri nutrisi nutrisi dengan
F  Klien mengatakan dia
meningkat, dengan diet meminimalka
mual dan muntah Tidak ada lunak, tinggi n rasa mual
keluhan kalori tinggi dan muntah.
DO: protein.
anoreksia,
F  Porsi makanan tidak nausea, Porsi 3. 3. Memenuhi
makan 4. 4. Anjurkan kebutuhan
dihabiskan kepada orang
dihabiskan. nutrisi
F  Perkusi: kembung tua adekuat.
klien/keluarga
F  Aukultasi : bising usus untuk
15x/menit memberikan 4. 4. Menambah
makanan yang selera makan
disukai. dan dapat
menambah
5. 5. Anjurkan asupan nutrisi
kepada orang yang
tua dibutuhkan
klien/keluarga klien.
untuk
menghindari
makanan yang 5. 5. Dapat
mengandung meningkatkan
gas/asam, asam lambung
pedas. yang dapat
memicu mual
6. 6. Kolaborasi. dan muntah
Berikan dan
antiemetik, menurunkan
antasida sesuai asupan nutrisi.
indikasi.

6. 6. Mengatasi
mual/muntah,
menurunkan
asam lambung
yang dapat
memicu
mual/muntah.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
1. 12 Oktober
1. Mengobservasi tanda- S:
2020
tanda vital. F  Klien mengatakan demam
06.00
sudah dirasakan sejak 3 hari
2. Memberi kompres pada yang lalu sebelum masuk RS.
07.15
daerah dahi. F  Klien mengatakan demamnya
tinggi pada waktu siang dan
07.45
3. Menganjurkan untuk malam hari. 
banyak minum air putih. O:
08.00
F  Vicilin 1 gram / 8 jam
4.Mengkolaborasi F  PCT 3x1
pemberian antiviretik, F  Ceftriaxon 2 gram/hr
antibiotic. F  TTV:
- TD: 140/80 mmHg
1.       - Suhu: 380C
13 Oktober Mengobservasi tanda- - Nadi : 84x/menit
2020 tanda vital. - Pernafasan : 24x/menit
06.00 A : Masalah belum teratasi
2.      Memberi kompres P : Lanjutkan intervensi
07.15 pada daerah dahi. 1.      Observasi tanda-tanda vital.
2.      Beri kompres pada daerah
dahi.

2.
12 Oktober 1.      Mengkaji pola tidur S:
2020 klien. F  Klien mengatakan tidur siang
13.00 dan malamnya tidak menentu
2.      Memberikan bantal F  Badan klien tampak kurus
13.15 yang nyaman. O:
F   Aktivitas klien terganggu dan
hanya dibantu oleh
14.00 3.      Memberikan keluarganya.
lingkungan yang A : Masalah belum teratasi
nyaman, batasi P : Lanjutkan Intervensi
19.00 pengunjung. 1.      Kaji pola tidur klien
3.      Memberikan lingkungan
4.      Menganjurkan untuk yang nyaman, batasi
13 Oktober melakukan teknik pengunjung
2020 relaksasi nafas
09.00 dalam/masase punggung
sebelum tidur.
20.00

1.      Mengkaji pola tidur


klien.
2.      Memberikan
lingkungan yang
nyaman, batasi
pengunjung.

3.
14 Oktober 1.      Mengkaji kemampuan S:
2020 makan klien. F  Klien mengatakan nafsu
08.15 makan sudah membaik
2.      Memberikan makanan O:
09.00 dalam porsi kecil tapi F  Porsi makanan sudah
12.15 sering. dihabiskan
3.      Memberi nutrisi F  Klien Nampak tidak mual lagi
dengan diet lunak, tinggi
F  Aukultasi : bising usus
13.00 kalori tinggi protein. 10x/menit (normal)
F  Nurodex 2x1
13.15 4.      Menganjurkan kepadaF  Dexamethason 1 amp / 8 jam
orang tua klien/keluargaF  Megazing 1x1
untuk memberikan A : Masalah teratasi
makanan yang disukai. P : Pertahankan Intervensi
16.00 5.      Menganjurkan kepada1.      Kaji kemampuan makan
orang tua klien/keluarga klien.
untuk menghindari 2.      Berikan makanan dalam
makanan yang porsi kecil tapi sering.
mengandung gas/asam, 3.      Beri nutrisi dengan diet
pedas. lunak, tinggi kalori tinggi
protein.
6.      Mengkolaborasi. 4.      Anjurkan kepada orang tua
Berikan antiemetik, klien/keluarga untuk
antasida sesuai indikasi. memberikan makanan yang
disukai.
5.      Anjurkan kepada orang tua
klien/keluarga untuk
menghindari makanan yang
mengandung gas/asam,
pedas.
6.      Kolaborasi. Berikan
antiemetik, antasida sesuai
indikasi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN A DENGAN DEMAM TIPOID DI
RUANGAN MAWAR RS PIRNGADI MEDAN

A. Identitas Pasien
Nama Lengkap  : Ny.S
Umur                 : 74 Tahun
Diagnosa Medis : Hipertensi
Tanggal Masuk : 10-10-2020

Data Subjektiv :
1. Klien mengatakan muntah 3x
2.  Klien mengatakan pusing
3.  Klien mengatakan badannya panas

Data objektiv :
1. Klien terlihat lemah
2. TTV klien
-TD: 210/110 mmHg
-N : 84x/menit
-S : 37,7
-RR : 20x/menit
Nyeri :
P: penurunan resiko tinggi
Q: cenut-cenut
R: begian kepala kiri
S: 3
T: terus menerus

ANALISA DATA
PROBLEM ETIOLOGI SYIMTOM
Penurunan resiko Afterloadvasokontiksi Pusing, panas, muntah
tinggi

Diagnosa Keperawatan
Penurunan resiko tinggi berhubungan dengan afterloadvasokontiksi ditandai
dengan pusing, panas, muntah

RENCANA KEPERAWATAN
NO KRITERIA HASIL INTERVENSI TUJUAN
1. Setelah dilakukan 1. Pantau TTV 1. Untuk
tindakan keperawatan 2. Kaji skala mengetahu
selama x24 jam di nyeri i keadaan
harapkan nyeri kepala 3. Berikan posisi umum
klien teratasi : yang nyaman pasien
1. Klien tidak 4. Kolaborasi 2. Untuk
merasakan pusing dengan tim mengetahu
lagi medis untuk i tingkat
2. Muntah (-) melaksanakan skala nyeri
3. TTV normal advis dokter 3. Agar
4. Klien tidak lemas pasien
nyaman

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
1. 14 Oktober 1. Memantau ttv S : Klien
2020 2. mengkaji skala nyeri mengatakan
15.00 3. Memberikan posisi nyaman nyaman dan tidak
4. mengkolaborasi dengan tim muntah lagi
medis untuk melaksanakan advis O : TTV :TD :
dokter 120/80mmHg, N :
60x/menit, S :
36,5, RR :
21x/menit
A : masalah
teratasi
P : pertahankan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai