2. DS : Proses Ketidakseimbangan
Nutrisi kurang dari
1. Klien mengatakan kebutuhan tubuh
kurang nafsu makan Ketidak adekuatan kerja
2. Klien mengatakan insulin dalam tubuh
tidak mampu
menelan dengan Metabolisme zat makanan
baik tidak sempurna
3. Klien mengatakan
mengeluh gangguan Ketidakseimbangan Nutrisi
sensasi rasa kurang dari kebutuhan tubuh
DO :
1. Klien pucat
2. Porsi makan tidak
dihabiskan hanya 3
sendok
3. Klien lemah
5. Mengurangi
rasa nyeri atau
dapat
terkontrol.
4. Bahwa
segala
tindakan yang
diberikan
untuk proses
penyembuhan
penyakitnya,
masih ada
yang berkuasa
menyembuhka
nnya yaitu
tuhan yang
maha esa.
5. Hindarkan5. Mengurang
makanan i resiko nyeri
yang pada lambung.
merangsang
lambung.
Data Subjectiv:
Klien mengatakan demam sudah dirasakan sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk
RS.
Klien mengatakan demamnya tinggi pada waktu siang dan malam hari.
Klien mengatakan dia mual dan muntah
Klien mengatakan kurang nafsu makan
Klien mengatakan keluhan bertambah jika melakukan aktivitas dan demamnya
berkurang jika dikompres dan beristirahat.
Klien mengatakan tidur siang dan malamnya tidak menentu.
Data Objectiv:
Klien tampak lemah
Badan klien tampak kurus
Porsi makanan tidak dihabiskan
Aktivitas klien terganggu dan hanya dibantu oleh keluarganya
Perkusi: kembung
Aukultasi : bising usus 15x/menit
TTV:
- TD: 140/80 mmHg
- Suhu: 380C
- Nadi : 84x/menit
- Pernafasan : 24x/menit
ANALISA DATA
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. Demam thyfoid Hipertermi
DS:
disebabkan oleh
F Klien mengatakan
demam sudah Kuman salmonella
dirasakan sejak 3 thypi dan edotoksin
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan demam
3. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan behubungan dengan anorexia
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Tujuan : 1. 1.Observasi 1. 1. Tanda-tanda
Hipertermi
Setelah tanda-tanda vital berubah
berhubungan dengan diberikan vital. sesuai tingkat
tindakan perkembangan
proses infeksi keperawatan penyakit dan
DS: selama 3x24 menjadi
jam, suhu indikator
F Klien mengatakan tubuh normal. 2. 2 .Beri kompres untuk
Kriteria hasil : pada daerah melakukan
demam sudah
Tidak ada dahi. intervensi
dirasakan sejak 3 hari tanda-tanda selanjutnya
yang lalu sebelum peningkatan
suhu tubuh, 2. 2. Pemberian
masuk RS. kompres dapat
F Klien mengatakan 3. 3. Anjurkan menyebabkan
untuk banyak peralihan
demamnya tinggi pada minum air panas secara
putih. konduksi dan
waktu siang dan malam
membantu
hari.
tubuh untuk
DO: menyesuaikan
4 4. Kolaborasi terhadap
F Klien tampak lemah pemberian panas
F Suhu 380C antiviretik,
antibiotic. 3. 3. Peningkatan
suhu tubuh
mengakibatka
n penguapan
sehingga perlu
diimbangi
dengan
asupan cairan
yang banyak.
4. 4.
Mempercepat
proses
penyembuhan,
menurunkan
demam.
Pemberian
antibiotik
menghambat
pertumbuhan
dan proses
infeksi dari
bakteri
6. 6. Mengatasi
mual/muntah,
menurunkan
asam lambung
yang dapat
memicu
mual/muntah.
2.
12 Oktober 1. Mengkaji pola tidur S:
2020 klien. F Klien mengatakan tidur siang
13.00 dan malamnya tidak menentu
2. Memberikan bantal F Badan klien tampak kurus
13.15 yang nyaman. O:
F Aktivitas klien terganggu dan
hanya dibantu oleh
14.00 3. Memberikan keluarganya.
lingkungan yang A : Masalah belum teratasi
nyaman, batasi P : Lanjutkan Intervensi
19.00 pengunjung. 1. Kaji pola tidur klien
3. Memberikan lingkungan
4. Menganjurkan untuk yang nyaman, batasi
13 Oktober melakukan teknik pengunjung
2020 relaksasi nafas
09.00 dalam/masase punggung
sebelum tidur.
20.00
3.
14 Oktober 1. Mengkaji kemampuan S:
2020 makan klien. F Klien mengatakan nafsu
08.15 makan sudah membaik
2. Memberikan makanan O:
09.00 dalam porsi kecil tapi F Porsi makanan sudah
12.15 sering. dihabiskan
3. Memberi nutrisi F Klien Nampak tidak mual lagi
dengan diet lunak, tinggi
F Aukultasi : bising usus
13.00 kalori tinggi protein. 10x/menit (normal)
F Nurodex 2x1
13.15 4. Menganjurkan kepadaF Dexamethason 1 amp / 8 jam
orang tua klien/keluargaF Megazing 1x1
untuk memberikan A : Masalah teratasi
makanan yang disukai. P : Pertahankan Intervensi
16.00 5. Menganjurkan kepada1. Kaji kemampuan makan
orang tua klien/keluarga klien.
untuk menghindari 2. Berikan makanan dalam
makanan yang porsi kecil tapi sering.
mengandung gas/asam, 3. Beri nutrisi dengan diet
pedas. lunak, tinggi kalori tinggi
protein.
6. Mengkolaborasi. 4. Anjurkan kepada orang tua
Berikan antiemetik, klien/keluarga untuk
antasida sesuai indikasi. memberikan makanan yang
disukai.
5. Anjurkan kepada orang tua
klien/keluarga untuk
menghindari makanan yang
mengandung gas/asam,
pedas.
6. Kolaborasi. Berikan
antiemetik, antasida sesuai
indikasi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN A DENGAN DEMAM TIPOID DI
RUANGAN MAWAR RS PIRNGADI MEDAN
A. Identitas Pasien
Nama Lengkap : Ny.S
Umur : 74 Tahun
Diagnosa Medis : Hipertensi
Tanggal Masuk : 10-10-2020
Data Subjektiv :
1. Klien mengatakan muntah 3x
2. Klien mengatakan pusing
3. Klien mengatakan badannya panas
Data objektiv :
1. Klien terlihat lemah
2. TTV klien
-TD: 210/110 mmHg
-N : 84x/menit
-S : 37,7
-RR : 20x/menit
Nyeri :
P: penurunan resiko tinggi
Q: cenut-cenut
R: begian kepala kiri
S: 3
T: terus menerus
ANALISA DATA
PROBLEM ETIOLOGI SYIMTOM
Penurunan resiko Afterloadvasokontiksi Pusing, panas, muntah
tinggi
Diagnosa Keperawatan
Penurunan resiko tinggi berhubungan dengan afterloadvasokontiksi ditandai
dengan pusing, panas, muntah
RENCANA KEPERAWATAN
NO KRITERIA HASIL INTERVENSI TUJUAN
1. Setelah dilakukan 1. Pantau TTV 1. Untuk
tindakan keperawatan 2. Kaji skala mengetahu
selama x24 jam di nyeri i keadaan
harapkan nyeri kepala 3. Berikan posisi umum
klien teratasi : yang nyaman pasien
1. Klien tidak 4. Kolaborasi 2. Untuk
merasakan pusing dengan tim mengetahu
lagi medis untuk i tingkat
2. Muntah (-) melaksanakan skala nyeri
3. TTV normal advis dokter 3. Agar
4. Klien tidak lemas pasien
nyaman