Anda di halaman 1dari 12

RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. N DENGAN HALUSINASI


DI RUANG ARIMBI RSJ GRHASIA YOGYAKARTA
Dosen Pembimbing:

Disusun oleh:

ESA PASKA MANURUNG

P07120522037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Resume Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny. N dengan Halusinasi di


Ruang Arimbi RSJ GRHASIA YOGYAKARTA disusun untuk memenuhi tugas
individu Praktik Profesi Keperawatan Jiwa yang disahkan pada:

Hari, tanggal :

Tempat : Ruang Arimbi RSJ GRHASIA YOGYAKARTA

Praktikan

Esa Paska Manurung/ P07120522037

Perseptor Pendidikan Perseptor Klinik

() ()
RESUME KEPERAWATAN JIWA

Nama : Esa Paska Manurung / P07120522037


Tempat : Ruang Arimbi RSJ GRAHASIA YOGYAKARTA
Tanggal dan Waktu Pengkajian : Kamis, 09 Maret Jam 10.00 WIB
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Tanggal Lahir : 14 November 1990
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Perum kanaka sejahtera, Condongcatur
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S1

No RM :
0055xxx
Dx. Medis : Skizofrenia
Dx. Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan

II. KEADAAN PASIEN SAAT INI


Alasan masuk rumah sakit : Pasien datang diantar oleh tetangga, dengan
keluhan takut yang berlebihan, merasa
dengar bunyi – bunyi barang bergeser, anak
lari – lari, merasa dikelilingi banyak setan,
banyak dosa, mencium bauk wangi, cerita
berlebih, mengalami halusinasi pendengaran.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


Ayah pasien juga mengalami penyakit gangguang jiwa. Klien
mengatakan sering mendengar bunyi – bunyi barang geser, anak lari –
lari, merasa dikelilingi banyak setan, banyak dosa, mencium bau wangi,
cerita berlebih. Klien merasa ketakutan berlebihan.
IV. FISIK
Kesadaran : Composmentis
Tanda- Tanda Vital
 TD : / mmHg
 Nadi : x/menit
 Suhu :0C
 Respirasi : 20
 SpO2 :%
 BB : kg
 TB : cm

V. STATUS MENTAL
1. Penampilan : Rapi, klien sering mandi dan keramas, baju
terpasang rapi, rambut terikat rapi, kuku bersih,
gigi bersih.
2. Pembicaraan : Pembicaraan normal, terarah.
3. Aktivitas Motorik : Tenang
4. Alam Perasaan : Kadang senang kadang sedih gelisah
5. Afek : cemas
6. Interaksi : Kooperatif, kontak mata terjaga
7. Proses Pikir : sirkumtansial, pembicaraan terarah
8. Isi Pikir : pasien tidak sanggup bekerja kembali
9. Tingkat Kesadaran : Bingung, pasien dapat mengidentifikasi
waktu, namun pasien dapat mengidentifikasi tempat dan orang
10. Memori : dapat mengingat kejadian yang baru saja
terjadi
11. Tingkat Konsentrasi : Mudah teralihkan, klien mampu berhitung.
12. Kemampuan penilaian : gangguan kemampuan penilaian ringan
13. Daya tilik diri : menyalahkan hal-hal di luar dirinya
14. Persepsi : halusinasi pendengaran

VI. MEKANISME KOPING


Maladaptif : reaksi saat diwawancara tenang tetapi pasien terlihat sedikit
mengantuk bawakannya ingin tidur terus menerus.

VII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik: Skizofrenia
Terapi Medik:
Clozapin 25 mg
Lorazepam 0,5
Flooxetin 20
Diazepam inj
Lodomer 1A
Risperidone 2 mg

ANALISA DATA

Data Penyebab Masalah


DS : Gangguan Gangguan persepsi
- Pasien dibawa oleh tetangga pendengaran sensori: Halusinasi
pasien ke RSJ GRHASIA Pendengaran
karena takut berlebihan,
merasa mendengar bunyi –
bunyi barang geser, anak lari
– lari, merasa dikelilingi
banyak setan, banyak dosa,
mencium bau wangi, cerita
berlebih, tidak bisa tidur,
makan dan minum,
mengalami halusinasi
pendengaran.
DO :
- Pasien sering melamun
- Pasien tampak bingung
- Pasien kooperatif
- Pasien mengatakan
mendengarkan bisikan
- TTV
- TD : / mmHg
- Nadi : x/menit
- Suhu :0C
- Respirasi : 20
- SpO2 :%
- BB : kg
- TB : cm
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal/Waktu : Jumat, 24 Februari 2023, pukul 10.00 WIB

DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN


TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi Persepsi sensori (L.09083)
Observasi
Pendengaran (SDKI, 2017)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x
1. Monitor perilaku yang mengindikasikan
pertemuan diharapkan persepsi sensori klien
halusinasi
membaik dengan kriteria hasil:
2. Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas
1) Verbalisasi mendengar bisikan menurun
dan stimulasi lingkungan
2) Verbalisasi melihat hal tak nyata menurun
3. Monitor isi halusinasi (mis: kekerasan
3) Perilaku halusinasi menurun
atau membahayakan diri)
4) Curiga menurun
Terapeutik
SLKI (2019)
1. Pertahankan lingkungan yang aman
2. Lakukan Tindakan keselamatan Ketika
tidak dapat mengontrol perilaku (mis:
limit setting, pembatasan wilayah,
pengekangan fisik, seklusi)
3. Diskusikan perasaan dan respons
terhadap halusinasi
4. Hindari perdebatan tentang validitas
halusinasi

Edukasi
1. Anjurkan memonitor sendiri situasi
terjadinya halusinasi
2. Anjurkan bicara pada orang yang
dipercaya untuk memberi dukungan dan
umpan balik korektif terhadap halusinasi
3. Anjurkan melakukan distraksi (mis:
mendengarkan music, melakukan
aktivitas dan Teknik relaksasi)
4. Ajarkan pasien dan keluarga cara
mengontrol halusinasi

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian obat antipsikotik


dan antiansietas, jika perlu
PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/ Tgl/
PELAKSANAAN EVALUASI
Jam
Kamis, S:
09 Maret Observasi
- Pasien mengatakan ingin pulang
2023 - Pasien mengatakan dirinya seorang Apoteker
1. Memonitor perilaku yang mengindikasikan
10.20 WIB halusinasi - Pasien mengatakan sering mendapatkan bisikan
2. Memonitor dan sesuaikan tingkat aktivitas - Pasien mengatakan mau mandi keramas
dan stimulasi lingkungan - Pasien mengatakan mau makan
3. Memonitor isi halusinasi (mis: kekerasan
- Pasien mengatakan perasaannya senang, kemudian sedih
atau membahayakan diri)
O:
Terapeutik - Pasien terlihat gelisah dan bingung, sering tidur
- Pasien tampak labil, tiba-tiba terdiam lalu minta pulang
1. Mempertahankan lingkungan yang aman - Pasien sudah tau cara menghardik tetapi malas melakukan
2. Melakukan Tindakan keselamatan Ketika
- Pasien kooperatif, dan mau diajak berbicara
tidak dapat mengontrol perilaku (mis: limit
setting, pembatasan wilayah, pengekangan
fisik, seklusi) A : Gangguan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran belum teratasi
3. Mendiskusikan perasaan dan respons P:
terhadap halusinasi Lanjutkan intervensi
4. Mengjhindari perdebatan tentang validitas
halusinasi (Esa)
Edukasi

1. Menganjurkan memonitor sendiri situasi


terjadinya halusinasi
2. Menganjurkan bicara pada orang yang
dipercaya untuk memberi dukungan dan
umpan balik korektif terhadap halusinasi
3. Menganjurkan melakukan distraksi (mis:
mendengarkan music, melakukan aktivitas
dan Teknik relaksasi)
4. Mengajarkan pasien dan keluarga
cara mengontrol halusinasi

Kolaborasi

1. Berkolaborasi pemberian obat antipsikotik dan


antiansietas, jika perlu
( Esa )
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI, (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, Jakarta


Selatan. DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Jakarta
Selatan. DPP PPNI
Tim Pokja SLKI, (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Jakarta
Selatan. DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai