Anda di halaman 1dari 7

TERAPI KOMPLEMENTER HERBAL

DAUN SIRSAK TERHADAP NYERI ASAM URAT

Oleh Kelompok
1:

Oleh :
1. Kumiyatun 201311056
2. Kritina Loghe 201311054
3. Marselina Edi 201311059
4. Miau Fhiung 201311062
5. Ni Gusti Helsi 201311065
6. Reza Utari 201311074
7. Teresia Riana 201311077
8. Veronika Yuliani 201311081
9. Yasintha Martha 201311086
10. Yesi Pradita 2013110 87

PROGRAM STUDISI KEPERAWATAN

STIKES St. ELISABETH SEMARANG


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Terapi merupakan usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang
sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah
bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. Menurut WHO (World Health
Organization), Pengobatan komplementer adalah pengobatan non-
konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, misalnya
jamu yang merupakan produk Indonesia dikategorikan sebagai pengobatan
komplementer di negara Singapura. Di Indonesia sendiri, jamu dikategorikan
sebagai pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara
turun – temurun pada suatu negara. Terapi Komplementer adalah cara
penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung atau
pendamping kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional.
Obat-obat komplementer yang dipergunakan adalah obat bersifat
natural yaitu mengambil bahan dari alam. Bahan-bahan yang dipergunakan
dalam pengobatan komplementer sebelumnya harus dikaji dan diteliti
keefektivitasannya dan keamanannya. Terapi komplementer bertujuan untuk
memperbaiki fungsi dari sistem – sistem tubuh, termasuk gangguan-gangguan
muskuloskeletal.

2. Tujuan
1. Mengidentifikasi apa saja yang terkandung dalam daun sirsak
2. Mengidentifikasi kegunaan dari daun sirsak
3. Menganalisis bagaimana pengaruh daun sirsak terhadap nyeri pada
penderita asam urat

3. Manfaat
Dengan makalah ini, para pembaca mampu mengetahui apa saja kandungan
dari daun sirsak dan bagaimana prosesnya supaya dapat digunakan sebagai
alternatif dalam pengobatan khususnya untuk pengobatan nyeri pada
gangguan asam urat.
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. GOUT/Asam urat
1. Pengertian

Menurut American College of Rheumatology, gout adalah suatu penyakit


dan potensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah dikenal
sejak lama, gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri
infalamasi satu sendi. Gout adalah bentuk inflamasi arthritis kronis,
bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun,
gout tidak terbatas pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain
termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku
dan kadang di jaringan lunak dan tendon. Biasanya hanya mempengaruhi
satu sendi pada satu waktu, tapi bisa menjadi semakin parah dan dari
waktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi. Gout merupakan
istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai
oleh meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia).
Asam urat merupakan senyawa nitrogen yang dihasilkan dari proses
katabolisme purin baik dari diet maupun dari asam nukleat endogen (asam
deoksiribonukleat). (Syukri, 2007). Gout dapat bersifat primer, sekunder,
maupun idiopatik. Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan
asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam
urat. Gout sekunder disebabkan karena pembentukan asam urat yang
berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit
lain atau pemakaian obat-obatan tertentu sedangkan gout idiopatik adalah
hiperurisemia yang tidak jelas penyebab primer, kelainan genetik, tidak
ada kelainan fisiologis atau anatomi yang jelas.(Putra, 2009)
2. Jenis - jenis Gout
a. Gout primer
Pada gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik).
Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan factor
hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga
diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
b. Gout sekunder
Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena
meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi
makanan dengan kadar purin tinggi. Purin adalah salah satu senyawa
basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan
termasuk asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat
juga akan meningkat apabila adanya penyakit darah ( penyakit
sumsum tulang, polisetemia), mengonsumsi alkohol, dan penyebab
lainnya adalah faktor obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis),
kadar trigiserin yang tinggi.
3. Penyebab Gout

Menurut (Ahmad, 2011) penyebab asam urat yaitu :


a. Faktor dari luar
Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau factor dari
luar. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan
karena nutrisi dan konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
b. Faktor dari dalam
Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses penyimpangan
metabolisme yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia
diatas 40 tahun atau manula beresiko besar terkena asam urat. Selain itu,
asam urat bisa disebabkan oleh penyakit darah, penyakit
sumsum tulang dan polisitemia, konsumsi obat – obatan, alkohol,
obesitas, diabetes mellitus juga bisa menyebabkan asam urat.
4. Tanda Gejala

Pada gout biasanya serangan terjadi secara mendadak (kebanyakan


menyerang pada malam hari). Jika gout menyerang sendisendi yang
terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas
disertai rasa nyeri yang hebat, dan persendian sulit digerakan
( Wijayakusuma, 2006).
Gejala lain adalah suhu badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu
makan berkurang, dan jantung berdebar. Serangan pertama gout pada
umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki.
Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti
tumit, lutut dan siku. Dalam kasus encok kronis, dapat timbul tofus
(tophus), yaitu endapan seperti kapur pada kulit yang membentuk
tonjolan yang menandai pengendapan kristal asam urat
( Wijayakusuma,2006).
B. Daun Sirsak terhadap
1. Daun Sirsak

Sirsak ( Annona Muricata L. ) merupakan tanaman tahunan yang dapat


tumbuh dan berbuah sepanjang tahun. Masyarakat banyak memanfaatkan
bagian-bagian tanaman sirsak untuk menyembuhkan berbagai penyakit
karena pada bagian tanaman sirsak, termasuk daun dan buah mengandung
senyawa yang cukup bernilai, seperti fruktosa, lemak, protein, kalsium,
fosfor, besi, vitamin A, dan vitamin B. Metabolit sekunder yang
terkandung didalamnya adalah senyawa golongan tanin, fitosterol. Sirsak
banyak mengandung mineral fosfor dan kalsium yang sangat penting
dalam proses pembentukan tulang, sehingga bersifat menghambat
osteoporosis. Menurut Emma (2012), sirsak sering dimanfaatkan untuk
terapi pengobatan, misalnya untuk pinggang pegal, nyeri, asam urat,
wasir, dan batu empedu. Semua bagian pada buah sirsak memiliki khasiat
untuk menyembuhkan penyakit salah satunya adalah daun sirsak.
2. Kandungan Daun Sirsak
Daun sirsak mengandung banyak manfaat untuk bahan pengobatan herbal,
dan untuk menjaga kondisi tubuh. Dibalik manfaatnya tersebut, daun
sirsak memiliki kandungan yang banyak mengandung acetogenins,
annocatacin, annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin,
anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid,
muricapentocin. Kandungan senyawa ini merupakan senyawa yang
banyak sekali manfaatnya bagi tubuh, bisa sebagai obat penyakit atau
untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
C. Pengaruh Daun Sirsak terhadap Gout

Daun sirsak (Annona Muricata) merupakan bagian yang paling berkhasiat


untuk menyembuhkan penyakit salah satunya adalah penyakit gout (Lina
&Juwita,2012) Selain itu senyawa yang paling penting adalah tannin,
resin dan crytallizable magostine yang mampu mengatasi nyeri sendi
pada penyakit gout. Senyawa yang terkandung dalam daun sirsak tersebut
berfungsi sebagai analgesik ( pereda rasa sakit ) yang kuat serta bersifat
sebagai antioksidan. Sifat antioksidan yang terdapat pada daun sirsak
dapat mengurangi terbentuknya asam urat melalui penghambatan
produksi enzim xantin oksidase. Kombinasi sifat analgesik ( mengurangi
rasa sakit ), dan anti inflamasi ( anti radang ) mampu mengurangi gout.
Tanpa antioksidan yang cukup, reaksi negative yang disebabkan oleh
radikal bebas dapat merusak atau menghancurkan seluruh tubuh
(Shabella, 2011). Hal ini disebabkan karena penderita gout mengalami
kerusakan jaringan tulang rawan, pada tulang rawan tersebut terdiri atas
sel-sel kondrosit, di dalam kondrosit berlansung reaksi sintesis dan
sekresi matriks ekstraseluler. Ekstrak a mangostin, β-mangostin dan
lainnya yangterkandung dalam daun sirsak terbukti mampu menghambat
perombakan matrik ekstaseluler serta menstimulasi ekspresi untuk
mengurangi nyeri sendi.

D. Cara pengolahan
Ambil 6 sampai 10 lembar daun sirsak kemudian dicuci dengan bersih
menggunakan air yang mengalir, agar kotoran dan debu yang menempel di
daun bisa benar-benar hilang. Kemudian rajang halus daun sirsak dan rebus
dengan dua gelas air. Tunggu hingga tersisa satu gelas saja dan kemudian
diminum. Minum rebusan daun sirsak ini secara teratur sebanyak dua kali
sehari yaitu pagi dan malam.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Daun sirsak dapat digunakan sebagai terapi herbal untuk mengobati nyeri
pada asam urat karena adanya tannin, resin dan crytallizable magostine yang
mampu mengatasi nyeri sendi pada penyakit gout. Kombinasi sifat analgesik (
mengurangi rasa sakit ), dan anti inflamasi ( anti radang ) mampu mengurangi
gout.
DAFTAR PUSTAKA

http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/3433.pdf

Anda mungkin juga menyukai