Anda di halaman 1dari 11

TERAPI BIOLOGIS HERBAL

Disusun Oleh :
1. Ghitsa Zahira Sofa (C1020021)
2. Hanung Dwinanda Fauzi (C1020022)
3. Isfa Liawati (C1020023)
4. Lastriyana (C1020025)
LATAR BELAKANG
Jumlah klien yang mencari pengobatan non konvensional terus meningkat, hal ini
disebabkan oleh :
 Persepsi bahwa pengobatan yang diberikan oleh profesi medis tidak memberikan
kesembuhan dari berbagai penyakit yang banyak ditemukan.
 Meningkatnya ketertarikan klien untuk menjadi lebih tau tentang kesehatan dan
kebutuhan berperan lebih aktif dalam pengobatan mereka.
A. Definisi Terapi Komplementer
Terapi komplementer adalah terapi tambahan diluar terapi utama (medis) dan
berfungsi sebagai terapi pendukung untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas
hidup, dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan.
Terapi komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari
negara yang bersangkutan (WHO) . Terapi alternatif adalah terapi pengganti dari terapi
utama/medis dan pasien tidak menjalani terapi medis.
Terapi tradisional pengobatan yang digunakan secara turun temurun dari zaman dahulu
pada suatu negara, contoh jamu di Indonesia.
B. Jenis-jenis Terapi Komplementer
Menurut National Center for complementary/alternative medicine
(NCCAM) :
 Alternative medical systems, seperti obat tradisional chinese,
ayurvedic, akupuntur
 Manipulative and body-based practice (terapi manipulatif dan
berbasis tubuh), contohnya pijat, refleksi
 Energy therapies (terapi energi) seperti terapi polaritas, terapi
medan magnet
 Mind-body technicques (terapi pikiran, tubuh) contohnya meditasi, visualisasi
 Biological-based practice (terapi berbasis biologi) seperti herbal,
vitamin, mineral, dan suplemen lain
C. Definisi Terapi Biologis
Biologically based practice atau terapi biologis merupakan salah satu kategori utama dari terapi
komplementer dan alternatif. Secara umum Biologically based practice adalah penggunaan bahanbahan
yang berasal dari alam untuk mempengaruhi proses fisiologis tubuh dan meningkatkan kesehatan.
Menurut Cancer Council Biologically based practice merupakan penggunaan makanan, obat-obatan,
dan suplemen untuk mempengaruhi fungsi tubuh. Menurut National Institutes of Health (NIH) terapi
biologis melibatkan terapi untuk melengkapi diet normal seseorang dengan pemberian ekstrak tambahan,
nutrien, tanaman herbal, dan atau makanan tertentu. Terapi biologis lebih sering digunakan sebagai terapi
komplementer. Terapi biologi berdasarkan pemberian suplemen seperti tumbuh-tumbuhan, vitamin,
mineral, asam lemak, protein, dan probiotik (bakteri hidup yang sering ditemui pada biji-bijian, yogurt)
dan makanan fungsional.
D. Tipe Terapi Secara Biologi.
1. Terapi Kartilago hiu untuk pengobatan kanker, glucosamine untuk osteoarthritis), diet therapies (pritkin,
omishatki, tinggi serat, makrobiotik), herbalism, orthomolecular medicine, and chelation therapy.
Kandungan: proteoglycan & glycoprotein (molekul besar dengan protein & carbohydrate ), sama
dengan protein & garam kalsium. Protein tsb menghentikan angiogenesis sel kanker.
2. Intervensi farmakologi/biologis/ instrumental (kartilago ozon, cone therapy, sengatan lebah,
elektrodiasnostik, iridologi)
 Terapi lebah dimulai di daratan Tiongkok dan Timur Tengah, khususnya Mesir. Terapi ini merupakan
modifikasi akupunktur yang disebut dengan bee acupuncture. Pada September 1993, WHO mengakui
Apitherapy digunakan sebagai alternatif pengobatan. Lebah yang digunakan jenis Apis Mellyfera.
Terapi ini dikenal dengan nama Terapi sengatan lebah (bee venom therapy - BVT) .
 Iridologi /diagnosis iris àsuatu metode kedokteran yang menyatakan bahwa tiap bagian pada tubuh
dapat direpresentasikan dengan wilayah yang terdapat pada iris
mata (bagian yang berwarna pada pupil)
Mengungkapkan peradangan (inflamasi), penimbunan toksin dalam jaringan, bendungan
kelenjar (congestion), di mana lokasinya (pada organ mana), dan seberapa tingkat keparahan
kondisinya (akut, subakut, kronis dan degeneratif)
Pencetus Iridologi fisikawan Hungaria, Ignatz von Peczely. Dengan mengamati iris mata,kondisi tubuh
seseorang dapat diketahui, seperti statusnya lemah atau kuat, tingkat kesehatan serta peralihan menuju
keparahan atau proses penyembuhan.
E. Manfaat Terapi Biologi
a. Membunuh sel kanker
b. Mengganggu atau mengontrol proses yang memungkinkan tumbuh kanker.
c. Mengganggu pola pertumbuhan sel kanker
d. Menghentikan proses pembentukan sel kanker dari sel normal
e. Meningkatkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki atau mengganti sel-sel normal yang rusak atau
hancur
f. mencegah sel kanker menyebar
g. meningkatkan kerentanan sel kanker untuk hancur oleh sistem kekebalan tubuh
h. Meningkatkan aktivitas sel T , sel-sel pembunuh alami dan makrofag , mempromosikan pembunuhan
sel kanker
F. Terapi Biologi yang ada di Indonesia.
1. Biofeedback
Biofeedback menggunakan tampilan visual dari tingkat stress individu untuk membimbing individu tersebut
melakukan teknik pernafasan yang teratur dan memberi efek relaksasi sehingga dapat mengurangi respon stress.
Biofeedback juga memungkinkan individu menggunakan pikiran untuk mengendalikan respon fisiologis tubuh
secara otomatis seperti ketegangan otot, denyut jantung, suhu kulit, dan tekanan darah. Biofeedback dapat
digunakan untuk meningkatkan kesehatan, meningkatkan kinerja, dan mengatur fungsi tubuh.
2. Terapi Herbal
Terapi herbal medik, yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa herbal terstandar
dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah
melalui uji preklinik pada cell line atau hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya.
Terapi bersifat organik/alami misalnya bawang putih, daun salam, kunyit, lavender, jahe, dll
3.Hidroterapi
Hidroterapi adalah teknik/cara perawatan tubuh dengan menggunakan bantuan air (hangat, panas,
dingin, uap air, air es) baik diam maupun bergerak (berupa arus/semburan air yang ditimbulkan secara
elektronik/alamiah) dapat memberikan efek pijatan dan stimulasi jaringan kulit dan otot dengan berbagai
keuntungan, antara lain: melancarkan sirkulasi di seluruh tubuh melalui efek tekanan hidrostatik pada
pembuluh darah dan limfe, relaksasi otot, merangsang pembuangan sampah metabolik/racun (toxin) dari
dalam sel ke aliran darah dan melalui kulit, mengurangi ketegangan saraf, serta memberikan relaksasi dan
istirahat.
4. Konseling Nutrisi
Konseling nutrisi/gizi adalah suatu proses komunikasi interpersonal/dua arah antara konselor dan klien
untuk membantu klien mengenali, mengatasi dan membuat keputusan yang benar dalam mengatasi masalah
gizi yang dihadapi (Dep.kes, 2000). Tujuan konseling gizi adalah menyelenggarakan pendidikan gizi
melalui pendekatan konseling adalah terjadinya pemecahan masalah yang dihadapi oleh seseorang yang
akan diatasi sendiri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya setelah melalui konseling yang
diberikan oleh tenaga gizi.
Kesimpulan
Terapi komplementer adalah terapi tambahan diluar terapi utama (medis) dan
berfungsi sebagai terapi pendukung untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas
hidup, dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan.
Menurut Cancer Council Biologically based practice merupakan penggunaan
makanan, obat-obatan, dan suplemen untuk mempengaruhi fungsi tubuh. Tipe terapi
secara biologi ada 2 yaitu:
 Terapi Kartilago hiu untuk pengobatan kanker, glucosamine untuk osteoarthritis), diet
therapies (pritkin, omishatki, tinggi serat, makrobiotik), herbalism, orthomolecular
medicine, and chelation therapy.
 Intervensi farmakologi/biologis/ instrumental (kartilago ozon, cone therapy, sengatan
lebah, elektrodiasnostik, iridologi)

Anda mungkin juga menyukai