Anda di halaman 1dari 8

KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN DAN

PEMBIAYAAN USAHA
Oleh
M. Wahab Khasbulloh.,S.E.I.,MM

PRODI Keselamatan dan Kesehatan Kerja (D-IV)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
Manajemen keuangan
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan managemen perusahaan untuk memperoleh sumber
modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk
menghasilkan laba.

Manajemen Keuangan merupakan suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,


pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas (fungsi) utama:

1. Allocation of funds (aktivitas penggunaan dana) yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada
berbagai aktiva.
2. Raising of funds (aktivitas perolehan dana) yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana baik dari
sumber internal perusahaan maupun sumber eksternal perusahaan, termasuk juga politik dividen.
3. Manajemen assets (aktivitas pengelolaan aktiva) yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam
bentuk aktiva-aktiva harus dikelola se-efisien mungkin.
Ada 7 Prinsip Dari Manajemen Keuangan:
1. Konsistensi (Consistency) Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke
waktu
2. Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada
individu, kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang
diberikan pihak ketiga telah digunakan.
3. Transparansi (Transparency) Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan
informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan
4. Kelangsungan Hidup (Viability) Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat stratejik maupun
operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima.
5. Integritas (Integrity) Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai
integritas yang baik
6. Pengelolaan (Stewardship) Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan
menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standards) Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi
harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum.
Prinsip manajemen keuangan syariah:
1. Setiap perdagangan harus didasari sikap saling rida atau atas dasar ska sama suka
diantara dua pihak sehingga para pihak tidak merasa dirugikan atau dizalimi.
2. Penegakan prinsip keadilan, baik dalam takaran, timbangan, ukuran mata uang, maupun
pembagian keuntungan.
3. Kasih sayang, tolong menolong, dan persaudaraan universal.
4. Dalam kegiatan perdagangan tidak melakukan investasi pada usaha yang diharamkan
seperti usaha yang merusak mental dan moral. Demikian pula, komoditas perdagangan
haruslah produk yang halal dan baik.
5. Prinsip larangan riba, serta perdagangan harus terhindar dari praktik gharar, tadlis, dan
maysir.
6. Perdagangan tidak boleh melalaikan diri dari beribadah dan mengingat allah.
Pembiayaan Usaha
Pembiayaan selalu berkaitan dengan aktivitas bisnis. Sedangkan bisnis adalah aktivitas yang mengarah pada
peningkatan nilai tambah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang (produksi).
Pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya sangat membutuhkan sumber modal. Pembiayaan yaitu pendanaan
yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanaka, baik sendiri atau
lembaga.

Pengertian pembiayaan berdasarkan prinsip syari’ah menurut UU No.10 tahun 1998, tentang perbankan pasal 1
ayat 12 adalah :

“Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang
atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”
Kasmir menerangkan prinsip-prinsip pemberian pembiayaan lebih dikenal dengan istilah 5C, yaitu :

1. Character (karakter). Yaitu untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kejujuran dan kemauan
nasabah untuk memenuhi kewajibannya.
2. Capacity (kemampuan). Yaitu suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan
melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya.
3. Capital (modal). Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon debitur,
diukur dengan posisi perusahaan secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh rasio finansialnya
dan penekanan pada komposisi modalnya.
4. Colateral (jaminan). Adalah barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam sebagai jaminan atas
kredit yang diterimanya.
5. Condition of economic (kondisi ekonomi). Adalah penialian untuk mengetahui sejauh mana kondisi
perekonomian akan menimbulkan dampak negatif maupun positif terhadap perusahaan yang
memperoleh dana.
Pembiayaan Usaha Dalam Islam

Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada
pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri
maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan.
Mekanisme keuangan dalam Islam harus terbebas dari praktik bunga. Dalam sistem
ekonomi Islam, bunga dapat dinyatakan sebagai riba yang haram hukumnya menurut syariah
islamiyah. Dalam praktiknya ketentuan bagi hasil usaha harus ditentukan di muka atau pada
awal akad atau kontrak usaha disepakati oleh pihak-pihak yang terlibat dalam akad
TERIMA KASIH
Kami Membuka 2 Pertanyaan. Silahkan
Bisa di list di Grup Whatsapp

Anda mungkin juga menyukai