PENDAHULUAN
1
mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau
mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan
lengkap serta perawatan yang tepat.
Kebutuhan masyarakat yang meningkat dan berkembangnya penelitian terhadap
terapi komplementer menjadi peluang perawat untuk berpartisipasi sesuai kebutuhan
masyarakat. Perawat dapat berperan sebagai konsultan untuk klien dalam memilih
alternatif yang sesuai ataupun membantu memberikan terapi langsung. Namun, hal
ini perlu dikembangkan lebih lanjut melalui penelitian (evidence-based practice) agar
dapat dimanfaatkan sebagai terapi keperawatan yang lebih baik.
1.2 Tujuan
1. Menjelaskan Definisi Terapi Komplementer
2. Menjelaskan Tujuan Terapi Komplementer
3. Menjelaskan Dasar Hukum Yang Mengatur Terapi Komplementer
4. Mejelaskan Jenis-Jenis Terapi Komplementer
1.3 Manfaat
1. Mengetahui Definisi Terapi Komplementer
2. Mengetahui Tujuan Komplementer
3. Mengetahui Dasar Hukum Yang Mengatur Terapi Komplementer
4. Mengetahui Jenis-Jenis Terapi Komplementer
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Bab III Pasal 59 s/d 61 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisonal
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1076/Menkes/SK/2003 tentang
pengobatan tradisional.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif di fasilitas pelayanan
kesehatan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 120/Menkes/SK/II/2008 tentang
standar pelayanan hiperbarik.
8. Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, No.
HK.03.05/I/199/2010 tentang pedoman kriteria penetepan metode pengobatan
komplementer – alternatif yang dapat diintegrasikan di fasilitas pelayanan
kesehatan
4
penyakit. Substansi yang dianjurkan tersebut adalah obat yang dibuat dari
tumbuh-tumbuhan alami, hewan, atau substansi mineral.
4) Praktik Amerika Latin : sistem medis curanderismo, di mana
memasukan suatu model humonal untuk mengklasifikasikan makanan,
aktifitas, obat-obatan, dan penyakit serta rangkaian penyakit masyarakat.
5) Praktik Amerika Asli : terapi termasuk keringat dan pembersihan,
obat-obatan herbal, dukun sihir (dukun membuat hubungan dengan roh
untuk menanyakan petunjuk dalam memberikan pengobatan kepada
individu).
6) Pengobatan Naturopatik : sistem terapeutik didasarkan pada makanan
alami, cahaya, kehangatan, pijatan, air segar, olahraga teratur, dan
menghindari pengobatan. Mengenali kemampuan penyembuhan alami
tubuh. Pengobatan menggabungkan terapi tradisional alami dengan ilmu
pengetahuan diagnostik terkini termasuk pengobatan botanikal (tumbuh-
tumbuhan).
7) Pengobatan tradisional China (Asian) : kumpulan teknik dan metode
sitematik termasuk akupuntur, pengobatan herbal, pijatan, akupresur,
muxibistion (menggunakan panas dari herbal yang dibakar).
5
3) Pengobatan ortomelekular (megavitamin) : meningkatkan masukan
nutrisi seperti vitamin C dan beta karoten. Diet mengobati kanker,
skizofrenia, penyakit autis, dan penyakit kronis tertentu seperti
hiperkolesterolemia dan penyakit arteri koroner.
4) European phytomedicines : produk yang dikembangkan di bawah
kontrol kualitas yang ketat pada pabrik farmasi yang berpengalaman,
dibungkus secara profesional dalam tablet atau kapsul. Contoh obat-
obatan herbal yang telah diteliti dengan baik adalah gingko biloba, susu
dari tanaman liar, dan bilberry.
5) Obat-obatan tradisional herbal China : lebih dari 50.000 jenis tabaman
obat, banyak yang telah diteliti secara luas. Herbal dipertimbangkan
sebagai tulang belakang pengobatan.
6) Herbal Ayuveda : sistem herbal tradisional Hindu yang telah
digunakan lebih dari 2000 tahun.
6
darah kehidupan yang penting. Terapi merangsang sistem imun dan
mempertahankan keseimbangan internal dan eksternal.
5) Terapi pijat : manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan, atau
meremes untuik meningkatkan sirkulasi, memperbaiki sifat otot, dan
relaksasi.
6) Sentuhan ringan : sentuhan pada klien dengan cara yang tepat dan
halus untuk membuat hubungan, menunjukan penerimaan, dan
memberikan penghargaan.
7
3) Imajinasi terbimbing : teknik terapeutik untuk mengobati kondisi patologis
dengan berkonsentrasi pada imajinasi atau serangkaian gambar.
4) Meditasi : praktik yang ditujukan pada diri untuk merelaksasi tubuh dan
menenangkan pikiran menggunakan ritme pernapasan yang berfokus.
5) Terapi musik : menggunakan musik untuk menunjukan kebutuhan fisik,
psikologis, kognitif, dan sosial individu yang menderita cacat dan penyakit.
Terapi memperbaiki gerakan dan atau komunikasi fisik, mengembangkan
ekspresi emosional, memperbaiki ingatan, dan mengalihkan rasa nyeri.
6) Usaha pemulihan (doa) : berbagai teknik yang digunakan dalam budaya
menggabungkan pelayanan, kesabaran, cinta, atau empati dengan target doa.
7) Psikoterapi : pengobatan kelainan mental dan emosional dengan teknik
psikologi.
8) Yoga : teknik yang berfokus pada susunan otot, postur, mekanisme
pernapasan, dan kesadaran tubuh. Tujuan yoga adalah memperoleh
kesejahteraan mental dan fisik melalui pencapaian kesempurnaan tubuh
dengan olahraga, mempertahankan postur tubuh, pernapasan yang benar, dan
meditasi.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan
banyak negara. Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian
penting dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya.
Obat-obat komplementer yang dipergunakan adalah obat bersifat
natural yaitu mengambil bahan dari alam. Bahan-bahan yang dipergunakan
dalam pengobatan komplementer sebelumnya harus dikaji dan diteliti
keefektivitasannya dan keamanannya. Terapi komplementer bertujuan untuk
memperbaiki fungsi dari sistem – sistem tubuh, terutama sistem kekebalan
dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang
sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk
menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan
memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta
perawatan yang tepat.
3.2 Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya saya akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang dapat di
pertanggung jawabkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Snyder, M. & Lindquist, R. (2002). Complementary/alternative therapies in nursing.
4th ed. New York: Springer.
Stanhope, M. & Lancaster, J. (2004). Community public health nursing. 6th ed. St.
Louis: Mosby Inc.
Widyatuti. 2008. TERAPI KOMPLEMENTER DALAM KEPERAWATAN. Jurnal
Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 1, Maret 2008; hal 53-57
10