TRANSKULTURAL NURSING
PENDAHULUAN
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada abad ke-21, termasuk
tuntutan terhadap asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakin besar. Dengan
adanya globalisasi, dimana perpindahan penduduk antar negara (imigrasi) dimungkinkan,
menyebabkan adanya pergeseran terhadap tuntutan asuhan keperawatan.
Perkembangan teori keperawatan terbagi menjadi 4 level perkembangan yaitu:
metha theory, grand theory, midle range theory dan practice theory.
Salah satu teori yang diungkapkan pada midle range theory adalah
Transcultural Nursing Theory. Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep keperawatan
yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat
dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan
keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada
klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan terjadinya cultural
shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu
beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan.
PENGERTIAN
PENGERTIAN TRANSKULTURAL
Bila ditinjau dari makna kata , transkultural berasal dari kata trans dan culture, Trans berarti
aluar perpindahan , jalan lintas atau penghubung.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia;
trans berarti melintang , melintas , menembus , melalui.
Cultur berarti budaya . Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kultur berarti :
- kebudayaan , cara pemeliharaan , pembudidayaan.
- Kepercayaan , nilai – nilai dan pola perilaku yang umum berlaku bagi suatu kelompok
dan diteruskan pada generasi berikutnya , sedangkan cultural berarti : Sesuatu yang
berkaitan dengan kebudayaan.
Budaya sendiri berarti : akal budi , hasil dan adat istiadat.
Dan kebudayaan berarti :
- Hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia seperti kepercayaan , kesenian
dan adat istiadat.
- Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk
menjadi pedoman tingkah lakunya
Beberapa hal yang berhubungan dengan kesehatan (sehat – sakit) menurut budaya –
budaya yang ada di Indonesia diantaranya adalah :
Untuk menentukan sebab – sebab suatu penyakit ada dua konsep , yaitu konsep
personalistik dan konsep naluralistik.
Dalam konsep personalistik , penyakit disebabkan oleh makhluk supernatural ( makhluk gaib
, dewa ) , makhluk yang bukan manusia ( hantu , roh leluhur , roh jahat ) dan manusia (
tukang sihir , tukang tenung ) . Penyakit ini dikatakan tidak wajar / tidak biasa.
Penyembuhannya adalah berdasarkan pengetahuan secara gaib atau supernatural ,
misalnya melakukan upacara dan sesaji. Penyembuhan dapat melalui seorang dukun atau “
wong tuo “.
Ada beberapa kategori dukun pada masyarakat Jawa yang mempunyai nama dan fungsi
masing – masing :
c. Sakit Pilek
Keluhan pilek ringan, yaitu hidung tersumbat atau berair , dan pilek berat yaitu pilek yang
disertai sakit kepala , demam , badan terasa pegal dan tenggorokan kering . Penyebab pilek
adalah kehujanan menghisap debu kotor , menghisap asap rokok , menghisap air ,
pencegahan pilek adalah jangan kehujanan , kalau badan berkeringat jangan langsung
mandi , apabila muka terasa panas, jangan mandi langsung minum obat , banyak minum air
dan istirahat . Pengobatan sendiri , pilek dapat dilakukan dengan obat warung yaitu mixagrib
diminum 3x sehari sampai keluhannya hilang . Dapat juga digunakan obat tradisional untuk
mengurangi keluhan , misalnya minyak kelapa dioleskan di kanan dan kiri hidung.
d. Sakit Panas
Sakit panas adalah sakit yang menyebabkan sekujur tubuh seseorang terasa panas
biasanya yang disertai. Untuk mengobatinya , orang sunda biasa dengan menggunakan
labu yang diparut, kemudian dibungkus kain dan di kompreskan ke tubuh orang yang sakit
panas tersebut hingga panasnya turun. Selain itu juga bisa dengan menggunakan kompres
air dingin.
Budaya Batak
Bagi orang batak , di samping penyakit alamiah , ada juga beberapa tipe spesifik penyakit
supernatural , yaitu :
- Jika mata seseorang bengkak ,orang tersebut diyakini telah melakukan perbuatan yang
tidak baik ( mis : mengintip ) . Cara mengatasinya agar matanya tersebut sembuh adalah
dengan mengoleskan air sirih.
- Nama tidak cocok dengan dirinya ( keberatan nama ) sehingga membuat orang tersebut
sakit.
Cara mengobatinya dengan mengganti nama tersebut dengan nama yang lain , yang lebih
cocok dan didoakan serta diadakan jamuan adat bersama keluarga.
- Ada juga orang batak sakit karena tarhirim
Mis : seorang bapak menjanjikan akan memberi mainan buat anaknya , tetapi janji
tersebut tidak ditepati . Karena janji tersebut tidak ditepati , si anak bisa menjadi sakit.
- Jika ada orang batak menderita penyakit kusta , maka orang tersebut dianggap telah
menerima kutukan dari para leluhur dan diasingkan dalam pergaulan masyarakat.
Beberapa contoh pengobatan tradisional lainnya yang dilakukan oleh orang batak adalah :
- Jika ada orang batak yang menderita penyakit gondok , maka cara pengobatannya
dengan menggunakan belau.
- Apabila ada orang batak yang menderita penyakit panas ( demam ) biasanya
pengobatannya dengan cara menyelimutinya dengan selimut / kain yang tebal
Budaya Flores
Damianus Wera orang Flores satu ini punya karunia yang sangat langka . Dami dikenal
sebagai penyembuh alternative unik.
Menurut Dami ada tiga jenis penyakit yang dikeluhkan para pasien :
Pertama , jenis penyakit nonmedis atau santet / guna – guna .
Kedua , penyakit medis seperti jantung koroner, tumor , kanker , dll.
Ketiga , sakit psikologis mis : banyak utang , stress, dll.
“Dami mengingatkan kunci sehat itu sebenarnya ada di pikiran yang sehat . Sebaliknya ,
pikiran yang ruwet , penuh beban dan tekanan , justru memicu munculnya penyakit dalam
tubuh manusia”
Andrew . M & Boyle. J.S, (1995), Transcultural Concepts in Nursing Care, 2nd Ed,
Philadelphia, JB Lippincot Company
http://www.google.com/rnc.org/transculturalnursing
Fitzpatrick. J.J & Whall. A.L, (1989), Conceptual Models of Nursing : Analysis and
Application, USA, Appleton & Lange
Giger. J.J & Davidhizar. R.E, (1995), Transcultural Nursing : Assessment and
Intervention, 2nd Ed, Missouri , Mosby Year Book Inc
Iyer. P.W, Taptich. B.J, & Bernochi-Losey. D, (1996), Nursing Process and Nursing
Diagnosis, W.B Saunders Company, Philadelphia
Swasono. M.F, (1997), Kehamilan, kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi dalam
Konteks Budaya, Jakarta, UI Press
Royal College of Nursing (2006), Transcultural Nursing Care of Adult ; Section One
Understanding The Theoretical Basis of Transcultural Nursing Care
http://www.google.com/rnc.org/transculturalnursing.