Anda di halaman 1dari 29

TRANSCULTURAL NURSING

SRY RIZKI, SST. M.KES


LATAR BELAKANG...

GLOBALISASI

PERPINDAHAN PENDUDUK ANTAR NEGARA/ DAERAH

MULTIKULTURAL/BUDAYA BERAGAM

PERAWAT HARUS MAMPU MENGETAHUI DAN BERTINDAK SESUAI


DENGAN LATAR BELAKANG BUDAYA KLIEN

TRANSCULTURAL NURSING
SEJARAH TEORI
Setelah perang dunia kedua, Leininger bekerja sebagai spesialis klinik
kesehatan mental anak pada pusat perawatan anak anak-anak berasal
dari kultur yang berbeda akibat dari imigrasi  awal mula melakukan
perawatan dengan mempertimbangkan aspek budaya klien--> Tahun
1960 Leininger mulai menggunakan istilah Transcultural nursing
1988 dipresentasikan sebagai sebuah teori
Apa itu BUDAYA???

 Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Buddhayah (bentuk jamak dari
buddi:akal)hal-hal yang berkaitan dengan akal manusia
 Budaya adalah segala sesuatu yang dibuat oleh manusia berdasarkan berdasarkan fikiran
dan akal budinya yang mengandung cipta, rasa dan karsa
 Budaya: suatu sistem gagasan, tindakan, hasil karya manusia yang diperoleh dengan cara
belajar dalam rangka kehidupan bermasyarakat (Koentjaraningrat)
APA SAJA WUJUD BUDAYA????

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari IDE, GAGASAN, NILAI-NILAI,


NORMA, PERATURAN, dsbsifatnya ABSTRAK
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks AKTIFITAS, TINDAKAN BERPOLA dari
manusia dalam masyarakat sistem sosial bersifat KONKRET, terjadi di sekeliling kita
sehari-hari, dapat diobservasi, difoto dan didokumentasikan.
3. Wujud kebudayaan sebagai BENDA-BENDA hasil karya manusia KEBUDAYAAN
FISIK sifatnya PALING KONKRET, berupa benda-benda yang dapat diraba, dilihat
dan difoto, misal candi, komputer, pabrik baja, kapal, batik, kancing baju, dsb
MULAI MASUK PADA INTI PEMBICARAAN, OKE..?
APAKAH YANG DISEBUT SEBAGAI TRANSCULTURAL
NURSING????

TRANSCULTURAL berasal dari kata ‘trans’ dan ‘culture’


TRANS: alur perpindahan, jalan lintas dan penghubung
CULTURE: kebudayaan, cara pemeliharaan kebudayaan
JADI, TRANSCULTURAL adalah: budaya yang satu
mempengaruhi budaya yang lain melalui proses Interaksi Sosial
DEFINISI

TRANSCULTURAL NURSING:
 Area / wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan praktik keperawatan
 Yang fokus memandang perbedaan dan persamaan diantara budaya
 Dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit berdasarkan pada nilai budaya
manusia, kepercayaan dan tindakan (Leininger, 2002)
ASUMSI DASAR

 Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring.


 Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan
dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh.
 Perilaku Caring semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan
dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal
 Human caring merupakan fenomena yang universal dimana ekspresi, struktur dan
polanya bervariasi diantara kultur satu
tempat dengan tempat lainnya.
TUJUAN...

 KULTUR SPESIFIK: Kultur dengan nilai-nilai dan norma spesifik yang tidak dimiliki oleh
kelompok lain
 KULTUR UNIVERSAL: nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dilakukan hampir
semua kultur contoh: budaya minum teh akan membuat tubuh sehat
Culture shock..

Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat
tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan.  munculnya
rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan
beberapa mengalami disorientasi.
Salah satu contoh yang sering ditemukan adalah ketika klien sedang mengalami nyeri. Pada
beberapa daerah atau negara diperbolehkan seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya
dengan berteriak atau menangis.  perawat memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya
dengan meringis pelan, bila berteriak atau menangis akan dianggap tidak sopan,  ketika ia
mendapati klien tersebut menangis atau berteriak maka perawat memintanya untuk bersuara
pelan-pelan, atau memintanya berdoa atau malah memarahi pasien karena dianggap telah
mengganggu pasien lainnya Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat
pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan
KONSEP DALAM TRANSCULTURAL
NURSING
 Budaya suatu sistem gagasan, tindakan, hasil karya manusia yang diperoleh dengan cara
belajar dalam rangka kehidupan bermasyarakat (Koentjaraningrat)

 Diversity/keanekaragaman: kenyataan atau kondisi yang membuat jadi berbeda ras,


gender, orientasi seksual,agama, etnis, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dll
LANJUTAN KONSEP...

 Ras adalah sitem pengklasifikasian manusia berdasarkan karakteristik fisik;


pertanda genetik, dan penampakan manusia ( pigmentasi, bentuk tubuh, bentuk
wajah, bulu pada tubuh dan bentuk kepala) Kaukasoid, Negroid, Mongoloid
 Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang contoh :etnis Jawa, etnis Sunda,
etnis Thionghua
 Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap
bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki
oleh orang lain ex: Barat (modern) vs Timur (tradisional)
 Assimilation: suatu proses individu untuk membangun identitas kebudayaannya, sehingga
akan menghilangkan budaya kelompoknya dan memperoleh budaya baru
 Acculturation: proses adaptasi dan mengadopsi budaya baru tanpa meninggalkan budaya
aslinya
 Diskriminasi: perbedaan perlakuan individu atau kelompok berdasarkan ras, etnik, jenis
kelamin, sosial dan lain sebagainya
 Streotyping: anggapan suatu individu atau kelompok bahwa semua anggota dari kelompok
budaya adalah sama, misal perawat beranggapan bahwa semua orang Indonesia menyukai
nasi
 Prejudice: prasangka buruk/ kepercayaan yang salah, menggeneralisasikan tentang grup/
kelompok dengan hanya melihat perilaku salah satu orang dari budaya tertentu, cenderung
menghukum sebelum memeriksa/ ada bukti-bukti yang mendukung contoh: salah satu
klien yang berasal dari budaya tertentu menunjukkan perilaku negatif tidak mengikuti
aturan di rsperawat menganggap semua anggota dari budaya klien tsb sama tanpa
mencari bukti-bukti yang mendukung
  Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi
pada penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkankesadaran yang
tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskandasar observasi untuk
mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling memberikan timbal balik diantara
keduanya.
 Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk
memenuhi kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk meningkatkankondisi dan
kualitas kehidupan manusia.
Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,
mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau
antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
Cultural care: berkaitan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan,
dan pola ekspresi yang digunakan untuk membimbing, mendukung atau memberi kesempatan
individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, berkembang dan
bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai
FENOMENA BUDAYA YANG SIGNIFIKAN
PADA KEPERAWATAN TRANSKULTURAL
1. MODEL TRADISI KESEHATAN konsep dari kesehatan yang holistik dan
menggambarkan apa yang dilakukan manusia dari perspektif budaya untuk
mempertahankan, menjaga dan memperbaiki kesehatan (Spector, 2004) kesehatan
adalah kompleks dan saling berhubungan—keseimbangan semua aspek dari manusia
( body, mind, spirit)
lihat tabel di bawah ini:
Hubungan antara aspek kesehatan dengan metode
mempertahankan, melindungi dan memperbaiki kesehatan

FISIK MENTAL SPIRITUAL


MEMPERTAHANKAN Berpakaian yang tepat Konsentrasi Beribadah
KESEHATAN Diet yang tepat Sistem dukungan Meditasi
Olahraga/ istirahat keluarga dan sosial
Hobi

MELINDUNGI KESEHATAN Makanan Mencegah bertemu Menggunakan benda-


khusus/kombinasi makanan orang yang dapat benda simbolik untuk
menyebabkan mencegah dari
penyakit gangguan jin

MEMPERBAIKI KESEHATAN Teh herbal Relaksasi Ritual religius, doa


Makanan khusus Pengusiran setan yang khusus
Massage Meditasi
Akupuntur Pengusiran setan
2. Kepercayaan dan Praktik kesehatan

3 sudut pandang terkait kepercayaan kesehatan:


1. Megicorelegius health belief view: sehat dan sakit dikontrol oleh kekuatan supranatural
2. The scientific or biomedical health belief: hidup dan proses kehidupan diatur oleh proses
fisik dan biokimia yang dapat dimanipulasi oleh manusia penyakit disebabkan oleh
virus, bakteri, kecelakaan, dll
3. Holistic health belief: kekuatan alam dapat dipertahankan pada suatu sistem
keseimbangan/harmoni kehidupan manusia adalah salah satu aspek dari alam, jika
keseimbangan terganggu maka dapat menyebabkan sakit
3. Pola keluarga

 Keluarga adalah unit dasar dalam masyarakatnilai-nilai budaya berbeda


 Siapa pembuat keputusan dalam keluarga?ayah atau ibu??
 Budaya perilaku peran genderEx: laki2 dominan dari wanita
 Keluasan pelibatan keluarga dalam perawatan di rumah sakit..klg inti?extended?
modifikasi aturan berkunjung
 Perbedaan sistem penamaan keluarga: ex, di Amerika wanita yang telah menikah
menambah nama belakang dengan nama suami (ex: louisa Viccaro de Gonzales)di Arab
menggunakan sistem nasab(bin/binti)nama ayah diletakkan di belakang namanya (EX:
Ahmad bin Abdullah)
4. Gaya komunikasi

 Komunikasi dan budaya memiliki hubungan yang sangat eratdengan komunikasi budaya
dapat diinformasikan secara turun temurun dan pada pihak eksternal
 Kelompok budaya yang berbeda memiliki pola bahasa dan komunikasi yang berbeda-beda
pulaKomunikasi yang efektif dengan pasien dari beragam budaya akan meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan
 Komunikasi terbagi 2: verbal dan non verbal
 Verbal: kosakata, struktur kalimat, kualitas suara, intonasi, kecepatanex: atos dalam bahasa
jawa dan sunda berbeda arti jika klien dan perawat memiliki bahasa yang berbeda gunakan
interpreter
 Non verbal: penggunaan sentuhan, gerak mata, ekspresi wajah dan postur tubuh
5. Orientasi waktu

 Orientasi waktu mengarah pada fokus individu pada masa lampau, sekarang maupun masa
yang akan datang.
 Hampir semua budaya memiliki semua orientasi waktu, tetapi terdapat satu orientasi waktu
yang dominan
 Contoh:
 orang Amerika fokus pada waktu yang akan datangmereka terbiasa membuat
jadwalmahasiswa keperawatan di sana mengetahui kapan harus di kelas dan kapan ke klinik,
mereka mengetahui jadwal perkuliahan untuk semester berikutnya
 Suku Navajo Indian  orientasi masa lampau tidak ada kata “terlambat”Para ibu di Navajo
tidak khawatir jika anak-anak mereka tidak memenuhi tugas perkambangan yang spesifik
misalkan saat dapat berjalan, toileting, dll
Lanjutan orientasi waktu...

 Budaya pada pelayanan kesehatan dan keperawatan adalah sangat menghargai waktu
perjanjian telah terjadwal, dan treatmen diberikan berdasarkan orientasi waktu ( misal
mengganti pakaian satu hari sekali, jadwal pemberian obat, dll)perawat harus
memperhatikan orientasi waktu klien jika merawat klien yang orientasi waktunya “saat
ini’tidak memberikan jadwal pasti, perawat dapat memberikan rentang waktu untuk
aktifitas atau pengobatancontoh: seharusnya perawat akan menyampaikan informasi
pada klien untuk meminum obat digoxin setiap pukul 10 pagi perawat dapat
menyampikan pada klien untuk minum obat setiap hari di pagi hari atau setiap hari setelah
bangun tidur
6. Orientasi jarak

 Jarak adalah konsep yang relatifperawat dapat mengurangi kecemasan dengan mengenal
kebutuhan individu akan jarak dan berbuat sesuai untuk melindungi hak privacy
 Contoh: saat akan melakukan pengkajian fisik
ALHAMDULILLAH..TERIMA KASIH.....

Anda mungkin juga menyukai