Anda di halaman 1dari 54

KEPERAWATAN

TRANSKULTURAL
“Konsep Dasar Budaya, Ras & Etnik”

Ns. Siti Nur H,


S.Kep
Manusia

Keperawatan ??

Budaya
KONSEP ETNIK & BUDAYA
• Etnik
– Seperangkat kondisi spesifik yg dimiliki oleh kelompok tertentu
(kelompok etnik)
– Sekelompok etnik merupakan sekumpulan individu yg
memunyai budaya & social yg unik serta menurunkannya kpd
generasi berikutnya.
• Ras
– Sistem pengklasifikasian manusia berdasarkan karakteristik
fisik, pigmentasi, bentuk tubuh, bentuk wajah, dll.
• Budaya
– Merupakan keyakinan dan perilaku yg diturunkan / diajarkan
manusia ke generasi berikutnya
Karakteristik budaya

• Budaya merupakan pengalaman yg bersifat universal shg tdk ada


dua budaya yg sama persis
• Budaya bersifat stabil, tetapi jg dinamis
– Diturunkan kpd generasi berikutnya  perubahan
• Budaya diisi dan ditentukan oleh kehidupan manusianya sendiri
tanpa disadari
KOMPONEN/ UNSUR BUDAYA

1. Sistem norma
2. Organisasi ekonomi
3. Alat dan lembaga
4. Organisasi kekuatan

M. Bronislaw (2007)
WUJUD & KOMPONEN BUDAYA

• D. Oneil (2006), wujud kebudayaan dibedakan mjd 3 :

• Ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dsb bersifat abstrak


• Alam pemikiran warga masyarakat
Gagasan/ • Jika gagasan  tulisan  lokasi ideal berada dlm karangan/ buku karya penulis
wujud ideal

• Wujud kebudayaan  tindakan berpola dari manusia dlm masyarakat


• Disebut “system social”
Aktivitas/ • Bersifat konkret
tindakan

• Wujud kebudayaan fisik  hasil dari aktifitas, perbuatan, karya


• Benda/ hal2 yg dapat diraba
Artefak/ • Bersifat konkret
karya
Komponen budaya

Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan material
(ciptaan abstrak yg
(ciptaan nyata/ konkret diwariskan ke generasi
spt temuan2 arkeologi) berikutnya spt dongeng,
lagu, tarian tradisional)
Kebudayaan

Perwujudan
Sistem • Benda2
pengetahuan (ide, Tujuan
• Perilaku
gagasan) • Bahasa
kelangsungan
• Seni hidup
• Bersifat abstrak bermasyarakat
• Kepercayaan religi
Kebudayaan
Merupakan keseluruhan yg kompleks, yg didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, & kemampuan2 lain yg didapat seseorang sbg anggota
masyarakat

E.B Tylor,1974 dalam Efendi, 2013


• Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan
mempunyai pengaruh besar thd perubahan sikap kita

• Perawat dlm memberikan askep pd induvidu dg latar belakang yg berbeda, harus


memahami keunikan budayanya sendiri kemudian memahami latar belakang sosio
kultural klien
(Potter & Perry, 2005)
Keperawatan transkultural

• Secara terminology, transcultural berasal dari


kata trans dan culture. Trans berarti “alur
perpindahan, jalan lintas / penghubung”.
Sedangkan culture berarti “budaya”

Pelayanan dalam keperawatan yg didalamnya


terkandung nilai-nilai lintas budaya
Keperawatan transcultural 
Suatu bentuk pelayanan keperawatan yang berfokus pada
analisis dan studi perbandingan tentang perbedaan
“budaya”
(Leininger,1978 dalam Efendi, 2013)
PARADIGMA KEPERAWATAN
TRANSKULTURAL

SN_ Trans.Kep
Peta konsep paradigma keperawatan
transkultural

Kesehatan

Paradigma
Manusia kep. Keperawatan
Transkultural

Lingkungan
1. MANUSIA

 Manusia adl individu atau kelompok yg memiliki nilai2


dan norma2 yg diyakini berguna untuk menetapkan
pilihan dan melakukan tindakan.

 Individu memiliki opini dan pandangan tentang sehat,


sakit, asuhan, sembuh, ketergantungan dan
kemandirian yg berasal dari budayanya.
 Manusia memiliki kecenderungan untuk
mempertahankan budayanya setiap saat dan
dimanapun dia berada
 Klien yg dirawat di RS harus belajar budaya baru yaitu
budaya RS selain membawa budayanya sendiri
 Klien secara aktif memilih budaya dari lingkungan
termasuk dari perawat dan semua pengunjung RS
2. KEPERAWATAN

 Suatu bentuk pelayanan professional yg merupakan


bagian integral dari yankes, didasarkan pd ilmu dan kiat
keperawatan, dlm bentuk bio-psiko-sosiokultural-spiritual
yg komprehensif, ditujukan pd individu, keluarga, dan
masy baik sehat maupun sakit.

(Lokakarya Keperawatan, 1983 dalam Hidayat 2004)


 Keperawatan adl ilmu dan kiat yg dberikan kepada
klien dengan landasan budaya.
(Andrew & Boyle, 1995 dalam Sudiharto 2007)

 Asuhan keperawatan adl suatu proses atau rangkaian


kegiatan dlm praktik keperawatan yg diberikan kepada
klien sesuai latar belakang budayanya
 Menurut Leininger (1984), aspek-aspek dlm
keperawatan yg perlu diperhatikan
1. Keperawatan sbg seni ketrampilan yg humanistic
2. Keperawatan berpusat pd individu
3. Tujuan keperawatan adl mempertahankan
kesejahteraan dan memberikan bantuan thd proses
pemulihan suatu penyakit sambil
mempertimbangkan perbedaan budaya
 Budaya yg telah mjd kebiasaan diterapkan dalam “
asuhan keperawatan transcultural” melalui 3 strategi
utama intervensi, yaitu : mempertahankan, bernegosiasi
dan merestrukturisasi budaya.

(Sudiharto, 2007)
3.KESEHATAN

 Kesehatan adl keseluruhan aktivitas yg dimiliki klien dlm


mengisi kehidupannya yg terletak pd rentang sehat-
sakit (Leininger, 1978)
 Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola
kegiatan yg dlm konteks budaya digunakan untuk
menjaga keadaan seimbang/sehat, yg dpt diamati dari
aktivitas sehari-hari (Andrew & Boyle, 1995)
 Menurut Undang Undang Kesehatan No 23 Tahun 1992,
kesehatan mencangkup 4 aspek, yakni : fisik (badan),
mental (jiwa), social dan ekonomi

 Hal ini berarti kesehatan seseorang tdk hanya diukur dari


aspek fisik, mental dan sosialnya saja, tetapi jg diukur
dari produktivitasnya dalam arti mempuyai pekerjaan
atau menghasilkan secara ekonomi
(Notoatmodjo, 2003)
 Bagi yg belum bekerja (anak2 dan remaja) dan sudah
tidak bekerja (pension/ usila), berlaku produktif bisa
secara social spt memiliki kegiatan yg berguna
 Ex : bagi anak2 dan remaja berlaku produktif dg cara
sekolah/ kuliah. Sedangkan pd usila dpt berupa
kegiatan pelayanan social/ kegiatan2 lainnya
(Notoadmodjo, 2003)
 Faktor social kultural yang mempengaruhi status
kesehatan terjadi akibat pengaruh pemikiran/
keyakinan shg menimbulkan perubahan dlm perilaku
kesehatan.
 Ex : seseorang yang memiliki tingkat social ekonomi
rendah akan berespon baik ketika mengalami penyakit
flu dan menganggap hal tsb tdk mjd masalah. Akan
tetapi jika penyakit flu dialami oleh seseorang dg social
ekonomi tinggi, maka hal tsb akan mempengaruhi
proses kesehatannya shg dianggap masalah yg
mengganggu dirinya dlm kehidupan.
Mental

Ket :
Keempat dimensi
Tingkat kesehatan saling
mempengaruhi dalam
kesehatan mewujudkn tingkat
Fisik Individu, Sosial kesehatan pada individu,
kelompok dan
kelompok, masyarakat
masyarakat (Notoatmodjo, 2003)

Ekonomi
INDIKATOR MASING – MASING
DIMENSI KESEHATAN :
1. Kesehatan Fisik
Bila semua organ tubuh normal dan berfungsi
optimal serta tdk ad keluhan secara klinis
2. Kesehatan Mental (Jiwa)
Meliputi 3 komponen, yaitu sehat dlm :
1. Pikiran : mampu berfikir secara logis dan
runtut
2. Emosional : mampu mengekspresika
emosinya (takut, gembira, khawatir,dll)
3. Spiritual : dpt mengekspresikan rasa syukur,
pujian, penyembahan thd Tuhan YME
(praktik keagamaan/ kepercayaan,
perbuatan baik dll)
3. Kesehatan Sosial
Terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dg
org lain/ kelompok secara baik tanpamembeda-
bedakan ras, suku, agama ,kepercayaan, status social
dll
4. Kesehatan dari Aspek Ekonomi
Terlihat dari produktivitas org dewasa sanggup
menyokong hidupnya dan keluarganya, sedangkan
untuk anak2, remaja , lansia memiliki kegiatan yg
berguna untuk dirinya
4. LINGKUNGAN

 Lingkungan adalah keseluruhan fenomena yg


mempengaruhi perkembangan, keyakinan, dan
perilaku klien (Sudiharto, 2007)
 Menurut Andrew & Boyle (1995), bentuk lingkungan ada
3 yaitu lingkungan fisik, social dan simbolik. Ketiga
bentuk ini saling berinteraksi dg diri manusia membentuk
budaya tertentu
 Merupakan lingkungan alam/ lingkungan yg diciptakan
oleh manusia spt pemukiman padat
 Lingkungan fisik dpt membentuk budaya tertentu,
misalnya bentuk rumah didaerah panas mempunyai
banyak ventilasi, sedangkan pd org eskimo rumah2
hampir tertutup rapat
 Ex : RS mempengaruhi pasien dan keluarga untuk
berbudaya hidup sehat
 Keseluruhan struktur social yg berhubungan dg sosialisasi
individu atau kelompok ke dlm masy yg lebih luas spt
keluarga, komunitas, masjid atau gereja dll
 Individu harus mengikuti struktur aturan2 yg berlaku di
lingkungan tempatnya berada
 Ex : klien yg berada di RS melakukan sosialisasi antar
individu di ruangannya dan klien dari ruang lain selain
dengan tenaga kesehatan
 Keseluruhan bentuk/ symbol yg menyebabkan individu
atau kelompok merasa bersatu spt music, seni, Bahasa,
atribut yg digunakan dll
 Penggunaan lingkungan simbolik bermakna bahwa
indvidu memiliki tenggang rasa dg kelompoknya spt
penggunaan Bahasa, penggunaan atribut, pemakaian
kalung, cincin atau pengucapan slogan
 Ex : penggunaan baju/ seragam dari RS, atribut RS
KOMPETENSI
BUDAYA
Kep_Transkultural
KOMPETENSI BUDAYA
• Seperangkat perilaku, sikap, & kebijakan yg bersifat saling melengkapi dlm
suatu system kehidupan  berinteraksi secara efektif dlm suatu kerangka
berhubungan antarbudaya didunia
• Kemampuan dan system nilai yg dimiliki individu dlm berespons secara
efektif thd semua kebudayaan yg dihadapi
• Kompetensi budaya mencangkup memahami dan menghormati perbedaan
Antara klien dan keluarga mengenai system nilai yg dianut, harapan &
pengalaman menerima pelayanan kesehatan
• Perawat perlu mencermati potensi teraktualisasinya praktik keperawatan/
kesehatan berbasis budaya
• Pendekatan transcultural merupakan suatu perspekstif yg
unik karena bersifat kompleks dan sistematis secara
alamiah, melibatkkan banyak hal  Bahasa yg digunakan,
tradisi, nilai historis yg teraktualisasikan, serta ekonomi
• Konsekuensinya, perawat sbg nakes perlu memahami perbedaan
substansi diantara individu, keluarga, komunitas termasuk organisasi
yankes.
• Ex : keluarga yg tinggal didaerah pantai, pegunungan atau pengungsian
mereka memiliki konteks yg berbeda termasuk system nilai yg
diaktualisasikan
• Perawat keluarga idealnya memiliki kompetensi budaya shg askep yg
diberikan dpt efektif dan bersifat humanis
TAHAPAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI
BUDAYA

• Pahami bahwa budaya bersifat dinamis


• Proses berkelanjutan
• Dipelajari dan dibagi dg org lain
• Perilaku dan nilai budaya ditunjukkan olh masy
• Budaya bersifat kreatif dan sangat bermakna dlm
hidup
• Secara simbolis terlihat dari Bahasa dan interaksi
• Budaya mjd acuan dalam berfikir dan bertindak
• Peduli dg budaya sendiri
• Proses pemikiran yg tjd pd perawat jg tjd pd yg lain
tetapi dlm bentuk/ arti yg berbeda
• Nilai budaya ditafsirkan secara internal
• Nilai budaya tdk selalu tampak kecuali jika mereka
berbagi secara social dg org lain dlm kehidpan
sehari-hari
• Sadar dan peduli dg budaya org lain terutama
klien yg diasuh olh perawat sendiri
• Budaya menggambarkan keyakinan bahwa
banyak ragam budaya yg ada sudah sesuai
dg budayanya masing2
• Penting utk membangun sikap saling
menghargai perbedaan budaya dan apresiasi
keamanan budaya
• Mengembangkan kemampuan utk bekerja dg
yg lain dlm konteks budaya
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
• Komunikasi Antara perawat dg klien merupakan komunikasi lintas
budaya
• Dpt dimulai melalui proses diskusi
• Bila perlu dpt dilakukan identifikasi melalui bagaimana cara masy
dari berbagai budaya Indonesia berkomunikasi
• Komunikasi lintas budaya dpt dilakukan dg menggunakan Bahasa
Indonesia sbg Bahasa pengantar
• Jika tdk dpt memahami Bahasa klien perawat menggunakan
penerjemah
• Dlm komunikasi lintas budaya, perawat dpt menjumpai suatu hal
pd budaya tertentu bermakna positif, tetapi di budaya lain dpt
bermakna negative  pahami agar tdk menyebabkan terputusnya
komunikasi
Ex :
• Orang Madura sedang mengunjungi keluarga yg akan dibiopsi
• Perawat menjelaskan bahwa biopsy merupakan salah satu
tindakan operasi utk mengetahui lebih jauh tentang status
kesehatan klien.
• Mendengar kata “operasi” , orang Madura tsb teringat
tetangganya yg terkena tumor dan tidak sembuh setelah
dilakukan operasi. Bila tdk diklarifikasi maka akan menyebabkan
komunikasi terputus karena salah persepsi
Kasus gizi buruk
• Perawat perlu berhati2 jika hendak menyampaikan kepada
keluarga bahwa anaknya menderita gizi buruk  tdk semua
keluarga dpt menerima
• Lebih aman bagi perawat keluarga utk mengatakan bahwa anak
ibu tsb berat badannya kurang
• Praktik mempertahankan kesehatan/ menyembuhkan
anggota keluarga dari gangguan kesehatan dpt
didasarkan pd kepercayaan yg dianut.
• Di NAD para wanita muslimah lebih senang jika
pertolongan persalinan ditolong oleh bidan/ dokter
perempuan
• Komunikasi non verbal biasanya mjd lebih bermakna
dibanding dg komunikasi verbal
• Mimik wajah menunjukkan emosi seseorang secara
universal
• Sorot mata dpt menunjukkan sikap bersahabat/ marah dll
Bahasa yg digunakan pd komunikasi lintas budaya perlu
mendapatkan perhatian khusus.
Bila seseorang menggunakan Bahasa yg kasar, biasanya posisinya
secara social lebih terhormat, sedangkan yg menggunakan Bahasa
kromo inggil (jawa) lebih rendah  penghormatan
• Budaya dan makanan memiliki hub yg sangat erat
• Konsumsi dan penyajian makanan berkaitan dg budaya individu,
keluarga dan komunitas setempat.
• Contoh : didaerah cianjur era 70an  budaya makan nasi pd saat
panen padi dan meninggalkan makan sayuran (wortel)  angka
rabun senja meningkat saat musim padi dan menurun saat musim
tanam padi (Sudiharto, 2007)
• Di Lumajang, Jatim, daun kelor muda digunakan untuk disayur dan
dimakan, tapi di Jakarta digunakan utk memandikan mayat dan tdk
dimakan.
• Suku Padang tdk terbiasa makan sayur/ lalapan spt suku sunda,
budaya makan suku Padang banyak mengkonsumsi lemak & santan
 meningkatkan prevalensi kejadian CVA
Budaya mempengaruhi individu dan keluarga dlm
menentukan makanan yg dikonsumsi.

Perawat harus memahami & menyadari jenis makanan dan


pola diit yg dilakukan keluarga
BUDAYA KESEHATAN DI INDONESIA
• Sebagian besar penduduk bermukim di pedesaan dengan tingkat pendidikan
mayoritas masih banyak yg sekolah dasar & belum memiliki budaya hidup
sehat
• Budaya memeriksakan secara dini kesehatan anggota keluarga belum tampak
• Banyak klien yg datang ke yankes sebagai tindakan kuratif belum didukung
sepenuhnya oleh upaya promotif & preventif
• Misal gerakan 3M belum terdengar gaungnya jika belum mendekati musim
hujan/ sudah ada yg terkenan demam berdarah
Perlu menanamkan budaya hidup
sehat dengan melibatkan pranata
yg ada di masy, spt posyandu
atau sekolah

Anda mungkin juga menyukai