Anda di halaman 1dari 21

BUDAYA UMUM

TENTANG
KESEHATAN

KELOMPOK 2
OM SWASTYASTU
– I PUTU BUDI ATMIKA (18.321.2837)
– NI MADE DESI ARI PARMITI (18.321.2845)
– PUTU ANANDA PRADNYA PARAMITA.P (18.321.2851)
– NI WAYAN DEVI LEONA CINTYA U.P (18.321.2858)
– PUTU DYAH CANDRA DEWI (18.321.2863)
– TU DE NGURAH PAPIN PRASETYA (18.321.2864)
Masyarakat

– Paul B. Harton
Menurut Paul B. Harton, pengertian
masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam
waktu relatif cukup lama, mendiami suatu
wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang
sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan
dalam kelompok manusia tersebut.
1. John J. Macionis
Menurut John J. Macionis, definisi masyarakat adalah
orang-orang yang berinteraksi dalam suatu wilayah
tertentu dan memiliki budaya bersama.

2. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, pengertian masyarakat adalah
proses terjadinya interaksi sosial, suatu interaksi sosial tidak
akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu
interaksi sosial dan komunikasi.
- Faktor-Faktor/Unsur-Unsur Masyarakat.Menurut Soerjono
Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai
berikut ini :

1. Berangotakan minimal dua orang.


2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan
manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-
aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan
serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan

– Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski


mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Melville J. Herskovits (2007) menyebutkan kebudayaan
memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik
Wujud Budaya dan
Komponen Budaya

– Wujud Budaya
MenurutD.Oneil(2006), wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga:
1. Gagasan
2. Aktivitas
3. Artefak
b. Komponen Budaya
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan
dapat digolongkan atas dua komponen utama:
1. Kebudayaan material
2. Kebudayaan nonmaterial
Aspek Sosial Budaya yang
Mempengaruhi Perilaku
Kesehatan dan Status
Kesehatan

Pengaruh self concept kita ditentukan oleh tingkat kepuasan


atau tidak kepuasan yang kita rasakan terhadap diri kita
sendiri,terutama bagaimana kita ingin memperlihatkan diri
kita kepada orang lain, oleh karena itu,secara tidak langsung
self concept kita cenderung mementukan,apakah kita akan
menerima keadaan diri kita seperti adanya atau berusaha
untuk mengubahnya.
a. Pengaruh image kelompok. image seseorang
individu sangat dipengaruhi oleh image
kelompok.sebagai contoh,seorang anak dokter
akan terpapar oleh organisasi kedokteran dan
orang-orang dengan pendidikan tinggi,sedangkan
anak petani tidak terpapar dengan lingkungan
medis,dan besar kemungkinan juga tidak becita-
cita untuk menjadi dokter.
Aspek budaya yang
mempengaruhi status
kesehatan dan perilaku
kesehatan
– Menurut G.M foster(1973)Aspek budaya yang
dapat mempengaruhi kesehatan seseorang antaa
lain adalah:
– Tradisi
– Sikap fatalism
– Nilai
– Ethnocentrisme
– Unsur budaya dipelajari pada tingkat awal dalam
proses sosialisasi.
Budaya Kesehatan di
Indonesia
Keperawatan
Transkultural
– Keperawatan transkultural adalah suatu
pelayanan keperawatan yang berfokus
pada analisa dan studi perbandingan
tentang perbedaan budaya (Leinenger,
1987)
Tujuan Keperawatan
Transkultural antara lain:
– Tujuan pengguanaan keperawatan transkultural adalah pengembangan
sains dan keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan
pada kebudayaan (kultur—culture) yang spesifik dan universal
(Leininger,1978).
– Negosiasi budaya adalah intervensi dan implementasi keperawatan untuk
membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatannya
– Restrukturisasi budaya perlu dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan
status kesehatan klien.
Perubahan Sosial Budaya

– Karena perilaku dipengaruhi budaya, maka untuk merubah


perilaku juga harus dirubah budayanya
– Bentuk perubahan sosial budaya:
– Perubahan yang terjadi secara lambat dan cepat
– Perubahan yang pengaruhnya kecil dan yang pengaruhnya
besar
– Perubahan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan
Peran Perawat dalam
Menghadapi Perubahan
Budaya
– Peran merupakan seperangkat tingkah
laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang, sesuai kedudukannya
dalam suatu system. Peran perawat
dipengaruhi oleh keadaan social baik dari
dalam maupun dari luar profesi
keperawatan dan bersifat konstan.
Doheny (1982) mengudentifikasi
beberapa elemen peran perawat
professional meliputi :
– Care Giver
– Client advocate
– Counsellor
– Educator
– Collaborator
– Coordinator
– Change agent
– Consultan
OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai