Anda di halaman 1dari 7

ANTROPOLOGI KESEHATAN

-
-
-
-
-

NAMA : Putri Pasmarani Pratiwi

NIM :PO7120520049

DOSEN MENGAJAR : H.A Abdul ghani SPd,SKM,S.kep,Ns,M.kes


DAFTAR ISI

Selasa September 2021

LATAR BELAKANG

Kesehatan sebenarnya sudah menjadi suatu kajian ilmu bagi Antropologi, yakni antropologi
kesehatan. Antropologi kesehatan mengkaji manusia dan prilaku seputar masalah kesehatan dan
suatu penyakit. Hughes dalam Foster dan Anderson (2011:6) mengemukakan bahwa “etnomedisin
merupakan kepercayaan dan praktek-praktek yang berkenaan dengan penyakit, yang merupakan
hasil dari perkembangan kebudayaan asli dan yang eksplisit tidak berasal dari kerangka konseptual
kedokteran modern”. Lieban dalam Foster dan Anderson (2011:11) menyatakan bahwa antropologi
kesehatan mencakup studi tentang fenomena medis”. Penyakit sebagai suatu unsur yang dapat
mempengaruhi adanya perubahan dalam diri manusia. Perubahan itu dapat dilihat oleh masyarakat
luas dan dapat dilihat serta dirasakan langsung oleh orang itu sendiri, biasanya perubahan yang
sangat jelas tampaknya yaitu perubahan secara fisik. Manusia melakukan berbagai macam cara
untuk menyembuhkan suatu penyakit dalam tubuh, baik itu secara medis maupun non medis
dikatakan medis yaitu pengobatan melalui tenaga kedokteran yang mana di dukung oleh alat-alat
medis yang serba modern sedangkan pengobatan dengan non medis yaitu pengobatan secara
tradisional yang mana pada proses pengobatannya dapat dilakukan dengan memanfaatkan tenaga
dari pengobat tradisional (dukun maupun tabib) dengan menggunakan tumbuh-tumbuhan atau
hewani yang dipercaya dapat menyembukan suatu penyakit. Untuk penjelasan tersebut dapat
dikatakan keduanya merupakan jenis pengobatan yang saling mendukung dalam proses 1
penyembuhan suatu penyakit, hingga sekarang kedua pengobatan tersebut masih dipercaya oleh
masyarakat perkotaan maupun pedesaan sebagai proses pengobatan. Bahkan kebanyakan orang
sekarang justru memadukan kedua pengobatan itu sebagai proses penyembuhan penyakit dalam
tubuh sebab setidaknya penyembuhan dilakukan dari dalam maupun luar tubuh, dari tenaga medis
maupun tradisional. Pengobatan secara tradisional bisa dikatakan sebagai suatu unsur atau bagian
dalam budaya. Maka sebenarnya setiap kebudayaan memiliki kearifan lokal tersendiri mau itu
mengenai pengobatan tradisional salah satunya Etnis Jawa. Etnis Jawa merupakan Etnis yang masih
mempercayai pengobatan yang sifatnya tradisional demikian juga dengan Etnis Jawa yang
bertempat tinggal di Jalan Amal Kecamatan Medan Timur Kelurahan Pulo Brayan Darat II, walaupun
mereka hidup di tidak jauh dari perkotaan namun ada penyakit tertentu yang mereka yakini bisa
diobati secara tradisional, misalnya penyakit dompo (Herpes zoster). Herpes zoster dalam dunia
medis merupakan suatu penyakit kulit yang bercirikan timbulnya ruam pada kulit dengan disertai
rasa nyeri dan panas yang hebat. Penyakit Herpes zoster ini memiliki berbagai macam nama dan
kepercayaan dalam beberapa Etnis misalkan seperti masyarakat Etnis Tionghoa yang mengatakan
bahwa penyakit Herpes zoster dengan sebutan lingkar naga sedangkan masyarakat Tapanuli
mempercayai bahwa penyakit ini merupakan teguran atau berupa sihir setan, nah Etnis Jawa sendiri
penyakit ini dinamakan sebagai penyakit dompo yang dalam bahasa Jawa itu artinya gelembung. Jadi
istilah dompo itu karena bentuk penyakitnya yang bergelembung dan kemerahan pada kulit. 2
Penyakit dompo sendiri jenis penularannya tidak mengenal usia dan penyebarannya termasuk
sangat cepat. Bagi Etnis Jawa mengatakan bahwa pengobatan pada penyakit dompo yaitu dengan
ritual sembur yang mana dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Namun dalam kasus ini
pasangan yang menikah juga memiliki syarat tertentu. Pasangan yang menjadi objek sebagai
penyembur mestilah seorang pasangan yang janda menikah dengan perjaka atau gadis menikah
dengan duda. Sistem pengobatan tersebut hingga kini masih terus berjalan dan dipercaya bagi Etnis
Jawa sebagai cara penyembuhan untuk penyakit dompo. Adapun penggunaan rempah ataupun
bahan-bahan yang digunakan untuk penyemburan di dapatkan dari alam. Meskipun kini dunia
pengobatan modern terus berkembang namun bukan berarti bahwa penggunaan pengobatan
tradisional mulai tersingkirkan. Kepercayaan Etnis Jawa yang membuat pengobatan tradisional
seperti di atas tersebut masih terus bertahan hingga kini. Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan
pada latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Kepercayaan Etnis Jawa Mengenai Pengobatan Tradisional Penyakit Dompo di Jalan Amal
Kecamatan Medan Timur” .

A.PENGERTIAN ANTROPOLOGI
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek
biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi
antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia.
BAB I

KONSEP DASAR MASYARAKAT

DEFINISI MASYARAKAT

- Dikutip dari Syafrudin (2009) Definisi masyarakat terdiri dari :

1). Menurut Linton (ahli antropologi)


Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup
bekerja sama sehingga dapat mengorganisasi dirinya dan berfikir tentang dirinya
sebagai satu kesatuan social dengan batas-batas tertentu.
2). Menurut MJ. Herskovits
Masyarakat adalah kelompok individu yang dikoordinasikan dan mengikuti
satu cara hidup tertentu.
3). Menurut JL. Jillin dan JP. Jillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar mempunyai kebiasaan
tradisi sikap dan perasaan persatuan yang sama.
4). Menurut Prof. DR. Koentjoroningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
system adat istiadat tertentu yang berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa
identitas bersama.
5). Menurut R. Linton
Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sam
sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dalam kesatuan social dengan batas-
batas tertentu.

CIRI-CIRI MASYARAKAT
1. Interaksi antar warga.
2. Adat istiadat, norma hokum dan aturan khas yang mengatur seluruh penduduk
warga kota atau desa.
3. Satuan komunitas dalam wilayah.
4. Satuan rasa identitas kuat yang mengikat semua warga.
a). Masyarakat desa
Adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerja sama disuatu daerah
tertentu dengan bermata pencaharian dari sector agraris.

b). Masyarakat kota


Adalah suatu himpuman penduduk tidak agraris yang bertempat tinggal di dalam dan
disekitar suatu kegiatan ekonomi, pemerintah, kesenian, ilmu pengetahuan dsb.

c). Masyarakat pinggiran


Adalah masyarakat yang tinggalnya di daerah-daerah pinggiran kota yang
kehidupannya selalu diwarnai dengan kegelisahan dan kemiskinan dan mencari nafkahnya
dengan cara menjadi pemulung. (Syafrudin. 2009).

1). Masyarakat berdasarkan taraf struktur sosial dan kebudayaan, masyarakat terdiri dari:
1. Masyarakat sederhana
2. Masyarakat madya
3. Masyarakat modern

2). Masyarakat berdasarkan mata pencaharian :


1. Masyarakat pemburu
2. Masyarakat peternak
3. Masyarakat peladang
4. Masyarakat nelayan
5. Masyarakat petani. (Syafrudin, 2009)

UNSUR-UNSUR MASYARAKAT

1). Kategori sosial


Adalah kesatuan manusia yang terwujut karena adanya suatu ciri-ciri yang objektif
yang dikenakan pada manusia-manusianya, seperti: seks, usia, pendapatan dll.
Dilakukan kategori bila kriterianya sbb:
1. Tidak ada interaksi antar anggota.
2. Tidak ada ikatan moral bersama yang dimiliki.
3. Tidak ada harapan-harapan peran.
2). Golongan sosial
Adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu, bahkan sering
kali ciri itu dikenalkan kepada mereka dari pihak luar kalangan mereka sendiri. Misalnya:
golongan pemuda, gelandangan dan pengemis.
3). Komunitas
Adalah suatu kesatuan hidup manusia, yang menempati wilayah yang nyata dan
berinteraksi menurut suatu system adat istiadat, terikat identitas komunitas dan memiliki
patriotism dan nasionalisme. Misalnya kesatuan-kesatuan seperti kota, desa, RW, pengrajin,
petani dll.
4). Kelompok dan himpunan
a). Kelompok
Adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi antar anggotanya, mempunyai adt
istiadat tertentu norma-norma berkesinambungan dan adanya rasa identitas yang sama
serta mempunyai organisasi dan sistem pimpinan.
b). Himpunan
Adalah kesatuan manusia yang berdasarkan sifat tugas dan atau guna, sifat
hubungan berdasarkan kotrak, dasar organisasinya buatan, pimpinan berdasarkan
wewenang dan hokum. Misalnya PPNI, IDI, IBI, IAKMI, dll. (Syafrudin, 2009)
BAB II

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Manusia dalam hidup kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia
adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan,
sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan
kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tak mungkin tidak berurusan dengan hasil-
hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadangkala
disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan. Hubungan yang erat antara manusia (terutama
masyarakat) dan kebudayaan lebih jauh telah diungkapkan oleh Herkovits dan Malinowski, yang
mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. (Soemardjan,
1964). Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena
kebudayaan yang berturun-temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang
menjadi anggota masyarakatnya sudah berganti karena kelahiran dan kematian.

A, Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya, sedangkan budaya adalah bentuk jamak dari kata
budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa
Sansekerta buddayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa
Inggris, kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata
cultuur, dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti
culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli:

1. E.B. Tylor

budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, keilmuan, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.

2) R. Linton

kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil
tingkah laku yang dipelajari, di mana unsure pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota
masyarakat lainnya.

3) Koentjaraningrat

mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan
belajar.

4) Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi


mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai