Anda di halaman 1dari 13

Keperawatan Dasar II

Perawatan Luka
Kelompok III
• Agus Triana Putra 18.321.2828
• Ni Made Candra Dewi Sudana 18.321.2844
• Putu Ananda Pradnya Paramita Putri 18.321.2851
• Ni Wayan Eka Subpremagni 18.321.2859
• Ni Wayan Devi Leona Cintya Utama Putri 18.321.2858
• Tu De Ngurah Papin Prasetya 18.321.2864
PENGERTIAN LUKA
• Secaradefinisi suatu luka adalah
terputusnya kontinuitas suatu jaringan
oleh karena adanya cedera atau
pembedahan. Luka ini bisa
diklasifikasikan berdasarkan struktur
anatomis, sifat, proses penyembuhan dan
lama penyembuhan.
PRINSIP PERAWATAN LUKA
Tujuan dari perawatan luka adalah untuk menghentikan
perdarahan, mencegah infeksi, menilai kerusakan yang
terjadi pada struktur yang terkena dan untuk
menyembuhkan luka.
• Menghentikan perdarahan
• Mencegah infeksi
• Profilaksis tetanus
• Menutup luka
• Infeksi luka
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN
LUKA
• Usia • Benda asing
• Nutrisi • Iskemia
• Infeksi • Diabetes
• Sirkulasi(hipovolemia) • Keadaan Luka
dan Oksigenasi • Obat
• Hematoma
MACAM-MACAM TIPE LUKA
Berdasarkan tingkat kontaminasi
• Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana
tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem
pernafasan, pencernaan,genital dan urinari tidak terjadi.
• Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan
luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau
perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi,
kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% – 11%.
• Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka,
fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar
dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada
kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen.
Kemungkinan infeksi luka 10% – 17%.
Lanjutan…
• Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya
mikroorganisme pada luka.
Berdasarkan ke dalaman dan luasnya luka
 Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi
pada lapisan epidermis kulit.
 Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan
epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda
klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
 Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi
kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi
tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan
epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis
sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
 Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan
tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.
Lanjutan
• berdasarkan waktu penyembuhan luka
1. Luka akut : yaitu luka dengan masa
penyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yang telah disepakati.
2. Luka kronis yaitu luka yang mengalami
kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat
karena faktor eksogen dan endogen.
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
• Penyembuhan luka merupakan suatu
proses yang kompleks karena berbagai
kegiatan bio-seluler, bio-kimia terjadi
berkesinambungan.
• Proses penyembuhan luka secara umum
terdiri atas tiga fase yaitu inflamasi,
pembentukan jaringan atau proliferasi dan
maturasi atau remodeling (Tawi, 2008;
Yadi, 2005).
Inflamasi
• Inflamasimerupakan tahap pertama
penyembuhan luka. Fase ini dimulai sejak
terjadinya luka dan berlangsung selama 3
sampai 7 hari.
• Faktor
apapun yang mengganggu proses ini akan
memperlambat penyembuhan luka.
Proliferasi
• Faseproliferasi penyembuhan luka dimulai
kira-kira 2-3 hari setelah terjadinya luka,
ditandai dengan munculnya fibroblast.
• Sesudah terjadi luka, fibroblas akan aktif
bergerak dari jaringan sekitar luka ke dalam
daerah luka, kemudian akan berkembang
serta mengeluarkan beberapa substansi
seperti kolagen, elastin, asam hyaluronic,
fibronectin dan profeoglycans yang berperan
dalam rekonstruksi jaringan baru.
Remodelling
• Pada fase ini terjadi proses pematangan yang
terdiri atas penyerapan kembali jaringan yang
berlebih, pengerutan sesuai dengan gaya
gravitasi dan akhirnya perupaan kembali
jaringan yang baru terbentuk.
• Untuk mencapai penyembuhan yang optimal
diperlukan keseimbangan antara kolagen yang
diproduksi dengan yang dipecahkan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai