Anda di halaman 1dari 3

Konsep tradisi pemeliharaan kesehatan

Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan tradisional, sering dirancukan dengan istilah


pengobatan alternatif. Mereka tidak sama. Kata tradisional mengacu pada cara cara tradisi dan kultur
suatu suku atau bangsa atau kawasan tertentu dan telah dilakukan secara turun temurun dengan rentan
waktu panjang. Bisa mencapai ribuan tahun. Inilah yang sering juga disebut sebagai kearifan lokal. Kata
alternatif merupakan kata yang sebenarnya dipakai oleh praktisi kedokteran masa kini (ortodox) untuk
menyatakan bahwa semua cara yang berbeda dengan mereka dicap sebagai alternatif. Penyebutan ini
berkonotasi negatif. Kata pengobatan alternatif lebih cocok diberikan pada cara-cara pengobatan
modere, yang bukan tradisional dan juga tidak sejalan dengan cara-cara ortodox atau mainstream. Pada
pemakainya, perawatan atau pengobatantradisional juga sering secara salah dimasukan sebagai
pengobatan alternatif.

Perawatan fisik, raga, pada tingkat ini diyakini bahwa “ oleh tubuh” dapat digunakan untuk
merawat dan mengobati masalah kesehatan. Dimasyarakat melayu kepulauan Riau perawatan fisik
sejumlah cara perawatan dan pengobatan juga dapat dibantu oleh orang lain seperti misalkan teknik
pemijatan, pengerokan dan semacamnya.

Perawatan dan pengobatan kesehatan dengan menggunakan makanan. Maksudnya adalah


mengatur cara, jenis makanan setiap hari untuk mendapatkan kesehatan. Atau dalam hal pengobatan,
menggunakan jenis makanan tertentu untuk mendapatkan kesembuhan. Makanan yang dimaksud
adalah mekanan yang natural bernutrisi dan makanan yang berobat-obatan yaitu sirih, pinang, gambir,
bawang, jahe, kunyit, dan lada.

Dari tradisi pemeliharaan kesehatan, kita bisa jelaskan satu persatu yaitu penyebab dari konsep
personalistik

1. Kesampok ( kesurupan, guna-guna dari seseorang )


Jenis penyakit yang diyakini oleh masyarakat terpencil diwilayah kepulauan
riau karena gangguan setan kepada manusia atas kehendak setan itu sendiri. Ciri-ciri
orang yang terkena penyakit ini: badannya menjadi panas,demam bila dalam keadaan
tidur dia akan mengigau, bicaranya tidak jelas dan sering tertawa sendiri secara terus-
menerus, bahkan sering kali ada yang sampai pingsan.
Pengobatan yang lazim dilakukan oleh masyarakat Melayu Kepulauan Riau
adalah memanggil tabib, dukun, dan pemuka agama (ulama) cara penyembuhan
dilakukan dengan cara membaca doa-doa tertentu atau dengan cara merajah
(pembacaan jampi-jampi oleh tabib,dukun, dan pemuka agama). Teknik pengobatan
yaitu pembacaan jampi-jampi media batu lalu batu tersebut dimasukan ke dalam air,
dan pasien meminum air jampi-jampi tersebut. dan ketika sembuh konon katanyapasien
itu memberikn asam garam kepada tabib, dukun atau pemuka agama setempat.
2. Konvulsi (kejang-kejang)
Secara medis dikenal dengan kejang adalah suatu kondisi medis saat otot tubuh
mengalami fluktuasi konstraksi dan peregangan dengan sangat cepat sehingga
menyebabkan gerakan yang tidak terkendali,kejang secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan etiologinya yakni kejang primer/idiopatik
merupakan kejang yang terjadi tanpa ada sebab yang jelas ataupun penyakit yang
mendasariya. Kejang sekunder/simtomatis merupakan kejang yang timbul sebagai
suatu gejala penyakit yang diderita oleh pasien tersebut. Faktor-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya kejang sekunder adalah: faktor perinatal, kelainan yang timbul
akibat gangguan pada proses kehamilan, malformasi otak congenital, faktor genetik,
penyakit infeksi seperti ensefalitis dan meningitis, kejang demam, gangguan
metabolisme (hipoglikemia, hiponatremia),Trauma kepala, Tumor otak,
Toksin/keracunan, gangguan sirkulasi peredaran darah, penyakit degeneratif susunan
saraf, epilepsi.

3. Batuk
Batuk merupakan penyakit yang lazim diderita oleh kebanyakan orang karena reaksi
terhadap iritasi tenggorokan. Pengobatan tradisional dikalangan masyarakat melayu
kepri untuk mengobati penyakit batuk dilakukan dengan cara menggunakan beberapa
cara yaitu :
a. Asam kandis dan bawang merah direndam dalam air panas pada sore hari,
kemudian didiamkan semalam dan paginya diminum
b. Rebus air perasan limau dan madu hingga mendidih lalu minum setiap pagi
dan malam hari hingga batuknya hilang.
4. Sakit perut
Rasa sakit atau nyeri yang hanya dibagian perut. Umumnya terjadi karena ukuran perut
membesar dari dalam dan mengurangi ruang bebas didalam perut. Mulas juga adalah
rangsangan segera buang air besar, buang air kecil, bersendawa, atau buang angin.
Biasanya ini adalah salah satu tanda keluhan pencernaan manusia misal nya
maag,diare,atau keluhan pencernaan lainnya.
a. Tumbuk pucuk dan mali-mali, kulit dalam bawang merah, dan kapur sirih
hingga halus dan berbentuk seperti salep, lalu gosokan pada perut yang sakit.

Peran perawat pada transcultural nursing theory ini adalah menjembatani antara system
perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan system perawatan profesional melalui
asuhan keperawatan. Ekstensi peran perawat tersebut digambarkan oleh Leininger dengan
gambar seperti dibawah ini. Oleh karena itu perawat harus mampu membuat keputusan dan
rencana tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada masyarakat. Jika disesuaikan
dengan proses keperawatan, hal tersebut merupakan tahap perencanaan tindakan keperawatan.
Tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien harus tetap memperhatikan tiga
prinsip asuhn keperawatan, yaitu :

1. Culture care preservation/maintenance, yaitu prinsip membantu, memfasilitasi, atau


memerhatikan fenomena budaya guna membantu individu menentukan tingkat
kesehatan dan gaya hidup yang di inginkan.
2. Culture care accommodation/negotiation, yaitu prinsip membantu, menfasilitasi atau
memerhatikan fenomena budaya yang ada, yang merefleksikan cara-cara untuk
beradaptasi, bernegoisasi, atau mempertimbangkan kondisi kesehatan dan gaya hidup
individu atau klien.
3. Culture care repatterning/restructuring, yaitu prinsip merekonstruksi atau mengubah
desain untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan dan pola hidup klien ke arah
yag lebih baik. (Fery : 2009)

Hasil akhir yang diperoleh melalui pendekatan keperawatan transcultural pada asuhan
keperawatan adalah tercapainya culture congruent nursing care health and well being, yaitu
asuhan keperawatan yang kompeten berdasarkan budaya dan pengetahuan kesehatan yang
sensitive, kreatif, serta cara-cara yang bermakna guna tercapai tingkat kesehatan dan
kesejahteraan bagi masyarakat. (Fery : 2009)

Dapus

 Effendi, Ferry.2009.keperawatan kesehatan komunitas: teori dan praktik dalam


keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai