Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER ATAU VERBAL UNTUK DI

SEKOLAH PADA PENYAKIT DIARE

OLEH :

KELOMPOK 2

NAMA NIM
ALMAUN S.0019.P.003
FATMAWATI NINGSIH S.0019.P.006
INDAH PRATIWI S.0019.P.011
PRAMI RAHMIADI S.0019.P.020
RANI RAMLAN S.0019.P.022
SELPIN S.0019.P.025
IREN HAUMASE S.0019.P.012
FIFIN SAFITRI T S.0019.P.007

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KARYA KESEHATAN KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “MAKALAH TERAPI
KOMPLEMENTER ATAU VERBAL UNTUK DI SEKOLAH DENGAN PENYAKIT
DIARE”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi besar alam,
Muhammad SAW. Adapun tujuan makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata
kuliah KEPERAWATAN KOMUNITAS.

Dengan harapan tugas ini bisa menambah pengetuhuan, menambah wawasan dan
mendatangkan manfaat.

Kami menyadari bahwasanya dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah yang bersangkutan
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Aamiin.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Terapi Komplementer


B. Jenis-jenis Terapi Komplementer
C. Terapi Komplementer atau verbal pada penyakit diare

BAB III

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan dalam ilmu pengetahuan dan pengobatan telah memberikan
pengetahuan dan teknologi untuk berhasil mengubah perjalanan banyak penyakit.
Meskipun pengobatan alopatik (pengobatan tradisional Eropa) telah berhasil, tetapi
masih banyak kondisi seperti arthritis, nyeri punggung kronis, masalah
gastrointestinal, alergi, sakit kepala, dan insomnia yang sulit diobati, dan banyak
klien menggali metode alternative untuk mengurangi gejala sakit kepala. Peneliti
memperkirakan bahwa lebih dari 75% klien mencari perawatan dari praktisi
pelayanan primer untuk mengatasi stress, nyeri dan kondisi kesehatan dimana tidak
diketahui penyebab dan obatnya (Rakel dan Faas,2006).
Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai manfaat
selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah.
Terapi komplementer terutama akan dirasakan lebih murah bila klien dengan penyakit
kronis yang harus rutin mengeluarkan dana. Pengalaman klien yang awalnya
menggunakan terapi modern menunjukkan bahwa biaya membeli obat berkurang
200-300 dolar dalam beberapa bulan setelah menggunakan terapi komplementer
(Nezavudkin,2007).

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimakasud dengan terapi komplementer ?
b. Apa saja yang termasuk terapi komplementer ?
c. Bagaimana aplikasi terapi komplementer pada penyakit diare ?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep terapi komplementer
b. Untuk mengetahui jenis terapi komplementer
c. Untuk mengetahui bagaimana penerapan terapi komplementer dengan
penyakit diare

D. Manafaat
a. Manfaat teoritis
Hasil dari penyuluhan makalah ini diharapkan dengan memberikan
manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk
menambahkan pengetahuan dan wawasan mengenai aplikasi terapi
komplementer pada anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia.
b. Manfaat Praktis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
suatu pembelajaran bagi mahasiswa yang nantinya ilmu tersebut dapat
dipahami dan diaplikasikan dalam keperawatan komplementer.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Terapi Komplementer
Terapi komplementer dikenal dengam terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern.Complementary and Alhemative Medicine (CAM merupakan
pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehablitatif yang diperoleh
melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik (Satria,2013).
Terapi komplementer juga ada yang menyebunya dengan pengobatan
holistik.Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara
menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan,
dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004). Pendapat lain menyebutkan terapi
komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain luas dalam sumber daya pengobatan
yang meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai dengan teori dan
keyakinan, dengan cara berbeda dan sistem pelayanan kesehatan yang umum di
masyarakat atau budaya yang ada (Complementary and alternative medicine'CAM
Research Methodology Conference, 1997 dalam Snyder & Lindquis, 2002).
Menurut WHO (World health organızation), Pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari Negara yang bersangkutan,
misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia dikategorikan sebagai pengobatan
komplementer di negara šingapura. LD Indonesia sendiri, jamu dikategorikan sebagai
pengobatan tradisional.Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang
sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secaraa turun-temurun pada suatu
negara.
Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengo batan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensiona (Andriana,
dana; 2013). Pengobatan dengan menggunakan teapi komplementer mempunyai manfaat
selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah. Terapi
komplementer terutama akan dirasakan lebih murah bila klien dengan penyakit kronis
yang harus rutin mengeluarkan dana. Pengalaman klien yang awalnya meng- gunakan
terapi modern menunjukkan bahwa biaya membeli obat berkurang 200-300 dolar dalam
beberapa bulan setelah menggunakan terapi komplementer (Nezabudkin, 2007).

B. Jenis-Jenis Terapi Komplemeter


1. Terapi komplementer yang diintegrasikan dalam pelayanan konvensional
Di Indonesia ada 3 jenis tekik pengobatan komplementer yang telah
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam
pelayanan Konvensional, yaitu sebagai berikut
a) Akupuntur
Akupuntur medik yang dilakukan oleh dokter umum
berdasarkan kompetensinya.Metode yang berasal dari Cina ini
diperkirakan sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi
kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara
kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul signal
yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan
molekul tersebut adalah pelepasan endorphin yang banyak
berperan pada sistem tubuh.
b) Terapi hiperbarik
Terapi hiperbarik yaitu suatu metode terapi dimana pasien
dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan
udara 2- 3 kali lebih besar daripada tekanan udara atmosfeèr
nomal (1 atmosfèr), lalu diberi pemapasan oksigen murni (100%).
Selama terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk
c) Terapi verbal pada telinga akibat tingginya tekanan udara
Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat
bahan alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan
pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka.Herbal
terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell
line atau hewan coba, baik terhadap kcamanan maupun
efektivitasnya.

Terapi dengan menggunakan herbal ini akan diatur lebih


lanjut oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Dari 3
jenis teknik pengobatan komplementer yang ada, daya
efektivitasnya untuk mengatasi berbagai jenis gangguan penyakit
tidak bisa dibandingkan satu dengan lainnya karena masing-
masing mempunyai teknik serta fungsinya sendiri-sendiri. Terapi
hiperbarik misalnya, umumnya digunakan untuk pasien-pasien
dengan gangren supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian
bagian tubuh. lerapi herba, berfungsi dalam meningkatkan daya
tahan tubuh. Sementara, terapi akupunktur berfungsi memperbaiki
keadaan umum, meningkatkan sistem imun tubuh, mengatasi
konstipasi atau diare, meningkatkan nafsu makan serta
menghilangkan atau mengurangi efek samping yang timbul akibat
dari pengobatan kanker itu sendiri, seperti mual dan muntah,
fatigue (kelelahan) dan neuropati.
2. Terapi komplementer non konvensional
a) Akupresur/pijat
AKupresur adalah sebuah sistem melbde therapi yang banyak di
gunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Menggunakan
metode yang sama dengan cara yang digunakan akupuntur, hanya
bedanya, akupresur tidak menggunakan jarum dalam proses pengobatan
nya.
Akupresur adalah salah satu bentuk fisio terapi dengan
memberikan pemijatan dan stimulsi pada titik- titik tertentu pada
tubuh.Berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta
mengurangi ketegangan, stres keledahan dan penyakit.akupresur
menyembuhkan sakit dan nyeri yang sukar di sembuhkan seperti, nyeri
Serta mengurangi Keregangan, stres Kelelanan dan Penyakit.akupresur
menyembuhkan sakit dan nyeri yang sukar di sembuhkan seperti, nyeri
punggung, spondilitis, kram perut, gangguan neurologis, artritis, dll. Titik
aku presur terletak pada telapak tangan begitu juga dengan kedua telapak
kaki.
Di telapak tangan kita terdapat titik akupresur untuk: jantung,
panu, ginjal, mata, hati, kelenjad tiroid, pankreas, sinus, dan otak Bekam/
chuping therapy. Bekam merupakan istilah yang di kenal dam bahasa
melayu, hijamah ( bahasa arab) cupping (bahasa ingnis) dan gua sha
(bahasa cina) sedangkan oang indoneia mengenalnya dengan catuk atau
kop. Bekam sudah di kenal sejak jaman mesir kuno.Bekam mengatur
energi dan aliran darah. Tujuan utama dari pengobatan bekam adalah
untuk menghilangkan penyebab ketidak harmonisan dari tubuh,
memulihkan sirkulasi darah.

3. Terapi Komplementer Herbal Anti anxietas


a) Lavender
b) Valerian
c) Vanilla

C. Terapi komplementer atau verbal pada penyakit diare


Diare adalah Sebuah kondisi kesehatan dimana pasien buang air besar atau
mencret minimal tiga kali dalam satu hari. Kondisi ini merupakan salah satu yang paling
sering dialami oleh segala tingkatan umur, terutama anak-anak.
1) Pengobatan herbal diare
a) Jengger Ayam
Tanaman jengger ayam (Celosia cristata) termasuk famili
Amaranthaceae. Bagian yang berkhasiat untuk pengobatan diare adalah
bunganya, yang mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol.
Khasiatnya sebagai anti- inflamasi dan hemostatik. Sediakan 15 gram
bunga jengger ayam kering dan juga 30 gram daun jambu biji, lalu
lebur dalam 500 ml air. Biarkan sampai mendidih hingga sisa
separuhnya. Setelah dingin, air rebusan disaring dan diminum sebanyak
1 gelas

b) Jambu Biji

Tanaman jambu biji (Psidium quajava L.) Daun jambu biji


mengandung eugenol, minyak lemak, dammar, garam-gara mineral, zat
zamak, sedangkan buahnya mengandung asam amino, kalsium, posfor,
besi, belerang, vitamin A, B1, dan C.
Untuk mengatasi diare, ambil 10 lembar daun jambu biji, lalu
rajang. Rebuslah dalam 2 gelas air selama 15 menit. Peras, saring, lalu
minumlah. Sesuaikan dosisnya dengan umur penderita. Untuk bayi,
cukup 1 sendok makan air rebusan jambu biji 3 kali sehari dan setiap
kali selesai buang air besar, untuk anakanak diberi ½ mangkuk air
rebusan jambu biji, 3 kali sehari, dan setiap kali selesai buang air besar,
dan untuk dewasa diberi 1 mangkuk air rebusan jambu biji, 3 kali
sehari, dan setiap selesai buang air besar.

c) Teratai

Untuk mengobati diare, sediakan 1 lembar daun dan tangkainya, 1


kuntum
bunga, dan 2 jengkal akar. Cuci bersih, lalu giling sampai halus.
Tambahkan air masak sebanyak ½ cangkir dan sedikit diberi garam,
lalu peras, saring. Minum 12 kali sehari.

d) Temulawak

Kandungan zat dalam rimpang temulawak adalah kurkumin dan


minyak atsiri. Kurkumin bermanfaat sebagai acnevulgaris, anti-
inflamasi (antiradang), dan anti-hepatotoksik (antikeracunan empedu).
Kandungan kurkumin dalam rimpang minyak atsiri berkisar 1,6-2,2
persen dihitung berdasarkan berat kering. Sedangkan minyak atsiri
temulawak mengandung phelandren, kamfer, borneol, zanthorrhizol,
dan sineal.
Untuk pengobatan diare, siapkan ½ jari rimpang temulawak, cuci
lalu baker sampai tampak hangus. Bersihkan kulit yang hangus, lalu
giling sampai halus, kemudian seduh dengan air panas ½ cangkir.
Tambahkan 1 sendok makan madu, lalu peras dan saring. Minum 2 kali
sehari.
e) Bayam ungu

Bayam ungu (Althernanthera brasiliana) merupakan tumbuhan liar


yang hidup di kebun-kebun kosong atau pinggiran jalan. Untuk
pengobatan diare, sediakan 50 gram daun bayam ungu segar. Cuci
sampai bersih, lantas rebus dengan 200 ml air sampai mendidih selama
15 menit, lalu saring. Setelah dingin, minum sekaligus. Diminum
setelah buang air besar juga lebih baik

f) Pijat Bayi untuk mengatasi diare


Penelitian Pan Wei, Wu Ling, dan Hao Hongyan tahun 2011 yang
dilakukan di TCM hospital Of Lanzou City, Lanzou,Gansu, China
tentang pengalaman menggunakan terapi pijat untuk 30 kasus bayi
dengan diare persisten memperoleh hasil bahwa kelompok yang
memperoleh terapi diare secara umum ditambah dengan terapi pijat
memiliki tingkat kesembuhan yang lebih baik secara signifikan
dibandingkan kelompok control yang hanya diberikan terapi diare
secara umum. Dari hasil tersebut didapatkan terapi pijat bayi efektif
dalam mengobati bayi dengan diare persisten dan secara efektif dapat
meredakan gejala diare.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Complementary and Atemative Medicine (CAM) merupakan
pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative yang diperoleh
melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik.
Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai manfaat
selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah. Terapi
komplementer terutama akan dirasakan lebih murah bila klien dengan penyakit kronis
yang harus rutin mengeluarkan dana. Pengalaman klien yang awalnya meng gunakan
terapi modern menunjukkan bahwa biaya membeli obat berkurang 200-300 dolar dalam
beberapa bulan setelah menggunakan terapi komplementer (Nezabudkin, 2007). Aplikasi
komplementer pada anak usia sekolah seperti Hipnoterapy dan Akupresur.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masıh jauh dari kata kesempurmaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya akan
lebih baik dari sekarang dan kami juga berharap pengetahuan tentang Aplikasi Terapi
Komplementer pada anak usia sekolah dapat terus di kembangkan dan diterapkan dalam
bidang keperawatan dalam menangani klien terutama pada anak usiasekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Fengge,Anatomi.2012. terapi akupresus manfaat dan teknik pengobatan. Yogyakarta: Corp


Circle corp

Satria D.,2013. COMPLEMENTERY AND ALTERNATIVE MEDICINE (CAM) : FAKTA


ATAU JANJI ? Idea Nursing Journal, IV (3),pp.82-90

Snyder,M.& Lindquist, R.,2006. Complementary/Alternative Therapies in Nursing 5th ed. S.


Yoo,ed,New York:Spiriger Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai