Anda di halaman 1dari 24

Asuhan Kebidanan Komplementer I

Sejarah dan Perkembangan Pengobatan


Komplementer

Jenny Anna Siauta, SST., M.Keb


Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Kebidanan
Pokok Bahasan
 Sejarah Perkembangan
 Definisi
 Tujuan Terapi Komplementer
 Alasan pemilihan Komplementer
 Konsep Keilmuan
 Dasar Hukum
 Klasifikasi Terapi Komplementer

Fakultas Ilmu Kesehatan


Program Studi Kebidanan
Sejarah Perkembangan

Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)


tentang penggunaan pengobatan tradisional termasuk di
dalamnya pengobatan komplementer–alternatif yang
meningkat dari tahun ke tahun, bahkan hasil penelitian tahun
2010 telah digunakan oleh 40% dari penduduk Indonesia.

Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang


digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer adalah
penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern
(Andrews et al., 1999).
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Kebidanan
Sejarah Perkembangan

Pendapat lain menyebutkan terapi komplementer dan alternatif


sebagai sebuah domain luas dalam sumber daya pengobatan yang
meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai dengan
teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan
kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada
(Complementary and alternative medicine/CAM Research
Methodology Conference, 1997 dalam Snyder & Lindquis, 2002).

Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan


pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi
yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah
keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan,
dan jiwa dalam kesatuan fungsi Fakultas Ilmu Kesehatan
(Smith et al., 2004). Program Studi Kebidanan
 Pengembangan terapi tradisional dan ada yang
diintegrasikan dengan terapi modern yang
mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek
biologis, psikologis, dan spiritual. Hasil terapi
yang telah terintegrasi tersebut ada yang telah
lulus uji klinis sehingga sudah disamakan dengan
obat modern.
Definisi
1. Terapi Komplementer Adalah :
• Metode penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan
konvensional di dunia kedokteran yang mengandalkan obat
kimia dan operasi, yang dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
2. Terapi Komplementer Adalah :
• Cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai
pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang
konvensional.

3. Terapi Komplementer Adalah :


• Pengobatan non konvensional yang bukan berasal dari negara
yang bersangkutan. Misalnya, jamu bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional
(WHO).
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Kebidanan
Definisi Pengobatan Komplementer

Sesuai dengan Peraturan Menteri


Kesehatan definisi pengobatan Artinya  Pengobatan komplementer adalah
komplementer tradisional- pengobatan tradisional yang sudah diakui
alternatif atau sering disebut dan dapat dipakai sebagai pendamping
dengan CAM (Complementary terapi konvesional/medis.
Alternative Medicine) adalah
pengobatan non konvensional yang
ditunjukan untuk meningkatkan Pengobatan alternatif adalah jenis
derajat kesehatan masyarakat, pengobatan yang tidak dilakukan oleh
meliputi upaya promotif, preventif, paramedis/dokter pada umumnya, tetapi oleh
kuratif, dan rehabilitatif yang seorang ahli atau praktisi yang menguasai
diperoleh melalui pendidikan keahliannya tersebut melalui pendidikan yang
terstruktur dengan kualitas, lain/non medis.
keamanan, dan efektivitas yang
tinggi berlandaskan ilmu
pengetahuan biomedik Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Kebidanan
Tujuan Terapi Komplementer

Meningkatkan
sistem
kekebalan
tubuh terhadap
Memperbaiki penyakit Menstimulasi
fungsi dan dan Karena tubuh kita sebenarnya
sistem kerja mengaktifkan mempunyai kemampuan untuk
organ-organ mekanisme menyembuhkan dirinya
tubuh secara penyembuhan sendiri, asalkan kita mau
menyeluruh alami tubuh
mendengarkannya dan
memberikan respon dengan
Purwanto asupan nutrisi yang baik dan
(2013) lengkap serta perawatan yang
tepat.

Fakultas Ilmu Kesehatan


Program Studi Kebidanan
Alasan Pemilihan Pengobatan
Komplementer

 Dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh


dan kesejahteraan/ wellness
 Lebih murah
 Meminimalisir dampak terapi farmakologi

Wellness mencakup kesehatan optimum seseorang,


baik secara fisik, emosional, mental dan spiritual. 
Fokus  terapi komplementer adalah  kesejahteraan
yang berhubungan dengan tubuh, pikiran dan spirit. Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Kebidanan
Konsep Keilmuan
Perbedaan antara alternatif dan komplementer
Terapi alternatif .
Terapi modalitas yang diberikan Terapi alternatif adalah terapi di luar terapi
sebagai pengganti pengobatan konvensional. Sementara komplementer berarti
kedokteran yang telah umum pelengkap bagi terapi konvensional yang ada dan
digunakan (konvensional) telah terbukti bermanfaat.

Terapi alternatif (alternative therapies) meliputi


intervensi yang sama dengan terapi
komplementer, tetapi sering kali menjadi
Terapi komplementer
pengobatan primer yang mengganti pelayanan
medis alopatik.
Terapi modalitas yang bersifat
melengkapi terapi konvensional
Kedua terapi alternatif dan komplementer
dengan tujuan untuk mendapatkan
bervariasi derajatnya di mana mereka cocok
hasil pengobatan yang lebih
dengan pengobatan alopatik.
maksimal. Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Kebidanan
Dasar Hukum

1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


I. Pasal 1 butir 16 Pelayanan kesehatan tradisional adalah
pengobatan dan atau perawatan dengan cara dan obat
yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun
temurun secara empiris yang dapat dipertanggung
jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat
II. Pasal 48 Pelayanan kesehatan tradisional
III. Bab III Pasal 59 s/d 61 tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisonal
IV. Peraturan Menteri Kesehatan RI, Bab III Pasal 59 s/d 61
Fakultas Ilmu Kesehatan
tentang Pelayanan Kesehatan Tradisonal Program Studi Kebidanan
Dasar Hukum

2. Peraturan Menteri Kesehatan RI,


No. : 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer- alternatif
di fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI,
No. 120/Menkes/SK/II/2008 tentang standar
pelayanan hiperbarik.
4. Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik,
No. HK.03.05/I/199/2010 tentang pedoman kriteria
penetepan metode pengobatan komplementer –
alternatif yang dapat diintegrasikan di fasilitas
pelayanan kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Kebidanan
Jenis terapi komplementer
Menurut National Center for Complementary and Alternative Medicine (NCCAM)
Pengobatan di atas dapat dikategorikan menjadi 5 kategori yang kadangkala satu
jenis pengobatan bisa mencakup beberapa kategori. Sistemnya adalah:

Alternative Medical
System/ Healing
System–non medis
Terapi Biologis

Mind Body
Intervention
 Manipulasi Anggota
Tubuh

Terapi Energi

Fakultas Ilmu Kesehatan


Program Studi Kebidanan
Jenis terapi komplementer

Fakultas Ilmu Kesehatan


Program Studi Kebidanan
Complementary & Alternative Medicine
1. Yoga
2. Akupunktur
3. Diet Therapy
4. Reiki
5. Massage Therapy
6. Chromo Therapy
7. Meditation
8. Herbal Medicine
9. Homeopathy
10. Hypnosis
11. Aromatherapy
12. Ayurweda
3 jenis teknik pengobatan komplementer yang dapat
diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional :

1. Akupuntur
 Berasal dari Cina. Cara kerjanya adalah dengan
mengaktivasi berbagai molekul signal yang berperan
sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan
molekul tersebut adalah pelepasan endorphin.
 Berfungsi memperbaiki keadaan umum, meningkatkan
sistem imun tubuh, mengatasi konstipasi atau diare,
meningkatkan nafsu makan serta menghilangkan atau
mengurangi efek samping yang timbul akibat dari
pengobatan kanker itu sendiri, seperti mual dan muntah,
fatigue (kelelahan) dan neuropati.
2. Terapi hiperbarik (ruang udara bertekanan tinggi (RUBT)
alias Hyperbaric Chamber)

Suatu metode terapi dimana pasien


dimasukkan ke dalam sebuah
ruangan yang memiliki tekanan
udara 2 – 3 kali lebih besar
daripada tekanan udara atmosfer
normal, lalu diberi pernapasan
oksigen murni (100%). Selama
terapi, pasien boleh membaca,
minum, atau makan untuk
menghindari trauma pada telinga
akibat tingginya tekanan udara.
Terapi Hiperbarik
 Oksigen bertekanan tinggi efektif memicu sel dan jaringan
rusak memperbaiki diri sendiri sehingga kerap digunakan
untuk memperhalus kulit dan kebugaran tubuh.
 >> Umumnya digunakan untuk pasien – pasien dengan
gangren supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian
bagian tubuh
3. Terapi herbal medik

Terapi dengan menggunakan obat bahan alam


yang telah melalui uji preklinik pada hewan
coba, baik terhadap keamanan maupun
efektivitasnya.
>> Berfungsi dalam meningkatkan daya tahan
tubuh
Jenis terapi komplementer

Alternative Medical System/ Healing System–non medis


• Terdiri dari Homeopathy, Naturopathy, Ayurveda dan Traditional
Chinese Medicine (selanjutnya disingkat TCM) seven chakras-ayurveda

Mind Body Intervention


• Terdiri atas Meditasi, Autogenics, Relaksasi Progresif, Terapi Kreatif,
Visualisasi Kreatif, Hypnotherapy, Neurolinguistik Programming (NLP),
Brain Gym, dan Bach Flower Remedy

Terapi Biologis
• Terdiri dari Terapi Herbal, Terapi Nutrisi, Food Combining, Terapi Jus,
Makrobiotik, Terapi Urine, Colon Hydrotherapy.

     Manipulasi Anggota Tubuh      


• Terdiri atas Pijat/Massage, Aromatherapy, Hydrotherapy, Pilates,
Chiropractic, Yoga, Terapi Craniosacral, Teknik Buteyko.

Terapi Energi
• Terdiri dari Akupunktur, Akupressur, Refleksiologi, Chi Kung, Tai Chi,
Reiki, dan Prana healing. Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Kebidanan
Klasifikasi Terapi Komplementer
Menurut National Center for Complementary and Alternative
Medicine (NCCAM) Pengobatan di atas dapat dikategorikan
menjadi 5 kategori yang kadangkala satu jenis pengobatan bisa
mencakup beberapa kategori. Sistemnya adalah:

1. Mind-body therapy
intervensi dengan teknik untuk memfasilitasi kapasitas berpikir yang
mempengaruhi gejala fisik dan fungsi berpikir yang mempengaruhi fisik dan
fungsi tubuh (imagery, yogo, terapi musik, berdoa, journaling, biofeedback,
humor, tai chi, dan hypnoterapy).
2. Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan kesehatan yang
mengembangkan pendekatan pelayanan biomedis (cundarismo,
homeopathy, nautraphaty).
3. Terapi biologis yaitu natural dan praktik biologis dan hasil-hasilya misalnya
herbal, dan makanan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Kebidanan
Klasifikasi Terapi Komplementer

Menurut National Center for Complementary and Alternative Medicine


(NCCAM) Pengobatan di atas dapat dikategorikan menjadi 5 kategori
yang kadangkala satu jenis pengobatan bisa mencakup beberapa
kategori. Sistemnya adalah:

4. Terapi manipulatif dan sistem tubuh (didasari oleh manupulasi dan


pergerakan tubuh misalnya kiropraksi, macam-macam pijat, rolfiing,
terapi cahaya dan warna, serta hidroterapi.
5. Terapi energi : terapi yang berfokus pada energi tubuh (biofields)
atau mendapatkan energi dari uar tubuh (terapetik sentuhan,
pengobatan sentuhan, reiki, external qi gong magnet) terapi ini
kombinasi antar energi dan bioelektromagnetik.
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Kebidanan
Referensi
https://www.researchgate.net/publication/340929734_Buku_Ajar_Keper
awatan_Komplementer_Terapi_Komplementer_Solusi_Cerdas_Optimalkan
_Kesehatan

Buku Ajar Terapi Komplementer untuk Mahasiswa Keperawatan (Evidence


Base Practise) / -- Yogyakarta: Samudra Biru, 2018.

https://www.researchgate.net/publication/340929734_Buku_Ajar_Keper
awatan_Komplementer_Terapi_Komplementer_Solusi_Cerdas_Optimalkan
_Kesehatan

file:///C:/Users/HP/Downloads/200-556-1-PB%20(1).pdf
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai