Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 3

Winda
Dina Afrilia
Hakim Setiawan
Ni Made Septiani
Moh Rizki Ramadhan

A. Latar Belakang
Terapi adalah upaya-upaya pemulihan kesehatan yaitu berupa perawatan dan
pengobatan penyakit. Sedangkan komplementer adalah tindakan yang bersifat
melengkapi dan menyempurnakan (Ayuningtyas, 2019). Menurut WHO Badan
Kesehatan Dunia, terapi komplementer sebagai suatu perawatan yang bukan dari
tradisi negara itu sendiri dan tidak terintegrasi dalam sistem perawatan kesehatan
dominan. Contohnya di Indonesia menggunakan terapi komplementer dengan
meminum jamu atau dengan pengobatan tradisional (Ika Wijayanti, dkk. 2022).
Pengobatan tradisional adalah pengobatan yang sudah digunakan secara turun
temurun pada suatu negara sejak dulu (Ayuningtyas, 2019). Hampir di seluruh negara
dunia sudah menggunakan terapi komplementer kurang lebih 80% sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Frass tahun 2012 (Ika Wijayanti, dkk. 2022).
A. SEJARAH KOMPLEMENTER

1. Perkembangan Komplementer
B. KONSEP TERAPI KOMPLEMENTER
di Indonesia
1. Definisi Terapi Komplementer
Saat ini banyak pakar kesehatan dan
para pengambil keputusan dalam Terapi Komplementer adalah
kesehatan sudah lebih memperhatikan penggunaan terapi tradisional ke
pengobatan tradisional komplementer. dalam pengobatan modern. Terapi
Pada tingkat nasional, pemerintah sudah komplementer juga disebut sebagai
memberikan perhatian terhadap terapi
pengobatan holistik, pendapat ini
komplementer yaitu telah tersusunnya
Kotranas (Kebijakan Obat Tradisional
didasari oleh bentuk terapi yang
Nasional). Selain itu juga sudah terdapat mempengaruhi individu secara
badan yang menaungi terapi menyeluruh yaitu sebuah
komplementer yaitu Direktorat Bina pengobatan yang mengatur
Pelayanan Kesehatan Tradisional keharmonisan individu untuk
Komplementer dan Alternatif di
mengintegrasikan pikiran, badan,
Kementerian Kesehatan RI dan program
Saintifikasi Jamu (Ika Wijayanti, dkk. dan jiwa dalam kesatuan fungsi
2022). (Yunus Adi Wijaya, dkk. 2022).

B. KONSEP TERAPI KOMPLEMENTER


1. Definisi Terapi Komplementer
Terapi Komplementer adalah penggunaan terapi
tradisional ke dalam pengobatan modern. Terapi
komplementer juga disebut sebagai pengobatan
holistik, pendapat ini didasari oleh bentuk terapi
yang mempengaruhi individu secara menyeluruh
yaitu sebuah pengobatan yang mengatur
keharmonisan individu untuk mengintegrasikan
pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi
(Yunus Adi Wijaya, dkk. 2022).
2. Tujuan Komplementer
Keperawatan memiliki tujuan untuk mempertahankan Kesehatan
serta meningkatkan proses penyembuhan secara menyeluruh
dalam kehidupan manusia. Konsep pengobatan komplementer
yang disinergikan dengan Tindakan keperawatan merupakan
serangkaian Tindakan yang memiliki fungsi untuk melengkapi
kebutuhan dasar manusia. Perawat dapat menerapkan strategi
holistik untuk membantu pemulihan Kesehatan pasien. Penerapan
strategi itu tentunya memerlukan keterampilan khusus, sehingga
perawat dituntut untuk mempelajarinya dari para ahli terapi
komplementer. Selain itu, perawat juga tidak diperbolehkan
melakukan Tindakan yang tidak didasari oleh ilmu pengetahuan
atau dengan kata lain tidak boleh menjadikan seorang pasien
sebagai kelinci percobaan (Dewi Siti Utami, et al, 2022).
2. Jenis Terapi Komplementer
Menurut Yunus Adi Wijaya, dkk. 2022, terapi komplementer dibagi menjadi 2
bagian antara lain:
a. Terapi Invasif adalah segala tindakan yang berhubungan dengan suatu
teknik yang dimasukkan di dalam tubuh yang termasuk dalam terapi invasif
antara lain akupuntur dan cupping (bekam basah) yang menggunakan jarum
dalam pengobatannya.

b. Terapi Non Invasif adalah segala tindakan yang berhubungan dengan suatu
teknik yang tidak dimasukkan di dalam tubuh, hanya pada permukaan kulit
saja, yang termasuk dalam terapi non invasif seperti terapi energi (reiki,
chikung, tai chi, prana, terapi suara), terapi biologis (herbal, terapi nutrisi, food
combining, terapi jus, terapi urin, hidroterapi colon dan terapi sentuhan
modalitas; akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi lainnya
(Hitchcock et al., 1999)
4. Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer
Terapi komplementer kini cukup memberikan kesempatan
lain bagi seorang perawat untuk menunjukkan cara
perawatan yang lebih baik dan manusiawi dalam merawat
pasien. Seorang perawat bukan hanya mengetahui
berbagai obat-obatan untuk perawatan pasien, tetapi
perawat perlu juga mengetahui dan menegaskan tentang
banyak jenis terapi yang telah diajarkan dalam program
pendidikan keperawatan dan telah dipraktikkan oleh
perawat selama berabad- abad, seperti meditasi, yoga,
terapi musik, humor, jurnal, doa, dan obat-obatan herbal
(Hidayat, 2019 dalam Dewi Siti Utami, et al, 2022).
C. KONSEP TERAPI KONVENSIONAL
1. Definisi Terapi Konvensional
Terapi konvensional merupakan suatu system
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter atau
tenaga kesehatan lainnya berupa mengobati gejala
dan penyakit dengan menggunakan obat,
pembedahan, atau radiasi. Sistem pengobatan
konvensional (biasa) merupakan istilah lain dari
sistem pengobatan tradisional dengan berbasiskan
pada ilmu kedokteran.
2. Macam-Macam Terapi
3. Tujuan Terapi Konvensional
Konvensional
Macam-macam terapi konvensional Tujuan dari terapi
meliputi kemoterapi/antikanker, konvensional ini adalah
analgetik/antiinflamasi, antibiotic, membantu seseorang
obat lambung, asam tranexamat, mengurangi gejala dan rasa
vitamin dan obat hormonal.
cemas, meningkatkan
Vitamin merupakan terapi
konvensional terbanyak keharmonisan dalam hidup,
digunakan, disusul serta meningkatkan
analgetik/antiinflamasi. ketahanan seseorang
Penanganan konvensional meliputi
terhadap penyakit (Ika
semua penanganan yang telah
terbukti secara ilmiah dan sudah Wijayanti, dkk. 2022).
dipergunakan oleh kalangan medis
(I Wayan Artana, 2017).
4. Manfaat Terapi Konvensional 5. Peran Perawat Terapi Konvensional
Meskipun begitu, pengobatan Peran perawat dalam keselamatan pasien
konvensional ini tetap memiliki dirumah sakit diantaranya sebagai pemberi
manfaat yang bisa Anda ambil, pelayanan keperawatan, perawat
mematuhi SOP keselamatan pasien,
seperti:
menerapkan prinsip etik dalam
a. Membantu meringankan efek memberikan pelayanan kesehatan di
samping akibat pengobatan rumah sakit, memberikan pendidikan
konvensional, edukasi kepada pasien dan keluarga
b. Memberikan kenyamanan dan tentang asuhan yang diberikan,
menerapkan kinerja tim yang handal dalam
menurunkan kekhawatiran memberikan pelayanan, menerapkan
tentang kondisi kesehatan Anda, komunikasi yang efektif kepada pasien dan
dan kekuarga, mendokumentasikan dengan
c. Merasa bahwa Anda telah benar asuhan keperawatan, dan
melaporkan kejadian dalam item
berusaha keras melawan
keselamatan pasien sesuai dengan standar
penyakit. operasional prosedur di Rumah Sakit.
D. KONSEP TERAPI TRADISIONAL
1. Definisi Terapi Tradisional
Terapi komplementer menurut WHO (Word Health
Organization) adalah Praktik pelayanan kesehatan dengan
pendekatan pengetahuan dan keyakinan tentang
pengelolaan tanaman, hewan, mineral, dan spiritual yang
dikombinasi untuk mempertahankan kesejahteraan dan
mencegah penyakit. Pengobatan non- konvensional yang
bukan berasal dari negara yang bersangkutan (WHO, 2001).

Peran perawat yang dapat dilakukan dari


pengetahuan tentang terapi komplementer
diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan,
peneliti, pemberi pelayanan langsung, koordinator
dan sebagai advokat. Sebagai konselor perawat
dapat menjadi temper bertanya, konsultasi, dan
diskusi apabila klien membutuhkan informasi
ataupun sebelum mengambil keputusan. Sebagai
pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi
pendidik bagi perawat di sekolah tinggi keperawatan
seperti yang berkembang di Australia dengan lebih
dahulu mengembangkan kurikulum pendidikan
(Crips & Taylor, 2001).
E. KONSEP TERAPI ALTERNATIF
1. Definisi Terapi Alternatif
Pengobatan alternatif adalah pengobatan non konvensional yang
ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi
upaya promotif, kuratif, preventif dan rehabilitative yang diperoleh
melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan
efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik tetapi
belum diterima dalam kedokteran konvensional (I Wayan Artana, 2017).
2. Macam-Macam Terapi Alternatif
Menjelaskan terdapat macam-macam pengobatan alternatif antara lain
akupunktur, bekam, pengobatan aura, obat-obatan herbal dan jamu,
reiki, ceragem (pijat batu giok), pijat refleksi, hipnosis, gurah. Selain
macam-macam pengobatan alternatif tersebut, pengobatan air juga
merupakan bagian dari macam-macam pengobatan alternatif (I Wayan
Artana, 2017).
A. Kesimpulan
Terapi Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan
modern. Terapi komplementer juga disebut sebagai pengobatan holistik, pendapat ini
didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu
sebuah pengobatan yang mengatur keharmonisan individu untuk mengintegrasikan
pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi.
Terapi konvensional merupakan suatu system pelayanan kesehatan yang dilakukan
oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya berupa mengobati gejala dan penyakit
dengan menggunakan obat, pembedahan, atau radiasi.
Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan
cara dan bat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun-temurun
secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat.
Pengobatan alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, kuratif,
preventif dan rehabilitative yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan
kualitas, keamanan dan efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan
biomedik tetapi belum diterima dalam kedokteran konvensional
A. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak
kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan
evaluasi untuk ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai