Anda di halaman 1dari 22

Therapi Komplementer

I Made Eka Santosa, S.Kp., M.Kes.


Therapi Komplementer
• Dalam keperawatan, Florence Nightingale
menguraikan penggunaan sejumlah terapi
komplementer, seperti musik, di dalam
keperawatan yang holistic kepada pasien (
Nightingale, 1860/1969 ).
• Keperawatan yang holistic mengacu pada intervensi dan
pendekatan yang berorientasi pada kebutuhan pasien
secara utuh: badan, pikiran, dan roh.
• Seni penyembuhan adalah intervensi untuk membantu
perkembangan individu dalam proses menyembuhan ,
yaitu suatu hasil yang utuh di mana badan, pikiran, dan
roh terintegrasi dan seimbang, dan orang bisa
menjangkau lebih dalam tingkat pemahaman pribadinya.
• Penyembuhan tidak sama dengan mengobati, walaupun
dapat sejalan (sikron ).
• Profesi keperawatan mempunyai sejarah yang panjang
dalam merawat individu secara holistik dan
mengintegrasikan seni dalam penyembuhan dengan
penatalaksanaan yang konvensional.
• Florence Nightingale menekankan pentingnya perawatan
secara menyeluruh kepada seseorang dan intervensi yang
didukung oleh kemampuan individu untuk
penyembuhannya.
• Dia mempertimbangkan sentuhan, cahaya, aromatik,
empathetic, musik, refleksi penenangan , dan
penyembuhan yang serupa untuk perawatan yang terbaik.
Komplementer dan modalitas alternatif (Complementary and alternative
modalities CAM) menawarkan terapi untuk melengkapi perawatan medik
konvensional. National Center on Alternative Medicine and Complementary
(NCCAM) dari National Institutes of Health National Institutes of Health, telah
menggolongkan lima domain utama tentang praktek CAM:
• Alternative Medical Systems, mencakup acupunktur, Ayurveda, homeopathic
medicine dan naturopathic medicine
• Mind-Body Interventions, mencakup meditasi, hipnotis, tarian, musik, terapi
seni dan doa.
• Biologically-Based Therapies, mencakup herbal, diet, orthomolecular, dan
terapi biologi individual.
• Manipulative and Body-Based Methods, mencakup chiropracty dan osteopathy
• Energy Therapies, mencakup Qigong, Reiki, Healing Touch dan Therapeutic
Touch.
Definisi
• Komplementer / pengobatan alternative adalah upaya
untuk penyembuhan dari sumber daya yang ada, meliputi
sistem kesehatan, modalitas, dan praktek, dan mereka
disertai kepercayaan dan teori, selain dari dalam sistem
kesehatan yang dominan , dari kultur atau masyarakat
tertentu yang diterima pada periode sejarah.
• Meliputi semua praktek dan gagasan pengertian sendiri
oleh penggunanya dalam pencegahan atau
penatalaksanaan penyakit atau peningkatan kesehatan
dan kesejahteraan. (Panel on Definition and Description,
1997 ).
Definisi
• Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang
bukan berasal dari negara yang bersangkutan.
• Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk
pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan
tradisional.
• Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan
yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan
secara turun – temurun pada suatu negara.
• Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
• Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit
yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis
Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar
Pengobatan Medis yang Konvensional.
• Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia
pada tahun 2005, terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk
dunia pernah menjalani pengobatan non-konvensional.
• Di Indonesia sendiri, kepopuleran pengobatan non-
konvensional, termasuk pengobatan komplementer ini, bisa
diperkirakan dari mulai menjamurnya iklan – iklan terapi non –
konvensional di berbagai media
• Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern (Andrews, 1999 dalam Widyatutui, 2006).
• Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan
pengobatan holistik, hal ini karena bentuk terapi yang dapat
mempengaruhi individu (pikiran, badan, dan jiwa dalam
kesatuang fungsi).
• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2002) mendefinisikan terapi
kompelementer adalah praktek kesehatan dengan pendekatan
pengetahuan dan keyakinan tentang pengelolaan tanaman,
hewan, mineral, dan spritual yang dikombinasi untuk
mempertahakn kesejahteraan dan mencegah penyakit.
Peran Perawat
• Perawat adalah sebagai pelaku dari terapi
komplementer selain dokter dan praktisi terapi
• Perawat dapat melakukan intervensi mandiri
kepada pasien dalam fungsinya secara holistik
dengan memberikan advocate dalam hal
keamanan, kenyamanan dan secara ekonomi
kepada pasien
Legalitas Hukum
• Undang-Undang Keperawatan No. 38 tahun
2014 tentang Praktik Keperawatan pasal 30
ayat (2) huruf m yang berbunyi “dalam
menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan
keperawatan di bidang upaya kesehatan
masyarakat, perawat berwenang melakukan
penatalaksanaan keperawatan
kompelementer dan alternatif”.
• Dalam penjelasannya pasal 30 ayat (2) huruf m tersebut adalah
melakukan pnatalaksanaan keperawatan komplementer dan
alternatif merupakan bagian dari penyelenggaraan praktik
keperawatan dengan memasukan/mengintegrasikan terapi
komplementer dan alternatif dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
• Keterbatasan pengobatan konvensional menjadi salah satu
alasan terapi komplementer dan alternatif menjadi salah satu
pilihan dalam mengobati/menyehatkan masyarakat Indonesia.
Pengembangan terapi komplementer dan alternatif harus
menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan khususnya perawat.
• Wewenang perawat dalam memberikan terapi komplementer dan alternatif tidak
lepas dari kultur (budaya) dan Sumber Daya Alam (SDM) Negara Indonesia yang
memiliki beragam kepercayaan/normal serta ribuan tanaman obat yang bisa
digunakan dalam pengobatan alternatif dimasyarakat. Kekayaan alam dan budaya
masyarakat Indonesia harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya khsusunya dalam
bidang kesehatan.
• Dengan demikian ini menjadikan alasan mengapa terapi komplementer menjadi
bagian dari praktik keperawatan (asuhan keperawata) dikarenakan perawat
merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki tanggung jawab dalam
meningkatkan upaya kesehatan di masyarakat.
• Hampir dipastikan seluruh penyelenggaraan pelayanan kesehatan memiliki tenaga
perawat baik itu di rumah sakit, puskesmas, atau di fasilitas pelayanan kesehatan
lainya.
• Sehingga peran perawat sangatlah penting dalam meningkatkan derajat kesehata
masyarakat.
• Terapi komplementer dan alternatif merupakan
bagian dari praktik keperawatan (asuhan
keperawatan) yang harus berdasarkan fakta
ilmiah (evidence-based practice).
• Beberapa terapi komplementer yang sudah banyak
diteliti memiliki efek bagi kesehatan manusia
diantaranya adalah akupuntur, bekam, hipnocaring,
taichi, dan terapi lainya yang bisa dijadikan pilihan
intervensi keperawatan untuk memenuhi kebutuhan
dasar klien (intervensi dalam asuhan keperawatan).
• Sementara itu dalam Undang-Undang kesehatan No. 36 tahun 2009 menegaskan
tetang penggunaan terapi komplementer dan aternatif pasal 1 ayat (16)
pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan
cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun
secara empiris yan gdapat dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai dengan
normal yang berlaku di masyarakat, selanjutnya, pada pasl 28 ayat (1) huruf e
disebutkan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 47 dilaksanakan melalui kegiatan pelayanan kesehatan tradisional.
• Pada undang-undang ini juga menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan tradisional
dibagi menjadi dua yakni menggunakan keterampilan dan menggunakan ramuan.
dan juga masyarakat diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk
mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan
tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamananya.
Akupunktur
• Akupunktur medik yang dilakukan oleh dokter umum
berdasarkan kompetensinya
• Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat
bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan
tertentu dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri)
• Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai
molekul signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel
• Salah satu pelepasan molekul tersebut adalah pelepasan
endorphin yang banyak berperan pada sistem tubuh.
Hiperbarik
• Terapi hiperbarik yaitu suatu metode terapi
dimana pasien dimasukkan ke dalam sebuah
ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali
lebih besar daripada tekanan udara atmosfer
normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan
oksigen murni (100%)
• Selama terapi, pasien boleh membaca, minum,
atau makan untuk menghindari trauma pada
telinga akibat tingginya tekanan udara
Herbal Medic
• Terapi herbal medic yaitu terapi dengan
menggunakan obat bahan alam, baik berupa herbal
terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian
maupun berupa fitofarmaka
• Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji
preklinik pada cell line atau hewan coba, baik
terhadap keamanan maupun efektivitasnya
• Terapi dengan menggunakan herbal ini akan diatur
lebih lanjut oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
• Dari 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang ada, daya efektivitasnya
untuk mengatasi berbagai jenis gangguan penyakit tidak bisa dibandingkan
satu dengan lainnya karena masing – masing mempunyai teknik serta
fungsinya sendiri – sendiri.
• Terapi hiperbarik misalnya, umumnya digunakan untuk pasien – pasien
dengan gangren supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian bagian tubuh.
• Terapi herbal, berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh.
• Sementara, terapi akupunktur berfungsi memperbaiki keadaan umum,
meningkatkan sistem imun tubuh, mengatasi konstipasi atau diare,
meningkatkan nafsu makan serta menghilangkan atau mengurangi efek
samping yang timbul akibat dari pengobatan kanker itu sendiri, seperti mual
dan muntah, fatigue (kelelahan) dan neuropati.

Anda mungkin juga menyukai