Anda di halaman 1dari 36

PENCEGAHAN

INFEKSI

Dr. ANDI FATMAWATI,


M.Kep.Ns.Sp.Kep.An
REFERENSI

 Linda Tietjen, dkk., 2004, Panduan


Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas,
YBP-SP, JNPK-KR, JHPIEGO, Jakarta.
 Acmad Ramali, dkk., 2000, Kamus Kedokteran
arti dan keterangan istilah, Penerbit
Djambatan, Jakarta.
 Bakakti Husada, 2004, Pelatihan Asuhan
Persalinan Normal, POGI, JNPK-KR, Jakarta.
 DepKes, 1994, Prosedur Perawatan Dasar,
Cetakan ke V, Persatuan Perawat Nasional
Indonesia, Jakarta.
DEFINISI :

 Air bersih : air yang secara alami


atau kimiawi dibersihkan & disaring
sehingga aman u/ diminum serta u/
pemakaian lainya karena telah
memenuhi standar kes mas.
 Benda tajam : jarum jahit, pisau
bedah, gunting, kawat jahit,
pecahan kaca atau benda lain yg
dapat menembus atau memotong.
 Cuci tangan : proses secara
mekanik menghilangkan
kotoran dan serpihan dari
kulit tangan dgn
menggunakan sabun & air
biasa.
 Dekontaminasi : Proses yg
membuat benda mati lebih
aman ditangani petugas
sebelum dicuci.
 Disinfeksi Tingkat
Tinggi ( DTT) : Proses
pemusnahaan seluruh
mikroorganisme
kecuali berupa bakteri
endospora dari benda
mati dgn cara
perebusan, penguapan,
& penggunaan
disinfektan kimiawi.
 Deterjen & sabun :
Produk pembersih
(batangan, cair, bubuk)
yg mengurangi tekanan
permukaan, membantu
menghilangkan debu
serpihan & kotoran,
serta mikroorganisme
singgah pd tangan..
 Infeksi nosokomial :
infeksi yg didapat dari
rumah sakit.
 Infeksi nosokomial pd
pasien : Infeksi yg tidak
ada / berinkubasi pd saat
pasien masuk rumah sakit.
 Korosi : Aksi larutan
kimia, spt yg
mengandung garam
(natrium hipoklorit pd
konsentrasi di atas 0,5
%), akan menyebabkan
peralatan logam menjadi
rapuh berlahan- lahan
(karatan) jika terjadi
kontak terus menerus
(misalnya lebih dari 1
jam).
 Mikroorganisme infeksi :
Mikroorganisme yg mampu
menyebabkan penyakit pd
pejamu yg sesuai.
 Mikroorganisme : Agen
penyebab infeksi
 Pembersihan : Proses
menghilangkan secara fisik
seluruh debu, kotoran, darah,
atau duh tubuh lainnya yg
kelihatan, dari benda mati
termasuk menghilangkan
sejumlah mikroorganisme u/
mengurangi risiko bagi
siapapun yg menyentuh
kulit / yg memegang benda
tersebut.
 Perlukan / infeksi akibat pekerjaan :
Perlukaan atau infeksi yg dialami
petugas kesehatan sewaktu
menjalankan tugas biasa mereka.
 Perlengkapan Perlindungan Diri
( PPD ) : Pakaian / peralatan
khusus yg dipakai petugas u/
melindungi diri dari terpapar pd
darah / cairan tubuh / bahaya lain
nya.
Pendahuluan
 Kegagalan untuk melakukan kebersihan
& kesehatan tangan yg tepat dianggap
sebagai sebab utama infeksi
nososkomial yg menular di pelayanan
kesehatan & penyebaran
mikroorganisme & telah diakui sebagai
kontributor yg penting terhadap timbulnya
wabah (Boyce dan Pittet 2002).
PRINSIP-PRINSIP PI
 Setiap org hrs dianggap dpt menularkan penyakit
 Setiap org hrs dianggap berisiko terkena infeksi
 Permukaan benda disekitar kita, peralatan &
benda2 lainya yg akan & telah bersentuhan dgn
permukaan kulit yg tak utuh, lecet selpaut
mukosa / darah harus dianggap terkontaminasi
hingga setelah digunakan, hrs diproses secara
benar
 Jika tdk diketahui apakah alat sdh diproses / blm
maka selalu dianggap masih terkontaminasi
 Risiko infeksi tdk bs dihilangkan secara total.
TINDAKAN2 PI
 CUCI TANGAN
 MEMAKAI SARUNG TANGAN
DAN PPD
 MEMPROSES ALAT BEKAS
PAKAI
 MENANGANI PERALATAN
DGN AMAN
 MENJAGA KEBERSIHAN &
SANITASI LINGKUNGAN
Kebersihan Dan Kesehatan Tangan
Pribadi Itu Penting
Krn Mengurangi jumlah
mikroorganisme
penyebab penyakit
pada kedua tangan dan
lengan serta
meminimalisasi
kontaminasi silang
Kapan Dan Bagaimana Mencuci
Tangan
Cuci tangan sebaiknya
dilakukan sebelum :
 Memeriksa (kontak
langsung) dgn pasien
 Memakai sarung tangan
bedah steril/DDT sebelum
pembedahan / sarung
tangan pemeriksa u/
tindakan rutin, seperti
pemeriksaan panggul.
Cuci tangan sebaiknya dilakukan setelah :
 Situasi tertentu dimana kedua tangan dpt
terkontaminasi, seperti :
* Memegang isntrumen yang kotor & alat
lainnya
* Menyentuh selaput lender, darah, duh
tubuh lainnya (sekresi atau ekskresi)
* Kontak yg lama & intensif dgn pasien
 Melepaskan sarung tangan
 Ke Kamar Mandi
 Tiba di Tempat Kerja
 Pulang Kerja
Seorang tenaga kesehatan dianjurkan u/
mencuci tangan pd saat :
 Jika kulit rusak / diperlukan cuci
tangan yg sering, sabun lembut
(tanpa bahan antiseptic) dpt
digunakan u/ menghilangkan kotoran
& debu.
 Apabila dikehendaki efek antimikroba
(misalnya sebelum suatu tindakan
invasive / kontak dgn pasien yg
rentan seperti pasien AIDS/bayi baru
lahir) penggososk tangan berbasis
alcohol tanpa air harus digunakan.
 Di area berisiko tinggi, seperti ruang bedah dgn
menggunkan sikat lunak/spon dlm waktu
singkat (setidaknya 2 menit) dpt menggantikan
penggososk keras dgn sikat kasar selama 6-10
menit
 Untuk petugas yg sering mencuci tangannya
(30 kali/lebih per Shift), pelumas tangan & krim
harus disediakan agar dpt mengurangi iritasi
kulit. Kesehatan & kebersihan tangan dpt
dilakukan dgn kegiatan cuci tangan rutin
(dengan/tanpa bahan antiseptik) ataupun
penggosok tangan antiseptik & penggosok
tangan bedah dgn menggunakan bahan dasar
alkohol tanpa air. Tujuan dan cara untuk
melakukannya masing-masing agak berbeda.
Cara Mencuci Tangan dengan cara
Biasa (rutin)
 Pengertian :
Membersihkan tangan dengan sabun & air bersih yg
mengalir atau yg disiramkan.
 Tujuan :
Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan
Menjaga kebersihan Perorangan
 Persiapan :
1. Air bersih yang mengalir.
2. Sabun
3. Sikat lunak (jika perlu)
4. Handuk (Bersih dan Kering)
Pelaksanaan :
1. Lepaskan Perhiasan ditangan (Cincin, Gelang)
2. Basahi kedua belah tangan dgn air bersih & mengalir
3. Gunakan sabun biasa (bahan antiseptik Tidak perlu)
4. Gosok dgn keras (kuat) seluruh bidang permukaan
tangan & jari-jari bersama sekurang-kurangnya
selama 10 hingga 15 detik, dengan memperhatikan
bidang di bawah kuku tangan dan di antara jari-jari.
5. Bilas kedua tangan seluruhnya dgn air bersih &
mengalir.
6. Keringkan tangan dgn handuk pribadi yg bersih &
kering, gunakan lap untuk mematikan kran air.
Cuci tangan dengan cara Antiseptik

 Pengertian :
Mencuci tangan dgn larutan antiseptik,
khususnya bagi petugas yg berhubungan dgn
pasien berpenyakit menular.
 Tujuan :
 Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan
 Menjaga kebersihan Perorangan
 Persiapan :
Larutan antiseptik antara lain gliserin, propilen,
sorbitol, Alkohol
Pelaksanaan :
 Gunakan penggosok antiseptik secukupnya
untuk melumuri seluruh permukaan tangan dan
jari jemari (kira-kira satu sendok teh)
 Gosokkanlah larutan tersebut dengan cara
menekan pada kedua belah tangan, khususnya
diantara jari-jemari dan dibawah kuku hingga
kering.
Cuci tangan Dengan Cara Bedah
Pengertian :
 Menghilangkan kotoran, debu & organisme sementara
secara mekanikal & mengurangi flora tetap selama
pembedahan.
Tujuan :
 Mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme dari
kedua belah tangan & lengan dokter bedah & asistennya.
Persiapan :
 Kran air bersih yang mengalir dan mempunyai tangkai
panjang atau khusus
 Sikat steril dalam tempatnya atau spon
 Alkohol 70 % dalam tempatnya
 Sabun yang mengandung bahan antiseptik
Pelaksanaan :
 Lepaskan cincin, jam tangan, gelang
 Basahi kedua belah tangan & lengan
bawah hingga sikut dgn sabun & air
bersih. (jika menggunakan sikat, sikat itu
harus bersih disterilisasi atau DTT
sebelum digunakan kembali, jika
menggunakan spon harus dibuang setelah
digunakan)
 Bersihkan kuku dgn pembersih kuku /
sikat
 Bilaslah tangan & lengan bawah dengan
air
 Gunakan bahan antiseptik pd seluruh tangan &
lengan sampai bawah siku dan gosok tangan &
lengan bawah dgn kuat selama sekurang-
kurangnya 2 menit
 Angkat tangan lebih dari siku, bilas tangan &
lengan bawah seluruhnya dgn air bersih
 Tegakkan kedua tangan keatas & jauhkan dari
badan, jgn sentuh permukaan / benda apapun
dan keringkan kedua tangan itu dengan lap
bersih, steril, kering / keringkan dgn diangin-
anginkan.
 Pakailah sarung tangan bedah yg steril atau
DTT pd kedua tangan.
1. Bila menggunakan sabun padat
(misalkan sabun batangan), gunakan
dlm potongan-potongan kecil &
tempatkan sabun dlm wadah yg
berlubang-lubang u/ mencegah air
menggenangi sabun tersebut.
2. Jgn mencucui tangan dgn
mencelupkannya ke dlm wadah berisi
air meskipun air tersebut sudah
ditambah larutan antiseptik.
Mikroorganisme dpt bertahan hidup &
berkembang biak dlm larutan
tersebut.
Bila tidak tersedia air mengalir :
Gunakan ember tertutup dgn kran yg bisa
ditutup pd saat mencuci tangan & dibuka
kembali jika akan membilas
Gunakan botol yg sudah diberi lubang agar
air bisa mengalir
Minta orang lain menyiramkan air ke tangan
atau
Gunakan pencuci tangan yg mengandung
anti mikroba berbahan dasar alkohol
(campurkan 100 ml 60-90% alkohol dgn 2 ml
gliserin. Gunakan kurang lebih 2 ml & gosok
kedua tangan hingga kering, ulangi tiga kali)
4.Keringkan tangan anda dengan
handuk bersih dan kering. Jgn
menggunakan handuk yg juga
digunakan oleh orang lain. Handuk
basah/lembab adalah tempat yg baik
untuk mikroorganisme
berkemmbang biak.
5.Bila tidak ada saluran air untuk
membuang air yang sudah
digunakan, kumpulkan air di baskom
dan buang ke saluran limbah atau
jamban di kamar mandi.
RUMUS U/ MEMBUAT LARUTAN KLORIN 0,5 %
DARI LARUTAN KONSENTRASI BERBENTUK
CAIR

% LARUTAN KONSETRAT
JUMLAH BAGIAN AIR = -1
% LARUTAN YG DIINGINKAN
RUMUS U/ MEMBUAT LARUTAN
KLORIN 0.5 % DARI SERBUK KERING

% LARUTAN YG DIINGINKAN
JUMLAH AIR = X 1000
% KONSENTRAT
PPD
 Sarung tangan : Melindungi tangan dari
bahan infeksius & melindungi pasien dari
mikroorganisme pd tangan petugas.
 Masker : Masker dipakai u/ menahan
cipratan yg keluar sewaktu petugas
kesehatan / petugas bedah bicara,
batuk / bersin & u/ mencegah cipratan
darah / cairan tubuh yg terkontaminasi
masuk kedalam hidung / mulut petugas
kesehatan.
Kalau membuka masker, pegang talinya
karena bagian tengah mengandung
paling banyak terkontaminasi.
 Kaca mata : Melindungi staf kalau
terjadi cipratan darah / cairan tubuh
lainnya yg terkontaminasi dgn melindungi
mata
 Kap : Melindungi pemakainya dari
semprotan & cipratan darah & cairan
tubuh.
 Alas kaki : Untuk melindungi kaki dari
perlukaan oleh benda tajam atau berat
atau dari cairan yg kebetulan jatuh atau
menetes pada kaki.
 Celemek / apron : Terbuat dari karet
atau plastik sebagai suatu pembatas
tahan air di bagian depan dari tubuh
petugas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai