Anda di halaman 1dari 33

COMPLEMENTAR

Y THERAPY
Pendahuluan
• Perkembangan terapi komplementer
menjadi sorotan banyak negara
• Pengobatan komplementer menjadi bagian
penting dalam pelayanan kesehatan akhir-
akhir ini.
• Fenomena sekarang dimana masyarakat
semakin maju dan perhatian terhadap
kesehatannya sendiri, sehingga biasanya
akan mencari “teman pendamping” bagi
terapi medis untuk mempercepat
kesembuhan suatu penyakit.
• Klien yang menggunakan terapi
komplementer memiliki beberapa alasan,
salah satunya adalah FILOSOFI HOLISTIK.
• Alasan lainnya adalah klien ingin terlibat
untuk pengambilan keputusan dalam
pengobatan dan peningkatan kualitas
hidup dibandingkan sebelumnya.
• Klien menghindari efek samping dari
pengobatan konvensional
• Terapi komplementer yang ada menjadi salah
satu pilihan pengobatan masyarakat. Di
berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak
sedikit klien bertanya tentang terapi
komplementer atau alternatif pada petugas
kesehatan seperti dokter ataupun perawat.
• Hal ini terjadi karena klien ingin mendapatkan
pelayanan yang sesuai dengan pilihannya,
sehingga apabila keinginan terpenuhi akan
berdampak ada kepuasan klien. Hal ini dapat
menjadi peluang bagi perawat untuk berperan
memberikan terapi komplementer.
Sejarah Terapi Komplementer

Pelopor
Keperawatan
Modern
Pencetus Teori
Holistik
Keperawatan

Florence Nightingale
• Kesehatan Holistik merupakan suatu
kelangsungan kondisi kesejahteraan yang
melibatkan upaya merawat diri sendiri secara
fisik, upaya mengekspresikan emosi dengan
benar dan efektif dan upaya untuk
menggunakan pikiran dengan konstruktif, upaya
konstruktif terlibat dedngan orang lain dan
upaya untuk memiliki tingkat kesadaran yang
lebih tinggi.
• Keperawatan holistik adalah ilmu keperawatan
yang mencakup keseluruhan aspek manusia baik
biologi (fisik), psikologi (kejiwaan), sosial
(interaksi), kultural (budaya), dan spiritual
(keagamaan).
Intermezo
• Kontribusi Florence Nightingale bagi
perkembangan keperawatan :
1. Nutrisi adalah bagian terpenting dari
asuhan keperawatan
2. Manajemen rumah sakit wajib
mengembangkan pendidikan
keperawatan
3. Pendidikan berkelanjutan bagi perawat
4. Okupasi terapi merupakan hal penting
bagi penyembuhan pasien
5. Perawatan berdiri sendiri dan berbeda
dengan profesi kedokteran
TEORI
LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL
THEORY

Lingkungan Psikologi Lingkungan


(Psychology Lingkungan Sosial (Social
Environment) Fisik (Physical Environment)
Environment)

Lingkungan akan berpengaruh


pada UPAYA PENYEMBUHAN
KESEHATAN PASIEN
Hubungan antara Keperawatan Holistik &
Keperawatan Komplementer

Keperawatan Keseimbangan
Holistik Tubuh Manusia

Keperawatan
Komplementer
Terapi Keperawatan Holistik
Manajeme • Tujuan menstimulasi otak pasien agar
memproduksi hormon endorfin yang akan
n Body berpengaruh pada suasana hati (mood),
emosional, pikiran, pengetahuan dan

Mind kesadaran klien

Manajeme • Motivasi kepada klien untuk melakukan gaya


hidup sehat seperti berolahraga, tidur yang
n Exercise cukup serta pengaturan olah fisik yang lain.

Manajeme • Memotivasi klien untuk mengkonsumsi nutrisi


yang baik dan sehat untuk kesembuhan
n Nutrisi penyakit klien sesuai dengan kebutuhan klien.
Keperawatan Komplementer
Apa itu
Apa itu PERAWAT?
KEPERAWATAN?

Apa itu
KOMPLEMENTER?
CONCLUSION
KEPERAWATAN
KOMPLEMENTER?
Apa itu TERAPI
KOMPLEMENTER?
Tujuan Terapi Komplementer :
• Memperbaiki fungsi dan sistem kerja organ-organ
tubuh secara menyeluruh
• Meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap
penyakit
• Menstimulasi dan mengaktifkan mekanisme
penyembuhan alami tubuh
• karena tubuh kita sebenarnya mempunyai
kemampuan untuk menyembuhkan dirinya
sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan
memberikan respon dengan asupan nutrisi yang
baik lengkap serta perawatan yang tepat.
Alasan konsumer menggunakan Terapi
Komplementer
1. Pasien merasa memiliki tanggung jawab
terhadap kesehatan dan kehidupan dirinya
2. Menginginkan pengobatan yang bersifat holistik
meliputi pengobatan fisik, jiwa, dan spiritual
3. Memiliki masalah dengan efek samping dari
pengobatan kedokteran konvensional
4. Hasil pengobatan kedokteran konvensional
tidak memberikan kesembuhan
5. Adanya perbedaan filosofi praktek pengobatan
disebabkan oleh latar belakang kultur
Persyaratan dalam Terapi Komplementer

• Sumber daya manusia harus tenaga dokter dan atau


dokter gigi yang sudah memiliki kompetensi.
• Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar
dan dalam bentuk sediaan farmasi.
• Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan
penelitian harus telah mendapat izin dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan
akan dilakukan pemantauan terus – menerus.
Intermezzo
• Pada Tahun 1992 di Amerika telah
didirikan kantor Pengobatan
Alternatif pada National Institute of
Health untuk melayani respon dari
masyarakat yang meningkat
terhadap minat pengobatan
Alternatif dan Komplementer dan
melaksanakan penelitian ilmiah
terhadap pengobatan alternatif dan
komplementer sehingga mampu
diterima di komunitas kedokteran
• Tahun 1998 didirikan National Center
for Complementary and Alternatif
Medicine (NCCAM) dengan tujuan
melanjutkan penelitian-penelitian
tentang manfaat dan keamanan
dari pengobatan alternatif dan
komplementer yang akan
menunjang dalam praktek
pengobatan terhadap pasien di
bidang kesehatan/keperawatan
Terapi VS Terapi
Komplementer Alternatif

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)


nomor 1109 tahun 2007
Menggabungkan istilah komplementer dan
alternatif :

Pengobatan komplementer-alternatif adalah pengobatan non konvensional yang


ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan
kualitas, keamanan, dan efektivitas yang tinggi yang berlandaskan ilmu pengetahuan
biomedik, yang belum diterima dalam kedokteran konvensional.
Kelebihan Terapi Komplementer

• Dari segi biaya terapi komplementer lebih murah


dibandingkan dengan terapi konvensional
• Klien merasa dilibatkan langsung terhadap
kepentingan kesehatan diri sendiri
• Mengurangi efek samping pengobatan
• Meningkatkan kekebalan tubuh
• Meningkatkan mood  lebih “enjoy” dalam
menjalani pengobatan
• Membantu dalam penyembuhan
Kekurangan Terapi Komplementer
• Masih lemahnya pembinaan dan pengawasan.
• Terbatasnya kemampuan tenaga kesehatan
dalam melakukan bimbingan.
• Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk
pelayanan kesehatan komplementer.
• Belum memadainya regulasi yang mendukung
pelayanan kesehatan komplementer.
• Terapi komplementer belum menjadi program
prioritas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan
LEGALITAS TERAPI
KOMPLEMENTER
• Praktik keperawatan komplementer
dapat dilakukan oleh perawat secara
mandiri dengan sertifikasi dan
kompetensi khusus yang secara resmi
diakui organisasi profesi atau lembaga
lain yang berkompeten. Pengobatan
komplementer di Indonesia
berlandaskan pada :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/1481/I/2010 Tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat

Pasal 8 : “Praktik Keperawatan dilaksanakan


melalui kegiatan Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan Komplementer”
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia :
908/MENKES/SK/VII/2010
Pedoman Penyelenggaraan
Keperawatan Keluarga

Perawat membantu keluarga dalam


fase pemuliohan kesehatan setelah
mengalami cedera maupun akibat
penyakit kronis yang diderita
Ruang Lingkup Pelayanan melalui terapi modalitas dan terapi
Keperawatan Keluarga : Promosi komplementer kesehatan
Kesehatan, Pencegahan Penyakit ,
Intervensi Keperawatan untuk Proses
Penyembuhan , Pemulihan Kesehatan

Terapi
Komplementer
Perawat memberikan intervensi antara lain :
keperawatan dalam memenuhi 1. Pijat Bayi
kebutuhan dasar manusia meliputi 2. Herbal Terapi
terapi moladitas dan KOMPLEMENTER 3. Meditasi
4. dll
Pasal 12 ayat 1 : Tenaga pengobatan
komplementer-alternatif terdiri dari dokter,
dokter gigi, dan tenaga kesehatan lainnya
yang memiliki pendidikan terstruktur dalam
pengobatan komplementer alternatif

Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor Pasal 14 ayat 2(a) menyebutkan dokter &
1109/MENKES/PER/IX/2007 dokter gigi merupakan pelaksana utama
tentang Penyelenggaraan untuk pengobatan komplementer-alternatif
Pengobatan Komplementer secara sinergi dan atau terintegrasi di
Alternatif di Fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan
Pelayanan Kesehatan

Pasal 14 ayat 2(b) tenaga kesehatan lainnya


mempunyai fungsi untuk membantu dokter
atau dokter gigi dalam melaksanakan
pengobatan komplementer-alternatif secara
sinergi dan atau terintegrasi di fasilitas
pelayanan kesehatan
Pasal 1 Butir 16, Pelayanan Kesehatan
Tradisional adalah pengobatan dan atau
perawatan dengan cara dan obat yang
mengacu pada pengalaman dan ketrampilan
turun-temurun secara empiris yang dapat
dipertanggung-jawabkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat

Undang-undang RI
No. 36 Tahun 2009 Pasal 48 tentang pelayanan kesehatan
tradisional
Tentang Kesehatan

Bab III Pasal 59 s/d 61 Tentang Pelayanan


Kesehatan Tradisional
UU Keperawatan No. 38
Tahun 2014

Pasal 30 ayat 2 (huruf m) menjelaskan bahwa dalam


memberikan asuhan keperawatan perawat berwenang untuk
memberikan terapi komplementer dan alternatif. Secara
legalitas hukum tidak ada masalah ketika perawar memberikan
terapi komplementer pada praktik mandiri atau di fasilitas
kesehatan lainnya.
Legalitas Lainnya…
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1076/Menkes/SK/2003 Tentang Pengobatan Tradisional
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
120/Menkes/SK/II/2008 Tentang standar Pelayanan
Hiperbarik
• Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik,
No. HK.03.05/I/199/2010 tentang pedoman kriteria
penetepan metode pengobatan komplementer – alternatif
yang dapat diintegrasikan di fasilitas pelayanan
kesehatan
Conclusion
• Dengan dikeluarkannya Peraturan dan Keputusan
Menteri Kesehatan tersebut maka perawat sebagai
penyedia jasa layanan kesehatan dan klien sebagai
penerima layanan kesehatan akan memperoleh
perlindungan hukum terhadap tindakan yang
dilakukan. Sebagai upaya mempertahankan
eksistensi dan manajemen profesi keperawatan di
Indonesia maka sikap perawat harus terus
mendukung terealisasinya Undang-Undang
Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai