Anda di halaman 1dari 10

KOMPLEMENTER

KEBIDANAN
Tety Ripursari, S.Keb.,Bd.,M.Kes
Pengobatan Komplementer

• Terapi komplementer adalah praktek kesehatan


dengan pendekatan pengetahuan dan keyakinan
tentang pengelolaan tanaman, hewan, mineral, dan
spritual yang dikombinasi untuk mempertahankan
kesejahteraan dan mencegah penyakit. (WHO)
• Terapi komplementer adalah terapi tradisional yang
diberikan sebagai pendamping pengobatan modern.
• Pengobatan komplementer alternatif adalah
pengobatan non konvensional yang di tujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi
upaya promotif, preventif, curatif dan rehabilitatif
yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan
kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi yang
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik, yang
belum diterima dalam kedokteran konvensional.
Pel. Keb. Komplementer

• Pel. Keb. Komplementer merupakan bagian


dari penerapan pengobatan komplementer
dan alternatif dalam setting pelayanan
kebidanan.
• Pelayanan kebidanan komplementer adalah
pilihan untuk mengurangi intervensi medis
selama kehamilan dan persalinan, dan
pengalaman sangat membantu, walaupun
sebagian besar terapi ini tidak disebutkan
dalam pengobatan konvensional
Aspek Legal Terapi Komplementer
1. UU RI No. 36 th 2009 tentang kesehatan
2. Permenkes RI No.
1076/MENKES/SK/2003 tentang
pengobatan tradisional
3. Permenkes RI No.
1109/MENKES/PER/IX/2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan
komplementer alternatif di fasilitas
pelayanan kesehatan
4. Permenkes RI No. 15 tahun 2018
tentang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan tradisional komplementer
Jenis-Jenis Terapi Komplementer
1 Nutrisi (nutritional therapy)

2 Terapi herbal (herbal therapy)

3 Terapi psiko-somatik (mind-body therapy)

Terapi spiritual berbasis doa (spiritual therapy based


4 on prayer)
Jenis Pelayanan Terapi Komplementer
1. Massage : pijat bayi, pijat nifas, pijat
oksitosin, pijat payudara, pijat
perineum, pijat ibu hamil
2. Hipnoterapi
3. Akupresure
4. Yoga
5. Mom and baby spa
6. Perawatan estetika dan skincare
7. Akupunktur
8. Bekam
9. Terapi/Obat herbal
10. Tehnik-tehnik relaksasi
Isu Tentang Terapi Komplementer
• Pemerintah telah menerbitkan Permenkes RI
Nomor 1109 Tahun 2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer
sebagai alternatif di fasilitas pelayanan
kesehatan.
• Dapat dilaksanakan secara sinergi,
terintegrasi, dan mandiri di fasilitas pelayanan
kesehatan.
• Harus aman, bermanfaat, bermutu, dan dikaji
institusi berwenang sesuai dengan ketentuan
berlaku.
• Pengobatan tradisional komplementer dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki keahlian/keterampilan di bidang
terapi tradisional atau oleh tenaga lain yang
telah memperoleh pendidikan dan pelatihan.
• Jenis metode dalam terapi komplementer
lainya seperti akupuntur, chiropractic, pijat
refleksi, yoga, homeopati, terapi polaritas
atau reiki, teknik-teknik relaksasi,
termasuk hipnoterapi, meditasi,
visualisasi, tanaman obat herbal dsb.
• Obat- obat yang digunakan bersifat
natural/ mengambil bahan dari alam,
seperti jamu-jamuan, rempah yang sudah
dikenal (jahe, kunyit, temu lawak dsb)
• Perawat/bidan dapat memanfaatkan
dalam melaksanakan praktiknya, tetapi
harus dilakukan oleh seorang dibawah
lisensi (telah mempunyai sertifikat resmi).
Kendala Terapi Komplementer
1. Masih lemahnya pembinaan dan
pengawasan
2. Terbatasnya kemampuan tenaga
kesehatan dalam melakukan bimbingan
3. Terbatasnya anggaran yang tersedia
untuk pelayanan kesehatan
komplementer
4. Belum memadainya regulasi yang
mendukung pelayanan kesehatan
komplementer
5. Terapi komplementer belum menjadi
program prioritas dalam
penyelenggaraan pembangunan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai