Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : MANAJEMEN DISASTER


Hari/tanggal : RABU, 18 MEI 2022
Waktu : 60 menit
Dosen : Saiful Nurhidayat, S.Kep.Ners.,M.Kep

Nama Mahasiswa : RIFKA ANNISA Paraf :


NIM / Tingkat : 18631670 / 4 Nilai :

Petunjuk Mengerjakan : Kerjakan Soal Berikut Ini Dengan Singkat dan Jelas !!

1. Jelaskan Tentang siklus manajemen bencana!


2. Jelaskan tentang fungsi manajemen bencana!
3. Jelaskan tentang kegiatan-kegiatan manajemen bencana!
4. Jelaskan tentang prinsip-prinsip dan strategi mitigasi bencana !
5. Jelaskan peran perawat dalam manajemen kejadian bencana (pencegahan primer, fase
impact, posko bencana dan pengungsian)

SELAMAT MENGERJAKAN, SEMOGA SUKSES!!!!

JAWABAN :
1. Siklus Menejemen Bencana :
a. Sebelum bencana terjadi.
● Pencegahan, yaitu kegiatan yang lebih dititik beratkan pada upaya
penyusunan berbagai peraturan perundang – undangan yang bertujuan
mengurangi resiko bencana. Misal peraturan tentang RUTL, IMB,
rencana tata guna tanah, rencana pembuatan peta rawan bencana dsb.
● Mitigasi, upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan bencana,
misal pembuatan tanggul, sabo dam, check dam, Break water,
Rehabilitasi dan normalisasi saluran.
● Kesiapsiagaan, Yaitu kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendidikan
kepada masyarakat, petugas di lapangan maupun operator pemerintah,
disamping itu perlu dilatih ketrampilan dan kemahiran serta
kewaspadaan masyarakat.
b. Pada waktu bencana sedang atau masih terjadi.
● Peringatan dini, yaitu kegiatan yang memberikan tanda atau isyarat
terjadinya bencana pada kesempatan pertama dan paling awal.
Peringatan dini ini diperlukan bagi penduduk yang bertempat tinggal
didaerah rawan bencana agar mereka mempunyai kesempatan untuk
menyelamatkan diri.
● Penyelamatan dan pencarian, yaitu kegiatan yang meliputi pemberian
pertolongan dan bantuan kepada penduduk yang mengalami bencana.
Kegiatan ini meliputi mencari, menyeleksi dan memilah penduduk yang
meninggal, luka berat, luka ringan serta menyelamatkan penduduk yang
masih hidup.
● Pengungsian, yaitu kegiatan memindahkan penduduk yang sehat, luka
ringan dan luka berat ketempat pengungian (evakuasi) yang lebih aman
dan terlindung dari resiko dan ancaman bencana.
c. Sesudah bencana.
● Penyantunan dan pelayanan, yaitu kegiatan pemberian pertolongan
kepada para pengungsi untuk tempat tinggal sementara, makan, pakaian
dan kesehatan.
● Konsolidasi, yaitu kegiatan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang
telah dilaksanakan oleh petugas dan mesyarakat dalam tanggap darurat,
antara lain dengan melakukan pencarian dan penyelamatan ulang,
penghitungan ulang korban yang meninggal, hilang, luka berat, luka
ringan dan yang mengungsi.
● Rekonstruksi, yaitu kegiatan untuk membangun kembali berbagai yang
diakibatkan oleh bencana secara lebih baik dari pada keadaan
sebelumnya dengan telah mengantisipasi berbagai kemungkinan
terjadinya bencana di masa yang akan datang. Disini peranan K 3
menjadi penting untuk mendukung siklus itu

2. Fungsi menejemen bencana


● Mencegah kehilangan jiwa
● Mengurangi penderitaan manusia
● Memberi informasi kepada masyarakat dan pihak berwenang mengenai resiko
● Mengurangi kerusakan harta benda dan kehilangan sumber ekonomi
●Mempercepat proses pemulihan

3. Kegiatan Menejemen Bencana


Manajemen kebencanaan (bencana) adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari
aspek perencanaan, penanggulangan, hingga tindakan pascabencana. Kegiatan ini
meliputi usaha pencegahan, tanggap darurat, mitigasi kesiapsiagaan, dan pemulihan.
Tujuan diadakannya manajemen kebencanaan ini adalah untuk mengurangi kerugian dan
risiko yang akan terjadi serta mempercepat proses pemulihan pascabencana. Pelaksanaan
manajemen terdiri dari dua tahap, yakni sebelum terjadi bencana dan sesudah terjadi
bencana. Kegiatan yang dilakukan sebelum terjadi bencana meliputi pencegahan,
mitigasi, dan kesiapsiagaan. Sebaliknya, kegiatan pascabencana meliputi tanggap
darurat, rekonstruksi, dan rehabilitasi.

4. Prinsip dan strategi Mitigasi Bencana


Prinsip-prinsip Mitigasi
● Bencana adalah titik awal upaya mitigasi bagi bencana serupa berikutnya.
● Upaya mitigasi itu kompleks, saling tergantung dan melibatkan banyak pihak
● Upaya mitigasi aktif lebih efektif dibanding upaya mitigasi pasif
● Jika sumberdaya terbatas, prioritas harus diberikan kepada kelompok rentan
● Upaya mitigasi memerlukan pemantauan dan evaluasi terus menerus untuk
mengetahui perubahan situasi.
Strategi Mitigasi
● Mitigasi harus diintegrasikan dalam program pembangunan yg lebih besar
● Pemilihan upaya mitigasi harus didasarkan atas biaya dan manfaat.
● Agar dapat diterima masyarakat, mitigasi harus menunjukkan hasil yg segera
tampak.
● Upaya mitigasi harus dimulai dari yang mudah dilaksanakan segera setelah
bencana
● Mitigasi dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan lokal dalam
manajemen dan perencanaan.

5. Peran perawat dalam dalam manajemen kejadian bencana


a. Peran dalam Pencegahan Primer
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan perawat dalam masa pra bencana ini, antara
lain:
● Mengenali instruksi ancaman bahaya;
● Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan saat fase emergency (makanan, air, obat-
obatan, pakaian dan selimut, serta tenda)
● Melatih penanganan pertama korban bencana.
● Berkoordinasi berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang merah
nasional maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan
penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana kepada
masyarakat
Pendidikan kesehatan diarahkan kepada :
● Usaha pertolongan diri sendiri (pada masyarakat tersebut)
● Pelatihan pertolongan pertama dalam keluarga seperti menolong anggota keluarga
dengan kecurigaan fraktur tulang , perdarahan, dan pertolongan pertama luka bakar
● Memberikan beberapa alamat dan nomor telepon darurat seperti dinas kebakaran,
RS dan ambulans.
● Memberikan informasi tentang perlengkapan yang dapat dibawa (misal pakaian
seperlunya, portable radio, senter, baterai)
● Memberikan informasi tempat-tempat alternatif penampungan atau posko-posko
bencana
B. Peran Perawat dalam Keadaan Darurat (Impact Phase)
● Biasanya pertolongan pertama pada korban bencana dilakukan tepat setelah
keadaan stabil.
● Setelah bencana mulai stabil, masing-masing bidang tim survey mulai melakukan
pengkajian cepat terhadap kerusakan-kerusakan, begitu juga perawat sebagai
bagian dari tim kesehatan.
● Perawat harus melakukan pengkajian secara cepat untuk memutuskan tindakan
pertolongan pertama.
● Ada saat dimana ”seleksi” pasien untuk penanganan segera (emergency) akan lebih
efektif. (Triase )
TRIAGE
● Merah --- paling penting, prioritas utama.
Keadaan yang mengancam kehidupan sebagian besar pasien mengalami hipoksia,
syok, trauma dada, perdarahan internal, trauma kepala dengan kehilangan
kesadaran, luka bakar derajat I-II
● Kuning --- penting, prioritas kedua
Prioritas kedua meliputi injury dengan efek sistemik namun belum jatuh ke
keadaan syok karena dalam keadaan ini sebenarnya pasien masih dapat bertahan
selama 30-60 menit. Injury tersebut antara lain fraktur tulang multipel, fraktur
terbuka, cedera medulla spinalis, laserasi, luka bakar derajat II
● Hijau --- prioritas ketiga
Yang termasuk kategori ini adalah fraktur tertutup, luka bakar minor, minor
laserasi, kontusio, abrasio, dan dislokasi
● Hitam --- meninggal
Ini adalah korban bencana yang tidak dapat selamat dari bencana, ditemukan sudah
dalam keadaan meninggal

C. Peran perawat di dalam posko pengungsian dan posko bencana


● Memfasilitasi jadwal kunjungan konsultasi medis dan cek kesehatan sehari- hari
● Tetap menyusun rencana prioritas asuhan keperawatan harian
● Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien yang memerlukan penanganan
kesehatan di RS
● Mengevaluasi kebutuhan kesehatan harian
● Memeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan, makanan khusus bayi, peralatan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai