Anda di halaman 1dari 43

KONSEP DASAR DISASTER

MANAGEMENT I

www.ismailskep.wordpress.com 1
KONSEP DASAR DAN
KARAKTERISTIK BENCANA
Manajemen penanggulangan bencana memiliki kemiripan dengan sifat‐sifat
manajemen lainnya secara umum. Meski demikian terdapat beberapa
perbedaan, yaitu:
• Nyawa dan • Risiko dan • Petugas
Perbedaan

Perbedaan

Perbedaan
kesehatan konsekuensi mengalami
masyarakat kesalahan atau stres yang
merupakan penundaan tinggi;
masalah keputusan • Informasi yang
utama; dapat selalu berubah.
• Waktu untuk berakibat fatal;
bereaksi yang • Situasi dan
sangat singkat; kondisi yang
tidak pasti;

www.ismailskep.wordpress.com 2
PENGERTIAN

• Manajemen penanggulangan • Pada dasarnya, upaya


bencana adalah pengelolaan penanggulangan bencana
penggunaan sumber daya meliputi:
yang ada untuk menghadapi 1. Tahap prabencana, terdiri atas:
ancaman bencana dengan 1) Situasi tidak terjadi bencana,
melakukan perencanaan, kegiatannya adalah
penyiapan, pelaksanaan, pencegahan dan mitigasi; 2)
pemantauan dan evaluasi di Situasi potensi terjadi bencana,
setiap tahap penanggulangan kegiatannya berupa
bencana yaitu pra, saat dan kesiapsiagaan
pasca bencana 2. Tahap saat bencana, kegiatan
adalah tanggap darurat dan
pemulihan darurat
3. Tahap pasca bencana,
kegiatannya adalah rehabilitasi
dan rekonstruksi

www.ismailskep.wordpress.com 3
MANAJEMEN PENANGGULANGAN
BENCANA
• Setiap tahapan bencana tersebut dapat digambarkan
dalam suatu siklus. Setiap tahap penanggulangan
tersebut tidak dapat dibatasi secara tegas. Dalam
pengertian bahwa upaya prabencana harus terlebih
dahulu diselesaikan sebelum melangkah pada tahap
tanggap darurat dan dilanjutkan ke tahap berikutnya,
yakni pemulihan. Siklus ini harus dipahami bahwa pada
setiap waktu, semua tahapan dapat dilaksanakan
secara bersama‐sama pada satu tahapan tertentu
dengan porsi yang berbeda. Misalnya, tahap
pemulihan kegiatan utamanya adalah pemulihan
tetapi kegiatan pencegahan dan mitigasi dapat juga
dilakukan untuk mengantisipasi bencana yang akan
datang.

www.ismailskep.wordpress.com 4
MANAJEMEN PENANGGULANGAN
BENCANA

www.ismailskep.wordpress.com 5
TAHAP SIKLUS BENCANA

Penceg
Kesiaps Tanggap Pemuli
ahan &
iagaan darurat han
Mitigasi
Upaya ini bertujuan Upaya kesiapsiagaan Upaya tanggap darurat Upaya pemulihan meliputi
menghindari terjadinya dilaksanakan untuk bidang kesehatan rehabilitasi dan rekonstruksi.
bencana dan mengurangi mengantisipasi Upaya rehabilitasi bertujuan
dilakukan untuk
risiko dampak bencana. mengembalikan kondisi
Upaya‐upaya yang dilakukan
kemungkinan terjadinya menyelamatkan nyawa daerah yang terkena bencana
antara lain: bencana. Upaya dan mencegah kecacatan. yang serba tidak menentu ke
1. Penyusunan kebijakan, kesiapsiagaan dilakukan Upaya yang dilakukan kondisi normal yang lebih
peraturan perundangan, pada saat bencana mulai antara lain: baik. Upaya rekonstruksi
pedoman dan standar; teridentifikasi akan terjadi. 1. Penilaian cepat bertujuan membangun
2. Pembuatan peta rawan Upaya‐upaya yang dapat kesehatan (rapid health kembali sarana dan prasarana
bencana dan pemetaan dilakukan antara lain: yang rusak akibat bencana
assessment);
masalah kesehatan secara lebih baik dan
3. Pembuatan
1. Penyusunan rencana 2. Pertolongan pertama sempurna. Upaya‐upaya yang
brosur/leaflet/poster kontinjensi; korban bencana dan dilakukan antara lain:
4. Analisis risiko bencana 2. Simulasi/gladi/pelatiha evakuasi ke sarana 1. Perbaikan lingkungan dan
5. Pembentukan tim n siaga; kesehatan; sanitasi;
penanggulangan bencana 3. Penyiapan dukungan 3. Pemenuhan kebutuhan 2. Perbaikan fasilitas
6. Pelatihan dasar kebencanaa sumber daya; dasar kesehatan; pelayanan kesehatan;
7. Membangun sistem 4. Penyiapan sistem 3. Pemulihan psiko‐sosial;
4. Perlindungan terhadap
penanggulangan krisis 4. Peningkatan fungsi
kesehatan berbasis
informasi dan kelompok risiko tinggi pelayanan kesehatan
masyarakat. komunikasi. kesehatan.

www.ismailskep.wordpress.com 6
KARAKTERISTIK BENCANA
• Setiap jenis bencana memiliki karakteristik
dan sangat berkaitan erat dengan masalah
yang dapat diakibatkannya. Dengan
mengenal karakteristik setiap ancaman,
kita dapat mengetahui perilaku ancaman
tersebut dan menyusun langkah‐langkah
pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
termasuk dalam penyusunan rencana
operasional saat terjadi bencana. Berikut
beberapa karakteristik jenis bencana
www.ismailskep.wordpress.com 7
KARAKTERISTIK BENCANA

www.ismailskep.wordpress.com 8
PRINSIP DASAR MANAJEMEN
PENANGGULANGAN BENCANA
BEBERAPA SUDUT PANDANG
TENTANG BENCANA

Konvensional Ilmu Terapan Ilmu sosial

Ilmu
Pengetahuan Progresif Holistik
Alam

www.ismailskep.wordpress.com 9
PANDANGAN KONVENSIONAL

• Bencana merupakan kodrat alam (takdir)


• Terjadinya bencana merupakan suatu:
– musibah atau kecelakaan;
– tidak dapat diprediksi;
– tidak menentu terjadinya;
– tidak terhindarkan;
– tidak dapat dikendalikan.
• Masyarakat dipandang sebagai ‘korban’ dan
‘penerima bantuan’ dari pihak luar.
PANDANGAN DARI ILMU
PENGETAHUAN ALAM
• Bencana merupakan unsur lingkungan fisik
yang membahayakan kehidupan manusia.
• Sebagai kekuatan alam yang terjadinya luar
biasa, tidak seperti biasanya (normal)
• Bencana merupakan proses geofisika, geologi
dan hidrometeorologi.
• Pandangan ini menganggap semua bencana
adalah peristiwa alamiah, tidak menganggap
manusia sebagai penyebab bencana.
PANDANGAN SUDUT PANDANG ILMU
TERAPAN
• Pandangan ini melihat bencana berdasarkan
pada besarnya ketahanan atau tingkat
kerusakan akibat bencana.
• Pandangan ini dilatar belakangi oleh ilmu-
ilmu teknik sipil, bangunan, konstruksi.
• Memandang bencana lebih ditujukan pada
upaya untuk meningkatkan kekuatan fisik
struktur bangunan untuk memperkecil
kerusakan.
PANDANGAN YANG PROGRESIF

• Pandangan ini menganggap bencana sebagai


bagian yang biasa dan selalu terjadi dalam
proses pembangunan.
• Bencana sebagai masalah yang tidak pernah
berhenti dalam perjalanan pembangunan.
• Oleh karena itu dituntut kesadaran pada
pemerintah dan masyarakat untuk mengenali
bencana di sekitarnya dan selalu
memperhitungkannya dalam pembangunan.
PANDANGAN DARI ILMU
SOSIAL
• Pandangan ini memfokuskan pada sisi
manusianya, bagaimana sikap dan kesiapan
masyarakat menghadapi bahaya.
• Ancaman bahaya adalah fenomena alam,
akan tetapi bahaya itu tidak akan berubah
menjadi bencana jika manusianya siap atau
tanggap.
• Besarnya bencana tergantung pada
perbedaan tingkat kerentanan masyarakat
menghadapi bahaya atau ancaman bencana.
PANDANGAN YANG HOLISTIK
• Pendekatan ini menekankan pada adanya
bahaya, kerentanan dan risiko serta
kemampuan masyarakat dalam menghadapi
bahaya dan risiko.
• Gejala alam dapat menjadi bahaya, jika
mengancam manusia dan harta benda.
• Bahaya jika bertemu dengan kerentanan dan
ketidakmampuan masyarakat akan menjadi
risiko bencana.
• Risiko bencana akan berubah menjadi
bencana, jika ada pemicu kejadian.
TERJADINYA BENCANA
PEMICU

Bahaya

Resiko BENCAN
bencana
A

Kerentana
n

www.ismailskep.wordpress.com 16
BEBERAPA PARADIGMA DLM
DISASTER MANAGEMENT

1 2 3 4

Bantuan Pengurangan
Mitigasi Pembangunan
darurat risiko

www.ismailskep.wordpress.com 17
PARADIGMA BANTUAN
DARURAT
• Penanganan bencana difokuskan pada saat
kejadian bencana melalui pemberian bantuan
darurat (relief) berupa: pangan, tempat
penampungan, kesehatan.
• Tujuan utama penanganan adalah untuk
meringankan penderitaan korban,
memperbaiki kerusakan ketika terjadi
bencana dan segera mempercepat upaya
pemulihan (recovery).

By. H. Ismail, S.Kep, Ns, M.Kes


PARADIGMA MITIGASI
• Penanganan dengan memfokuskan pada
pengenalan daerah rawan ancaman bencana dan
pola perilaku individu/ masyarakat yang
menimbulkan kerentanan terhadap bencana.
• Mitigasi atau meminimalkan dampak terhadap
ancaman bencana dilakukan secara struktural/
bangunan, sedangkan mitigasi terhadap pola
perilaku yang rentan melalui non struktural,
seperti relokasi permukiman, peraturan-
peraturan bangunan dan penataan ruang.

By. H. Ismail, S.Kep, Ns, M.Kes


PARADIGMA PEMBANGUNAN
• Manajemen bencana yang memfokuskan
pada faktor-faktor penyebab dan proses
terjadinya kerentanan masyarakat terhadap
bencana.
• Manajemen bencana dikaitkan dengan
sektor-sektor pembangunan, seperti masalah
kemiskinan, kualitas hidup, pemilikan lahan,
akses terhadap modal, pendidikan yang
rendah, inovasi teknologi dsb.

By. H. Ismail, S.Kep, Ns, M.Kes


PARADIGMA PENGURANGAN
RISIKO
• Kombinasi dari sudut pandang teknis dan ilmiah
terhadap kondisi sosial, ekonomi dan politis.
• Menganalisis risiko bencana berdasarkan,
ancaman/bahaya, kerentanan dan kemampuan
masyarakat.
• Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan untuk
mengelola dan mengurangi risiko, dan juga mengurangi
terjadinya dan dampak bencana.
• Manajemen bencana dilakukan bersama oleh semua
parapihak (stakeholder), lintas sektor dan dengan
pemberdayaan masyarakat.

By. H. Ismail, S.Kep, Ns, M.Kes


PERGESERAN PARADIGMA
DALAM MANAJEMEN BENCANA

Pandangan
Holistik Pengurangan
Resiko

Pandangan
Ilmu Peng. Sosial

Pandangan
Pembangunan
Progresif

Pandangan
Ilmu Peng. Terapan Mitigasi

Pandangan
Ilmu Peng. Alam

Pandangan Relief /
Konvensional Bantuan

By. H. Ismail, S.Kep, Ns,


M.Kes
KONSEP MANAJEMEN
BENCANA
• Segala upaya atau kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka pencegahan,
mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat
dan pemulihan berkaitan dengan bencana
yang dilakukan pada sebelum, pada saat
dan setelah bencana

www.ismailskep.wordpress.com 23
MANAJEMEN
PENANGGULANGAN BENCANA

www.ismailskep.wordpress.com 24
SIKLUS MANAJEMEN
BENCANA BENCANA

Tanggap
Darurat
Kesiapsiagaan

Pencegahan
dan Mitigasi
Rehabilitasi

By. H. Ismail, S.Kep, Ns, M.Kes


By. H. Ismail, S.Kep, Ns, M.Kes
Pra Pasca
Tanggap Darurat
Bencana
By. H. Ismail, S.Kep, Ns, M.Kes Bencana
KONDISI TEKTONIK INDONESIA

2
Bencana Gempabumi
Bencana Tsunami Yogyakarta dan Jawa Tengah
Aceh dan Sumatra Utara Mei 2006
Desember 2004

Bencana Tsunami Pangandaran


Juli 2006

UU No. 24 Tahun 2007 : Penanggulangan Bencana


• Pra Bencana :
– kurang diperhatikan,
– kesiapsiagaan kurang, Bencana terjadi pada waktu kita tidak siap

• Pada saat kondisi darurat :


– Panik berkepanjangan
– Tidak tahu apa yang harus diperbuat
– Koordinasi kacau, kewenangan tidak jelas
– Stress (diri, famili/Keluarga, tetangga menjadi korban)
– Distribusi bantuan kacau
– Ketidakpercayaan pada pemerintah
– Tekanan Media
– Isu yang menyesatkan dari pihak yang tidak bertanggungjawab
– Semua ingin membantu tapi tidak banyak yang bisa diperbuat
– Keamanan terganggu

• Kondisi Pasca Bencana:


– Pemulihan Fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan berjalan lambat, dan tidak menyeluruh
– Bantuan hanya sebatas pada masa tanggap darurat
– Bantuan tidak merata
– Psikososial tidak tertangani secara tuntas, menyisakan depresi yang mendalam
Kebijakan
• UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana
– Urusan bersama, hak dan kewajiban seluruh stakeholder diatur
– Pemerintah sebagai penanggungjawab PB dengan peran serta aktif
masyarakat dan lembaga usaha => Platform Nasional
– Merubah paradigma respons menjadi Pengurangan Risiko Bencana
– Perlindungan masyarakat terhadap bencana dimulai sejak Pra bencana, pada
saat dan pasca bencana, secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan
– terpadu
– Membangun masyarakat yang tangguh/tahan dalam menghadapi bencana
Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal melalui
– Kelembagaan yang kuat, pendanaan yang memadai
Integrasi PB dalam Rencana Pembangunan (RKP/D, RPJM/D, RPJP/D)
• Arahan Presiden
– Bupati/Walikota sebagai penanggungjawab utama saat terjadi bencana
– Gubernur merapat untuk pendampingan
– Pemerintah mendukung dengan bantuan yang bersifat ekstrim
– Pelibatan TNI dan Polri
– Penanggulangan secara dini
LEGISLASI

PERENCANAAN KELEMBAGAAN PENDANAAN

PENGEMBANGAN KAPASITAS

PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA


Legislasi

• Nasional:
– Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang PENANGGULANGAN BENCANA

– Peraturan Pemerintah
• Penyelenggaraan PB (PP. No. 21/2007)
• Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana
(PP. No. 22/2007)
• Peran Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah (PP. No. 23/2007)

– Peraturan Presiden
• Pembentukan BNPB (No. Perpres 8/2008)

– Peraturan Kepala BNPB


• Perka No. 1 Tahun 2008 Tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
• Perka No. 3 Tahun 2008 Tentang PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
• Perka No. 4 Tahun 2008 Tentang PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA
• Perka No. 6 Tahun 2008 Tentang PEDOMAN PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI
• Perka No. 7 Tahun 2008 Tentang PEDOMAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
• Perka No. 8 Tahun 2008 Tentang PEDOMAN PEMBERIAN DAN BESARAN BANTUAN SANTUNAN DUKA CITA
• Perka No. 9 Tahun 2008 Tentang PROSEDUR TETAP TIM REAKSI CEPAT BANAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
• Perka No. 10 Tahun 2008 Tentang PEDOMAN KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA
• Perka No. 11 Tahun 2008 Tentang PEDOMAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA
• Perka No. 12 Tahun 2008 Tentang KAJIAN PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN UNIT PELAKSANA TEKNIS
Perka No. 13 Tahun 2008 Tentang PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA

Perka No. 3 Tahun 2010 Tentang RENCANA NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 2010-2014

Perka No. 5 Tahun 2010 Tentang RENCANA AKSI NASIONAL PENGURANGAN RISIKO BENCANA 2010-2012

• Daerah:
⁻ Pembentukan BPBD
- Peraturan Daerah
 Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Timur (16 Maret 2009)
- Peraturan Gubernur
 Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
- Peraturan Walikota
 Peraturan Walikota Bengkulu Nomor 19 Tahun 2008 tentang BPBD Kota
Bengkulu
- Peraturan Bupati
 Peraturan Bupati Kabupaten Muko-Muko Nomor 36 Tahun 2008 tentang
BPBD Kabupaten Muko-Muko
- Qanun
 Qanun Nomor 3 Tahun 2009 tentang BPBD Kabupaten Aceh Besar

⁻ Penanggulangan Bencana di Daerah


- Peraturan Daerah
 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana di Provinsi Jawa Tengah
• FORMAL :
– BNPB BNPB
– BPBD Provinsi
o 28 BPBD sudah terbentuk Unsur P engarah Unsur Pelaksana
P
19 orang [10 unsur pemerintah dan 9 unsur profesional]
o 5 BPBD dalam proses
(Papua, Kep. Riau, Riau, Banten,
DKI)
BPBD Provinsi
– BPBD Kabupaten/Kota
Unsur P engarah Unsur Pelaksana
P
o 91 BPBD sudah terbentuk 11 orang [6 unsur pemerintah dan 5 unsur profesional]

o 10 BPBD dalam proses


BPBD Kab./Kota

Unsur Pengarah Unsur Pelaksana


9 orang [5 unsur pemerintah dan 4 unsur profesional]
• NON FORMAL
– NATIONAL PLATFORM (PLANAS PRB)
• FORUM MASYARAKAT SIPIL
• FORUM LEMBAGA USAHA
• FORUM PERGURUAN TINGGI
• FORUM MEDIA
• FORUM LEMBAGA INTERNASIONAL
– LOCAL PLATFORM
• Forum PRB NTT
• Forum PRB Jogjakarta
– PLATFORM TEMATIC
• Forum Merapi
• Forum Slamet
• Forum Bengawan Solo
Perencanaan PB

• Perencanaan Penanggulangan Bencana


– Rencana Penanggulangan Bencana (Disaster Management Plan) yang dibuat
berdasarkan analisis risiko bencana
o Tingkat Nasional  RENCANA NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 2010-
2014
o Tingkat Provinsi/Kab./Kota  RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA.

– Rencana Tiap Jenis Bencana


o Rencana Kedaruratan (Emergency Plan)
o Rencana Kontinjensi (Contingency Plan)
o Rencana Operasi (Operation Plan)
o Rencana Pemulihan (Recovery Plan)

• Pemaduan PB dalam Perencanaan Pembangunan (Nasional / Daerah)


– Penanggulangan Bencana dalam RPJP (N/D), RPJM (N/D) dan RKP (N/D)
Pendanaan

• Dana DIPA (APBN/APBD)


– untuk mendukung kegiatan rutin dan operasional lembaga/departemen
terutama untuk kegiatan pengurangan risiko bencana
– DAK untuk pemda Provinsi/Kab./Kota diwujudkan dalam mata anggaran
kebencanaan, disesuaikan dengan tingkat kerawanan dan kemampuan
daerah
• Dana Contingency
– untuk penanganan kesiapsiagaan

• Dana Siap Pakai (on call)


– untuk bantuan kemanusiaan (relief) pada saat terjadi bencana

• Dana bantuan sosial yang berpola hibah

• Dana yang bersumber dari masyarakat


• Pendidikan dan Pelatihan • Penerapan Teknologi PB, contoh:
– Memasukkan pendidikan – Risk Mapping, Tataruang
(Bappenas, PU)
kebencanaan dalam kurikulum – Deteksi dini/EWS (gunungapi,
– sekolah
Tsunami, Banjir, Tanah Longsor,dll)
– Membuka program studi “disaster
management” di PT – (BMG, ESDM/Vulkanologi, PU)
– Menyusun standar modul pelatihan – Rumah Tahan Gempa/building
– manajemen bencana – code (PU)
ahli PB
Melakukan pelatihan manajer dan Teknologi untuk penanganan
• Pengembangan Tinggi)
teknis PB dan pembangunan
Fasilitas • daruratInternasional
Kerjasama (Depkes, Basarnas)
Mencetak tenaga profesional dan
– Pusdalops – SCDRR
Teknologi Pangan untuk bantuan
– Pusat Depo dan pelatihan Regional darurat (BPPT, Deptan, Perguruan
– JICA
– SRC PB – AIFDR
• Penelitian dan pengembangan Iptek – UN ( OCHA, WFP, WHO, ISDR dll)
Kebencanaan – USPACOM
– Pemahaman karakteristik – ASEAN
ancaman/hazard dan teknologi
penanganannya
SASARAN
PENGEMBANGAN KAPASITAS

• Membangun masyarakat/bangsa yang


tangguh terhadap ancaman bencana
yang dicirikan oleh kapasitas untuk :
– meredam tekanan atau kekuatan-
kekuatan yang menghancurkan,
melalui perlawanan atau adaptasi
– mengelola, atau mempertahankan
fungsi-fungsi dan struktur-struktur
dasar tertentu, pada saat bencana
– memulihkan diri atau “melenting
balik” setelah bencana
LINGKUP TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA
1.TAHAPAN PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA
2. TUJUAN Penanganan
Pengurangan Risiko Bencana Pemulihan
Darurat
Manajemen
3. MANAJEMEN Manajemen Risiko bencana Manajemen Pasca Bencana
Darurat
4.PENYELENGGA- Situasi tidak terjadi Situasi terdapat
Tanggap darurat Rehabilitasi Rekonstruksi
RAAN bencana potensi bencana
5. KEGIATAN - Perencanaan - Mitigasi - Pengkajian cepat dan - perbaikan lingkungan daerah - pembangunan kembali prasarana
- Pengurangan risiko - Sistem Peringatan tepat bencana; dan sarana;
bencana Dini - Penentuan status - perbaikan prasarana dan - pembangunan kembali sarana sosial
- Pencegahan - Kesiapsiagaan keadaan darurat sarana umum; masyarakat;
- Pemaduan dlm - Penyelamatan dan - pemberian bantuan perbaikan - pembangkitan kembali kehidupan
rencana pembangunan evakuasi masyarakat rumah masyarakat; sosial budaya masyarakat;
- Persyaratan analisis terkena bencana - pemulihan sosial psikologis; - penerapan rancang bangun yang
risiko - Pemenuhan - pelayanan kesehatan; tepat dan penggunaan peralatan
- Perencanaan tata kebutuhan dasar - rekonsiliasi & resolusi konflik; yang lebih baik dan tahan bencana;
ruang - Perlindungan - pemulihan sosial ekonomi - partisipasi dan peran serta lembaga
- Pendidikan & terhadap kelompok budaya; dan organisasi kemasyarakatan,
Pelatihan rentan - pemulihan keamanan dan dunia usaha, dan masyarakat;
- Persyaratan standar - Pemulihan darurat ketertiban; - peningkatan kondisi sosial,
teknis - pemulihan fungsi ekonomi, dan budaya;
- Penelitian pemerintahan; dan - peningkatan fungsi pelayanan
- Pemberdayaan/ - pemulihan fungsi pelayanan publik; dan
peningkatan publik. - peningkatan pelayanan utama
kemampuan dalam masyarakat

6. PERENCANAAN Rencana Operasi


Rencana
Rencana Mitigasi Penanganan Rencana Pemulihan
Kontinjensi
Darurat
Rencana Penanggulangan Bencana
Dana Penanggulangan Bencana dari APBN/APBD
Dana DIPA & Dana
7. PENDANAAN DIPA DIPA & Dana Bantuan Sosial berpola Hibah
Kontinjensi Siap Pakai
Dana dari masyarakat
8. PERAN BNPB & Koordinasi,
BPBD Koordinasi & Pelaksana Komando, dan Koordinasi & Pelaksana
Pelaksana
Terimakasih …

Direktorat Pengurangan Risiko Bencana


DEPUTI PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
Graha 55, Jl. Tanah Abang II No. 55 Jakarta Pusat
www. bnpb.go.id

Anda mungkin juga menyukai