Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PERKEMIHAN

By

ALFI SYAHAR YAKUB

Alfi Syahar Yakub 1


SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan terdiri dari organ – organ yang
memproduksi urine & mengeluarkan dari tubuh
 sistem utama untuk mempertahankan
homeostasis (kekonstanan lingkungan internal)

A. Komponen
terdiri dari dua ginjal  memproduksi urine
dua ureter  yang membawa urine kedalam
sebuah kandung kemih penampungan
sementara dan uretra  mengalirkan urine
keluar tubuh melalui orifisium uretra eksterna.
Alfi Syahar Yakub 2
Alfi Syahar Yakub 3
Alfi Syahar Yakub 4
Alfi Syahar Yakub 5
B. Fungsi Ginjal
1. Pengeluaran zat sisa organik  mengekskresi
urea, asam urat, kreatinin dan produk
penguraian hemoglobin dan hormon.
2. Pengaturan konsentrasi ion – ion penting 
mengekskresi ion natrium, kalium,
magnesium, sulfat, dan fosfat. Ekskresi ion –
ion ini seimbang dengan asupan & ekskresinya
melalui rute lain seperti pada GI atau kulit.
3. Pengaturan keseimbangan asam basa tubuh 
mengendalikan ekskresi ion hidrogen (H+),
-
dengan bikarbonat (HCO3 ) dan amonium
(NH4+) serta memproduksi urine asam atau
basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.
Alfi Syahar Yakub 6
4. Pengaturan produksi sel darah merah  melepas
eritropoietin yang mengatur produksi sel darah
merah dalam sumsum tulang.
5. Pengaturan tekanan darah  mengatur volume cairan
yang esensial bagi pengaturan tekanan darah & juga
memproduksi enzim renin (komponen penting dalam
mekanisme renin- angiotensin-aldosteron, yang
meningkatkan tekanan darah & retensi air)
6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa
darah & asam amino darah  mengekskresi glukosa
dan asam amino berlebih, bertanggungjawab atas
konsentrasi nutrien dalam darah.
7. Pengeluaran zat beracun --. Mengeluarkan polutan, zat
tambahan makanan, obat – obatan atau zat kimia asing
lain dari tubuh.

Alfi Syahar Yakub 7


C. Anatomi kasar ginjal
1. Tampilan  organ terbentuk seperti kacang berwarna
merah tua, panjangnya sekitar 12,5 cm & tebal 2,5 cm
(kurang lebih sebesar kepalan tangan). Setiap ginjal
memiliki berat antara 125 – 175 gr pada laki – laki dan
115 – 155 gr pada perempuan.
2. Lokasi
a. Ginjal terletak diarea yang tinggi, yaitu pada dinding
abdomen posterior berdekatan dengan dua
pasang iga terakhir  organ retroperitoneal &
terletak diantara otot – otot punggung &
peritoneum rongga abdomen atas. Tiap ginjal
memiliki sebuah kelenjar adrenal
diatasnya.
b. Ginjal kanan terletak agak dibawah dibandingkan
ginjal kiri karena ada hati pada sisi kanan

Alfi Syahar Yakub 8


C. Anatomi kasar ginjal

3. Jaringan ikat pembungkus  setiap ginjal diselubungi


tiga lapisan jaringan ikat.
a. Fasia renal  pembungkus terluar, melabuhkan
ginjal pada struktur disekitarnya &
mempertahankan posisi organ.
b. Lemak perirenal  jaringan adiposa yang
terbungkus fasia ginjal  membantali ginjal
& membantu organ tetap pada posisinya.
c. Kapsula fibrosa  membran halus transparan
yang langsung membungkus ginjal & dapat
dengan mudah dilepas.

Alfi Syahar Yakub 9


D. Struktur Internal Ginjal
1. Hilum  tingkat kecekungan tepi medial ginjal
2. Sinus ginjal  rongga berisi lemak yang membuka pada hilus 
membentuk perlekatan untuk jalan masuk & keluar ureter,
vena & arteri renalis, saraf & limfatik.
3. Pelvis ginjal  perluasan ujung prokssimal ureter berlanjut menjadi
dua sampai tiga kaliks mayor (rongga yang mencapai glandular,
bagian penghasil urine pada ginjal) Setiap kaliks mayor
bercabang menjadi beberapa (8 – 18) kaliks minor.
4. Parenkim ginjal  jaringan ginjal yang menyelubungi struktur
sinus ginjal, terbagi menjadi medula dalam & korteks luar.
a. Medula : massa – massa triangular yang disebut pyramida ginjal.
Ujung yang sempit dari setiap piramida disebut papila,
masuk dengan pas dalam kaliks minor & ditembus m,ulut
duktus pengumpul urine.
b. Korteks : tersusun dari tubulus & pembuluh darah nefron yang
merupakan unit struktural & fungsional ginjal.Terletak
didalam di antara piramida – piramida medula yang
bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal (terdiri
tubulus – tubulus pengumpul yang mengalir ke dalam
duktus pengumpul).
5. Lobus ginjal, setiap lobus terdiri dari satu piramida ginjal, kolumna yang
saling berdekatan & jaringan korteks yang melapisinya.

Alfi Syahar Yakub 10


Alfi Syahar Yakub 11
E. Struktur nefron, satu ginjal mengandung 1 – 4 juta nefron yang
merupakan unit pembentuk urine. Setiap nefron memiliki satu
komponen vaskular (kapiler) & satu komponen tubular.
1. Glomerulus  gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel
berdinding ganda disebut kapsula Bowman. Glomerulus &
kapsula Bowman bersama – sama membentuk korpuskel
ginjal.
a. Lapisan viseral kapsula Bowman adalah lapisan
internal epitelium  dimodifikasi menjadi podosit (sel
seperti kaki) yaitu sel – sel epitel khusus disekitar kapiler
glomerulus.
# Pedikel (kaki kecil)
# Ruang sempit antara pedikel adalah filtration
slits (pori – pori dari celah) lebarnya
sekitar 25 nm
# Barier filtrasi glomerulus  yang memisahkan darah
dalam kapiler glomerular dari ruang dalam
kapsula Bowman, terdiri dari endotelium kapiler,
membran dasar (lamina basalis) kapilar dan
filtration slits.
Alfi Syahar Yakub 12
b. Lapisan parietal kapsula Bowman membentuk tepi terluar
korpuskel ginjal :
# Kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke
glomerulus & arteriol eferen keluar dari glomerulus.
# Kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran
yang masuk ke tubulus kontortus proksimalis.
2. Tubulus kontortus proksimal, panjangnya mencapai 15 mm & sangat
berliku  pada permukaan menghadap lumen tubulus ini terdapat
sel-sel epitelial kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) &
memperluas area permukaan lumen.
3. Ansa Henle  tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai
desenden ansa Henle yang masuk kedalam medula, membentuk
lengkungan jepit yang tajam (lekukan), dan membalik ke atas
membentuk tungkai asenden ansa Henle.
# Nefron korteks terletak dibagian terluar korteks, memiliki
lekukan pendek yang memanjang ke sepertiga bagian atas
medula.
# Nefron jukstamedular terletak dekat medula, memiliki lekukan
panjang yang menjulur ke dalam piramida medula.

Alfi Syahar Yakub 13


4. Tubulus kontortus distal  juga sangat berliku, panjangnya
sekitar 5 mm dan membentuk segmen terakhir nefron,
terdiri dari :
# Macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor &
distimulasi oleh penurunan ion natrium.
# Sel justaglomerular  distimulasi melalui penurunan
tekanan darah untuk memproduksi renin.
# Aparatus jukstaglomerular  penting dalam
pengaturan tekanan darah.
5. Tubulus & duktus pengumpul  setiap tubulus pengumpul
berdesenden di korteks, maka tubulus tersebut akan
mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal.
Tubulus pengumpul membentuk duktus pengumpul
besar yang lurus  membentuk tuba yang bermuara
ke dalam pelvis ginjal melalui kaliks mayor 
pelvis ginjal urine dialirkan ke ureter yang mengarah ke
kandung kemih.
Alfi Syahar Yakub 14
Alfi Syahar Yakub 15
F. Suplai Darah
1. Arteri renalis  percabangan aorta abdomen yang mensuplai masing
– masing ginjal & masuk ke hilus melalui cabang anterior &
posterior.
2. Arteri – arteri interlobaris  merupakan cabang anterior & posterior
arteri renalis yang mengalir di antara piramida – piramida ginjal.
3. Arteri arkuata berasal dari arteri interlobaris pada area pertemuan
antara korteks dan medula.
4. Arteri interlobularis merupakan percabangan arteri arkuata di sudut
kanan melalui & melewati korteks.
5. Arteriol aferen berasal dari arteri interlobularis. Satu arteriol aferen
membentuk sekitar 50 kapiler yang membentuk glomerulus.
6. Arteriol eferen meninggalkan setiap glomerulus & membentuk
jaringan kapiler lain, kapiler peritubular yang mengelilingi tubulus
proksimal & distal untuk memberi nutrien pada tubulus tsb &
mengeluarkan zat – zat yang direabsorpsi :
# jaring – jaring kapilar peritubular
# Vasa recta  memegang peranan dalam konsentrasi urine.
Alfi Syahar Yakub 16
F. Suplai Darah

7. Kapilar peritubular mengalir ke dalam vena korteks


yang kemudian menyatu & membentuk vena
interlobularis.
8. Vena arkuata, menerima darah dari vena interlobularis
bermuara kedalam vena interlobaris yang bergabung
untuk bermuara ke dalam vena renalis 
meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava
inferior.
fisio ginjal.mp4

Alfi Syahar Yakub 17

Anda mungkin juga menyukai