Anda di halaman 1dari 46

RENCANA

KONTINJENSI

H. MUH. BASRI
 Kontinjensi adalah suatu keadaan atau situasi
yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi
belum pasti terjadi.
 Rencana Kontinjensi adalah suatu proses
identifikasi dan penyusunan rencana yang
didasarkan pada keadaan kontinjensi atau yang
belum pasti tersebut.
 Suatu rencana kontinjensi mungkin tidak selalu
pernah diaktifkan, jika keadaan yang
diperkirakan tidak terjadi.
Perencanaan Kontinjensi
(contingency planning)
 Suatu proses perencanaan ke depan, dalam
keadaan yang tidak menentu, dimana
skenario dan tujuan disepakati, tindakan
teknis dan manajerial ditetapkan, dan sistem
tanggapan dan pengerahan potensi disetujui
bersama untuk mencegah, atau
menanggulangi secara lebih baik dalam
situasi darurat atau kritis.
 Melalui perencanaan kontinjensi, akibat dari
ketidak-pastian dapat diminimalisir melalui
pengembangan skenario dan asumsi proyeksi
kebutuhan untuk tanggap darurat.
 Rencana kontinjensi lahir dari proses
perencanaan kontinjensi yang melibatkan
para pemangku kepentingan atau
organisasi/ lembaga yang bekerjasama
secara berkelanjutan untuk merumuskan
dan menyepakati tujuan-tujuan bersama,
mendefinisikan tanggung jawab dan
tindakan-tindakan yang harus diambil oleh
masing-masing pihak pada saat bencana
terjadi.
 Rencana kontijensi disusun dalam tingkat yang
dibutuhkan. Perencanaan kontinjensi
merupakan pra-syarat bagi tanggap darurat
yang cepat dan efektif. Tanpa perencanaan
kontinjensi sebelumnya, banyak waktu akan
terbuang dalam beberapa hari pertama
menanggapi keadaan darurat bencana.
Perencanaan kontinjensi akan membangun
kapasitas sebuah daerah dalam
penanggulangan bencana. Rencana kontijensi
harus dapat menjadi dasar rencana operasi
pada saat tanggap darurat bencana
 Dokumen rencana kontijensi ini bertujuan
untuk memberikan landasan operasional,
strategi dan pedoman bagi seluruh
pemangku kepentingan terkait dalam
penyelenggaraan penanggulangan
bencana pada saat tanggap darurat
secara menyeluruh, terpadu dan
terkoordinasi; sehingga kebutuhan dasar
masyarakat yang terkena dampak
bencana dapat terpenuhi dengan baik.
Rencana Kontinjensi
“Suatu proses perencanaan kedepan pd
keadaan/situasi yg tdk menentu, dgn :
• Skenario dan tujuan yg disepakati
• Tindakan manajerial dan teknis ditetapkan
• Rancangan sistem penanggulangan tlh diatur
untuk mencegah/menanggapi keadaan
darurat.”
Proses penyusunan rencana kontijensi ini dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:

 1. Sosialisasi perencanaan kontijensi


untuk penyamaan persepsi semua
pemangku kepentingan terkait
penanggulangan bencana tentang
pentingnya rencana kontijensi,
 2. Pengumpulan dan pemutahiran
data yang dibutuhkan, termasuk data
ancaman (hazard) dan keterpaparan
(exposure),
3. Pelatihan dan lokakarya
perencanaan kontijensi bagi
parapihak yang akan terlibat dalam
proses penyusunan dokumen rencana
kontijensi,
4. Penyusunan draft awal rencana
kontinjensi oleh Tim Perumus yang
ditunjuk sesuai SK Pemerintah
setempat
 5. Pemutahiran data ancaman,
keterpaparan dan data-data lainnya
yang dibutuhkan dalam
perencanaan kontijensi,
 6. Revisi/pengembangan
dokumen rencana kontijensi
berdasarkan data yang telah
dimutahirkan
 7. Konsultasi publik atas draft
dokumen rencana kontijensi,
 8. Perbaikan/finalisasi dokumen
rencana kontijensi,
 9. Ujicoba Rencana Kontijensi
melalui Table Top Exercise (TTX)
dan Geladi Posko,
 10. Pengesahan dokumen
rencana kontijensi menjadi
kebijakan daerah setempat melalui
Peraturan pemerintah,
 11. Penyebaran dokumen
rencana kontijensi kepada semua
pelaku
 penanggulangan bencana banjir
Aktivasi Rencana Kontijensi
 Aktivasi dokumen rencana kontijensi ini dilakukan setelah
tanda-tanda akan datangnya ancaman bencana banjir. Di
identifikasi melalui hasil kajian dari instansi
berwenang,dari BMKG Stasiun Klimatologi Maros) dengan
analisis perkiraan hujan dengan rata-rata curah hujan telah
mencapai >700mm dan curah hujan ini akan berlangsung
>6 hari, selanjutnya BPBD akan mempersiapkan peringatan
dini kepada Pemerintah Daerah Kota Makassar untuk
bersiaga menghadapi bencana banjir. Berdasarkan
peringatan dini tersebut, Pemerintah Kota Makassar
menetapkan Siaga bencana banjir dan menyatakan aktivasi
Rencana Kontijensi. Perkiraan dari BMKG tersebut telah
berlangsung 6-10 hari maka BPBD meningkatkan status
siaga darurat bencana untuk melakukan rencana operasi
darurat bencana
Dalam situasi bencana sering kita
dihadapi keadaan darurat…….
Keadaan Darurat

“keadaan darurat adalah suatu


keadaan atau situasi yang tidak
menentu yang mengancam
sekelompok masyarakat atau
masyarakat luas dan memerlukan
respon penanggulangan segera dan
memadai serta diluar prosedur rutin”
Upaya Penanggulangan Keadaan Darurat
Yang Tidak Terkoordinasi
Bagaimana mengikat mereka dalam
suatu….Upaya Bersama

“suatu kelompok orang atau lembaga yg saling


terkait yg bekerjasama sbg suatu tim utk
mencapai tujuan bersama”

Rencana
Ada perencanaan Ada perencanaan
tetapi tdk ada melalui pertemuan
pertemuan antar antar unit kerja
unit kerja terkait terkait
PERENCANAAN

Tdk ada perencanaan


Ada pertemuan
dan tdk ada
antar unit kerja
pertemuan
terkait tetapi tdk
antar unit kerja
ada perecanaan
terkait

PROSES
Tujuan
 Mempermudah
respons
penanggulangan
masalah kesehatan
yg cepat, tepat dan
terpadu
Sebaiknya Kapan ?
Rencana Kontinjensi adalah bagian dari upaya
Sebelum bencana terjadi (kesiapsiagaan)

Sekarang ?
(info sedikit) Nanti, kalau Merencanakan
sudah punya Saat kedaruratan/ hanya kalau
Info lebih Bencana sudah dekat atau akibatnya sudah
Banyak? Menjelang fase awal saat jelas diketahui?
Peringatan dini awal
diketahui ?
Siapa Peserta dalam Perencanaan
Kontinjensi ?

“Sebaiknya mencakup semua mereka


yang mungkin terlibat dalam upaya
tanggap darurat (Pemerintah,
Lembaga Non Pemerintah, Ormas,
LSM dll)“
Hal yang perlu diperhatikan !!!
(Kalau terjadi keadaan darurat/bencana)

 Apa saja yang dibutuhkan ?


 Kegiatan apa yang diperlukan ?
 Siapa yang terlibat ?
 Perannya apa ?

“Kebutuhan apa, dipenuhi oleh siapa ?”


LANGKAH-LANGKAH

 Buat pertemuan koordinasi


 Menentukan ancaman
(kedaruratan/bencana) yang paling
mungkin terjadi
 Pengembangan skenario
 Penetapan tujuan dan sasaran
 Menggariskan kebijakan umum
 Identifikasi kebutuhan (kegiatan, jenis dan
pelaksana)
 Inventarisasi sumber daya
 Analisis kesenjangan
 Penyusunan rencana kegiatan dan
pengorganisasian
PERTEMUAN KOORDINASI

 Mengundang unit kerja yg terlibat


 Pastikan bahwa yg hadir dlm
pertemuan mempunyai kompetensi
di unit kerjanya
 Adanya bahan informasi yang cukup
memadai
 Lakukan dengan waktu yg cukup
longgar (tdk terburu-buru)
MENENTUKAN ANCAMAN
(KEDARURATAN/BENCANA) YANG
PALING MUNGKIN TERJADI
 Keputusan politik
 Ditentukan melalui analisis risiko
bencana
 Jenis ancaman/bahaya yg tlh
ditetapkan hrs dibuat secara jelas,
sehingga dpt dipahami keparahan
dan dampaknya
 Tanda-tanda peringatan/indikasi
atau pemicu harus dikenali
PENGEMBANGAN SKENARIO
Berbagai bentuk anatomi keadaan darurat/bencana

• Kenali berbagai Skenario yang


mungkin terjadi dan akan
direspon
• Buat 3 skenario yang paling
mungkin dan masuk akal
mencakup tingkatan keadaan
(ringan, sedang, berat)
• Pastikan ada skenario “terburuk”
• Sekenario hrs disusun bersama,
sehingga mempunyai pemahaman
yg sama
Mengembangkan skenario
Skenario dikembangkan berdasarkan asumsi-asumsi yg
rasional, Misalnya:
 Berdasarkan………, pd kondisi yg paling buruk
diasumsikan bahwa bencana akan menimpa sekitar
50.000 jiwa di 4 kec
 Diasumsikan bila bencana terjadi dengan kondisi
………. ada 2 Puskesmas yg akan mengalami
kerusakan
 Diasumsikan bahwa korban/pengungsi tdk akan
mempunyai akses utk belanja kebutuhan hidup
karena….
 Berdasar statistik terakhir sebelum bencana,
diasumsikan bahwa 60 % populasi yg akan terkena
adalah kelompok perempuan, anak-anak dan usila
Mengembangkan Skenario
Gambaran skenario untuk rencana kontinjensi:
Ringan Sedang Berat

1. Gambaran kejadian

2. Perkiraan korban
(meninggal, luka-luka dll)
3. Pengungsi
4. Fasilitas kes. yg rusak
5. Transp. dan komunikasi
6. dst
KRITERIA PENETAPAN TUJUAN
DAN SASARAN

 Dibuat berdasarkan kesepakatan


bersama
 Harus jelas dan mudah dimengerti
 Tujuan harus spesifik dan dpt
diukur
Menggariskan kebijakan umum

 Mengacu pada kebijakan yang lebih tinggi


 Membagi kewenangan dan tanggung
jawab
 Bersifat umum
 Meletakkan standar pelayanan yang akan
dipakai bersama
 Sumber yang akan dimobilisasi
 Harus dpt diterima oleh semua yang
terlibat
Contoh: Kebijakan Umum Rencana
Kontinjensi Kabupaten X

1. Semua pengungsi mendapatkan tempat penampungan


sementara yang layak
2. Semua korban dan pengungsi mendapatkan pelayanan
kesehatan gratis
3. Semua penerimaan dan distribusi bantuan kesehatan
melalui “sistem satu pintu”
4. Penyajian informasi kesehatan hanya dikeluarkan oleh
Dinas Kesehatan setempat
5. dst
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

 Berdasarkan skenario yg dikembangkan


 Mencakup :
 Kegiatan-kegiatan yg diperlukan (SAR, triage,
evakuasi, yankes darurat dll)
 Jenis kebutuhan yg diperlukan (obat dan bhn
habis pakai, air bersih, tenda yankes, ambulans
dll)
 Siapa pelaku kegiatan
INVENTARISASI SUMBER DAYA

 Mencakup tenaga, sarana dan


pembiayaan operasional
 Didasari dng keterbukaan
ANALISIS KESENJANGAN

 Menganalisis kesenjangan antara


kebutuhan dan sumber daya yg ada
 Adanya upaya utk mencari bagaimana cara
mengatasinya
PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN
DAN PENGORGANISASIAN

 Berupa kegiatan tanggap darurat


 Pengorganisasian menyangkut siapa yg
melaksanakan, kapan pelaksanaannya
dan bagaimana mekanismenya
 Penetapan waktu pelaksanaan hrs
berdasarkan prioritas kegiatan dan dng
batasan waktu pelaksanaan yg jelas
 Rincian sumber daya yg akan
dimanfaatkan sebaiknya disusun secara
jls per kegiatan
 Utk memudahkan sebaiknya dibuat
matrik/Gantt Chart
Waktu

ORG. 1 X
ORG. 2 X
ORG. 3 X
ORG. 4 X X
ORG. 5 X
ORG. 6 X

GANTT CHART
FORMAT
RENCANA KONTINJENSI
Bab I Pendahuluan
Bab II Tujuan & Sasaran
Bab III Kebijakan Umum
Bab IV Uraian Kegiatan
Bab V Anggaran
Bab VI Pengorganisasian
Bab VII Penutup
Lampiran
PRINSIP DLM PENYUSUNAN
RENCANA KONTINJENSI

 Proses penyusunan dilakukan bersama


 Adanya skenario dan tujuan yg disepakati
bersama
 Dilakukan secara terbuka
 Menetapkan peran dan tugas setiap pelaku
 Menyepakati konsensus yg tlh dibuat
bersama
 Dibuat utk menghadapi keadaan darurat
 Merupakan dokumen yg hidup dan terus
menerus dperbarui/diperbaiki secara
berkala sesuai situasi dan perkembangan
yg ada

Anda mungkin juga menyukai