Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SPTK )

PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN

DISUSUN OLEH :

1. Nur Rahmiyani
2. Rezky Ramadhani
3. Ririn Nur Hidayah
4. Sri Irmayanti Syahrir

PRODI D.IV KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

TAHUN 2019
STRATEGI PELAKSANAAN ( SP )
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN KEHILANGAN

Masalah utama : Kehilangan dan Berduka


Pertemuan ke : 1 (respon mengingkari terhadap kematian suami)

Seorang wanita bernama Ny. Ningrum yang berumur 30 tahun, terlihat meneteskan airmatanya,
waktu ditanya oleh seorang perawat, dia menjawab bahwa dia baru saja mengalami kehilangan
orang yang terdekat yaitu suaminya yang dulu selalu menemaninya, dia juga mengatakan dan
menyangkal ini terjadi dengan berkata “saya tidak percaya ini terjadi ini tidak mungkin”, wanita
tersebut sambil bercerita sambil meneteskan airmata, wanita tersebut tampak gelisah, detak
jantung cepat. Perawat tersebut mendengarkan dengan baik apa yang diceritakan wanita tersebut,
setelah wanita tersebut bercerita, perawat itu menjelaskan bahwa ini adalah kehendak Allah
SWT dan harus sabar menerima kejadian ini dan menyarankan wanita tersebut berdo’a sesuai
dengan ajaran Islam yang dianutnya.

A.    Proses keperawatan


1.     Kondisi klien : 
DS : Klien mengatakan saya tidak percaya ini terjadi, ini tidak mungkin.
DO : Klien tampak menangis terus dan tampak lemas
Detak jantung cepat
Klien tampak gelisah
2.     Diagnosa Keperawatan :  Duka cita  terganggu
3.     Tujuan Keperawatan :
1)    Klien dapat membina hubungan saling percaya
2)    Klien mampu mengungkapkan perasaan berduka
4. Tindakan keperawatan:
a.     Bina hubungan saling percaya
b.     Jelaskan proses berduka
c.     Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaan nya
d.     Mendengarkan dengan penuh perhatian
e.     Secara verbal dukung pasien,tapi jangan dukung pengingkaran yang dilakukan
f.      Teknik komunikasi diam dan sentuhan
g.     Perhatikan kebutuhan dasar pasien

B.    Strategi pelaksanaan
1.     Fase pra interaksi
Perawat melihat data-data pasien meliputi identitas pasien , alamat , pekerjaan , pendidikan ,
agama , suku bangsa ,riwayat kesehatan. Perawat telah siap melakukan tugas nya tanpa ada
masalah pribadi yang terbawa-bawa.
2.     Fase orientasi
”Selamat pagi, bu. Perkenalkan bu Saya perawat A. Dengan ibu ningrum? Ibu senangnya
dipanggil apa? Bagaimana perasaan ibu sekarang? jadi bu hari ini saya akan membantu ibu untuk
melewati masalah yang sedang ibu pikirkan. Bagaimana jika kita berbincang-bincang tentang
keadaan ibu? Tujuannya supaya ibu bisa lebih tenang dalam menghadapi keadaan ini, dengan ibu
mau berbagi cerita dengan saya, kesedihan ibu mungkin bisa berkurang Berapa lama ibu punya
waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau sekitar 20 menit? Ibu mau
berbincang-bincang dimana? Disini saja? Baiklah.
3.     Fase kerja
“Baiklah bu bisa ibu jelaskan bagaimana perasaan ibu sekarang? Baiklah ibu saya paham dengan
perasaan ibu saat ini, tapi kondisi sebenarnya memang suami ibu telah meninggal. Sabar yah bu.
Ibu hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan. Meninggalnya suami ibu juga
merupakan kehendak-Nya sebagai Maha Pemilik Hidup. Tidak ada satu orang pun yang dapat
mencegahnya termasuk saya atau ibu sendiri. Kita semua pasti akan mengalami hal yang sama.
Jika ibu belum bisa menerima coba tenangkan pikiran ibu, beristigfar kepada Allah supaya hati
ibu tenang.
4.     Fase terminasi
“Bagaimana perasaan ibu? Apa ibu sudah memahami kondisi yang sebenarnya terjadi? Ibu masih
tampak tampak sedih . Baiklah ibu istirahat dulu, saya akan pulang dulu ya bu. Kapan kita bisa
melanjutkan berbincang-bincang lagi bu? Baiklah. Usahakan ibu makan,minum,dan istirahat ya
jangan lupa beristigfar kepada Allah. Sebelum saya permisi apa ada yang mau ibu tanyakan?
Baiklah kalau tidak ada saya permisi dulu yah bu. Assalamualaikum.

Anda mungkin juga menyukai