Anda di halaman 1dari 22

KONSEP KEPERAWATAN

KOMPLEMENTER

Oleh
Wijanarko Heru P.
Terapi Komplementer
• >> Cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung
kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan
Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.

Menurut WHO, pengobatan komplementer adalah pengobatan non-


konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.

• Pengobatan tradisional adalah pengobatan yang sudah dari zaman


dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu
negara >> JAMU (untuk Indonesia)
Terapi komplementer  adalah terapi  yang digunakan
secara bersama-sama dengan terapi lain dan bukan
untuk menggantikan terapi medis.

cara pengobatan itu dilakukan bersama atau sebagai


tambahan terhadap pengobatan konvensional >>
pengobatan komplementer karena kedua cara
pengobatan tersebut melengkapi satu sama lainnya
• Alasan yang paling umum orang menggunakan
terapi komplementer adalah untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan/wellness.
• Wellness mencakup kesehatan optimum seseorang,
baik secara fisik, emosional, mental dan spiritual. 
• Fokus  terapi komplementer adalah  kesejahteraan
yang berhubungan dengan tubuh, pikiran dan spirit.
Jenis Terapi Komplementer
Tujuan Terapi Komplementer

untuk mengurangi stres, meningkatkan kesehatan,


mencegah penyakit, menghindari atau
meminimalkan efek samping, gejala-gejala, dan
atau mengontrol serta menyembuhkan penyakit
Jenis Teknik Pengobatan Komplementer Yang Dapat
Diintegrasikan Ke Dalam Pelayanan Konvensional
(Keperawatan) di Unit Pelayanan Kesehatan
1. Akupuntur
Berasal dari Cina. Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi
berbagai molekul signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel.
Salah satu pelepasan molekul tersebut adalah pelepasan endorphin
(hormon penghilang stres & pereda rasa sakit)

>> Berfungsi memperbaiki keadaan umum, meningkatkan sistem imun


tubuh, mengatasi konstipasi atau diare, meningkatkan nafsu makan
serta menghilangkan atau mengurangi efek samping yang timbul
akibat dari pengobatan (mis; kanker), seperti mual dan muntah,
fatigue (kelelahan) dan neuropati (gangguan syaraf seperti nyeri dll).
AKUPUNTUR
2. Terapi hiperbarik
(Ruang udara bertekanan tinggi (RUBT) alias Hyperbaric Chamber)

Suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam sebuah


ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada
tekanan udara atmosfer normal, lalu diberi pernapasan oksigen murni
(100%). Selama terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan
untuk menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara
Terapi Hiperbarik
Oksigen bertekanan tinggi efektif
memicu sel dan jaringan rusak
memperbaiki diri sendiri sehingga kerap
digunakan untuk memperhalus kulit dan
kebugaran tubuh

Umumnya digunakan untuk pasien –


pasien dengan gangren supaya tidak
perlu dilakukan pengamputasian bagian
tubuh
3. Terapi herbal medik
Terapi dengan menggunakan obat bahan alam yang telah melalui uji
preklinik pada hewan coba, baik terhadap keamanan maupun
efektivitasnya.
>> Berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh
PERAN PERAWAT
Pemberi Asuhan Keperawatan
• Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan
perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia
yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan
diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan
tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia,
kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
• Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana
sampai dengan kompleks.
Advokat Klien
• Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga
dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi lain khusunya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada
pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-
hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk
menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi
akibat kelalaian.
Edukator
• Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan yang
diberikankan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.
Koordinator

• Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta


mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuan klien.
Kolaborator
• Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain
dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan
bentuk pelayanan selanjutnya.
Konsultan
• Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.
Peneliti / Pembaharu
• Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
PERAN PERAWAT DALAM TERAPI KOMPLEMENTER

1. Peran Perawat dalam Keperawatan yang Etis

Perawat berperan penting dalam memaksimalkan penggunaanterapi komplementer


yang mendukung perawatan secara holistic. Perawatmemiliki peran secara utuh
dalam memberikan terapi komplementer(Lindquist, Synder, dan Tracy, 2014).

2. Peran Perawat dalam Pendidikan, Riset da Praktik Komplementer


Perkembangan penggunaan terapi komplementer oleh masyarakat saat ini
menimbulkan perhatian khusus, perawat dituntut memliki peranan terutama dalam
praktik keperawatan, pendidikan dan penelitian. Perawat memiliki asumsi bahwa peran
tersebut agar klien dapat memilih dan menggunakan terapi tersebut sesuai dengan
aturanya. Kondisi ini menuntut adanya panduan penggunaan berbagai terapi yang
berdasarkan bukti untuk digunakan, maka peran pendidikan dan riset keperawatan
menjadi penting dalam memenuhi tuntutan ini.

Anda mungkin juga menyukai