Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 4

ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA PASIEN
SCABIES
PENGERTIAN

Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabiei varian hominis. Faktor yang dapat mendukung terjadinya skabies adalah tingkat
pengetahuan dan personal hygiene(Anthia,2018). Skabies identik dengan penyakit anak pondok.
Penyebabnya adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi, dan
kondisi ruangan yang terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung Penyakit kulit
skabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya
harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang
terserang skabies. Hal ini disebabkan apabila dilakukan secara individual maka akan mudah tertular
kembali penyakit skabies. (Cindy dkk, 2018).
ETIOLOGI
Scabies disebabkan infeksi
kuman atau kutu saroceptes
scabei var.homininis. Kuman
ini merupakan tungau kecil,
berbentuk oval, punggungnya
cembung, perutnya rata,
berwarna putih, dan tidak
bermata (Fina, Scolastika,
2018).
PATOFISIOLOGI
Seseorang yang terinfeksi kuman atau kutu sarcoptes scabei
var.homininis dapat terkena skabies. Sarcoptes betina yang berada di
lapisan kulit stratum corneum dan lecidum membuat terowongan ke
dalam lapisan kulit. Di dalam terowongan inilah Sarcoptes betina
bertelur dan dalam waktu singkat telur tersebut menetas menjadi hypopi
atau Sarcoptes muda. Akibat terowongan yang di gali Sarcoptes betina
dan hypopi yang memakan sel-sel di lapisan kulit itu, penderita
mengalami rasa gatal (Potter & Perry, 2010).
TANDA DAN GEJALA
01
Preuritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan oleh aktivitas
tungau lebih tinggi pada suhu lembab dan panas.
02
Penyakit ini menyerang sekelompok manusia, misalnya dalam sebuah keluarga, sehingga
seluruh keluarga terkena infeksi, Penderita bersifat sebagai pembawa (carrier)
03 Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat tempat predileksi berwarna putih atau
keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok kelok, rata rata panjang 1 cm, pada
ujung terowongan ditemukan papul atau vasikel.
TANDA DAN GEJALA

04
Menemukan tungau merupakan hal paling menunjang diagnosis. Dapat ditemukan satu atau
lebih stadium hidup tungau. Selain tungau dapat ditemukan telur dan kotoran (skibala) (Linuwih
Sri, 2017:7)
Untuk gejala, ciri khas dari Scabies adalah gatal gatal hebat, biasanya semakin memburuk pada
malam hari.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Complete the patient's medical history

1
Penularan
2
Lingkungan
3
Daerah
PATHWAY
Tungau sarcoptes scabies

Kontak kulit kuat

Timbulnya reaksi alergi pada kulit

Reaksi inflamasi

Pelepasan mediator kimia (Histamin, Progtaglandin mengiritasi


kinin, prostatglandin) ujung-ujung saraf nyeri

Pemeabilitas kapiler
Nyeri
PATHWAY
Perpindahan IV ke IS

Masuk ke jaringan Vesikel timbul Edema


erosi, ekskoriasi,
krusta
Papule

Garukan

Perubahan body Papule pecah


image

Gangguan citra Kerusakan inntegritas


tubuh kulit
PENATALAKSANAAN
1. Salep yang mengandung asam salisilat dan sulfur selama 3-4 hari, kemudian dapat diulang
setelah satu minggu.
2. Salep yang mengandung Benzoas benzilicus selama 3 malam kemudian dapat diulangi
setelali satu mingg
3. Salep yang mengandung Gamma benzene hexachlorida selama 1 malam, kemudian dapat
diulangi setelah satu minggu.
4. Malathiom 0,5% dalam basis air berfungsi sebagai skabisid dioleskan pada kulit dalam 24
jam. Aplikasi kedua bisa diulang beberapa hari kemudian.
PENATALAKSANAAN
1. Krim permethrin 5% (terbaik, dapat untuk semua umur dan wanita hamil). Dioleskan pada
seluruh tubuh dari leher kebawah dan dicuci setelah 8-14 jam, merupakan obat paling
efektif bila terjadi kegagalan pengobatan dengan Gamma Benzene Hexachloride 1%
2. Semua baju dan alat alat tidur dicuci dengan air panas serta mandi dengan sabun
3. Semua anggota keluarga atau orang seisi rumah berkontak dengan penderita harus
diperiksa dan bila juga menderita Scabies juga diobati bersamaan agar tidak terjadi
penularan kembali.
4. Keluhan gatal dapat diberi antihistamin dengan setengah dosis biasanya. Infeksi sekunder
dapat diberi antibiotika.
KOMPLIKASI
Infiltrat
Urtikaria

Eksema infantum
Infeksi Sekunder

Pioderma
Folikulitis.

Furunkel
KONSEP DASAR
ASKEP
PENGKAJIAN
IDENTITAS

Lakukan pengkajian pada identitas klien dan


isi identitasnya yang meliputi nama, jenis
kelamin, suku, tanggal lahir, alamat, agama,
AGE: dan tanggal pengkajian
GENDER:
ALLERGIES:
LOCATION:
PENGKAJIAN
KELUHAN UTAMA

Klien dengan penyakit scabies biasanya


datang dengan keluhan utama gata gatal.
PENGKAJIAN
RIWAYAT PENYAKIT

Riwayat keluhan utama saat pengkajian


Pada kasus scabies umumnya klien mengeluh gatalnya lebih meningkat pada malam
hari.

Riwayat kesehatan sekarang


Klien mulai merasakan gatal yang memanas dan kemudian menjadi edema

Riwayat kesehatan dahulu


Kaji apakah klien sebelumnya pernah menderita penyakit yang sama .
PENGKAJIAN
RIWAYAT PENYAKIT

Riwayat Kesehatan Keluarga


Salah satu manifetasi klinis dari penyakit scabies adalah umumnya ditemukan pada
sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruh anggota keluarga. Jadi pada klien
dengan penyakit scabies harus dikaji tentang anggota keluarga yang lain.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Rambut

Keluhan Saat
Kulit Ini

Kuku Integritas Kulit


POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON
Pola persepsi terhadap Kesehatan
Apabila sakit, klien biasa membeli obat di toko obat terdeat atau
apabila tidak terjadi perubahan pasien memaksakan diri ke puskesmas
atau RS terdekat.
Pola aktivitas Latihan
Aktivitas latihan selama sakit : Aktivitas 0 1 2 3 4, Makan, Mandi,
Berpakaian, Eliminasi, Mobilisasi di tempat tidur
 
POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON
Pola istirahat tidur
Pada pasien scabies terjadi gangguan pola tidur akibat gatal
yang hebat pada malam hari.
Pola nutrisi metabolic
Tidak ada gangguan dalam nutrisi metaboliknya.
Pola eliminasi
Klien BAB 1x sehari, dengan konsitensi lembek, wrna kuning
bau khas dan BAK 4-5x sehari, dengan bau khas warna kuning
jernih.
POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON
Pola kognitif perceptual
Saat pengkajian kien dalam keadaan sadar, bicara jelas, pendengaran
dan penglihatan normal.
Pola peran hubungan
Status perkawinan: menikah
Pekerjaan : petani
Kualitas aktivitas : sebelum sakit klien rajin ke sawah untuk
menggarap sawahnya
Sistem dukungan: istri dan anaknya
Pola nilai dan kepercayaan
Klien beragama islam, ibadah dilakukan secara rutin.
POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON
Pola konsep diri
Harga diri : tidak terganggu
Ideal diri : tidak terganggu
Identitas diri : terganggu, karena merasa malu akibat penyakit yang dideritanya
Gambaran diri: tidak terganggu
Peran diri : tidak terganggu
Pola seksual reproduksi
Pada klien scabies mengalami gangguan pada seksual reproduksinya.

Pola koping
Masalah utama yang terjadi selama klien sakit, klien selalu merasa gatal, dan pasien
menjadi malas untuk bekerja. Kehilangan atau perubahan yang terjadi perubahanya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul :

a. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi (D.0077)


b. Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barrier kulit (D.0129)
c. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan body image (D.0083)
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan (SIKI) Rasional

(SDKI) (SLKI)

Manajemen Nyeri (I.08238)


1 Nyeri akut Kontrol Nyeri (L.08063) 1. Untuk mengetahui skala
Setelah dilakukan asuhan 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, nyeri dan perkembangan
berhubungan dengan karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
keperawatan selama ….x24 nyeri yang dirasakan pasien
inflamasi (D.0077) nyeri dan faktor pencetus
jam diharapkan Nyeri  
 
berkurang dengan kriteria 2. Memberikan rasa nyaman
2. Berikan prinsip-prinsip manajemen nyeri seperti teknik
hasil : releksasi
kepada pasien
1. Nyeri yang dilaporkan    
berkurang dengan skala 3. Edukasi keluarga dan klien. dengan memberikan informasi 3. Untuk menambah
nyeri I dengan rentang 0-10 mengenai nyeri seperti penyebab nyeri dan antisipasi dari pengetahuan. keluarga dan
  ketidaknyamanan akibat prosedur klien mengenai nyeri yang
2. Ekspresi wajah tidak   dirasakan oleh pasien
4. Kolaborasi dengan keluarga pasien dan tim kesehatan lainnya
meringis dan merintih  
untuk memilih dan mengimplementasikan tindakan penurunan
  4. Memberikan rasa nyaman
nyeri nonfarmakologi dan farmakologi sesuai kebutuhan
3. Nadi kembali normal (60 dan mengurangi kegelisahan
80x/menit) pasien
INTERVENSI KEPERAWATAN
2 Gangguan integritas kulit yang Integritas kulit Dan Jaringan Perawatan Integritas Kulit (I.11353) 1. Untuk mengetahui apakah ada
berhubungan dengan (L.14125) 1. Amati warna, kehangatan. bengkak, kelainan. pada warna, kehangatan,
perubahan fungsi barrier kulit   pulsasi, tekstur, edema, dan ulserasi pada bengkak, pulsasi. tekstur, edema, dan
(D.0129) Setelah dilakukan asuhan ekstremitas ulserasi pada ekstremitas
  keperawatan selama ….x24 jam    
diharapkan kerusakan integritas 2. Gunakan alat pengkajian untuk pasien 2. Untuk mengidentifikasi pasien
kulit teratasi dengan kriteria hasil: mengidentifikasi yang beresiko mengalami yang beresiko mengaami kerusakan
  kerusakan kulit (misalnya, Skala Braden) kulit
1. Pigmentasi normal    
  3. Lakukan langkah-langkah untuk 3. Untuk mencegah kerusakan lebih
2. Elastisitas kulit baik mencegah kerusakan. lebih lanjut (misalnya lanjut
  Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut  
3. Tidak ada lesi pada kulit melapisi kasur, dan menjadwalkan reposisi 4. Agar keluarga dan pemberi asuhan
    mengetahui tanda tanda kerusakan
4. Integritas kulit baik 4. ajarkan anggota keluarga/ pemberi kulit untuk meminimalkan terjadinya
asuhan mengenai tanda-tanda kerusakan kerusakan yang lebih parah
kulit dengan tepat.  
 
INTERVENSI KEPERAWATAN
3 Gangguan citra tubuh Citra Tubuh (L. 09067) Promosi Citra Tubuh (I.09305) 1. Untuk mengetahui bahwa pasien
berhubungan dengan   1. Monitor apakah pasien bisa melihat bagian sadar akan perubahan postur tubuh
perubahan body Setelah dilakukan tubuh mana yang berubah yang berubah
image (D.0083) asuhan keperawatan    
  selama ….x24 jam 2. Berikan fasilitasi kontak dengan individu yang 2. Untuk mengembalikan kepercayaan
diharapkan gangguan mengalami perubahan yang sama dalam hal diri pasien mengenai perubahan
citra tubuh teratasi citra tubuh postur/tubuhnya yang mengalami
Kriteria hasil: 3. Edukasikan pasien mengenai perubahan fisik perubahan
  saat ini apakah berkontribusi pada citra diri  
1.Kepuasan dengan pasien 3. Untuk mencegah terjadinya
fungsi tubuh   peningkatan stressor yang pasien
  4. Kolaborasikan dengan keluarga pasien alami
2.Kepuasan dengan mengenai stressor yang dialami pasien yang  
penampilan tubuh mempengaruhi citra diri terkait dengan kondisi 4.Untuk memotivasi/memberikan
  kongenital, cedera, penyakit atau pembedahan dukungan pada pasien agar dapat
  menerima perubahan yang dialami
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Setelah rencana tindakan perawatan
tersusun, selanjutnya rencana tindakan
tersebut dilaksanakan sesuai dengan
situasi yang nyata untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaan tindakan, perawat dapat
langsung melaksanakan kepada orang
lain yang dipercaya di bawah
pengawasan orang yang masih
seprofesi dengan perawat.
EVALUASI
Evaluasi dari proses keperawatan adalah nilai hasil yang
diharapkan dimasukkan kedalam SOAP terhadap
perubahan perilaku pasien. Untuk mengetahui sejauh
mana masalah pasien dapat diatasi, disamping itu
perawat juga melakukan umpan balik atau pengkajian
ulang jika tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai.
a. Nyeri akut teratasi.
b. Gangguan integritas kulit teratasi.
c. Gangguan citra tubuh teratasi.
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai