Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN SCABIES


Definisi Scabies
• Scabies adalah penyakit kulit menular yg
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap tungau (mite) Sarcoptes scabei.
• Penyakit scabies ini merupakan penyakit
menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes
scabiei, kutu tersebut memasuki kulit stratum
korneum, membentuk kanalikuli atau
terowongan lurus atau berkelok sepanjang
0,6 sampai 1,2 centimeter.
Etiologi Scabies
• Scabies dapat disebabkan oleh kutu atau
kuman Sarcoptes Scabiei varian hominis.
Sarcoptes scabiei ini termasuk filum
Arthopoda, kelas Arachnida, ordo Ackarina,
superfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut
Sarcoptes scabiei var. hominis.
Manifestasi Klinis Skabies
• Pruritus nokturna
• Menyerang manusia secara kelompok
• Adanya terowongan (kunikulus)
• Ditemukannya tungau merupakan penentu
utama diagnosis
Daerah yang sering terkena scabies
Klasifikasi Scabies
• Skabies pada orang bersih (scabies of
cultivated).
• Skabies incognito.
• Skabies nodular
• Skabies yang ditularkan melalui hewan.
• Skabies  Norwegia
• Skabies pada bayi dan anak
• Skabies terbaring di tempat tidur (bed ridden).
Cara penularan
• Kontak langsung ( kontak kulit dengan kulit)
• Kontak tak langsung (melalui benda )
Penatalaksanaan Scabies
• Syarat obat yang ideal adalah
1. efektif terhadap semua stadium tungau,
2. tidak menimbulkan iritasi dan toksik,
3. tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau
mewarnai pakaian,
4. mudah diperoleh dan harganya murah.
Jenis obat topical :
• Belerang endap (sulfur presipitatum)
• Emulsi benzyl-benzoat
• Gama benzena heksa klorida (gameksan)
• Krokamiton 10%
• Krim permetrin 5%
• Pemberian antibiotika dapat digunakan jika
ada infeksi sekunder
Askep Scabies
• Pengkajian Keperawatan
Biodata
- Identitas Pasien
- Identitas Penanggungjawab
- Riwayat Kesehatan
Pengkajian Keperawatan
• Keluhan utama : gatal terutama pada malam
hari.
• Riwayat kesehatan sekarang : Pasien mulai
merasakan gatal yang memanas dan kemudian
menjadi edema karena garukan akibat rasa
gatal yang sangat hebat.
• Riwayat kesehatan dahulu : Pasien pernah
masuk RS karena alergi
• Riwayat kesehatan keluarga : Dalam keluarga
pasien ada yang menderita penyakit seperti
yang klien alami yaitu kurap, kudis.
Pengkajian Keperawatan
• Pola persepsi terhadap kesehatan
Apabila sakit, klien biasa membeli obat di
toko obat terdekat atau apabila tidak
terjadi perubahan pasien memaksakan diri
ke puskesmas atau RS terdekat.
• Pola aktivitas latihan
Aktivitas latihan selama sakit : Makan,
Mandi, Berpakaian, Eliminasi, Mobilisasi di
tempat tidur
Pengkajian Keperawatan
• Pola istirahat tidur
Pada pasien scabies terjadi gangguan
pola tidur akibat gatal yang hebat
pada malam hari.
• Pola nutrisi metabolik
Tidak ada gangguan dalam nutrisi
metaboliknya.
Pengkajian Keperawatan
• Pola eliminasi
Klien BAB 1x sehari, dengan konsitensi
lembek, warna kuning bau khas dan BAK
4-5x sehari, dengan bau khas warna
kuning jernih.
• Pola kognitif perceptual
Saat pengkajian kien dalam keadaan
sadar, bicara jelas, pendengaran dan
penglihatan normal.
Pola koping
• Masalah utama yang terjadi
selama klien sakit, klien selalu
merasa gatal, dan pasien menjadi
malas untuk bekerja.
• Kehilangan atau perubahan yang
terjadi klien malas untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.
Pemeriksaan Fisik
• Pada inspeksi ditemukan lesi yang khas
berbentuk papula, pustule, vesikel, urtikaria.
Garukan dapat menimbulkan erosi,
ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder. Pada
predileksi ditemukan terowongan kecil,
sedikit meninggi, berkelok-kelok, berwarna
putih keabu-abuan, panjang kira-kira
10mm.pada beberapa kasus ditemukan bau
yang tidak sedap/ amis.
Pemeriksaan laboratorium
• Sarcoptes Scabiei ditemukan dengan
membuka terowongan pustule atau vesikula
dengan pisau insisi atau ujung jarum sambil
mengorek dasarnya. Hasil kerokan
diletakkan pada kaca sediaan kemudian
diberi beberapa tetes gliserin dan ditutup
dengan gelas penutup, selanjutnya dilihat di
bawah mikroskop. Hasil dianggap positif bila
didapatkan Sarcoptes Scabiei atau telurnya.
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
• Nyeri (akut), berhubungan dengan agen
cidera biologi
• Tujuan : Nyeri / gatal hilang atau terkontrol.

• Intervensi :
1). Catat lokasi nyeri, lamanya intensitas, dan penyebaran
2).Jelaskan penyebab nyeri
3). Lakukan tindakan nyaman : perawatan kulit
4). Bantu dengan ambulasi sesuai indikasi
5). Kolaborasi : pemberian obat sesuai indikasi
Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
Tujuan : tidur klien tidak terganggu dengan Kriteria Evaluasi :
- Mata klien tidak bengkak lagi
- Klien tidak sering terbangun di malam hari

• Intervensi :
- Berikan kenyamanan pada klien (kebersihan tempat tidur klien)
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
- Catat banyaknya klien terbangun di malam hari
- Berikan lingkungan yang nyaman dan kurangi kebisingan
- Berikan minum hangat (susu) jika perlu
- Berikan musik klasik sebagai pengantar tidur
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam
penampian sekunder
Tujuan : klien tidak mengalami gangguan dalam cara penerapan citra diri

Intervensi :
• Dorong individu untuk mengekspresikan perasaan
khususnya mengenai pikiran, pandangan dirinya
• - Dorong individu untuk bertanya mengenai masalah
penanganan, perkembangan kesehatan
Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
tujuan : klien tidak cemas lagi

• Intervensi :
- Identifikasi kecemasan
- Gunakan pendekatan yang menenangkan
- Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi
ketakutan
- Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
- Berikan informasi faktual tentang diagnosis, tindakan
prognosis
Resiko infeksi berhubungan dengan jaringan kulit rusak dan
prosedur infasif
Tujuan : tidak terjadi resiko infeksi

• Intervensi
- Monitor tanda dan gejala infeksi
- Monitor kerentanan terhadap infeksi
- Batasi pengunjung bila perlu
- Instruksikan pada pengunjung untk mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah meninggalkan pasien
- Pertahankan lingkngan aseptic selama pemasangan alat
- Berikan perawatan kulit pada area epidema
- Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan, panas
- Inspeksi kondisi luka
- Berikan terapi antibiotik bila perlu
- Ajarkan cara menghindari infeksi
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
edema
Tujuan : lapisan kulit klien terlihat normal

Intervensi Dx 2:
- Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
- Monitor kulit akan adanya kemerahan
- Mandikan pasien dengan air hangat dan sabun
Matur nuwun….

Anda mungkin juga menyukai