Anda di halaman 1dari 17

Penerapan HAK Dan Tanggungjawab

Perawat Dalam Memberikan Asuhan


Keperawatan

Dosen Pengampu : Amri Wulandari , SST.,MH

Penyusun :

Tri Mulyani (221716)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA


KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN
KARYA HUSADA YOGYAKARTA 2023/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Makalah
Penerapan Hak dan Tanggung Jawab Perawat dalam Memberikan Asuhan ” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Amri
Wulandari, SST.,MH pada bidang studi Etika dan Hukum Kesehatan. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Hak dan Tanggung Jawab Perawat bagi para
pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Amri Wulandari, SST.,MH selaku dosen
mata kuliah Etika dan Hukum Kesehatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb

Yogyakarta, 08 Mei 2023

Tri Mulyani

DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Menurut Kepmenkes RI No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik perawat,
perawat adalah seseorang yang lulus pendidikan perawat, baik didalam maupun di luar negeri
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perawat adalah orang
yang memberikan pelayanan/asuhan keperawatan berdasarkan data hasil pengkajian sampai
pada evaluasi hasil baik medik maupun bio-psikososio-spiritual (Ali H.Z, 2002: 43).

Selama beberapa dekade terakhir, keperawatan telah mengalami perubahan-perubahan yang


mengagumkan, terutama melalui munculnya gerakan reformasi profesional pada tahun 1970-an
yang disebut Keperawatan Baru (Salvage, 1992). Unsur sentral dari ideologi keperawatan baru
adalah hubungan antara perawat dengan pasien. Fokus perawatan beralih dari pendekatan yang
berorientasi pada medis-penyakit ke model yang berfokus pada orang dan bersifat pribadi. Disini
pasien dilihat sebagi partisipan yang aktif dan bukan penerima perawatan yang pasif. Dalam
konteks yang sama, peran pengasuhan dari perawat tidak lagi berpusat pada fungsi-fungsi
biologis pasien tetapi telah meluas ke aspek-aspek psiko-sosial individu.

Peran dan fungsi perawat menurut Berman et al (2016) adalah sebagai pemberi asuhan,
komunikator, pendidik, advokat klien, konselor, agen pengubah, pemimpin, manajer, manajer
kasus, serta konsumen penelitian dan pengembangan karir keperawatan. 

Menurut Budiono (2016), peran perawat diartikan sebagai perilaku yang diharapkan oleh
pasien atau klien terhadap perawat sesuai dengan tugasnya. Sedangkan fungsi perawat adalah
suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi tersebut bersifat
dinamis, artinya sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan keadaan atau kondisi.

Dalam perwujudannya, perawat diharapkan memahami dan menerapkan setiap nilai-nilai


profesionalisme yang menjadi dasar dalam menjalankan peran dan fungsi perawat dalam dunia
kesehatan. Tidak hanya itu, seluruh masyarakat juga diharapkan mengetahui hal-hal di atas guna
meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam memandang profesi dan peran perawat itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penerapan hak dan tanggung jawab perawat dalam memberikan asuhan?
2. Bagaimana tanggung jawab hukum perawat dalam upaya pelayanan asuhan keperawatan
di rumah sakit?
3. Bagaimana kendala dan solusi dalam tanggung jawab hukum perawat terhadap hak klien?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui penerapan hak dan tanggungjawab perawat dalam memberikan asuhan

2. Mengetahui tanggungjawab hukum perawat dalam upaya pelayanan asuhan keperawatandi


rumah sakit

3. Mengetahui Kendala dan solusi dalam tanggungjawab hukum perawat terhadap hak klien

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Hak dan Tanggungjawab perawat


Hak perawat berdasarkan PERMENKES Republik Indonesia
No.HK.02./MENKES/148/1/2010 tentang penyelenggaraan praktik keperawatan
seharusnya perawat harus menghormati hak- hak pasien yang harus dihormati perawat
dan melaksanakan kewajibannya sebagaimana telah diatur dalam Undang-undang Nomor
38 tahun 2014 tentang Keperawatan. Pasien harus memiliki perlindungan dari
kemungkinan upaya pelayanan Kesehatan yang tidak bertanggung jawab, pasien juga
berhak atas keamanan, keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan Kesehatan yang
diterimanya.
Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya.
Sebutan ini menunjukkan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati –
hati, teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur.(Koziers 1983:25). Klien merasa
yakin bahwa perawat bertanggung jawab dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan
keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya. Kepercayaan tumbuh dalam diri klien,
karena kecemasan akan muncul bila klien merasa tidak yakin bahwa perawat yang
merawatnya kurang terampil, pendidikannya tidak memadai dan kurang berpengalaman.
Klien tidak yakin bahwa perawat memiliki integritas dalam sikap, keterampilan,
pengetahuan (integrity) dan kompetensi.
2.2 Pengertian Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan merupakan salah satu indikator dalam menentukan kualitas
pelayanan dari suatu Rumah Sakit. Perawat merupakan profesi yang memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasien, dimana salah satu aspek terpenting dari kinerjanya
adalah pendokumentasian asuhan keperawatan. Kinerja perawat dalam pelayanan
keperawatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik organisasi
(kepemimpinan), karakteristik individu (motivasi), dan karakteristik pekerjaan (beban
kerja) (Nursalam, 2015). Menurut Robert L. Mathis (2001) faktor yang mempengaruhi
kinerja yaitu: kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang
mereka lakukan, dan hubungan mereka dengan organisasi.
Standar asuhan keperawatan berfungsi sebagai pedoman maupun tolak ukur
dalam pelaksanaan praktek keperawatan agar sesuai dengan nilainilai profesional, etika
dan tanggung jawab (Anwar, 2000).
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Hak Dan Tanggung Jawab Perawat Dalam Memberikan Asuhan

Dalam melaksanakan hak dan tanggung jawab perawat perlu di perhatikan


keselamatan pasien. Keselamatan pasien merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan
oleh tenaga medis saat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Keselamatan pasien
adalah suatu sistem dimana rumah sakit memberikan asuhan kepada pasien secara aman serta
mencegah terjadinya cidera akibat kesalahan karena melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya diambil.

Keselamatan pasien (patient safety) adalah permasalahan yang sangat penting dalam
setiap pelayanan kesehatan sehingga keselamatan merupakan tanggung jawab dari pemberi
jasa pelayanan kesehatan terutama pelayanan keperawatan di setiap unit perawatan baik akut
maupun kronis harus berfokus pada keselamatan pasien baik dalam tatanan rumah sakit.
Penerapan keselamatan pasien ini dapat terlaksana dalam setiap tugas dan tanggung
jawab yang akan dilakukan oleh perawat. Perawat dituntut untuk bertanggung jawab dalam
setiap tindakannya khususnya selama melaksanakan tugas baik di rumah sakit, puskesmas,
panti, klinik atau masyarakat. Meskipun tidak dalam rangka tugas atau tidak sedang
melaksanakan dinas, perawat dituntut bertanggung jawab dalam tugas-tugas yang melekat
dalam diri perawat. Perawat memiliki peran dan fungsi yang sudah disepakati. Tanggung
jawab perawat erat kaitannya dengan tugas-tugas perawat. Tugas perawat secara umum adalah
memenuhi kebutuhan dasar serta mengutamakan dan mengoptimalkan keselamatan pasien.

Beberapa hak perawat sebagai berikut :

1. Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan


Standar Profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional, dan ketentuan peratur
an perundangundangan;
2. Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien dan/atau keluarganya;
3. Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan kewenangan;
4. Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan;
5. Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik, standar
pelayanan, Standar Profesi, standar prosedur operasional, atau ketentuan peraturan
perundang-undangan
Ada beberapa Tanggung jawab (Responsibility) perawat yang dapat diidentifikasi sebagai
berikut :

1. Responsibility to God (tanggung jawab utama terhadap Tuhannya)


2. Responsibility to Client and Society (tanggung jawab terhadap klien dan
masyarakat)
3. Tanggung Jawab Perawat terhadap Tugas
4. Responsibility to Colleague and Supervisor (tanggung jawab terhadap rekan
sejawat dan atasan)
5. Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi
6. Tanggung Jawab Perawat terhadap Negara

Penjabaran jenis tanggung jawab :

1. Tanggung jawab perawat terhadap Tuhannya saat merawat klien


Dalam sudut pandang etika Normatif, tanggung jawab perawat yang paling utama
adalah tanggung jawab di hadapan Tuhannya. Sesungguhnya penglihatan,
pendengaran dan hati akan dimintai pertanggung jawabannya di hadapan Tuhan.
2. Tanggung Jawab Perawat terhadap Klien
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, atau
komunitas, perawat sangat memerlukan etika keperawatan yang merupakan filsafat
yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasar terhadap pelaksanaan
praktik keperawatan, dimana inti dari falsafah tersebut adalah hak dan martabat
manusia. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, diperlukan
peraturan tentang hubungan antara perawat dengan masyarakat, yaitu sebagai
berikut:
1) Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman pada
tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap keperawatan
individu, keluarga, dan masyarakat.
2) Perawat, dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan, memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adapt istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga, dan masyarakat.
3) Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu, keluarga, dan
masyarakat, senantiasa diladasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan
tradisi luhur keperawatan.
4) Perawat menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga, dan
masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya
kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas
dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

3. Tanggung Jawab Perawat terhadap Tugas


1) Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat.
2) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan
dengan tugas yang diprcayakan kepadanya, kecuali jika diperlukan oleh pihak
yang berwenang sesuai denagan ketentuan hokum yang berlaku.
3) Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan
yang dimilikinya untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusian
10
4) Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa berusaha dengan
penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, agama yang dianut, dan
kedudukan sosia

10
5). Perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien atau klien dalam
melaksaakan tugas keerawatannya, serta matang dalam mempertimbangkan
kemempuan jika menerima atau mengalih-tugaskan tanggung jawab yang ada
hubungannya dengan kaperawatan
4. Tanggung Jawab Perawat terhadap Sejawat

Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain adalah
sebagai berikut :
a. Perawat memelihara hubungan baik antar sesama perawat dan tenaga kesehatan
lainnya, baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b. Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya
kepada sesama perawat, serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari
profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
5.Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi

a. Perawat berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara sendiri- sendiri


dan bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.
b. Perawat menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukan
perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.
c. Perawat berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan
keperawatan, serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan
keperawatan.

3.2 Tanggung Jawab Hukum Perawat Dalam Upaya Pelayanan Asuhan


KeperawatanDi Rumah Sakit

Tanggung jawab perawat akan bergantung pada bentuk kewenangan yang


dimiliki. Pada pelanggaran kewenangan atribusi yang merupakan fungsi
independennya perawat maka bila terjadi kesalahan dalam asuhan keperawatan
tersebut perawat yang bersangkutan akan memikul beban tanggung jawabannya
sendiri.. Contoh kasus bila seorang perawat melakukan kesalahan ketika memandikan
10
pasien bayi yang menyebabkan terjadinya faktur.

Sementara apabila fungsi interdependen yang dilanggar maka perawat akan


memikul beban tanggungjawab tersebut bersama-sama dengan dokter ketua tim dan
Rumah Sakit yang memberikan tugas tersebut. Harus diteliti lebih dahulu apakah
kesalahan tersebut akibat perintah dokter yang tidak jelas ataukah karena perawat
yang tidak mengindahkan perintah tersebut dengan baik. Karena suatu pendelegasian
yang dilakukan oleh dokter kepada perawat memiliki beberapa persyaratan seperti
yang dikemukakan oleh Wintari Hariningsih (2000) dalam Implementasi Kinerja
Perawat di Rumah Sakit yaitu:

10
Dalam pelaksanannya berdasarkan keputusan dokter; ini berarti delegasi tersebut harus definitif

a. Dapat melakukan tindakan medik tertentu bila telah terlatih; dalam hal
ini seorang perawat yang terlatih karena dia telah menjalani pelatihan sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku dan tidak semua perawat dapat diberi
limpahan kewenangan ini.

b. Pendelegasian harus tertulis dengan instruksi yang jelas pelaksanaannya


serta petunjuk bila timbul komplikasi; disi berlaku bagaimana adanya kewajiban
seorang pemberi delegasi (dalam hal ini dokter) untuk memberikan keterangan
yang jelas dan perawat mempunyai hak untuk bertanya. d. Harus ada bimbingan
dan pengawasan dalam pelaksanaannya; di sini perawat dan dokter menjadi suatu
patner bukan bawahan. Dokter membimbing dan mengawasi tindakanyang
didelegasikan tersebut.

e. Perawat berhak menolak bila ia merasa tidak mampu. Tanggung


jawaban hukum di bidang perdata akan bersumber pada perbuatan melawan
hukum atau wanprestasi. Namun kedua batasan pelanggaran hukum tersebut tetap
tidak akan lepas dari pelaksanaan fungsi perawat. Tindakan perawat dapat
dikatakan sebagai perbuatan melawan hukum apabila terpenuhinya unsur-unsur
yang tertuang dalam Pasal 1365 KUHAPerdata, yakni adanya kerugian nyata
yang diderita sebagai akibat langsung dari perbuatan tersebut.

Sementara tanggung jawab dalam katagori wanprestasi apabila terpenuhi


unsur-unsur wanprestasi dalam Pasal 1234 KUHPerdata. Tanggung jawab
perawat bila dilihat dari ketentuan dalam KUHPerdata maka dapat dikatagorikan
ke dalam 4 (empat) prinsip sebagai berkut:

a. Tanggung jawab langsung berdasarkan Pasal 1365 BW dan Pasal 1366


BW
b. Tanggung jawab dengan asas respondeat superior atau let's the master
answer maupun khusus di ruang bedah dengan asas the captain of ship
melalui Pasal 1367 BW

10
c. Tanggung jawab dengan asas zaakwarneming berdasarkan Pasal 1354
BW
d. Tanggung jawab karena gugatan wanprestasi berdasarkan Pasal 1234 BW

Apabila perawat terbukti memenuhi unsur wanprestasi, maka tanggung


jawaban itu akan dipikul langsung oleh perawat yang bersangkutan. Sementara
dari aspek tanggung jawab secara hukum pidana seorang perawat baru dapat
dimintai tanggung jawab apabila terdapat unsur-unsur pidana. Secara umum,
pertanggungjawaban pidana seorang perawat adalah mandiri dan langsung, tidak
seperti pada perdata maupun HAN (Hukum Administrasi Negara). Hal ini
dikarenakan fungsi sanksi

Hasil Studi di RSUP Dr. Kariadi Semarang mengenai Tanggung jawab


hukum perawat di bidang administrasi dimuat dalam undang-undang nomor 38
tahun 2014 tentang keperawatan. Jika terjadian kesalahan perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan akan mendapatkan sanksi.

Dalam menjalankan praktik keperawatan prinsip tanggung jawab


merupakan perihal yang sangat penting dalam perlindungan hukum klien. Dalam
beberapa kasus pelanggaran diperlukan kehati-hatian menganalisis siapa yang
harus bertanggung jawab dan seberapa jauh dapat dibebankan terhadap pihak-
pihak terkait

Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus memenuhi standar


pelayanan diantaranya yaitu menaati SPO (Standar Prosedur Operasional) agar
tidak terjadi kelalaian dalam pemberian asuhan keperawatan yang berakibat pada
tidak terpenuhinya hak-hak klien di rumah sakit yang dapat juga menimbulkan
sanksi administratif, sanksi pidana, atau sanksi perdata.

11
a. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu
organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

d. Tanggung Jawab Perawat terhadap Negara

a. Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan


yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan
keperawatan.

b. Perawat berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran


kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada masyarakat.

https://www.kajianpustaka.com/2012/10/peran-perawat-asuhan-
12
keperawatan.html
Daftar Isi

13

Anda mungkin juga menyukai