Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIE TERMINAL

A. Pengertian

1.Pengertian Penyakit Terminal

Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat
tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit
itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Kondisi
terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan
melalui suatu tahapan
 proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu (Kubler-
Ross, 1!".

Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian


 berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual
 bagi individu (#arpenito, 1".

$enyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian
tidak dapat dihindari dalam %aktu yang bervariasi. (&tuard ' &undeen,
1".
$enyakit pada stadium lanjut, penyakit utama tidak dapat diobati, bersifat
 progresif, pengobatan hanya bersifat paliatif (mengurangi gejala dan
keluhan, memperbaiki kualitas hidup". ( Tim medis R& Kanker )armais, 1!"

$ada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis tidak hanya mengalami
 berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas, penurunan berat
badan, gangguan aktivitas tetapi juga mengalami gangguan psikososial
dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan
keluarganya. *aka kebutuhan
 pasien pada stadium lanjut suatu penyakit tidak hanya pemenuhan+
pengobatan gejala fisik,, namun juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan
psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukandengan pendekatan
interdisiplin yang dikenal sebagai pera%atan paliatif. ()oyle ' *acdonald,
"

1
$ada pasien penyakit terminal akan melalui fase / fase berduka akibat kekh
%atiran akan penyakitnya. &ering kali penyakit terminal memba%a efek 
 psikologis terhadap klien, seperti kekha%atiran berlebihan akan penyakit atau
kondisis yang akan dialami, serta keka%atiran akan kematian yang disebabkan

oleh penyakitnya. Kehilangan aspek diri biasanya dialami oleh pasien


terminal, akibat kondisi tubuh yang semakin melemah, terjadi
penurunan kemampuan
fisik, dan diikuti perubahan citra tubuh, yang menyebabkan kehilangan
pada aspek diri klien.

$era%atan terminal dapat dimulai pada minggu-minggu, hari-hari dan


 jaminan terakhir kehidupan dimana bertujuan0

1. *empertahankan hidup
. *enurunkan stress
. *eringankan dan mempertahankan kenyamanan selama
mungkin (eisman"
&ecara umum kematian adalah sebagian proses dari kehidupan yang
dialami oleh siapa saja meskipun demikian, hal tersebut tetap saja menimbulkan
 perasaan nyeri dan takut, tidak hanya pasien akan juga keluarganya bahkan pada
mereka yang mera%at dan mengurusnya.

$enderita yang akan meninggal tidak akan kembali lagi ke tengah keluarga,

kenyataan ini sangat berat bagi keluarga yang akan ditinggalkannya


2ntuk menghindari hal diatas bukan hanya keluarganya saja yang berduka
bahkan klien
lebih tertekan dengan penyakit yang dideritanya.

2. akt!r Pre"i#$!#i#i
a. 2sia
 b. 3ingkungan sosial dan budaya
c. 4aktor 5enis Kelamin
d. 4aktor Tingkat $endidikan
e. 4aktor 6konomi
f. 4aktor $engetahuan
g. 4aktor 3ama Ra%at 7nap
h. 4aktor #aring $era%at

%. Kla#i&ika#i

1 $enyakit-penyakit kanker stadium akhir.


 $enyakit-penyakit infeksi.
 #ongestif Renal 4alure (#R4".
8 &troke *ultiple &klerosis.
 9kibat kecelakaan fatal.
! 97)&
: )iabetes *ilitus Tipe 77
'. (e)ala "an Tan"a

*iri + *iri Penyakit Terminal

a. $enyakit tidak dapat disembuhkan


 b. *engarah pada kematian
c. )iagnosa medis sudah jelas
d. Tidak ada obat untuk menyembuhkan
e. $rognosis jelek 
f. ;ersifat progresif 
i#ik 

a. <erakan pengindraan menghilang secara berangsur / angsur dari ujung


kaki dan ujung jari
 b. 9ktifitas dari <7 berkurang
c. Reflek mulai menghilang
d. Kulit kebiruan dan pucat
e. )enyut nadi tidak teratur dan lemah
f. =afas berbunyi keras dan cepat ngorok
g. $englihatan mulai kabur 
h. Klien kadang-kadang kelihatan rasa nyeri
i. Klien dapat tidak sadarkan diri

P#ik!#!#ial

&esuai fase-fase kehilangan menurut seorang ahli 6.Kubbler Ross


mempelajari respon-respon atas menerima kematian dan maut secara mendalam

dan hasil penelitiannya yaitu 0


a. Re#$!n ke,ilangan

1" Rasa takut diungkapkan dengan ekspresi %ajah , keakutan, cara tertentu
untuk mengatur tangan

" #emas diungkapkan dengan cara menggerakan otot rahang dan kemudian
mengendor 

" Rasa sedih diungkapkan dengan mata setengah terbuka + menangis

-. H-ngan "engan !rang lain

Kecemasan timbul akibat ketakutan akan ketidakmampuan untuk


 berhubungan secara interpersnal serta akibat penolakan. )r.6lisabeth Kublerr-
Ross telah mengidentifikasi lima tahap berduka yang dapat terjadi pada pasien

dengan penyakit terminal 0

1/ Denial 0 Pengingkaran /

Tidak percaya telah terjadi kehilangan. Tidak siap mengatasi masalah


 praktis, seperti pasien yang mengalami penyakit terminal tidak siap
atau tidak dapat menerima bah%a dirinya terkena penyakit terminal. ;iasanya
klien dapat menunjukan keceriaan palsu sehingga memperlama penyangkalan.

Reak#i $a"a a#e Denial

 P#ik!l!gi

a" &yok
 b" Tidak percaya
c" Tidak tahu harus berbuat apa
d" *engingkari Kenyataan

i#ik 

a" 3etih
 b"
3emah
c" $ucat
d" *ual
e" )iare
f" *enangis
g" <angguan $ernafasan
h" <elisah
i" )etak jantung meningkat

2/ Anger 0 Mara, /

$ada fase ini pasien dapat mengarahkan kemarahan kepada petugas medis
atau pera%at yang melakukan kegiatan atau tindakan normal yang
tidak mengganggu mereka.

Reak#i $a"a &a#e anger

 Perilak

a" 9gresif
 b" ;icara kasar 
c" *enyerang orang lain
d" *enolak pengobatan
e" *enuduh dokter atau pera%at tidak kompeten

i#ik

a * * u k a m e r ah
 b b" ) e n y u t n a d i cepat
c" <elisah
d" &usah tidur 
e" Tangan mengepal

%/ 'argaining 0Taar3Menaar/

Klien berusaha melakukan ta%ar mena%ar terhdap penyakitnya, biasanya


klien takut akan kondisinya yang semakin parah dan juga kematian akibat
 penyakitnya. Klien mengalami masa ketakutan akibat rasa bersalah atau dosa
apabila dia mengalami kematian akibat penyakit terminalnya.

4/ De$reti!n 0 De$re#i /

4ase dimana ketika klien mengingat akan kondisi penyakitnya,


dan memikirkan dan mendapatkan tekanan dari kondisinya. $ada fase
ini klien
 biasanya mengingat hal / hal menarik dalam hidupnya, dan takut
kehilangan semua momen atau hal tersebut apabila klien harus
meninggalkan semuanya akibat penyakit terminal yang ia derita. Klien
biasanya cenderung menutup diri, cemas, dan menangis, serta klien dapat
menarik diri dari lingkungan sosial.

Perilak

a" *enunjukan sikap menarik diri


 b" Kadang bersikap sangat
penurut c" Tidak mau bicara
d" *enyatakan keputusasaan
e" Rasa tidak berharga
f" ;isa muncul keinginan bunuh diri

(e)ala &i#ik

a" menolak makan


 b" susah tidur c"
letih
d" libido turun

5/ A66e$tan6e 0 Penerimaan/

$ada fase ini biasanya klien telah menerima kondisinya.


Klien membutuhkan perhatian dari orang / orang terdekatnya, untuk
memotivasi
 psikologis klien dalam menghadapi penyakit terminal nya, dan juga menghadapi
kematian yang akan terjadi padanya. Klien juga biasanya telah merencanakan
atau menata kehidupannya dalam kondisinya.
Reak#i $a"a &a#e a66e$tan6e0

a" Reorganisasi perasaan kehilangan


 b" $ikiran tentang objek yang hilang akan mulai berkurang atau hilang beralih ke
objek baru.
c" *enerima kenyataan kehilangan
d" *ulai memandang ke depan.

*. P!,!n Ma#ala,

$enyakit Terminal

4ase )enial 4ase 9nger  4ase 4ase 4ase


;argaining )e resi 9cceptance

&yok  *arah Ta%ar  <angguan *enerima


>ubungan Kondisi
Sosial
*engingkariTakut 9kan
Kondisi)osa*empersiap *erasa
kan mental Tidak 
;erharga
Takut 9kan
Tidak 
Kematian
$ercaya
$enarikan
)iri )ari 3ingkungan &osial

Resiko
;unuh )iri
 

4aktor 2 sia 4aktor   4aktor 5enis 4aktor Tingkat


3ingkungan &osial dan Kelamin $endidikan
;uda a

4aktor  4aktor  4aktor 3ama 4aktor #aring


6konomi $engetahuan Ra%at 7nap $era%at

Ketidak  Ketidak 
efektifan mampuan
)ukacita Kehilangan
koping koping
D. Pemerik#aan Diagn!#tik 
keluar a
2ntuk mengkaji pemenuhan kebutuhan pasien menjelang ajal. 5enis
 pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan yaitu 0

1. $emeriksaan Tonus ?tot


Kehilangan tonus otot ditandai dengan0
a. Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.
 b. Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek 
menelan.
c. $enurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai0 nausea, muntah,
 perut kembung, obstipasi, dsbg.
d. $enurunan control spinkter urinari dan rectal.
e. <erakan tubuh yang terbatas.

. $emeriksaan &irkulasi
Kelabatan dalam sirkulasi ditandai dengan0
a. Kemunduran dalam sensasi.
 b. #yanosis pada daerah ekstermitas.
c. Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga
dan hidung.

. $ermuebraihkasnaa-pne traunbdah-atann tdaan dvait avlital yaitu 0


a. =adi lambat dan lemah.
 b. Tekanan darah turun.
c. $ernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur.

8. $emeriksaan &ensoria
<angguan-gangguan sensoria 0
a. $englihatan kabur.
 b. <angguan penciuman dan perabaan.

E. Penatalak#anaan Me"i#

1. Pelak#anaan 'im-ingan Dan K!n#eling Pa"a Pa#ien Terminal


a. K!n#e$ 'im-ingan "an K!n#eling $a"a Pa#ien Terminal
9suhan pera%atan klien terminal tidaklah mudah. $era%at membantu
klien untuk meraih kembali martabatnya. $era%at dapat
berbagi
 penderitaan klien menjelang ajal dan melakukan intervensi yang dapat
meningkatkan kualitas hidup, klien harus dira%at dengan respek dan
 perhatian penuh. )alam melakukan pera%atan keluarga dan orang
terdekat klien harus dilibatkan, bimbingan dan konsultasi tentang
 pera%atan diperlukan.
$okok-pokok dalam memberikan bimbingan dan konseling dalam
 pera%atan pasien terminal terdiri dari0
1/ Peningkatan Kenyamanan
Kenyamanan bagi klien menjelang ajal termasuk pengenalan dan
 peredaan distress psikobiologis. $era%at harus memberikan
 bimbingan kepada keluarga tentang tindakan penenangan
bagi klien sakit terminal. Kontrol nyeri terutama penting
karena mengganggu tidur, nafsu makan, mobilitas, dan fungsi
psikologis. Ketakutan terhadap nyeri umum terjadi pada
klien kanker.
$emberian kenyamanan bagi klien terminal juga mencakup
 pengendalian gejala penyakit dan pemberian terapi. Klien mungkin
akan bergantung pada pera%at dan keluarganya untuk
pemenuhan kebutuhan dasarnya, sehingga pera%at bisa
memberikan
 bimbingan dan konseling bagi keluarga tentang bagaimana
cara memberikan kenyamanan pada klien.
" $emeliharan Kemandirian
Tempat pera%atan yang tepat untuk pasien terminal adalah
 pera%atan intensif, pilihan lain adalah pera%atan hospice 
yang memungkinkan pera%atan komprehensif di rumah. $era%at
harus memberikan informasi tentang pilihan ini kepada keluarga
dank lien. &ebagian besar klien terminal ingin mandiri dalam
melakukan aktivitasnya. *engi@inkan pasien untuk
melakukan tugas sederhana seperti mandi, makan,
membaca, akan meningkatkan martabat klien. $era%at tidak
boleh memaksakan partisipasi klien terutama jika
ketidakmampuan secara fisik membuat partisipasi tersebut
menjadi sulit. $era%at bisa memberikan dorongan kepada
keluarga untuk membiarkan klien membuat keputusan.
" $encegahan Kesepian dan 7solasi
$era%at membutuhkan kesabaran dan pengalaman untuk merespon
secara efektif terhadap klien menjelang ajal. 2ntuk
mencegah

kesepian dan penyimpangan sensori, pera%at


mengintervensi untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
3ingkungan harus diberi
 pencahayaan yang baik, keterlibatan anggota keluarga,
teman dekat dapat mencegah kesepian. Keluarga atau
penjenguk harus diperbolehkan bersama klien menjelang
ajal sepanjang %aktu.
$era%at memberikan bimbingan kepada keluarga untuk
tetap+ selalu bersama klien menjelang ajal, terutama saat-
saat terkhir hidupnya.
8" $eningkatan Ketenangan &piritual
$eningkatan ketenangan spiritual mempunyai arti lebih besar dari
sekedar meminta rohania%an. Ketika kematian mendekat, Klien
sering mencari ketenangan. $era%at dan keluarga dapat
membantu klien mengekspresikan nilai dan keyakinannya. Klien
menjelang
ajal mungkin mencari untuk menemukan tujuan dan makna hidup
sebelum menyerahkan diri kepada kematian. Klien mungkin minta
 pengampunan baik dari yang maha kuasa atau dari
anggota keluarga. &elain kebutuhan spiritual ada juga
harapn dan cinta, cinta dapat diekspresikan dengan baik
melalui pera%atan yang tulus dan penuh simpati dari pera%at
dan keluarga.
$era%at dan keluarga memberikan ketenangan spiritual
dengan menggunakan ketrampilan komunikasi, empati,
berdoa dengan klien, membaca kitab suci, atau mendengarkan
musik.
" )ukungan untuk keluarga yang berduka
9nggota keluarga harus didukung mele%ati %aktu menjelang ajal
dan kematian dari orang yang mereka cintai. &emua
tindakan medis, peralatan yang digunakan pada klien
harus diberikan
 penjelasan, seperti alat ;antu nafas atau pacu
jantung. Kemungkinan yang terjadi selama fase kritis pasien
terminal harus dijelaskan pada keluarga.

-. Pr!#e"r 'im-ingan "an K!n#eling $a"a $a#ien terminal


)alam memberikan bimbingan dan konseling kepada pasien terminal
atau keluarganya, harus ditetapkan tujuan bersama. >al ini menjadi
dasar untuk evaluasi tindakan pera%atan. ;imbingan yang diberikan
harus berfokus pada peningkatan kenyamanan dan perbaikan sisa
kualitas hidup, hal ini berarti memberikan bimbingan pada
aspek 
 perbaikan fisik, psikologis, social dan spiritual.

2. Pelak#anaan Peraatan Lan)tan Di Rma,


a. 'ata#an Peraatan Lan)t "i Rma,
$enyakit terminal menempatan tuntutan yang besar pada sumber social
dan finansial. Keluarga mungkin takut berkomunikasi dengan klien,
 banyak hal sulit yang dialami keluarga untuk mengatasi kondisi
anggota keluarganya yang terminal. >al ini mencakup lamanya
 periode menjelang ajal, gejala yang sulit dikontrol, penampilan dan
 bau yang tidak menyenangkan, sumber koping yang terbatas, dan
 buruknya hubungan dengan pemberi pera%atan. 9lternatif pera%atan
 bisa dilaksanakan di rumah, dikenal dengan $era%atan Hospice.
$era%atan  Hospice  adalah program pera%atan yang berpusat
pada keluarga yang dirancang untuk membantu klien terminal dapat
hidup nyaman dan mempertahankan gaya hidup senormal
mungkin sepanjang proses menjelang ajal. &ebagian besar klien
dalam program hospice mempunyai %aktu hidup ! bulan atau
kurang. $rogram ini dimulai di 7rlandia tahun 1A:, yang
kemudian di 7nggris, amerika, dan #anada pada tahun 1:-an.
Komponen $era%atan Hospice yaitu: 1" $era%atan di rumah yang
terkoordinasi dengan pelayanan ra%at
 jalan diba%ah administrasi rumah sakit.
" #ontrol gejala (fisik, fisiologis, sosio-spiritual"
" $elayanan yang diarahkan dokter.
8" Ketentuan tim pera%atan interdisiplin ilmu yang terdiri dari dokter,
 per%at, rohania%an, pekerja sosial, dan konselor.
" $elayanan medis dan kepera%atan tersedia sepanjang %aktu.
!" Klien dan keluarga sebagai unit pera%atan.
:" Tindak lanjut kehilangan karena kematian setelah keamatian klien.
A" $enggunaan tenaga sukarela terlatih sebagai bagian dari tim.
9) $enerimaan kedalam program didasarkan pada kebutuhan
 pera%atan kesehatan ketimbang pada kemampuan
untuk membayar.
$rogram hospice menekankan pengobatan paliatif yang
mengotrol gejala ketimbang pengobatan penyakit.
Klien dan keluarga
 berpartisipasi dalam pera%atan .pera%atan klien dikoordinasikan
antara lingkungan rumah dan klien. 2paya diarahkan untuk tetap

mera%at klien dirumah selama mungkin. Keluarga menjadi pemberi


 pera%atan primer, pemberian medikasi dan pengobatan,
tim interdisiplin memberikan sumber psikologis dan fisik yang
diperlukan untuk mendukung keluarga.

-. Si#tem R)kan
)alam pelayanan rujukan, rujukan pasien harus dibuat oleh
 penanggung ja%ab pera%atan. )iluar negeri Registered nurses
(R=", mempunyai ke%enangan untuk merujuk pasien ke system
pelayanan yang lebih tinggi lagi. )alam pera%atan pasien di
rumah, system rujukan bisa dibuat, dimana pera%atan klien oleh
pera%at home care diba%ah yurisdiksi Registered nurses (R=".
R= membuat delegasi tugas-tugas pera%atan yang harus
dilaksanakan oleh pera%at
 pelaksana yang telah mempunyai i@in (lisenced" dari lembaga

 ber%enang. $rinsip )elegasi+Rujukan0


1" $era%at pelaksana secara hukum bertanggung ja%ab langsung
untuk mera%at klien.
" $era%at pelaksana bertanggung ja%ab untuk merujuk pasien,
mengevaluasi asuhan yang diberikan, bimbingan dan konseling
 pasien terminal.
" $emberian terapi intravena tergantung peraturan pemerintah
setempat, ada yang memberi ke%enangan untuk melakukan terapi
intravena oleh pelaksana pera%at, ada juga yang tidak.
8" 3embaga ber%enang (Rumah sakit, binas kesehatan" memberi kan
i@in pada pera%at pelaksana untuk mera%at dan membuat rujukan
 berdasarkan standar asuhan kepera%atan.
6. Langka, Peraatan Lan)t "i Rma,
$era%atan lanjut di rumah ditujukan untuk memberikan pera
%atan fisik berupa pera%atan kebersihan diri, pera%atan kulit,
ambulasi, laithan dan mobilisasi, berpakaian, kemampuan eliminasi
dan lainnya.
$era%atan harus memberikan kebersihan, keamanan, kenyamanan
dan lingkungan yang tenang. 7nti pera%atan harus bisa
memberikan
kenyamanan bagi klien, peningkatan kemandirian, $encegahan
Kesepian dan 7solasi, peningkatan ketenagan spiritual.
. Pengka)ian Ke$eraatan

$engkajian terhadap identitas klien


1" =ama
" 2mur  
" 5enis
Kelamin 8"
9gama
" &uku
!" ;angsa
:" 9lamat
A" )B *edis
" &umber ;iaya
1" &umber
7nformasi 11" =o.R*
1" Tanggal *asuk Rumah
&akit 1" Ruangan

 b. $engkajian terhadap identitas penangguang ja%ab klien (keluarga"


1" =ama
" 2mur  
" 5enis
Kelamin 8"
9gama
" &uku
!" ;angsa
:" 9lamat
A" >ubungan )engan Klien

c. $engkajian terhadap ri%ayat kesehatan


klien 1" 9lasan masuk rumah sakit
" Keluhan utama
" Kronologi keluhan
8" Ri%ayat kesehatan masa lalu
" Ri%ayat kesehatan keluarga

d. *engkaji kebutuhan dasar klien berdasarkan teori 18 dasar kebutuhan


dasar manusia
1" ;ernapas
" *akan dan minum
" <erak
aktivitas 8"
6liminasi
" 7stirahat tidur  
!" Kebersihan diri
:" $engaturan suhu
tubuh A" Rasa aman
" Rasa nyaman
1" &osial
11" $restasi dan
produktivitas 1" Rekreasi
1" ;elajar
18"
&piritual

e. *elakukan pemeriksaan fisik pada

klien f. *engkaji data penunjang klien

g. *engkaji kondisi keluarga klien dalam menghadapi kondisi klien dan kesiapan
keluarga akan kehilangan klien dengan penyakit terminal yang sulit disembuhkan 0

1" 4ase )enial


$era%at dapat mengkaji gejala pada tahap denial (penolakan" yang ditunjukan

keluarga klien pada saat mendengar kondisi klien dengan penyakit terminal, yang
kemudian dicocokan dengan tanda dan gejala pada fase ini sesuai teori.

" 4ase 9nger 


$era%at dapat mengkaji gejala pada tahap anger (marah" yang
ditunjukan keluarga klien pada saat mendengar kondisi klien dengan penyakit
terminal, yang kemudian dicocokan dengan tanda dan gejala pada fase ini sesuai
teori. $ada fase ini
 pera%at mengkaji hanya berdasarkan observasi sebab kluarga pasien tidak mungkin
menja%ab pertanyan pera%at pada fase ini.
" 4ase ;argaining (Ta%ar *ena%ar"
$era%at dapat mengkaji gejala pada tahap bargaining (ta%ar mena%ar" yang
ditunjukan keluarga klien pada saat mendengar kondisi klien dengan penyakit
terminal, yang kemudian dicocokan dengan tanda dan gejala pada fase ini sesuai
teori. $ada fase ini pera%at masih bisa mengkaji klien dengan %a%ancara namun
 perhatikan kuantitas serta kulitas pertanyaan untuk menjaga kestabilan kondisi
keluarga klien.

8" 4ase )epresi


$era%at dapat mengkaji gejala pada tahap depresi yang ditunjukan keluarga
klien pada saat mendengar kondisi klien dengan penyakit terminal, yang kemudian
dicocokan dengan tanda dan gejala pada fase ini sesuai teori. $ada tahap ini pera%at
dapat mengkaji keluarga klien namun sedikit, dan terkadang tidak
mendapatkan respon sebab kondisi keluarga klien dalam keadaan tertekan,
dan pera%at dapat mengkomunikasikan kondisi keluarga klien.

" 4ase 9cceptance ($enerimaan"


$era%at dapat mengkaji gejala pada tahap acceptance (penerimaan"
yang ditunjukan keluarga klien pada saat mendengar kondisi klien dengan
penyakit terminal, yang kemudian dicocokan dengan tanda dan gejala pada fase
ini sesuai
teori. $ada kondisi ini pera%at lebih leluasa mengkaji kondisi kesiapan keluarga klien
dalam menghadapi resiko kehilangan klien yang mengalami penyakit terminal, sebab
 pada gfase ini kleuarga klien biasanya mulai pasrah atau sudah dapat
menerima kondisi kerabatnya.
(. Da&tar Diagn!#a Ke$eraatan
a. Dka6it
a De&ini#i
$roses kompleks normal yang meliputi respons dan perilaku emosional, fisik,
spiritual, sosial, dan intelektual yakni individu, keluarga, dan komunitas memasukan
kehilangan yang aktual, adaptif, atau dipersepsikan kedalam kehidupan sehari / hari
mereka.
'ata#an Karakteri#tik 
1" $erubahan tingkat aktivitas
  p o la m p i
 "$erubahan fu n g s i imu n
8" <angguan fungsi neuroendokrin
" *arah
!" *enyalahkan
:" ;erpisah+menarik
diri A" $utus asa
" )isorganisasi+kacau
1" <angguan pola
tidur 11"
*engalami kelegaan
1" *emelihara hubungan dengan klien dengan penyakit
terminal 1" *embuat makna kehilangan
18" Kepedihan
1" $erilaku panik 
1!" $ertumbuhan personal
1:" )istres
psikologis 1A"
*enderita
akt!r yang -er,-ngan
1" *engantisipasi kehilangan hal yang bermakna
" *engantisipasi kehilangan orang terdekat
" Kematian orang terdekat
8" Kehilangan objek
penting

-. Keti"ake&ekti&an K!
$ing De&eni#i  0
Ketidak mampuan untuk membentuk penilaian valid tentang stressor,
ketidak adekuatan pilihan respon yang dilakukan dan+atau tidak
mampuan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia.
'ata#an Karakteri#tik 
1" $erubahan pada pola komunikasi yang biasa
" $enurunan penggunaan dukungan sosial
" $erilaku destruktif terhadap orang
lain 8" 3etih, 9ngka penyakit yang
tinggi
" Ketidak mampuan memperhatikan informasi
!" Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar 
:" Ketidak mampuan memenuhi harapan
peran A" $emecahan masalah yang tidak
adekuat
" Kurangnya perilaku yang berfokus pada pencapaian
tujuan 1" Kurangnya resolusi masalah
11" Konsentrasi buruk 
1" *engungkapkan ketidakmampuan meminta bantuan
1" *engungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah
18" $engambilan resiko, gangguan
tidur 1"
$enyalahgunaan @at
1!" *enggunakan koping yang mengganggu perilaku adaptif 
akt!r yang -er,-ngan
1" <angguan dalam pola penilaian ancaman, melepas tekanan
" <angguan dalam pole melepaskan tekanan+ketegangan
" $erbedaan gender dalam strategi
koping 8" )erajad ancaman yang tinggi
" Ketidak mampuan untuk mengubah energi yang adaptif 
!" &umber yang tersedia tidak adekuat
:" )ukungan sosial yang tidak adekuat yang diciptakan oleh karakteristik 
hubungan
A" Tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam kemampuan
mengatasi
masalah
" Tingkat persepsi kontrol yang tidak adekuat
1" Ketidak adekuatan kesempatan bersiap terhadap
stresor 11"
Krisis muturasi, krisis situasi
1" Ragu

6. Keti"ake&ekti&an K!$ing
Kelarga De&eni#i
$erilaku terdekat (anggota keluarga atau orang penting lainnya"
yang membatasi kapasitas+kemampuannya dan kemampuan klien untuk
secara efektif menangani tugas penting mengenai adaptasi keduanya terhadap
masalah kesehatan. 'ata#an Karakteri#tik 
1" $engabaian
" 9gresi agitasi
" *enjamin rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan
klien 8" $eningkatan ketergantungan klien
" )epresi
!" *embelot
:" Tidak menghormati kebutuhan klien
A" $erilaku keluarga yang mengganggu kesejahteraan
" $ermusuhan
1" <anguan 7ndividualisasi
11" <angguan membangun kembali kehidupan yang bermakna untuk diri
sendiri
 7n t o l er a n
1 " p e r a % a t an yang mengabaikan klien dalam hal kebutuhan
dasar manusia 18" hubungan yang mengabaikan anggota keluarga
lain
1" terlalu kha%atir terus menerus mengenai
klien 1!" psikosomatis
1:" penolakan
1A" merasakan tanda penyakit klien
akt!r 7ang 'er,-ngan
1" $enanganan resistensi keluarga terhadap pengobatan yang berubah /
ubah
" <aya koping yang tidak sesuai antara orang terdekat dengan klien untuk 
menangani tugas adaptif 
" <aya koping yang tidak sesuai diantara orang
terdekat 8" >ubungan keluarga yang sangat ambivalen
" ?rang terdekat lama tidak mengungkapkan perasaan (miasalkan
rasa
 bersalah, cemas, permusuhan, putus asa"
H. Inter8en#i Ke$eraatan

 =o )iagnosa
Tindakan dan 7ntervensi Rasional
Kepera
%atan Kriteria >asil
1. )uka cita 1. *enunjukkan 1" Tentukan pada tahap 1"$engkajian data
rasa  berduka mana dasar yang
 pergerakan  pasian terfiksasi. akurat adalah
ke arah 7dentifikasi penting untuk
resolusi dari  perilaku-perilaku perencanaan
rasa duka yang berhubungan kepera%atan yang
dan harapan dengan tahap ini. efektif bagi
untuk masa " Kembangkan pasien
depan hubungan salingyang berduka.
. 4ungsi pada  percaya dengan "Rasa percaya
tingkat  pasien. $erlihatkan merupakan dasar
adekuat, unutk suatu
kebutuhan yang
ikut
serta dalam empati dan terapeutik.
 pekerjaan dan  perhatian. 5ujur
9K&
dan tepati semua
" &ikap menerima
janji
" $erlihatkan sikap menunjukkan kepada
 pasien bah%a anda
menerima dan yakin bah%a ia
membolehkan
merupakan
 pasien
seseorang
untuk  pribadi yang
mengekspresikan bermakna. Rasa
 perasaannya secara percaya
terbuka meningkat.
8"$engungkapan
8" )orong pasien secara verbal
untuk mengekspresik  perasaan dalam
an suatu lingkungan
rasa marah. yang tidak
mengancam dapat
membantu pasien
sampai kepada
hubungan dengan
 persoalan-
 persoalan yang
 belum terpecahkan.
"3atihan fisik
memberikan suatu
metode yang aman
dan efektif untuk
" ;antu pasien
mengeluarkan
untuk mengeluarkan
kemarahan yang
kemarahan yang
terpendam.
terpendam dengan
 berpartisipasi dalam

aktivitas-aktivitas
motorik kasar (mis,
 joging, bola voli,dll" !"$engetahuan
!" 9jarkan tentang
tentang
tahap-tahap berduka
perasaan-
yang normal dan  perasaan yang
 perilaku yang %ajar yang
 berhubungan dengan  berhubungan
setiap tahap. dengan berduka
yang normal dapat
menolong
mengurangi
 beberapa perasaan
 bersalah
menyebabkan
timbulnya respon-
respon ini.
:" )orong pasien :"$asien harus
untuk meninjau menghentikan
hubungan  persepsi idealisnya
dengan konsep dan mampu
kehilangan. menerima baik
aspek positif

maupun negatif
dari konsep
kehilangan
sebelum proses
 berduka selesai
seluruhnya.
A"*enangis
A" Komunikasikan
merupakan hal yan
kepada pasien
%ajar dalam
 bah%a menangis
menghadapi
merupakan hal yang
kehilangan
dapat diterima. "2mpan balik
" ;antu pasien
 positif
dalam

memecahkan meningkatkan
masalahnya sebagai harga diri
dan
usaha untuk
mendorong
menentukan
 pengulangan
metoda-metoda
koping yang lebih  perilaku yang

adaptif terhadap diharapkan.

 pengalaman
kehilangan.
1" )orong pasien untuk  1" *emenuhi
menjangkau kebutuhan
dukungan spiritual spiritual
selama %aktu ini klien
dalam bentuk
apapun yang
diinginkan
untuknya.
. Ketidak  =?#  =7#
efektifan )ecision making De6i#i!n making
koping Role inhasmet
1" *enginformasikan
 berhubungan &osial suport
klien alternatif
dengan 1"7nformasi
Kriteria hasil
atau solusi lain
 penyakit *engidentifikasi
 penanganan dapat mengurangi
terminal  pola koping
 perasaan tanpa
yang efektif 
harapan dan
*engungkapkan
tidak 
secara verbal  berguna.
Keikutsertaan
dalam pera
%atan

akan
tentang koping
meningkatkan
yang efektif 
 perasaan kontrol
*engatakan
dan harga diri.
 penurunan stres " *emfasilitasi "*eningkatkan
Klien klien untuk
mengatakan  perasaan kontrol
membuat keputusan dan
telah keikutsertaan
dalam situasi
menerima
dimana orang
tentang
terdekat
keadaanya
tidak 
*ampu
" ;antu klien dapat
mengidentifikasi
untuk mengidentifi berbuat
strategi tentang
kasi  banyak.
koping
keuntungan, "*emberikan
kerugian dari %a%asan
keadaan mengenai
 pemikiran,+faktor-
faktor yang
 berhubungan
dengan situasi
individu.
Kepercayaan
akan
meningkatkan
 persepsi pasien
tentang situasi
R!le in,an6ement dan
1" ;antu klien  partisipasi dalam
untuk mengidentifi regimen kepera
kasi %atan.

macam / macam 1"*enurunkan


ansietas dan
menyediakan
kontrol bagi
pasien
nilai kehidupan selama situasi
krisis
"2ntuk mengatasi
" ;antu klien ketegangan dan
identifikasi strategi
memelihara
 positif untuk 
rasa kontrol
mengatur pola individu
nilai yang dimiliki

*!$ing en,an6ement 1"*enyiapkan status


1" 9njurkan klien mental pasien
untuk mengidentifik agar mampu
asi menerima
gambaran  perubahan peran
perubahan yang terjadi
 peran yang realistis
"9gar pasien
" <unakan yakin dan mau
pendekatan
kooperatif dalam
tenang dan
 pemberian
meyakinkan
informasi
" $asien lebih
" >indari
mampu
 pengambilan
menerima
keputusan pada
informasi
saat klien berada
dengan
dalam
 jelas
stres berat 8" 9gar keluarga
8" ;erikan
 bisa mengerti
informasi
dan menerima
actual yang
sehingga tahap
terkait dengan
anger bisa
diagnosis, terapi
ditekan
dan prognosis
Inter8en#i lainnya
1" *emonitor 
1" *engobservasi
 perkembangan
TTC klien status kesehatan
 pasien
" *enghargai
" *emenuhi kehidupan klien
kebutuhan dasar  dengan tetap
klien memberikan
 pelayanan sesuai
kebutuhannya
demi
mempertahankan
hidupnya
8. Ketidak    =?#  =7#

mampuan 1" 4amily *!$ing


koping coping, en,an6,ement

keluarga disable 1" ;antu keluarga 1"$asien


 berhubungan " $erenting, dalam mengenal mendapatkan
dengan impaired
masalah dukungan dan
kehilangan "
Therapeutic  bantuan dari
keluarga
regimen
dalam
management,
menghadapi
ineffective
8" Ciolence0 " )orong  penyakitnya
other directed, partisipasi " $artisipasi seluruh
risk for  keluarga anggota keluarga
Kriteria ,a#il dalam semua dalam
1" >ubungan pertemuan menyelesaikan
 pemberi kelompok  masalah yang
asuhan efektif 
" &impati dari
klien0
interaksi " )orong keluarga keluarga

dan untuk memperlihat meningkatkan


kan harga diri pasien.
kekha%atiran dan
hubungan untuk membantu
yang  pera%atan
positif antara  pascahospitalisasi 8"*embantu
 pemberi 8" ;antu orang terdekat
memotivasi
dan dengan
 penerima keluarga untuk   pasien
 berubah membantu
asuhan untuk meyakinkan
" $erforma klien untuk pasien
 pemberi  beradaptasi dengan agar menerima apa
asuhan  persepsi stresor, yang terjadi dan
 pera%atan  perubahan, atau  berkeinginan
lansung ancaman yang untuk
mengganggu
0  pemenuhan membagi masalah
 penyediaan pasien
tuntutan dan
 pera%atan dengan keluarga
peran hidup
kesehatan " )ukungan emosi D "*engungkapkan
dan memberikan  perasaan pada diri
 pera%atan  penenangan,  pasien yang
 personal  penerimaan, dan tidak terselesaikan
yang tepat dorongan
kepada
!"$roses koping
anggota selama
keluarga terjadi
keluarga  periode stres
dengan efektif 
oleh !" *emfasilitasi
 pemberi  partisipasi keluarga
:"*eningkatkan
kepera%ata dalam pera
hubungan keluarga
%atan
n keluarga dengan klien
" $eforma emosi fisik klien
:" )ukungan
 pemberian
keluarga 0
asuhan A"$eningkatan
meningkatkan
 pera%atan kesehatan pasien
nilai, minat,
dengan
dan
memberikan
tujuan keluarga
A" $anduan sistem
tidak langsun kesehatan 0  pelayanan sesuai
g 0 memfasilitasi kebutuhan pasien
 pengaturan lokal klien dan
dan  penggunaan
 penga%asa  pelayanan
n pera%atan kesehatan yang
yang sesuai "*emberikan
sesuai " *endorong pasien  pemahaman tentang
 bagi mencari esensi kehidupan
anggota dorongan dan kematian
keluarga spiritual , jika 1" 2ntuk mencari
oleh diperlukan  bantuan sesuai
 pemberi 1" ;antu anggota
kebutuhan akan
keluarga dalam membuat mereka
 pera%atan
keluarga
mengklarifikasi memilih
8" Kesejahtera
apa yang untuk 
an mereka
mengambil
pemberi
harapkan dan keuntungan dari apa
asuhan 0
 butuhkan satu yang tersedia
derajat
sama lain 1"*embantu
 persepsi
*aregi8er #$$!rt  pasien+orang terdekat
 positif m
1" *enyediakan untuk
engenai
informasi mengilhami solusi
status yang mungkin
kesehatan penting, advokasi,
(memberikan
dan dan
 pertimbangan pro
kondisi dukungan yang
" $otensial dan kontra bagi
dibutuhkan
ketahanan setiap masalah"
untuk memfasilitasi
sehingga mampu
 pemberi  pera%atan primer 
mengambil
asuhan 0  pasien selain dari
keputusan yang baik 
faktor
 profesional
yang
kesehatan
meningkatk 
an
kontinuitas amily #$$!rt 1"*emantau
 pera%atan Inter8en#i  perkembangan
oleh lainnya kondisi
 pemberi 1" *engobservasi TTC pasien
 pera%atan klien "*empertahankan
keluarga hidup pasien
dalam " *emenuhi dengan tetap
 periode kebutuhan menghargai diri
%aktu yang dasar   pasien

lama klien
!" Koping
keluarga 0
tindakan
keluarga
untuk menge
lola
stresor yang
membebani
sumber /
sumber 

keluarga
:" =ormalisasi
keluarga

D kapasitas
sistem
keluarga
dalam
mempertah
ankan
rutinitas
dan
mengemba
ngkan
strategi
untuk meng
optim
alkan
fungsi
jika ada
anggota
keluarga
yang

sakit

kronis
atau
mengalami

ketunadaya
an
A" *ampu
mengatasi
masalah
keluarga
" *encari
 bantuan
keluarga
 bila perlu
1"
*encapai
stabilitas
finansial
untuk memenuhi
kebutuhan

anggota
keluarga
11" *ampu
menyelesai
kan
konflik 

tanpa
kekerasan
1" *emperlih
atkan
fleksibelitas
 peran
1" *engungka
 pkan
 peningkata

n
kemampua
n untuk
melakukan
koping
terhadap
 perubahan
dalam
struktur di
namika
keluarga
18" *engungka
 pkan
 perasaan
yang
tidak tersele
saika
n
1" 7dentifikasi
gaya
koping yang
 bertentanga
n
1!" $artisipasi
dalam
 pengemban

gan dan
implementa
sirencana
kepera%ata n

I. Re&ren#i

#arpenito-*oyet, 3ynda 5uall. 1.  Buku Saku Diagnosis Keperawatan.


5akarta:6<#
#emy =ur 4itria. 1. Palliative Care Pada Penderita Penyakit Terminal. 
;andung. portalgaruda.org. diakses pada  *ei 1

5oko &usanto. 1. suhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit


Terminal. 3amongan. %%%.e-jurnal.com. diakses pada  *ei
1
Ko@ier, ;arbara. 11. !undamental Keperawatan. 5akarta 0 6<#
 =urarif, 9min >uda, Kusuma, >ardhi. 1.  plikasi suhan Keperawatan
 Berdasarkan Diagnosa "edis Dan #anda #$C%#&C.  5akarta 0
*ediaction 9) )amayanti. A. suhan Keperawatan Klien Dengan
Penyakit Terminal
 Ditin'au Dari spek Psikososial.  %%%.indonesianjournalofcancer.or.id . diakses
 pada  *ei 1

Anda mungkin juga menyukai