Anda di halaman 1dari 17

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Penyuluhan dengan judul Demensia ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa Di Rumah Sakit Islam Jiwa Klender.

Jakarta, Desember !"# Pembimbing

Dr. $riendy %hdimar

DAFTAR ISI PERNYATAAN PERSETUJUAN......&&&&&&&.......&&&&..... DAFTAR ISI &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&........ SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMENSIA &&......................... BAB I PENDAHULUAN &..&&.....................&&&&&................... BAB II PEMBAHASAN &&.....&&&&&&&&&&&&&&&...... ." De(inisi Demensia&&&&&&&&&&&&&.................... . *tiologi Demensia &&&&&&&&&.................................. .# Kriteria Derajat Demensia &&&&&&&.............................. ., -ambaran Klinis Demensia....&&&&&&&&&&.............. .. Pato(isiologi Demensia................................................................ .'. Diagnosa Demensia.................................................................... ./. Penatalaksanaan Demensia......................................................... BAB III KESIMPULAN&&&&&&&&&&&&&&&&&........... DAFTAR PUSTAKA &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&... ) ) + + "" ", ", "' "/ # ' "

SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMENSIA

Pokok bahasan Sub Pokok 3ahasan 4ari 5 tanggal Pukul Sasaran Jumlah peserta 9empat A. Latar Belakang

0 -angguan 1ental 2rganik 0 Demensia 0 Selasa 5 #! Desember !"# 0 !).#!6!+." 7I3 0 8ansia, keluarga dan klien yang berobat di poliklinik dewasa RS Jiwa Islam, Klender 0 9arget "!6". orang 0 RS Jiwa Islam, Klender

Pada lansia akan terjadi proses penuaan, akan dialami oleh semua orang. Pada proses penuaan akan terjadi perubahan dan penurunan struktur dan (ungsi tubuh. Salah satu yang terjadi adalah kemunduran (ungsi kogniti( yaitu demensia. Demensia adalah kondisi keruntuhan kemampuan intelek yang progresi( setelah men:apai pertumbuhan dan perkembangan tertinggi ;umur ". tahun< karena gangguan otak organik, diikuti keruntuhan perilaku dan kepribadian, dimani(estasikan dalam bentuk gangguan (ungsi kogniti( seperti memori, orientasi, rasa hati dan pembentukan pikiran konseptual. Demensia bisa terjadi pada setiap umur, tetapi lebih banyak pada lanjut usia ;.= untuk rentang umur '.6/, tahun dan ,!= bagi yang berumur >). tahun<. Kebanyakan mereka dirawat dalam panti dan menempati sejumlah .!= tempat tidur. 2leh karena itu, penyuluhan ini diberikan untuk dapat memberikan in(ormasi tentang demensia kepada setiap orang, baik berupa gejala dan (aktor penyebabnya.

B. Tujuan U u Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mampu memahami tentang demensia se:ara umum. C. Tujuan K!u"u" Pen#ulu!an Peserta dapat menyebutkan dan mengerti tentang 0 ". . #. Pengertian Demensia Penyebab Demensia -ejala klinis Demensia

D. Mater$ %terla &$r' " Pengertian demensia . Penyebab demensia #. Jenis demensia ,. Pato(isiologi Demensia .. Diagnosis Demensia '. Penatalaksanaan pada Demensia

E. Kegiatan Proses Penyuluhan

N( KE)IATAN PENYULUHAN ". 9ahap Pembukaan 0 a. 1emberi salam b. 1emperkenalkan diri . 9ahap Pelaksanaan a. 1enggali pengetahuan peserta tentang pengertian demensia b. 1emberikan in(ormasi mengenai pengertian, (aktor penyebab, gejala klinis dan pen:egahan pada demensia. :. 1emberi kesempatan pada

KE)IATAN PESERTA a. 1enjawab salam, b. mendengarkan dan memperhatikan.

*AKTU

menit

#! menit a. 1emperhatikan dan mengemukakan pendapat mengenai demensia. b. 1endengarkan dan memperhatikan in(ormasi tentang demensia. :. 1engajukan pertanyaan d. 1endengarkan dan memperhatikan

peserta untuk bertanya d. 1enjawab pertanyaan

#. 9ahap Penutupan a. 1enyimpulkan materi in(ormasi a. 3ersama penyuluh menyimpulkan mengenai demensia. b. 1enutup penyuluhan dan memberikan salam F. Me+$a +an Alat ". Power point . 8ea(let materi b. 1enjawab salam "! menit

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Demensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresi( yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan (ungsional, sehingga gangguan (ungsi sosial, pekerjaan dan akti?itas sehari6hari. Demensia bukanlah suatu penyakit yang spesi(ik. Demensia merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan kumpulan gejala yang bisa disebabkan oleh berbagai kelainan yang mempengaruhi otak. Seorang penderita demensia memiliki (ungsi intelektual yang terganggu dan menyebabkan gangguan dalam akti?itas sehari6 hari maupun hubungan dengan orang sekitarnya. Penderita demensia juga kehilangan kemampuan untuk meme:ahkan masalah, mengontrol emosi, dan bahkan bisa mengalami perubahan kepribadian dan masalah tingkah laku seperti mudah marah dan berhalusinasi. ;9urana, !!'<. 1enurut laporan %::ess *:onomi:s ; !!'<, pada tahun !!. penderita mengakibatkan

demensia di kawasan %sia Pasi(ik berjumlah "#,/ juta orang dan diperkirakan menjelang tahun !.! jumlah ini akan meningkat menjadi ',,' juta orang. Pre?alensi demensia di Indonesia pada tahun !!. sebanyak "+".,!! orang dan diperkirakan pada tahun ! !, diperkirakan sebanyak #",."!! orang akan mengalami demensia ;%::ess *:onomi:s, !!'<. Penyakit demensia menyerang usia manula, bertambahnya usia maka makin besar peluang menderita penyakit demensia. Peningkatan angka kejadian dan pre?alensi kasus demensia mengikuti meningkatnya usia seseorang setelah lewat usia '! tahun. Se:ara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan se:ara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan (isik. Perubahan (isik dan tingkahlaku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka men:apai usia tahap perkembangan kronologis tertentu ;Stanley, !!/<.

B.Tujuan 9ujuan penulisan ini untuk melengkapi tugas di kepaniteraan ilmu Psikiatri Psikiatri RS Jiwa Islam Kelender Jakarta 9imur . Dengan adanya ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang Demensia terhadap ilmu kedokteran.

BAB II PEMBAHASAN

De en"$a A. De,$n$"$ Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya (ungsi intelektual dan memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan dis(ungsi hidup sehari 6 hari. Demensia merupakan keadaan ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat dan daya pikir lain yang se:ara nyata mengganggu akti?itas kehidupan sehari6hari ;@ugroho, !!)<. Sementara itu menurut 8umbantobing ;"++.< demensia adalah himpunan gejala penurunan (ungsi intelektual, umumnya ditandai terganggunya minimal tiga (ungsi yakni bahasa, memori, ?isuospasial, dan emosional. B. Et$(l(g$ ". Intoksikasi ;obat, termasuk alkohol< . In(eksi susunan sara( pusat #. -angguan metabolik ,. -angguan nutrisi .. -angguan ?esikuler ;dimentia nulti6in(rak< '. 8esi desak ruang /. 4idrose(alus bertekanan normal ). Depresi ;pseudo6dinentia de(rensi(< +. Penyakit degenerati( progresi(, seperti 0 a. Penyakit alAheimer b. Penyakit di:k :. Penyakit parkinson d. Penyakit hantinton e. Kelumpuhan supranuklear progresi( (. Penyakit degenerati( lain

C. Kr$ter$a +erajat +e en"$a Stadium %wal B Perhatian yang agak berkurang terhadap penampilan dan sikap sosial B Pelupa yang samar mengandalkan jadwal untuk akti(itas sehari6hari B Perubahan kepribadian Stadium 1enengah B Pasien, keluarga, dan dokter sadar akan adanya kerusakan kogniti( B -angguan ingatan jangka pendek kesukaran orientasi B -angguan ingatan jangka panjang Stadium %khir B -angguan mendalam dari memori B Kepribadian pasien hilang digantikan oleh waham paranoid B Inkontinensia urin dan tinja B %praksia B %gnosia B %(asia D. )ejala Kl$n$" 9anda69anda dari demensia menurut mitrakeluarga demensia ; !!)< antara lain 0 6 6 6 6 3i:ara tidak nyambung Daya ingat menurun Pengetahuan tentang diri dan lingkungan menurun *mosi labil ; :epat marah dan :epat berubah<

Dengan bertambahnya usia, kemampuan memori menurun se:ara wajar. Ciri6:iri mudah lupa antara lain 0 6 6 6 6 1udah lupa nama benda, nama orang dan sebagainya 9erdapat gangguan dalam mengingat kembali atau re:all 9erdapat gangguan dalam mengambil kembali in(ormasi yang telah tersimpan dalam memori 9idak ada gangguan dalam mengenal kembali sesuatu, apabila diberi isyarat.
9

8ebih sering menjabarkan bentuk atau (ungsi daripada menyebutkan namanya.

-ejala demensia menurut Christopher ; !! < yaitu 0 ". Kehilangan ingatan -ejala ini merupakan gejala umum dari demensia, dan ingatan mengenai kejadian6 kejadian baru yang pertama6tama terkena dampaknya. Kemampuan untuk menyimpan in(ormasi baru mengalami kemunduran karena perubahan dalam otak yang terjadi. . Disorientasi 4ilangnya kemampuan untuk mengarahkan diri pada tujuan atau waktu tertentu. 3anyak penderita demensia menunjukkan tanda disorientasi, dimana mereka berada dan kadang keluyuran keluar rumah dan tersesat. #. Perubahan kepribadian dan perilaku Kepribadian pada sebagian penderita tampak tetap sama tapi yang lainnya menunjukkan perubahan yang menyolok. Penarikan diri se:ara sosial dan hilangnya minat terhadap kegiatan merupakan hal biasa. 1ereka :enderung menjadi pendengki dan :emas. ,. Kehilangan kemampuan praktis Sulit berkonsentrasi adalah salah satu :iri demensia. Para penderita mengalami kesulitan dalam melakukan tindakan yang sebelumnya dapat dilakukan dengan mudah. .. Kesulitan berkomunikasi Pada tahap awal demensia orang mengalami kesulitan menemukan kata yang tepat untuk diu:apkan. Kemampuan non?erbal seperti sentuhan dan ekspresi wajah sangat penting untuk merawat orang yang mengalami demensia. Pada umumnya gejala yang tampak pada demensia yaitu 0 9erganggunya (ungsi daya ingat yang makin berat terutama daya ingat jangka pendek.ingatan masa lalu masih tetep baik dan bertahap. 9erganggunya (ungsi berpikir antara lain0 a(asia, apraksia, aknosia, atau gangguan (ungsi eksekuti(. Penurunan (ungsi daya ingat dan daya pikir menimbulkan gangguan (ungsi kehidupan sehari6hari. 1akin lama gangguan yang terjadi semakin berat

10

;Sumber 0 ; http055www.e6psikologi.:om5 gangguan psikologi dan perilaku pada dimensia, !! < E. Pat(,$"$(l(g$ 3egitu banyak (a:tor penyebab terjadinya demensia pada berbagai penyakit yang telah disebut di atas. %papun sebabnya, semuanya menyebabkan perubahan psy:o D neurokimiawi di otak. $aktor D (aktor gangguan regulasi D@%, neural reser?e :apa:ity untuk C@S per(orman:e yang eEhausted, dan gangguan supply energi untuk metabolisme C@S dapat menyebabkan penurunan gly:olitik yang kemudian berturut D turut mengakibatkan penurunan sintesa %:etyl C2 enAim % yang penting untuk sintesa %:etil Choline, penurunan akti(itas Cholin %setiltrans(erase di kortek hipokampus, maka akibatnya terjadi penurunan kadar akti(itas kholinergik sehingga menyebabkan demensia. Pada penelitian terbukti bahwa, penurunan kadar Cholin %setiltrans(erase mempunyai korelasi langsung dengan hasil test mental s:ore 5 akti(itas intelektual yang menurun dan juga peninggian jumlah plague senille. %kti(itas kholinergik bersumber terutama pada basal (ortebrain nu:leus o( mainert, lo:us :eruleus, dan dorsal raphe nu:lei. Se:ara ringkas bahwa proses demensia adalah terjadinya perubahan neurokimiawi berupa pengurangan neurotransmitter klasik diantaranya 0 F %setil kolin F @oradrenalin dan metabolitnya F Dopamine F Pengurangan amino a:id neurotransmitter 0 -lu., -ly., -%3% F Pengurangan enAimDenAim 0 %:h*, D2P% de:arboksilase, -%D, C%9 F Pengurangan neuropeptide 0 somatostatin, dan lain6lain. Khusus pada %lAheimer disease disamping yang tersebut di atas, kemungkinan penyebab lain yang ikut berperan adalah adanya e(ek genetik ;serineprotease inhibitor< sehubungan dengan deposit %, G amyloid peptide pada kromosom " sehingga menyebabkan pembentukan neurofibrillary tangles dan senile plaque dan granulofacuolar degenerasi lebih dini.

11

Proses (isiologis seperti halnya timbulnya katarak senilis, osteoporosis, alopesia, rontoknya gigi, gangguan pendengaran, gangguan seksual tidaklah selalu paralel dengan timbulnya demensia senilis. Hsia '. tahun keatas selDsel otak berangsur ada yang mati dan jumlahnya berkurang, otak menjadi lebih atro(i, sul:us menjadi lebih lebar, dan ?entrikiel melebar. Iang penting perlu dijaga jangan sampai mempunyai (aktor resiko penyakit ?askular ataupun metabolisme yang bisa mengganggu suplai energi dan metabolisme otak seperti yang diterangkan di atas. De en"$a T$&e Al-a$ er Dari semua pasien dengan demensia, .!6'!= memeiliki demensia tipe ini. 2rang yang pertama kali mende(inisikan penyakit ini adalah %llois %lAheimer sekitar tahun "+"!. demensia ini ditandai dengan gejala 0 6 6 6 6 6 Penurunan (ungsi kogniti( dengan onset bertahap dan progresi(. Daya ingat terganggu, ditemukan adanya0 a(asia, apraksia, agnosia, gangguan (ungsi eksekuti(. 9idak mampu mempelajari atau mengingat in(ormasi baru. Perubahan kepribadian ;depresi, obsesiti(, ke:urigaan<. Kehilangan inisiati(.

$aktor resiko penyakit %lAheimer 0 6 6 6 6 6 6 6 6 6 Riwayat demensia dalam keluarga. Sindrom down. Hmur lanjut. %polipoprotein, *,. $aktor yang memberikan perlindungan terhadap %lAheimer 0 %polipoprotein *, alel %ntioksidan Penggunaan estrogen pas:a menopause ; pada demensia tipe ini lebih sering pada wanita < @S%ID

12

Demensia pada penyakit %lAheimer belum diketahui se:ara pasti penyebabnya, walaupun pemeriksaan neuropatologi dan biokimiawi post mortem ditemukan lost selective neuron kolinergik yang strukturnya dan bentuk (ungsinya juga terjadi perubahan. Pada makroskopik 0 penurunan ?olume girus pada lobus (rontalis dan temporal Pada mikroskopik 0 plaJue senilis dan serabut neuro(ibrilaris Kerusakan dari neuron menyebabkan penurunan jumlah neurotransmitter. 4al ini sangat mempengaruhi akti(itas (isiologis otak. 9iga neurotransmitter yang biasanya terganggu pada %lAheimer adalah %setil kolin, Serotonin, dan @orephine(rine. Pada penyakit ini diperkirakan adanya interaksi antara geneti: dan lingkungan yang merupakan (a:tor pen:etus. Selain ini dapat berupa trauma kepala dan rendahnya tingkat pendidikan. Ta.el /. Stadium Penyakit %lAheimer 3erdasarkan 3eratnya Deteorisasi Intelektual STADIUM I %A ne"$a' 6 3erlangsung 6, tahun 6 %mnesia menonjol 6 -angguan 0 B Diskalkulis B 1emori jangka penuh. B Perubahan emosi ringan. B 1emori jangka panjang baik. B Keluarga biasanya tidak terganggu. Sta+$u II Sta+$u III

%B$ngung' 6 3erlangsung 6"! tahun 6 Kemunduran aspek (ungsi luhur ;apraksia, a(asia, agnosia, disorientasi< 6 %gresi( 6 Salah mengenali keluarga

%Ak!$r' 6 Setelah '6" tahun 6 1emori dan intelektual lebih terganggu 6 %kinetik 6 1embisu 6 Inkontinensia urin dan inkontinensia al?i 6 -angguan berjalan

13

F. D$agn("a Pedoman diagnostik demensia %lAheimer menurut PPD-J III 0 9erdapat gejala demensia se:ara umum. 2nset bertahap dengan perkembangan lambat tidak ada bukti klinis dan pemeriksaan yang mendukung adanya penyakit otak atau sistemik yang dapat menyebabkan demensia. 9idak ada serangan atau gejala neurologik kerusakan otak (okal. Pedoman diagnosti: menurut 742 ;ICD K< 0 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 8upa kejadian yang baru saja dialami Kesulitan dalam melakukan kegiatan sehariDhari Kesulitan dalam berbahasa Disorientasi waktu dan tempat 9idak mampu membuat pertimbangan dan keputusan yang tepat Kesulitan ber(ikir abstrak Salah menaruh barang Perubahan suasana hati Peubahan perilku atau kepribadian Kehilangan inisiati(

). Penatalak"anaan Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Pengobatan atau pen:egahan hanya dalam bentuk (aliati(, seperti nutrisi tepat, latihan, pengawasan akti(itas, selain itu bisa diberikan obat 1emantine ;@ D metil< . mg5hari, Propanolol ;Inderal<, 4aloperidol, dan penghambat Dopamin potensi tinggi untuk kendali gangguan perilaku akut. Selain itu diberikan 9rasine 4idrokloride ;inhibitor %setil kolin esteras < untuk gangguan kogniti( dan (ungsionalnya.
14

Pen:egahan antara lain, bagaiman :ara kita lebih awal untuk mendeteksi %lAheimer disease serta memperkirakan siap yang mempunyai (aktor resiko terkena penyakit ini sehingga dapat di:egah lebih awal. Pen:egah dapat juga perubahan daya hidup ;diet, kegiatan olahraga, akti(itas mental<. 9ujuan penangan %lAheimer 0 6 6 6 6 1empertahankan kualitas hidup yang normal. 1emperlambatan perburukan. 1embantu keluarga yang merawat dengan memberi in(ormasi yang tepat. 1enghadapi kenyataan penyakit se:ara realita.

15

BAB I0 KESIMPULAN

Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya (ungsi intelektual dan memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan dis(ungsi kehidupan sehari6hari. Hmumnya penderita Demensia berusia .!6'! tahun, .= terjadi pada usia '. tahun, ! = terjadi pada usia )! tahun. Sedangkan penyebabnya, sebagian besar disebabkan oleh penyakit %lAheimer, 1ID, penyakit Pi:k CreutA(eldt D Jakob, 4untington, Parkinson, in(eksi, %IDS, dan trauma kepala. Penderita Demensia dapat juga digolongkan dalam beberapa stadium menurut gejala klinis yaitu stadium awal, stadium menengah dan stadium lanjutan. Dalam penatalaksanaannya dapat berupa terapi suporti( maupun (armakologi.

16

DAFTAR PUSTAKA 6 6 6 6 6 6 %kbar, 1uhammad. !!,. Catatan Kuliah Neuropsikiatri : Demensia. 3agian

@eurologi $akultas Kedokteran 1uhammadiyah 0 Jakarta Darmodjo, boedhi. "+++. Buku Ajar eriartri !disi ". 3alai penerbit $KHI 0 Jakarta Depkes RI Direktorat Pelayanan 1edik. "++#. ##D $ %%%. Depkes 0 Jakarta -auAe, 3arry. "++/. Buku saku #sikiatri. Penerbit 3uku Kedokteran 0 Jakarta Kaplan, Sado:k. "++/. &inopsis #sikiatri !disi '. *-C 0 Jakarta 8isal, 9oni. !!,. Catatan kuliah Neuropsikiatri : angguan (ental )rganik* 3agian @eurologi $akultas Kedokteran Hni?ersitas 4asanuddin 0 1akassar

17

Anda mungkin juga menyukai