Frekuensi
11
61
72
%
15,3
84,7
100
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
Frekuensi
21
51
72
%
29,2
70,8
100
Tabel 4.3
51
Frekuensi
6
19
11
28
8
72
%
8,3
26,4
15,3
38,9
11,1
100
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Pekerjaan
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
Pekerjaan
Petani
PNS/ABRI
Wiraswasta
Pegawai Swasta
IRT
Lain-lain
Total
Frekuensi
1
5
11
6
39
10
72
%
1,4
6,9
15,3
8,3
54,2
13,9
100
52
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Menutup Wadah Penampungan Air
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
Jawaban
Ya
Tidak
Total
Frekuensi
32
40
72
%
44,4
55,6
100
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Responden Menguras atau Membersihkan Penampungan Air
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
Jawaban
Ya
Tidak
Total
Frekuensi
36
36
72
%
50,0
50,0
100
Tabel 4.7
53
Frekuensi
62
10
72
%
86,1
13,9
100
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Responden Membersihkan Saluran Air
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
Jawaban
Ya
Tidak
Total
Frekuensi
46
26
72
%
63,9
36,1
100
Tabel 4.9
54
Frekuensi
57
15
72
%
79,2
20,8
100
Tabel 4.10
Hubungan Keberadaan Tempayan/Gentong dengan Keberadaan Jentik
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
Tempayan/Gent
ong
Ada
Tidak
Jentik
n
8
0
Ada
%
100
0
Total
Tidak
n
0
64
%
0
100
Total
n
8
64
72
%
11,1
88,9
100
yang
memiliki
tempayan/gentong
terdapat
jentik
didalam
tempayan/gentong tersebut.
Tabel 4.11
55
Ada
n
37
0
Ada
Tidak
%
84,1
0
Total
n
7
28
Tidak
%
15,9
100
n
44
28
72
Total
%
61,1
38,9
100,0
Tabel 4.12
Hubungan Keberadaan Bak Mandi dengan Keberadaan Jentik
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
Jentik
Bak Mandi
Ada
Tidak
Ada
n
41
0
%
77,4
0
Total
n
12
19
Tidak
%
22,6
100
n
53
19
72
Total
%
73,6
26,4
100,0
Tabel 4.13
Hubungan Keberadaan Bak Penampungan Air dengan Keberadaan Jentik
56
Jentik
Bak
Penampungan
Air
Ada
n
46
0
Ada
Tidak
%
88,5
0
Total
Tidak
n
%
6
11,5
20
100
Total
n
52
20
72
%
72,2
27,8
100,0
Ada
n
16
0
Ada
Tidak
%
31,4
0
Total
Tidak
n
%
35
68,6
21
100
Total
n
51
21
72
%
70,8
29,2
100,0
Tabel 4.15
Hubungan Keberadaan Tempat Minum Hewan dengan Keberadaan Jentik
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
57
Tempat Minum
Hewan
Ada
Tidak
Jentik
n
2
0
Ada
%
13,3
0
Total
Tidak
n
%
13
86,7
57
100
Total
n
15
57
72
%
20,8
79,2
100,0
Tabel 4.16
Hubungan Keberadaan Vas Bunga dengan Keberadaan Jentik
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
Jentik
Vas Bunga
Ada
Tidak
n
0
0
Ada
%
0,0
0
Total
Total
Tidak
n
4
68
%
100
100
n
4
68
72
%
5,6
94,4
100,0
Tabel 4.17
Hubungan Keberadaan Dispenser dengan Keberadaan Jentik
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
58
Jentik
Dispenser
n
1
0
Ada
Tidak
Ada
%
5,0
0
Total
Total
Tidak
n
19
52
%
95
100
n
20
52
72
%
27,8
72,2
100,0
n
2
0
Ada
%
2,9
0
Total
Total
Tidak
n
68
2
%
97
100
n
70
2
72
%
97,2
2,8
100,0
Tabel 4.19
Hubungan Keberadaan Lubang Pohon dengan Keberadaan Jentik
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
59
Jentik
Lubang Pohon
Ada
Tidak
n
0
0
Ada
%
0,0
0
Total
Total
Tidak
n
5
67
%
100
100
n
5
67
72
%
6,9
93,1
100,0
Tabel 4.20
Hubungan Keberadaan Pelepah Daun dengan Keberadaan Jentik
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
Jentik
Pelepah Daun
Ada
Tidak
n
0
0
Ada
%
0,0
0
Total
Total
Tidak
n
5
67
%
100
100
n
5
67
72
%
6,9
93,1
100,0
Tabel 4.21
Hubungan Keberadaan Tempurung Kelapa dengan Keberadaan Jentik
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
60
Tempurung
Kelapa
Ada
Tidak
Jentik
n
0
0
Ada
%
0,0
0
Total
Total
Tidak
n
2
70
%
100
100
n
2
70
72
%
2,8
97,2
100,0
Potongan
Bambu
Ada
Tidak
Jentik
n
0
0
Ada
%
NA
0
Total
Total
Tidak
n
0
72
%
NA
100
n
0
72
72
%
0,0
97,2
100,0
Berdasarkan data pada tabel 4.22 diatas, diketahui banhwa ada sebanyak 100 %
responden tidak ada potongan bambu di halaman rumahnya.
Tabel 4.23
Hubungan Keberadaan Kulit Kerang dengan Keberadaan Jentik
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
61
Potongan
Bambu
Ada
Tidak
Jentik
n
0
0
Ada
%
NA
0
Total
Total
Tidak
n
0
72
%
NA
100
n
0
72
72
%
0,0
97,2
100,0
Total
n
69
3
72
%
95,8
4,2
100,0
OR 95
% Cl
P.
Value
0,337
62
Tabel 4.25
Hubungan Antara Ketersediaan Tutup Pada Kontainer
dengan Angka Kejadian DD/DBD
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
Ya
Tidak
Ketersediaan
Tutup Pada
Kontainer
5,6
Total
36
50,0
Total
n
32
%
44,4
40
72
55,6
100,0
OR 95 %
Cl
P.
Value
0,931
0,1934,497
0,008
Tabel 4.26
Hubungan Antara Rumah Sehat dengan Angka Kejadian DD/DBD
Di RT 3 Kelurahan Gunung Lingkas
63
Sehat
Tidak Sehat
Rumah Sehat
8,3
Total
36
50,0
Total
n
58
%
80,6
42
72
58,3
100,0
OR 95 % Cl
1,188
0,12611,184
P.
Valu
e
0,02
3
4.2.
Pembahasan
4.2.1
Penyakit DBD adalah penyakit akibat infeksi dengan virus dengue pada
manusia. Virus dengue termasuk famili Flaviviridae, yang berukuran kecil sekali
+35-45nm. Virus dapat tetap hidup (survive) di alam melalui dua mekanisme.
Mekanisme pertama, transmisi vertikal dalam tubuh nyamuk. Virus ditularkan oleh
nyamuk betina pada telurnya, yang nantinya menjadi nyamuk dewasa. Virus juga
dapat ditularkan dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual.
64
65
dengan mencegah dari gigitan nyamuk sehingga orang sehat tidak tertular, dan
pemberantasan vektor nyamuk Aedes Aegypti (dewasa).
Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektor, yaitu
nyamuk aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yang tepat baik melalui lingkungan, biologi maupun
kimiawi. Metode mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN), salah satunya adalah dengan menutup dengan rapat tempat
penampungan air.
Berdasarkan hasil penelitian dimana alat ukurnya dilakukan dengan
menggunakan kuesioner dan observasi kepada 72 responden, dapat diketahui bahwa
sebanyak 32 responden menutup dengan rapat tempat penampungan air yang dimiliki
sedangkan sisanya sebanyak 40 responden tidak menutup dengan rapat tempat
penampungan air yang dimilikinya.
4.2.3
66
4.2.4
67
4.2.5
Berdasarkan data pada tabel 4.25 diatas, diketahui bahwa ada sebanyak
4.2% responden yang memiliki tutup pada kontainer di rumahnya memiliki
kejadian kasus DD/DBD, sedangkan sebanyak 40 % responden yang memiliki
tutup pada kontainer yang ada di rumahnya tetapi tidak terdapat kejadian kasus
DD/DBD. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value sebesar 0.008 (lebih kecil dari
alpha =0.05) yang berarti H0 ditolak sehingga disimpulkan ada hubungan yang
bermakna antara ketersediaan tutup pada kontainer dengan angka kejadian
DD/DBD. Dari hasil analisa juga diperoleh nilai OR = 0.931 artinya responden
yang tidak memiliki penutup kontainer mempunyai peluang terjadinya kasus
DD/DBD sebesar 0.931 jika dibandingkan dengan responden yang memiliki
penutup kontainer.
4.2.6
68
rumah sehat dengan angka kejadian DD/DBD. Dari hasil analisa juga diperoleh
nilai OR = 1.188 artinya responden yang tidak masuk dalam kategori rumah sehat
mempunyai peluang terjadinya kasus DD/DBD sebesar 1.188 jika dibandingkan
dengan responden yang masuk dalam kategori rumah sehat.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori kejadian penyakit yang
dikelurkan oleh H. Blum, dimana terdapat berbagai faktor yang memengaruhi
kesehatan. Keempat faktor tersebut (faktor keturunan, lingkungan, perilaku dan
pelayanan kesehatan) disamping berpengaruh langsung kepada kesehatan juga
saling berpengaruh satu sama lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal
bilamana keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang
optimal pula. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak
optimal) maka status kesehatan akan tergeser ke arah dibawah optimal.
69