DEMENSIA
Disusun oleh :
Widiawati
1102010286
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan
Rahmat-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan Proposal Penyuluhan yang berjudul
Demensia yang merupakan salah satu pemenuhan syarat kelulusan di Kepaniteraan Klinik
di bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Islam Klender.
Terima kasih tim penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu
dalam penyusunan proposal penyuluhan ini, khususnya kepada konsulen bagian Ilmu
Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Islam Klender sebagai pembimbing yang telah
memberikan saran, bimbingan, serta pengarahan dalam penulisan karya ilmiah ini. Tim
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dokter muda sejawat dan semua
pihak yang ikut berkontribusi.
Tim penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal penyuluhan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu tim penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna
menyempurnakan proposal penyuluhan ini. Semoga karya ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya dan mahasiswa kedokteran pada khususnya.
Sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb.
Jakarta,
Oktober 2015
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................
10
10
12
15
15
17
18
Pokok bahasan
: Demensia
Hari / tanggal
Oktober 2015
Pukul
Sasaran
Jumlah peserta
Tempat
A. Latar Belakang
Pada lansia akan terjadi proses penuaan, akan dialami oleh semua orang. Pada proses
penuaan akan terjadi perubahan dan penurunan struktur dan fungsi tubuh. Salah satu yang
terjadi adalah kemunduran fungsi kognitif yaitu demensia.
Demensia adalah kondisi keruntuhan kemampuan intelek yang progresif setelah
mencapai pertumbuhan dan perkembangan tertinggi (umur 15 tahun) karena gangguan
otak organik, diikuti keruntuhan perilaku dan kepribadian, dimanifestasikan dalam bentuk
gangguan fungsi kognitif seperti memori, orientasi, rasa hati dan pembentukan pikiran
konseptual.
Demensia bisa terjadi pada setiap umur, tetapi lebih banyak pada lanjut usia (5%
untuk rentang umur 65-74 tahun dan 40% bagi yang berumur >85 tahun). Kebanyakan
mereka dirawat dalam panti dan menempati sejumlah 50% tempat tidur.
Oleh karena itu, penyuluhan ini diberikan untuk dapat memberikan informasi tentang
demensia kepada setiap orang, baik berupa gejala dan faktor penyebabnya.
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mampu memahami tentang demensia secara
umum.
C. Tujuan Khusus Penyuluhan
4
Pengertian Demensia
2.
Penyebab Demensia
3.
D. Materi (terlampir)
1
Pengertian demensia
2. Penyebab demensia
3. Jenis demensia
4. Patofisiologi Demensia
5. Diagnosis Demensia
6. Penatalaksanaan pada Demensia
KEGIATAN PESERTA
a. Menjawab salam,
b. mendengarkan dan
WAKTU
2 menit
memperhatikan.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menggali pengetahuan peserta
tentang pengertian demensia
b. Memberikan informasi mengenai
pengertian, faktor penyebab,
gejala klinis dan pencegahan
pada demensia.
c. Memberi kesempatan pada
a. Memperhatikan dan
mengemukakan pendapat
mengenai demensia.
b. Mendengarkan dan memperhatikan
informasi tentang demensia.
c. Mengajukan pertanyaan
30 menit
3. Tahap Penutupan
10 menit
mengenai demensia.
b. Menutup penyuluhan dan
materi
b. Menjawab salam
memberikan salam
F. Media dan Alat
1. Power point
2. Leaflet
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengakibatkan
mengalami perubahan kepribadian dan masalah tingkah laku seperti mudah marah dan
berhalusinasi. (Turana, 2006).
Menurut laporan Access Economics (2006), pada tahun 2005 penderita
demensia di kawasan Asia Pasifik berjumlah 13,7 juta orang dan diperkirakan
menjelang tahun 2050 jumlah ini akan meningkat menjadi 64,6 juta orang. Prevalensi
demensia di Indonesia pada tahun 2005 sebanyak 191.400 orang dan diperkirakan
pada tahun 2020, diperkirakan sebanyak 314.100 orang akan mengalami demensia
(Access Economics, 2006).
Penyakit demensia menyerang usia manula, bertambahnya usia maka makin
besar peluang menderita penyakit demensia. Peningkatan angka
kejadian dan
prevalensi kasus demensia mengikuti meningkatnya usia seseorang setelah lewat usia
60 tahun. Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami
proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan
fisik. Perubahan fisik dan tingkahlaku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua
orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu
(Stanley, 2007).
B.Tujuan
Tujuan penulisan ini untuk melengkapi tugas di kepaniteraan ilmu Psikiatri
Psikiatri RS Jiwa Islam Kelender Jakarta Timur .
7
BAB II
PEMBAHASAN
Demensia
A. Definisi
Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari - hari.
Demensia merupakan keadaan ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat dan daya
pikir lain yang secara nyata mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari (Nugroho, 2008).
Sementara itu menurut Lumbantobing (1995) demensia adalah himpunan gejala penurunan
fungsi intelektual, umumnya ditandai terganggunya minimal tiga fungsi yakni bahasa,
memori, visuospasial, dan emosional.
B. Etiologi
1. Intoksikasi (obat, termasuk alkohol)
2. Infeksi susunan saraf pusat
3. Gangguan metabolik
4. Gangguan nutrisi
5. Gangguan vesikuler (dimentia nulti-infrak)
6. Lesi desak ruang
7. Hidrosefalus bertekanan normal
8. Depresi (pseudo-dinentia defrensif)
9. Penyakit degeneratif progresif, seperti :
a. Penyakit alzheimer
b. Penyakit dick
c. Penyakit parkinson
d. Penyakit hantinton
e. Kelumpuhan supranuklear progresif
f. Penyakit degeneratif lain
C. Kriteria derajat demensia
Stadium Awal
Perhatian yang agak berkurang terhadap penampilan dan sikap sosial
Pelupa yang samar mengandalkan jadwal untuk aktifitas sehari-hari
Perubahan kepribadian
9
Stadium Menengah
Pasien, keluarga, dan dokter sadar akan adanya kerusakan kognitif
Gangguan ingatan jangka pendek kesukaran orientasi
Gangguan ingatan jangka panjang
Stadium Akhir
Gangguan mendalam dari memori
Kepribadian pasien hilang digantikan oleh waham paranoid
Inkontinensia urin dan tinja
Apraksia
Agnosia
Afasia
D. Gejala Klinis
Tanda-Tanda dari demensia menurut mitrakeluarga demensia (2008) antara lain :
-
Dengan bertambahnya usia, kemampuan memori menurun secara wajar. Ciri-ciri mudah lupa
antara lain :
-
memori
Tidak ada gangguan dalam mengenal kembali sesuatu, apabila diberi isyarat.
Lebih sering menjabarkan bentuk atau fungsi daripada menyebutkan namanya.
Asetil kolin
Noradrenalin dan metabolitnya
Dopamine
Pengurangan amino acid neurotransmitter : Glu., Gly., GABA
Pengurangan enzimenzim : AchE, DOPA decarboksilase, GAD, CAT
Pengurangan neuropeptide : somatostatin, dan lain-lain.
Khusus pada Alzheimer disease disamping yang tersebut di atas, kemungkinan
penyebab lain yang ikut berperan adalah adanya efek genetik (serineprotease inhibitor)
sehubungan dengan deposit A4 amyloid peptide pada kromosom 21 sehingga menyebabkan
pembentukan neurofibrillary tangles dan senile plaque dan granulofacuolar degenerasi lebih
dini.
Proses fisiologis seperti halnya timbulnya katarak senilis, osteoporosis, alopesia,
rontoknya gigi, gangguan pendengaran, gangguan seksual tidaklah selalu paralel dengan
timbulnya demensia senilis.
Usia 65 tahun keatas selsel otak berangsur ada yang mati dan jumlahnya berkurang,
otak menjadi lebih atrofi, sulcus menjadi lebih lebar, dan ventrikiel melebar. Yang penting
perlu dijaga jangan sampai mempunyai faktor resiko penyakit vaskular ataupun metabolisme
yang bisa mengganggu suplai energi dan metabolisme otak seperti yang diterangkan di atas.
Demensia Tipe Alzaimer
Dari semua pasien dengan demensia, 50-60% memeiliki demensia tipe ini. Orang yang
pertama kali mendefinisikan penyakit ini adalah Allois Alzheimer sekitar tahun 1910.
demensia ini ditandai dengan gejala :
-
eksekutif.
Tidak mampu mempelajari atau mengingat informasi baru.
Perubahan kepribadian (depresi, obsesitif, kecurigaan).
Kehilangan inisiatif.
Apolipoprotein E, alel 2
Antioksidan
Penggunaan estrogen pasca menopause ( pada demensia tipe ini lebih sering pada
wanita )
NSAID
Stadium II
(Bingung)
- Berlangsung 2-10 tahun
- Kemunduran aspek fungsi
Stadium III
(Akhir)
- Setelah 6-12 tahun
- Memori dan
intelektual lebih
agnosia, disorientasi)
terganggu
- Agresif
- Akinetik
- Membisu
- Inkontinensia urin dan
inkontinensia alvi
- Gangguan berjalan
Memori jangka
panjang baik.
Keluarga biasanya
13
tidak terganggu.
F. Diagnosa
Pedoman diagnostik demensia Alzheimer menurut PPDGJ III :
Terdapat gejala demensia secara umum. Onset bertahap dengan perkembangan lambat
tidak ada bukti klinis dan pemeriksaan yang mendukung adanya penyakit otak atau sistemik
yang dapat menyebabkan demensia. Tidak ada serangan atau gejala neurologik kerusakan
otak fokal.
Pedoman diagnostic menurut WHO (ICD X) :
-
G. Penatalaksanaan
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini.
Pengobatan atau pencegahan hanya dalam bentuk faliatif, seperti nutrisi tepat, latihan,
pengawasan aktifitas, selain itu bisa diberikan obat Memantine (N metil) 25 mg/hari,
Propanolol (Inderal), Haloperidol, dan penghambat Dopamin potensi tinggi untuk kendali
14
gangguan perilaku akut. Selain itu diberikan Trasine Hidrokloride (inhibitor Asetil kolin
esteras ) untuk gangguan kognitif dan fungsionalnya.
Pencegahan antara lain, bagaiman cara kita lebih awal untuk mendeteksi Alzheimer
disease serta memperkirakan siap yang mempunyai faktor resiko terkena penyakit ini
sehingga dapat dicegah lebih awal. Pencegah dapat juga perubahan daya hidup (diet, kegiatan
olahraga, aktifitas mental).
Tujuan penangan Alzheimer :
-
15
BAB IV
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
-
Bagian
Darmodjo, boedhi. 1999. Buku Ajar Geriartri Edisi 3. Balai penerbit FKUI : Jakarta
Gauze, Barry. 1997. Buku saku Psikiatri. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta
Lisal, Toni. 2004. Catatan kuliah Neuropsikiatri : Gangguan Mental Organik. Bagian
Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin : Makassar
17