D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Fahrini syafitri
170204019
Dosen Pengajar :
Ns. Amila, M.Kep, Sp.KMB
1.4 MANFAAT
Sebagai acuan dalam melakukan pengkajian pada mata
Sebagai referensi dalam melakukan pemeriksaan fisik mata
Menambah wawasan bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
Pengkajian riwayat
a. Riwayat oftalmik
PQRST (provokatif, qualitative, region, scale, time)
Informasi yang harus didapat meliputi :
Upaya keamanan dan alas an melakukan pemeriksaan
mata
Penggunaan obat mata
Penggunaan alat bantu pengelihatan
Keluhan : fotophobia, nyeri kepala, pusing, mata gatal,
pengelihatan kabur, penurunan visus, pengelihatan
dobel, penurunan lapang pandang dll.
b. Riwayat medis
Penyakit lain yang sering bermanifestasi pada mata :
Hipertensi
Diabetes mellitus
Penggunaan obat-obatan mata tanpa resep
Riwayat pembedahan mata
c. Riwayat psikososial
Mencakup kondisi psikis saat terjadi perubahan visus atau
gangguan pada mata
System adaptasi yang digunakan
Kaji kecemasan, harga diri, perubahan persepsi dan perasaan
ketergantungan klien
d. Riwayat social ekonomi
Kebiasaan membaca
Penggunaan computer
Lingkungan pabrik dengan banyak asap
Papran sinar ultraviolet yang berlebih
Pekerjaan
Pemeriksaan fisik mata
Pemeriksaan fisik mata bertujuan untuk mengetahui bentuk dan fungsi
mata apakah dalam keadaan normal atau tidak. Pemeriksaan bisa
dilakukan dengan
a. Inspeksi kelopak mata, bentuk bola mata, konjungtiva, sklera, pupil
bandingkan mata kanan dan kiri
bengkak : penyakit jantung, anemia, hipertiroid
benjol (bengkak dengan batas tegas) : tumor
ekstropion (kelopak mata melipat kearah luar),entropion
(kelopak mata melipat kearah dalam) : tumorkelopak mata
pseudoptosis (kelopak sulit terangkat) : edema
ptosis ( kelopak mata jatuh) : sinilis
benjolan merah di kelopak mata : hordeolumb.
b. Inspeksi iris
warna agak putih : atrofi (biasanya pada penderita DM,lansia )
warna kemerahan : iridisc.
c. Inspeksi kornea
cincin abu-abu dipinggir luar : arkus sinilis
edema kornea/keruh/menebal : infeksi
kornea tampak lembek dan menonjol : keratomalasiad.
d. Inspeksi pupil dan lensa
amati pupil : ukuran normal 3-5 mm
amati lensa : - jernih: normal- keruh/warna putih : katarak
e. Inspeksi konjungtiva
warna pucat : anemia
warna kemerahan/pus : konjungtivitis/alergie.
f. Inspeksi gerakan mata
Ketika gerakan ekstraokuler sedang dikaji, mata di observasi bila ada
nistagmus. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada gerakan mata
yang tidak seirama.
g. Pemeriksaan lapang pandang
Pemeriksaan medan pengelihatan dapat menghasilkan informasi yang
mengungkapkan lesi diseluruh susunan optikus, mulai dari nervus
optikus, khiasma, traktus optikus, traktus genikulo-kalkarina pada
tingkat lobus temporal, parietal dan oksipital. Tujuan dilakukan
pemeriksaan lapang pandang yaitu untuk mengetahui batas
pengelihatan yang masih dapat dilihat oleh pasien.
h. Pemeriksaan visus
Ketajaman pengelihatan diekspresikan dalam rasio yang
membandingkan bagaimana seseorang dengan pengelihatan normal
melihat dari jarak 20 kaki dengan yang dilihat klien dari jarak 20 kaki.
Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui ketajaman pengelihatan.
i. Uji hitung jari
Teknik uji hitung jari dilakukan apabila pasien tidak dapat membaca
huruf terbesar. Perawat dapat menentukan ketajaman dari
pengelihatan pasien dengan meletakkan jari didepan pasien dan
meminta pasien menghitung jari.
j. Uji pengelihatan warna
Colour vision yang normal sangat penting untuk pekerjaan tertentu.
Alat yang paling sering digunakan untuk menguji pengelihatan warna
adalah isihara chart, yang berisi angka yang tersusun dari titik-titik
warna, berada dalam lingkaran yang juga tersusun dari titik-titik
warna. Tujuannya untuk mengetahui apakah pasien mengalami buta
warna.
k. Uji persepsi cahaya
Teknik uji persepsi cahaya dilakukan pada pasien yang tidak dapat
mendeteksi gerakan tangan.
Hipermetropi
Hipermetropi atau rabun dekat adalah kelainan refraksi mata
dimana bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuh di
belakang retina. Perbaikan penglihatan dapat dilakukan dengan
memakai kacamata dengan lensa positif (cembung).
Presbiopi
Presbiopi merupakan kelainan pada mata yang kita kenal
dengan sebutan mata tua, di mana si penderita tidak dapat
meliha benda dari jarak dekat dan dari jarak jauh maupun
membaca tulisan dengan ukuran yang agak kecil seperti tulisan
yang terdapat dalam koran atau majalah dengan jelas. Presbiopi
dapat diatasi dengan lensa ganda yang berisi lensa plus dan
minus.
Astigmatisme
Astigmatisma adalah sebuah gejala penyimpangan dalam
pembentukkan bayangan pada lensa, hal ini disebabkan oleh
cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran/ bayangan
garis vertikal dengan horizotal secara bersamaan.
f. Beri tahu pasien untuk mengikuti gerakan jari anda dan pertahankan
posisi kepala pasien. Gerakkan jari anda kedelapan arah untuk
mengetahui fungsi 6 otot mata
Pemeriksan visus
a. Siapkan kartu Snellen atau kartu yang lain untuk pasien dewsa atau
kartu gambar untuk anak-anak.
b. Atur kursi tempat duduk pasien dengan
jarak 5 atau 6 m dari kartu Snellen .
c. Atur penerangan yang memadai
sehingga kartu dapat di baca dengan
jelas.
d. Beri tahu pasien untuk menutup mata
kiri dengan satu tangann.
e. Pemeriksaan mata kanan dilakukan
dengan cara pasien disuruh membaca
mulai dari huruf yang paling besar
menuju huruf yang kecil dan catat
tulisan terkhir yang masih dapat dibaca
oleh pasien
f. Selanjutnya lakukan pemeriksaan mata kiri.
Cara uji hitung jari
a. Perawat berdiri sekitar 1 meter didepan pasien
b. Perawat menyuruh pasien menutup mata kiri dan menunjukkan jari
didepan mata pasien secara acak, misal 5, kemudian 2,4 dan 3
c. Pasien ditanya berapa jumlah jari yang terlihat
d. Prosedur ini diulang minimal 5 kali
e. Jika pasien dapat menjawab benar 3 dari 5 perintah ketajaman dicatat
sebagai hitung jari jarak 1 meter atau jarak terjauh tempat pasien dapat
menghitung jari
f. Jika pasien dapat menghitung atau melihat jari pemeriksa dari jarak 6
meter, maka visus adalah 6/60, atau jarak 5 meter dengan visus 5/60
g. Prosedur tersebut kemudian diulang untuk mata yang lain
Pengkajian Riwayat
a. Riwayat oftalmik
b. Riwayat medis
c. Riwayat psikososial
d. Riwayat social ekonomi
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi kelopak mata, bentuk bola mata, konjungtiva, sklera, pupil
bandingkan mata kanan dan kiri
b. Inspeksi iris
c. Inspeksi kornea
d. Inspeksi pupil dan lensa
e. Inspeksi konjungtiva
f. Inspeksi gerakan mata
g. Pemeriksaan lapang pandang
h. Pemeriksaan visus
i. Uji hitung jari
j. Uji pengelihatan warna
k. Uji persepsi cahaya
DAFTAR RUJUKAN
http://www.nyatanya.com/2012/03/angka-kebutaan-di-indonesia-tertinggi.html
(online) diakses pada 2 Mei 2012
http://www.scribd.com/doc/77003113/Pengkajian-Pada-Sistem-Sensori-Persepsi-
Mata-Dan-Telinga (online) diakses pada 2 Mei 2012
http://www.scribd.com/doc/53711697/27/Proses-penglihatan-pada-mata (online)
diakses pada 2 Mei
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/35/kelainan-refraksi (online)
diakses pada 2 Mei 2012
Muttaqien, Arif. 2010.pengkajian keperawatan.jakarta selatan: Salemba Medika