D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK : 1
FAHRINI SYAFITRI ( 170204019 )
AHYANA MAGHFIRAH (170204004)
UBAY ANWAIRI ( 170204074 )
DONI SYAHDI (170204013)
Kami panjatkan puji dan syukur kehadiran tuhan yang maha esa atas berkat dan
rahmat karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah “OBSERVASI DAN
REFLEKS TERHADAP APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN PADA SYSTEM PERNAPASAN” dengan baik selesainya
penyusunannya berkat bantuan moral maupun material dari berbagai pihak pada
kesempatan ini kelompok mengucapkan terimakasih kepada :
1. Parlindungan purba, SH, MM, selaku ketua yayasan sari mutiara Medan
2. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.kes, selaku Rektor universitas sari mutiara
Indonesia
3. Taruli Sinaga. SP, M.KM, selaku Dekan Fakultas farmasi dan ilmu kesehatan
4. Ns. Rinco Siregar, M. kep, M.NS selaku ketua program studi ners fakultas
farmasi dan ilmu kesehatan universitas sari mutiara Indonesia
5. Ns. Lasma Rina Sinurat, S.Kep, M.Kep selaku dosen pengajar yang telah
memberikan bimbingan,arahan, dan saran kepada kelompok dalam
menyelesaikan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dari isi maupun susunannya, untuk itu tim penulis membuka diri terhadap kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang keperawatan, akhir kata tim
penulis mengucapkan terimakasih.
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................
1.2 Rumus permasalahan ………………………………………………
1.3 Tujuan penulisan
b. Diafragma datar
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam
keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun
menjadi berlipat-lipat kali dan bisa
sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus,
hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan
dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg
dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya
hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita
hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter
darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang
dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan
darah.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
1. Hidung
2. Faring
3. Trakea
4. Bronkus
5. Bronkiouls
6. paru-paru
2.2 ALAT – ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).
Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar
minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat
saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal
yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang
rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang
disebut choanae.
1. Hidung
Tersusun atas tulang dan tulang rawan hialin, kecuali naris anterior
yang dindingnya tersusun atas jaringan ikat fibrosa dan tulang rawan.
Permukaan luarnya dilapisi kulit dengan kelenjar sebasea besar dan rambut.
Terdapat epitel respirasi: epitel berlapis silindris bersilia bersel goblet dan
mengandung sel basal. Didalamnya ada konka nasalis superior, medius dan
inferior. Lamina propria pada mukosa hidung umumnya mengandung banyak
pleksus pembuluh darah.
2. Alat penghidu
4. Faring
11. Alveolus
1) Sistem Respirasi
Sistem pengangkut oksigen di dalam tubuh terdiri atas paru dan sistem
kardiovaskuler. Pengangkutan oksigen menuju jaringan tertentu
bergantung pada: jumlah oksigen yang masuk ke dalam paru, adanya
pertukaran gas dalam paru yang adekuat, aliran darah menuju jaringan
dan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen. Aliran darah
bergantung pada derajat konstriksi jalinan vaskular di dalam jaringan
serta curah jantung. Jumlah oksigen di dalam darah ditentukan oleh
jumlah oksigen yang larut, jumlah hemoglobin dalam darah dan afinitas
hemoglobin terhadap oksigen.
1. Pernafasan dada
Pada pernafasan dada otot yang erperan penting adalah otot antar
tulang rusuk. Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
otot tulang rusuk luar yang berperan dalam mengangkat tulang-
tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi menurunkan
atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula. Bila otot antar
tulang rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat
sehingga volume dada bertanbah besar. Bertambah besarnya akan
menybabkan tekanan dalam rongga dada lebih kecil dari pada
tekanan rongga dada luar. Karena tekanan uada kecil pada rongga
dada menyebabkan aliran udara mengalir dari luar tubuh dan masuk
ke dalam tubuh, proses ini disebut proses ’inspirasi’ Sedangkan
pada proses espirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulang
rusuk kembali ke posisi semuladan menyebabkan tekanan udara
didalam tubuh meningkat. Sehingga udara dalam paru-paru tertekan
dalam rongga dada, dan aliran udara terdorong ke luar tubuh,
proses ini disebut ’espirasi’.
2. Pernafasan perut
Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma
dan otot dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi,
posisi diafragma akan mendatar. Hal itu menyebabkan volume
rongga dada bertambah besar sehingga tekanan udaranya semakin
kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan mengembangnya
paru-paru, sehingga udara mengalir masuk ke paru- paru(inspirasi).
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau
dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan
dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat
dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara
dalam alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan
dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler
dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh
perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara
di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka
udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada
lebih besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara
(inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme
pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara
bersamaan.
2.6 FREKUENSI PERNAFASAN
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. “S”
Umur : 57 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Status Pernikahan : Nikah
Alamat : Jln. Sultan Sharir
Diagnosa Medis : TB Paru
Medrec : 002757
PENGKAJIAN
a. Alasan Utama Datang Ke Rumah Sakit
Klien mengatakan batuk berdarah dan sesak nafas.
b. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Saat pengkajian klien mengalami sesak nafas dan batuk berdahak.
c. Riwayat Penyakit Saat Ini
± 3 hari sebelum masuk rumah sakit, klien mengeluh batuk berdarah dan sesak nafas dengan
frekuensi sering. Sputum yang dikeluarkan bercampur darah dan buih.saat sesak klien
mengeluh nyeri dibagian dada dan kesulitan untuk tidur dengan KU lemah, TD 120/60 mmHg,
Nadi 80/menit serta frekuensi pernafasan 24/menit. Klien mengalami sesak jika beraktivitas
berat.
31
d. Riwayat Kesehatan Lalu
± 5 bulan yang lalu klien pernah menderita penyakit yang sama.
e. Riwayat Kesehatan keluarga
± 2 Tahun yang lalu suami klien pernah menderita penyakit yang sama.
f. Riwayat Alergi Terhadap Pengobatan
Klien tidak pernah mengalami alergi terhadap pengobatan.
PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
TTV
TD : 120/60 mmHg
Pols : 80/menit
Rr : 24/menit
Suhu : 37˚ C
TB : 150cm
BB : 41 Kg
Status Gizi
BB : 41 Kg
Tinggi : 150ST
BB Ideal : 49,9 Kg
Masalah Keperawatan : Tidak ada
Minum :
Frekuensi >5 x sehari >5 x sehari
Jenis Air putih Air putih
2 Pola Eliminasi
BAB
32
No Aktivitas Sebelum MRS Sesudah MRS
Frekuensi
Konsistensi 2 x sehari 2 x sehari
Masalah Normal Cair
Tidak ada masalah Tidak ada masalah
BAK
Frekuensi
Warna >2 x sehari >2 x sehari
Masalah Kuning Kuning
Tidak ada masalah Tidak ada masalah
3 Pola Istirahat dan Tidur
Lama 6 Jam 2 Jam
Masalah Gangguan pola istirahat Gangguan pola istirahat
4 Personal Hygiene
Mandi
Frekuensi 2x sehari 2x sehari
33
c. Sistem Pernapasan
Frekuensi : 24/menit
Batuk : Batuk berdahak bercampur buih
Bunyi Nafas : Ronkhi basah
Sumbatan Jalan Nafas : Adanya sputum
Bentuk Dada : Simetris
Masalah Keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif
34
Porsi SMRS : 1 Porsi
Porsi MRS : ½ Porsi
Kemampuan Mengunyah : Normal
Kemampuan Menelan : Normal
Perut : Normal
Diet : BB
Masalah Keperawatan : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
35
3. Data Penunjang
Tanggal : 20 Februari 2012
36
tingkat eksudatif yang besar.
2 Thrombosit 282.000 150.000 – 400.000
3 Leuksit 12.300 5.000 – 10.000
4 Hematokrit 32 40 – 50
5 Ureum 27 15 – 40
6 Kalium 3,7 3,5 – 5,0
37
ANALISA DATA
Masalah
No Data Senjang Etiologi Keperawa Paraf
tan
1 DS : M. Tuberculosis Bersihan
Pasien mengatakan di Inhalasi droplet jalan nafas
tenggorokanya ada Bakteri mencapai alveolus tidak
dahak Muncul reaksi radang efektif
DO : Terjadipengeluaran secret/mucul
Bunyi nafas Ronkhi Akumuluasi secret jaan nafas
Basah Kebersihan jalan nafas tidak efektif
Klien tampak sesah
nafas
Secret berbuih
Rr : 24/mnt
N : 80/mnt
Secret : ada
2 DS : Respon batuk – batuk Nutrisi
Klien mengatakan kurang
Penggunaan otot- otot abdomen
kurang nafsu makan dari
Refluk pegal
DO : kebutuhan
Klien tampak tidak Mual muntah tubuh
menghabiskan Nutrisi kurang dari kebutuhan
makanannya
Ada sisa makanan di
piring klien
3 DS: Akumulasi secret dijalan nafas Intoleransi
Klien mengatakan Menghalangi proses difusi oksigen aktivitas
badannya lemas Kompensasi tubuh meningkatkan
sehingga susah gerakan pernafasan sesak
beraktivitas Pola nafas tidak efektif
DO: Transportasi oksigen terganggu
Klien tampak Kelelahan kelemahan fisik
38
Masalah
No Data Senjang Etiologi Keperawa Paraf
tan
memanggil keluarga Otropi otot - otot
saat butuh sesuatu Keterbatasan aktivitas
Klien tampak lemas Aktivitas kehidupan sehari – hari
terganggu
4 DS : Bakteri mencapai alveolus Cemas
Klien mengatakan Perjalanan penyakit TBC
sangat cemas tentang Muncul respon tubuh berupa Gejala
penyakitnya fisik yang menggganggu aktivitas
DO : Kurang komunikasi,
Klien tampak bingung Support berlebih
Klien tampak cemas Stressor keluarga
Klien tampak gelisah Khawatir kondisi anggota keluarga
yang sakit
Kecemasan
Prioritas Masalah
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Intoleransi aktivitas
4. Kecemasan pasien
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tida efektif b.d. adanya secret
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia
3. Intoleransi aktivitas b.d. keadaan umum lemah
4. Kecemasan b.d. kurang pengetahuan
39
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. “S” Dx Medis : Tubreculosis
Jenis Kelamin : Perempuan No MedRec : 0027457
No Kamar/Bed : 7 / 4 Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Feb 2012
Membantu suplai
oksigen
Mengetahui
Perkembangan
Pasien.
Diperlukan untuk
pengobatan lanjutan
40
Diagnosa Tujuan Rencana
No Jam Rasional Paraf
Keperawatan (SMART) Keperawatan
dalam proses
penyembuhan
2 Nutrisi kurang dari 06.00 Setelah 1. Catat status 1. Berguna dalam
kebutuhan tubuh dilakukan nutrisi klien mendefinisikan
b.d. anoreksia askep 3x24 2. Monitor intake nutrisi dan cairan
DS : jam kebutuhan output 2. Mengukur
Klien mengatakan nutrisi klien 3. Catat adanya keefektifan nutrisi
kurang nafsu terpenuhi, anoreksia dan dan cairan
makan dengan mual muntah 3. Menentukan jenis
DO kriteria hasil : 4. Anjurkan klien diet dan
Klien tampak untuk bedrest mendefinisikan
tidak Nafs 5. Anjurkan klien pemecahan masalah
menghabiskan u untun makan untuk meningkatkan
makanannya maka makanan porsi intake nutrisi
41
Diagnosa Tujuan Rencana
No Jam Rasional Paraf
Keperawatan (SMART) Keperawatan
Klie
n
tidak
lema
s
4 Kecemasan b.d. 06.45 Setelah 1. Pantau tingkat Faktor ini
kurang pengetahuan dilakukan kecemasan mempengaruhi
askep selama persepsi klien
DS : 3x24 jam 2. Beri informasi terhadap ancaman
Klien kecemasan tentang diri, potensial siklus
mengataka klien penyakit yang anxieta
n sangat berkurang diderita klien
cemas dengan Dapat menambah
tentang kriteria hasil : 3. Dorong klien pengetahuan klien
penyakitny mengakui tentang penyakit yang
a Klien tidak permasalahan dideritanya
gelisah dan 3.
DO : mengekspresika Klien tidak akan merasa
Klien Klien tidak n perasaan terbebani dengan
tampak bingung beban pikiran
bingung 4. Libatkan sehingga dapat
Klien keluarga dalam mempercepat proses
tampak Klien proses penyembuhan
cemas mengerti penyembuhan
Memberi keyakinan
Klien tentang
pada klien bahwa dia
tampak penyakitnya
tidak menghadapi
gelisah
masalah sendirian
42
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
o Pols : 80x/mnt
o TD : 120/80 mmHg
o T : 37˚C
o Rr : 20x/mnt
43
Diagnosa
No Jam Tindakan Keperawatan Respon Paraf
Keperawatan
Frekuensi : 3 x sehari
Porsi : 1 Porsi
OUTPUT
o BAB : 2 x sehari
o BAK : >2 x sehari
Mencatat adanya anoreksia
09.10 dan mual muntah 3.
Klien mengatakan
tidak mual lagi
3 Intoleransi 09.30 1. Mendekatkan benda – 1. Benda – benda yang
aktivitas b.d. benda yang dibutuhkan dibutuhkan didekatkan pada
keadaan klien klien.
umum lemah 2. Klien bersedia dan berkata
09.40
3. Melibatkan Keluarga 3. Keluarga bersedia untuk
dalam memenuhi membantu aktifitas klien
kebutuhan
4 Kecemasan 09.45 1. Memantau tingkat 1. Pasien cemas dan sudah
b.d. kurang kecemasan dengan tenang
pengetahuan melihat respon pasien
44
EVALUASI
Diagnosa
No Jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 Bersihan jalan nafas 14.30 S : Klien mengatakan sesak nafas berkurang
tidak efektif b.d.
adanya secre O : Klien tidak tampak sesak lagi setelah di pasang
oksigen
DS :
Tidak terdengar suara ronkhi basah
Pasien
RR : 20x/menit
mengatakan di
Secret : masih ada
tenggorokanya
A : MasalahTeratasi sebagian
ada dahak
P : Tindakan yang diteruskan :
DO :
Kaji frekuensi pernafasan
Bunyi nafas
Berikan klien terapi oksigen
Ronkhi Basah
Anjurkan klien untuk batuk efektif dan nafas
Klien tampak
dalam
sesah nafas
Pantau TTV
Secret
berbuih
Rr :
24/mnt
N :
80/mnt
Secret :
ada
2 Nutrisi kurang dari 14.40 S : Klien mengatakan sudah nafsu makan
kebutuhan tubuh
b.d. anoreksia O : Tidak tampak sisa makanan di piring klie
DS : Klien menghabiskan makanannya
Klien A : Masalah teratasi
mengatakan
kurang nafsu P : Intervensi dihentikan
makan
45
Diagnosa
No Jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
DO :
Klien tampak
tidak
menghabiskan
makanannya
Ada sisa
makanan di
piring klien
DS : O:
Klien Klien tampak tidak bingung lagi
mengatakan Klien tampak tidak cemas lagi
46
Diagnosa
No Jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
sangat cemas Klien tampak tidak gelisah lagi
tentang
penyakitnya A : Masalah teratasi
DO : P : Intervensi dihentikan
Klien tampak
bingung
Klien tampak
cemas
Klien tampak
gelisah
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
47
Keluhan utama saat MRS :
Riwayat Allergi :
Riwayat Pengobatan
48
Penggunaan selang dada : Ada Tidak Ada
Drainase :
Trakeostomi : Ada Tidak Ada
Kondisi trakeostomi:
Lain-lain: … …
Masalah Keperawatan:
Nadi : Teraba Tidak teraba N: … …x/mnt
Irama Jantung :
Tekanan Darah : … … mmHg
Pucat : Ya Tidak
Sianosis : Ya Tidak
CRT : < 2 detik > 2 detik
Akral : Hangat Dingin S: ... ...C
Pendarahan : Ya, Lokasi: ... ... Jumlah ... ...cc Tidak
Turgor : Elastis Lambat
BLOOD
Diaphoresis: Ya Tidak
Riwayat Kehilangan cairan berlebihan: Diare Muntah Luka bakar
JVP:
CVP:
Suara jantung:
IVFD : Ya Tidak, Jenis cairan: … …
Lain-lain: … …
Masalah Keperawatan:
Kesadaran: Composmentis Delirium Somnolen Apatis Koma
BRAIN
Lain-lain: … …
49
Masalah Keperawatan:
Nyeri pinggang: Ada Tidak
BAK : Lancar Inkontinensia Anuri
Nyeri BAK : Ada Tidak ada
Frekuensi BAK : … … Warna: ... ... Darah : Ada Tidak ada
Kateter : Ada Tidak ada, Urine output: ... ...
Lain-lain: … …
BLADDER
Masalah Keperawatan:
Keluhan : Mual Muntah Sulit menelan
TB : ... ...cm BB : ... ...kg
Nafsu makan : Baik Menurun
Makan : Frekuensi ... ...x/hr Jumlah : ... ... porsi
Minum : Frekuensi ... ... gls /hr Jumlah : ... ... cc/hr
NGT:
Abdomen : Distensi Supel ........
Bising usus:
BAB : Teratur Tidak
Frekuensi BAB : ... ...x/hr Konsistensi: ... ... .. Warna: ... ... darah (+/-)/lendir(+/-)
BOWEL
Stoma:
Lain-lain: … …
Masalah Keperawatan:
BONE
50
Deformitas : Ya Tidak Lokasi ... ...
Contusio : Ya Tidak Lokasi ... ...
Abrasi : Ya Tidak Lokasi ... ...
(Muskuloskletal & Integumen)
Masalah Keperawatan:
51
(Fokus pemeriksaan pada daerah trauma/sesuai kasus non trauma)
Kepala dan wajah :
Leher :
Dada :
HEAD TO TOE
Ekstremitas :
Masalah Keperawatan:
:
52
A. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hari/Tgl/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Normal Interprestasi
53
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….........................
……………………………………………………….......................................................................................................................................
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….........................
B. TERAPI
Hari/Tgl/Jam Jenis terapi Dosis Rute Fungsi
54
55
RENCANA KEPERAWATAN KRITIS
Nama Klien : ... Umur/Jk : ... No. RM : ... Dx. Medis : ... TGL : ...
56
TINDAKAN KEPERAWATAN KRITIS
57
EVALUASI KEPERAWATAN KRITIS
S:
O;
A:
P:
58
BAB IV
KESIMPULAN
59
Daftar Pustaka:
60