Seorang laki-laki usia 40 tahun dibawa keluarganya datang ke igd dengan
keadaan tidak sadarkan diri. Dari tanda dan gejala menunjukkan keracunan. Dilakukan pengkajian dengan keluarga pasien, ditemukan botol bagyon di dalam kamar dan mulut berbau baygon. Kejadian telah terjadi sekita 2 jam yang lalu. Apakah pertolongan pertama yang harus diberikan kepada pasien di IGD? Jawab : 1. Lakukan anamnesis singkat pada pasien / keluarga pasien mengenai riwayat minum/kontak dengan zat mengandung riwayat organofosfat. 2. Petugas menanyakan kepada keluarga pasien apakah ada keringat sangat banyak, mual, muntah, kejang, lumpuh. 3. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan. 4. Petugas mengukur tanda vital pasien meliputi tekanan darah, nadi, suhu dan frekuensi pernapasan. 5. Lakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki. Pemeriksaan fisik ditemukan bradikardi, pupil miosis, penurunan kesadaran, tanda-tanda aspirasi. 6. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan. 7. Diagnosa keracunan baygon disusun berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. 8. Petugas memberikan tata laksana terhadap hasil diagnosa berupa: a. Buat saluran udara. b. Pantau tanda-tanda vital. c. Berikan pernapasan buatan dengan alat dan beri oksigen. d. Berikan atropin sulfat 2 mg secara i.m, ulangi setiap 3 – 8 menit sampai gejala keracunan parasimpatik terkendali. e. Berikan larutan 1g pralidoksim dalam air secara i.v, perlahan-lahan, ulangi setelah 30 menit jika pernapasan belum normal. Dalam 24 jam dapat diulangi 2 kali. Selain pralidoksim, dapat digunakan obidoksim (toksogonin). f. Sebelum gejala timbul atau setelah diberi atropine sulfat, kulit dan selaput lendir yang terkontaminasi harus dibersihkan dengan air dan sabun. g. Jika tersedia Naso Gastric Tube, lakukan bilas lambung dengan air dan berikan sirup ipeca supaya muntah. Tindakan umum: 1. Sekresi paru disedot dengan kateter. 2. Hindari penggunaan obat morfin, aminofilin, golongan barbital, golongan fenotiazin dan obat-obat yang menekan pernapasan. 9. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosis dan terapi pada rekam medis pasien.