Disusun Oleh :
I NENGAH SUWARDANA
2035012
C. Diagnosa medis
Asma bronkial
D. Diagnosa keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan asma
DS:
Pasien mengeluh sesak nafas
Batuk dan muntah
1
Pasien mengatakan memiliki riwayat asma
DO:
RR: 30 X/mnt
Nadi: 120X/mnt
Suhu: 36,5 derajat celsius
Terdengar suara whizing di akhir ekspirasi
Bibir sianosis
Terdapat retraksi diding dada
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
DS:
Pasien mengeluh sesak nafas
Pasien mempunyai riwayat asma
DO:
RR: 30 X/mnt
Nadi: 120X/mnt
Suhu: 36,5 derajat celsius
Terdengar suara whizing di akhir ekspirasi
Bibir sianosis
Terdapat retraksi diding dada
E. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional
Persiapan alat
Tabung O2
Obat untuk bronchodilator antara lain : ventolin, dexamethasone
Masker oksigen
Nebulizer 1 set.
Obat untuk terapi aerosol dan pengencernya bila diperlukan
Stetoskop.
Tissue
Nierbeken/bengkok.
2
Suction (kalau perlu)
Langkah-langkah tindakan
Tahap Pra Interaksi
a. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
b. Mencuci tangan
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
a. Menjaga privacy
b. Mencuci tangan
c. Membawa alat-alat ke dekat pasien
d. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien
e. Memasukkan obat kewadahnya (bagian dari alat nebulizer).
f. Menghubungkan nebulizer dengan listrik
g. Menyalakan mesin nebulizer (tekan power on) dan mengecek out flow
apakah timbul uap atau embun
h. Menghubungkan alat ke mulut atau menutupi hidung dan mulut
(posisi) yang tepat.
i. Menganjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan
sebentar, lalu ekspirasi.
j. Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital, dan
melakukan auskultasi paru secara berkala selama prosedur
3
G. Tujuan tindakan tersebut dilakukan
a. Merelaksasi jalan nafas.
b. Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi sekret.
c. Menurunkan edema mukosa
d. Pemberian obat secara langsung pada saluran pernafasan untuk
pengobatan penyakit, seperti : bronkospasme akut, produksi sekret yang
berlebihan, dan batuk yang disertai dengan sesak nafas.
4
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator bila diperlukan
2. Intervensi diagnosa II (Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
hiperventilasi): Manajemen Asma
Observasi
Monitor frekuensi dan kedalaman nafas
Monitor tanda gejala hipoksia
Monitor bunyi nafas tambahan
Monitor saturasi oksigen
Teraupetik
Berikan posisi semi fowler 30-45 derajat
Lakukan penghisapan lendir jika perlu
Berikan oksigen 6-15 l via sungkup untuk mempertahankan saturasi
oksigen > 90 %
Ambil sampel darah untuk pemeriksaan hitung darah lengkap dan
AGD
Edukasi
Anjurkan meminimalkan ansietas yang dapat meningkatkan
kebutuhan oksigen
Anjurkan bernafas lambat dan dalam
Ajarkan teknik pursued lip breating
Ajarkan mengidentifikasi dan menghindari pemicu misalkan depu,
asap rokok, dan udara dingin
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator sesuai indikasi