Anda di halaman 1dari 3

Fenomena GAP Teori

Menurut data yang di terbitkan oleh Rumah tidak hanya digunakan untuk
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 tempat berlindung dari hujan dan
provinsi di indonesia yang menduduki panas, tapi juga sebabai simbol status
peringkat pertama sebagai provinsi sosial dari pemilik dan sumber
dengan persebaran rumah tangga inspirasi. Namun, sebagian besar
kumuh adalah Papua dengan persentase masyarakat belum mengerti betul
40,01% , kemudian provinsi dengan tentang arti rumah sehat. Mereka
jumlah persebaran rumah tangga beranggapan bahwa rumah yang
kumuh paling sedikit di tempati oleh sehat cukup disapu, dipel dan dilap.
provinsi Yogyakarta dengan persentase (Wicaksono, 2009).
1,13% dan provinsi Sumatra Selatan Kemajuan yang pesat di bidang
termasuk dalam 10 provinsi dengan teknoligi telah memberikan
persebaran rumah tangga kumuh pengertian kesadaran kepada
tertinggi yaitu, menempati posisi ke 9 manusia bahwa perumahan yang
dengan persentase 7,93% (BPS, 2018). tidak sehat adalah penyebab
rendahnya taraf kesehatan jasmani
dan rohani, yang menyebabkan
menurunya kualitas kesehatan dan
daya produktifitas masyarakat
(Gunawan, 2009).
Jurnal Tempat penelitian
 Dari plenelitian Trisnaini, dkk Wilayah kerja puskesmas 9 ilir di
tentang kajian sanitasi lingkungan kota palembang
permukiman di bataran sungai
musi Palembang di dapat kan hasil
kondisi sanitasi air dan SPAL tidak
memenuhi syarat kesehatan.
Mayoritas jamban keluarga
(96,7%), dan tempat penampungan
sampah (92,7%) tidak memenuhi
syarat kesehatan (Trisnaini, dkk,
2018)
 Dari penelitian Asnani dkk tentang
penataan permukiman kumuh di
kelurahan Talang Putri Palembang
di dapatkan hasil secara umum
karakteristik perumahan di
kelurahan Talang putri merupakan
kawasan kumuh dimana kondisi
sarana dan prasarana buruk,
kelayakan bangunan rendah, dan
rendahnya penghasilan masyarakat
sehingga memotivasi untuk
memiliki lingkungan dan rumah
yang layak sangat rendah (Asnani
dkk, 2017)

GAP :

Kemajuan teknologi seperti saat ini sangat mudah untuk mendapatkan informasi tentang
kriteria rumah sehat terutama orang orang yang berada di kota kota besar seperti di kota
Palembang sebagai Ibu kota Provinsi dimana orang yang tinggal di kota memiliki jalur
mengakses internet yang lebih memadai di bandingkan dengan di desa. Namun pada
beberapa penelitian di dapatkan hasil bahwa masih banyak menunjukan di kota palembang
masyarakatnya tinggal di kawasan kumuh, bahkan Provinsi Sumatra Selatan masuk dalam 10
provinsi yang memiliki penyebaran rumah tangga kumuh. Oleh karena itu saya tertarik
meneliti gambaran pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat di wilayah kerja puskesmas
9 ilir.
SINOPSIS

Latar belakang:
Kemajuan teknologi, tinggal di kota besar seharusnya lebih mudah untuk mendapatkan
informasi tentang kriteria rumah sehat dan lingkungan yang sehat. namun di beberapa
penelitian di kota Palembang masi banyak masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh.
Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti tentang gambaran pengetahuan masyarakat tentang
rumah sehat.
Metode penelitian
Penelitian ini merupakan penelitia deskriptif dengan tujuan melihat gambaran pengetahuan
masyarakat tentang rumah sehat. Penelitian akan dilakukan di wilayah kerja puskesma 9 ilir
jadi seluruh KK yang berada di wilayah kerja Puskesmas 9 ilir adalah populasi dalam
penelitian ini. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tekni probability
sampling (Random sampling) atau pemilihan sampel secara acak di wilayah kerja Puskesmas
9 ilir. Dalam penelitian ini responden akan di bagikan kuisioner yang berisi pertanyaan
tentang pengetahuan rumah sehat seperti kriteri- kriteria rumah sehat.
Hasil
Hasil kuisioner akan di input ke dalam software SPSS dan akan diolah untuk melihat
gambaran dari penelitian tersebut dan hasil yang di keluarkan SPSS akan di bahas dalam hasil
penelitian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai