“DEMENSIA”
Disusun oleh :
Dokter Muda Kelompok 4 angkatan 2017
Preseptor:
Asep Saefulloh, dr., Sp.S
LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan status gizi
masyarakat menyebabkan meningkatnya umur harapan hidup. Di Indonesia sendiri pada
tahun 2015 diperkirakan umur harapan hidup akan lebih dari 65 tahun sehingga jumlah
lansia bisa lebih banyak dari balita yang ada (Depkes, 2005).
Penigkatan jumlah lansia menuntut perhatian dari semua pihak baik pemerintah, pihak
swasta, masyarakat serta keluarga yang memiliki lansia di rumah, terutama tenaga perawat
selaku tenaga propesional pemberi pelayanan pada klien.
Pada lansia akan terjadi proses penuaan, akan dialami oleh semua orang. Pada proses
penuaan akan terjadi perubahan dan penurunan struktur dan fungsi tubuh. Salah satu yang
terjadi adalah kemunduran fungsi kognitif yaitu : Demensia.
Selain lansia sendiri, keluarga yang memiliki lansia dan bahkan setiap orang
hendaknya mengetahui bagaimana perawatan pada demensia ini. Mengingat pentingnya hal
tersebut maka pada kesempatan penyuluhan di poliklinik Saraf RSUD Al-Ihsan memilih
topik penyuluhan mengenai Demensia.
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir proses penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat mengerti dan
memahami definisi, factor resiko, penyebab, gejala dan penanganan demensia.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat :
1. Memahami pengertian demensia
2. Memahami factor resiko dan penyebab demensia
3. Memahami tanda dan gejala demensia
4. Memahami penanggulangan demensia
III. METODE
1. Pemaparan
2. Tanya jawab
IV. MEDIA
1. Slide power point
2. Proyektor
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PASIEN
1. 3 menit Pembukaan: - Menjawab salam
- Membuka kegiatan dengan ucapan salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan dari penyuluhan - Memperhatikan
- Menyebutkan materi yang akan diberikan
2. 30 menit Pelaksanaan: - Memperhatikan
- Menggali pengetahuan mengenai demensia - Memperhatikan
- Menjelaskan pengertian tentang demensia - Memperhatikan
- Menjelaskan faktor risiko, penyebab, gejala,
penolongan awal demensia
3. 25 menit Evaluasi: - Bertanya dan menjawab
- Memberi kesempatan kepada pasien dan keluarga
pasien untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
4. 2 menit Penutupan: - Mendengarkan
- Mengucapkan terimakasih atas perhatiannya kepada - Menjawab salam
pasien
- Mengucapkan salam
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
DEMENSIA
A. Definisi
Dimensia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual
dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup
sehari-hari.
C. Manifestasi Klinis
Tanda-tanda awal demensia bisa hampir tidak terlihat tidak jelas, dan mungkin tidak
• Merasa bingung
• Perubahan kepribadian
F. Penanganan Awal
Pada waktu ini tidak ada obat untuk kebanyakan jenis demensia. Tetapi,
beberapa jenis obat ternyata dapat mengurangi beberapa gejalanya. Dukungan
sangat penting bagi orang yang menderita demensia dan bantuan dari keluarga,
teman dan yang merawatnya dapat membawa perbedaan positif dalam menangani
penyakit ini.
Tatalaksana
Terapi farmakologi harus sejalan dengan intervensi spikososial untuk
memperbaiki kognisi, fungsi dan perilaku. Hanya spesialis yang menangani
demensia (neurolog, psikiater, geriatrik) yang boleh memulai terapi.
Setelah terapi dimulai, pasien harus dinilai secara berkala setiap 6 bulan.
Pemeriksaan kognisi, fungsi secara global dan perilaku harus dilakukan berkala.
Penilaian keluarga terhadap kondisi pasien baik saat sebelum mulai terapi dan saat
follow up harus diperhatikan.
G. Tatalaksana Medis
(BPSD)
1. Cholenistesterase inhibitors
asetilkolin.
2. Memantine
Merupakan non-competitive N-methyl-D-aspartate receptor antagonist
(NMDA).
1. Antipsikotik
Penguat kognisi