Anda di halaman 1dari 11

PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok.

01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN


(Rencana Kegiatan Pendidikan Kesehatan)

A. ANALISA SITUASI : Status kesehatan klien : berdasarkan survey lansia yang berada di
berada di RT 05 RW 01 kelurahan bulak rata rata lansia
mengalami dimensia yang mengindikasikan penurunan fungsi
kognitif dan penurunan intelektual
faktor presdisposisi : Pendidikan lansia disana rata rata adalah SD
namun mereka tidak mengetahui bagaimana penanganan dan
pencegahan demensia
Faktor pemungkin : di RT 05 RW 01 kelurahan bulak perilaku
pada lansia tersebut banyak yang tidak mengetahui faktor pencetus
demensia
Faktor reinforcing : tokoh masyarakat tidak seberapa mengetahui
tentang penanganan dan pencegahan demensia sehingga tokoh
masyarakat tersebut tidak berani untuk memberikan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat. Disana petugas kesehatan kurang
memfasilitasi pendidikan kesehatan pada masyarakat mengenai
penanganan dan pencegahan dimensia .oleh Karena itu disini
pendidikan kesehatan perlu dilaksanakan.

B. POKOK BAHASAN Penanganan dan pecegahan demensia

C. SASARAN : lansia dengan demensia


D. TEMPAT : di RT 05 RW 01 kelurahan bulak
E. HARI, TANGGAL : Rabu, 5 maret 2020
F. WAKTU Pukul 06.00 s/d 07.00 (60menit)

G. STANDAR KOMPETENSI (Tujuan Umum Pendidikan Kesehatan/Tujuan Jangka Panjang):


PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 60 menit klien diharapkan dapat memahami
penangan dan pencegahan demensia.
H. KOMPETENSI DASAR (Tujuan Khusus Pendidikan Kesehatan/Tujuan Jangka Pendek):
setalah diberikan pendidikan kesehatan klien mampu
1. Menjelaskan pengertian demensia dengan benar
2. Menjelaskan jenis demensia dengan benar
3. Menjelaskan penyebab demensia dengan benar
4. Menjelaskan gejala demensia dengan benar
5. Menjelaskan cara pencegahan demensia dengan benar
6. Menjelaskan cara menangani demensia dengan benar
7. Mendemonstrasikan senam otak untuk lansia dengan benar

I. SUB POKOK BAHASAN (Pokok Materi)


1. Pengertian demensia
2. Jenis demensia
3. Penyebab demensia
4. Gejala demensia
5. Cara pencegahan demensia
6. Cara menangani demensia
7. Demonstrasi senam otak untuk lansia
J. METODE PENDIDIKAN KESEHATAN: ceramah, Tanya jawab,

K. MEDIA YANG DIGUNAKAN:


1. Leaflet
2. Speaker
3. Power Point

L. URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

TAHAP URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA


PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

I 1. Memberi salam pembukaan Ceramah Leaflet


Pendahuluan 2. Memperkenalkan diri
(Membuka 3. Menjelaskan maksud dan tujuan
Pertemuan) pertemuan dan penanganan dan
5menit pencegahan demensia
4. Menumbuhkan motivasi dengan cara:
a. Menjelaskan manfaat
penanganan dan pencegahan
demensia
b. Menjelaskan dampak
pananganan dan pencegahan
demensia
5. Menjelaskan metode yang digunakan
6. Memberitahukan waktu yang akan
digunakan selama 60 menit
II 1. Menjelaskan materi tentang : Ceramah, Tanya leaflet
Menyampaikan a) Pengertian demensia jawab,
isi materi b) Jenis demensia
30menit c) Penyebab demensia
d) Gejala demensia
e) Cara pencegahan demensia
f) Cara menangani demensia
g) Demonstrasi senam otak untuk
lansia
2. Memberi kesempatan audiance untuk
bertanya
III Memberikan 6 pertanyaan langsung Tanya jawab, Daftar
Evaluasi pertanyaan
15 menit
IV Meringkas materi yang telah disampaikan
Penutup (bisa dengan cara megajak bersama audiance,
atau menunjuk salah satu/beberapa audiance
untuk merangkum)

M. EVALUASI:
a. Evaluasi proses:

1. Klien di RT 05 RW 01 kelurahan bulak terlihat antusias dalam mengikut materi


penyuluhan
2. Mengajukan beberapa pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Ketertarikan peserta dalam melihat demonstrasi

b. Evaluasi hasil:
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

 Pertanyaan 1:jelaskan pengertian Demensia

Kunci jawaban: Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk


menggambarkan kerusakan fungsi kognitif global yang biasanya bersifat cepat
dan mempengaruhi aktivitas sosial dan okupasi yang normal juga aktivitas
kehidupan sehari-hari

 Pertanyaan 2 : sebutkan jenis Demensia

Kunci jawaban:
a. Demensia Tipe Alzheimer ditandai dengan:
Penurunan fungsi kognitif dengan jangka bertahap dan cepat
Daya ingat terganggu
Tidak mampu mempelajari / mengingat informasi baru,
Perubahan kepribadian (depresi, obsesitive, kecurigaan)
Kehilangan inisiatif.
b. Demensia Vaskuler:
Mulai perlahan-lahan selagi peyakit pembuluh darah itu bertambah parah.
Gejala-gejalanya berbeda-beda tergantung pada lokasi dan ukuran kerusakan otak
itu.

 Pertanyaan 3 : sebutkan penyebab demensia

Kunci jawaban:
Penyebab demensia tipe Alzheimer masih belum diketahui, namun
perubahan genetik yang diturunkan dari orang tua diduga dapat
meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini dan tidak normalnya
kemampuan otak.
Demensia vaskular disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di
otak.

 Pertanyaan 4 : sebutkan gejala demensia

Kunci jawaban :

 Sering lupa, semakin lama semakin berat


 Merasa bingung
 Sulit menemukan kata yang tepat saat berbicara.
 Apatis atau tidak perduli terhadap lingkungan sekitar.
 Sering mengulang aktivitas yang sama tanpa disadari.
 Tidak peduli dan menyendiri
 Kehilangan kemampuan melakukan pekerjaan sehari-hari

 Pertanyaan 5: bagaimana cara mencegah demensia

kunci jawaban :
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

 Terapi stimulasi kognitif


Terapi ini bertujuan untuk merangsang daya ingat, kemampuan
memecahkan masalah, serta kemampuan berbahasa, dengan melakukan
kegiatan kelompok atau olahraga..
 Terapi ingatan
Terapi ini berguna untuk membantu penderita mengingat riwayat
hidupnya, seperti kampung halaman, masa sekolah, pekerjaan, hingga
hobi.
 Rehabilitasi kognitif
Terapi ini bertujuan untuk melatih bagian otak yang tidak berfungsi,
menggunakan bagian otak yang masih sehat.
 Dukungan Keluarga

Dukungan atau bantuan tersebut dapat meliputi:

 Berkomunikasi dengan penderita menggunakan kalimat yang singkat


dan mudah dimengerti, disertai dengan gerakan, isyarat dan kontak
mata.
 Melakukan olahraga yang dapat meningkatkan kekuatan,
keseimbangan, dan kesehatan jantung bersama penderita.
 Melakukan aktivitas menyenangkan bersama penderita, seperti
memasak, berkebun, melukis, atau bermain musik.
 Menciptakan kebiasaan sebelum tidur untuk penderita, seperti tidak
menonton televisi dan menghidupkan lampu rumah.
 Membuat agenda atau kalender sebagai alat bantu mengingat acara
dan aktivitas yang harus dilakukan penderita, serta jadwal
pengobatan.
 Membuat perencanaan pengobatan selanjutnya bersama penderita,
untuk menentukan pengobatan apa yang harus dijalaninya.

Pertanyaan 6: bagaimana cara menangani demensia

Kunci jawaban :
 Berhenti merokok.
 Berolahraga secara teratur.
 Tidur yang cukup.
 Menjaga asupan nutrisi dan menerapkan pola makan sehat,
misalnya dengan mengonsumsi makanan rendah lemak
dan tinggi serat. Konsumsi vitamin untuk otak juga diduga
baik untuk mencegah demensia
 Kurangi asupan alkohol.
 Melatih otak secara berkala, seperti rajin membaca atau
bermain teka-teki silang.
 Rutin mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, dan
kolestrol.
 Segera melakukan konsultasi ke dokter jika mengalami
stres, depresi, atau gangguan kecemasan.
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

Pertanyaan 7: demonstrasi Brain gym:

Kunci jawaban :

Gerakan 5 dan 0
Gerakan 4 dan tembak
Gerakan membuka dan mengepal
Gerakan pegang bahu lalu pegang kepala
Tangan atas buka tangan bawah tutup
Gerakan lingkaran di perut dan gerakan tepuk kepala

N. DAFTAR PUSTAKA:
Kushariyadi.2010. Askep pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

Surabaya, 13 november 2019


Penyusun,

Nico renaldy

Form kehadiran peserta acara penyuluhan penanganan dan pencegahan hiperkolesterol

Nama alamat Tanda tangan


PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

Lampiran 2
MATERI PENYULUHAN
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN MORNING SICKNESS


A. Pengertian
Morning sickness adalah perasaan mual yang disertai atau tanpa disertai muntah. selama
kehamilan. (Ebrahimi, N., Maltepe, C., & Einarson, A : 2010).
Morning sickness dapat terjadi setiap saat sepanjang hari terutama saat lambung dalam
keadaan kosong. Nurul, K., Yasi, A., & Siti, M. (2014).
B. Penyebab Morning Sickness
1. faktor hormonal (kadar HCG),
2. faktor emosi (stress, penolakan terhadap kehamilan)
3. peningkatan asam lambung (sering makan berasa asam/pedas, perut kosong, stress).
(Nurul, K., Yasi, A., & Siti, M:2014)
C. Gejala Morning Sickness
1. Rasa mual
2.  Kehilangan selera makan
 3. Muntah
4. Efek psikologis: cemas, depresi
(Nurul, K., Yasi, A., & Siti, M:2014)
D. Tanda Bahaya Morning Sickness
1. Muntah terjadi terus menerus
2. Lemas
3. kulit keriput.
4. Tidak ada nafsu makan, BB turun
5. Mata cekung
6.kencing berkurang dan berwarna kuning sekali
(Nurul, K., Yasi, A., & Siti, M:2014)
E. Pencegahan Morning Sickness
1. Memilih asupan makanan dengan lebih seksama. Pilihlah makanan yang tinggi
karbohidrat atau protein, rendah lemak, dan mudah dicerna. Selain itu, hindari
makanan yang berminyak, pedas, dan berlemak.
2. Mengonsumsi air dalam jumlah cukup
3. Perhatikan hal yang menimbulkan rasa mual. Hindari makanan atau aroma yang
diketahui dapat memperburuk rasa mual yang Anda alami.
4. Konsumsilah makanan dalam porsi kecil namun lebih sering. Perut yang kosong dapat
memperparah rasa mual yang dialami. Oleh sebab itu, dengan mengonsumsi makanan
lebih sering, Anda dapat mencegah timbulnya rasa mual (Walyani, E:2015)
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

F. Penanganan Morning Sickness

1. Perbanyak waktu istirahat ditempat tidur.


2.   Jangan tergesa-gesa bangun dari tempat tidur.
3.   Makan crackers atau roti kering 20-30 menit sebelum bangun dari tempat tidur.
4.      Mencegah lambung kosong dan menstabilkan gula darah dengan makan sedikit tapi sering,
disajikan dalam keadaan hangat dan kurangi lemak/minyak, bersantan (Walyani, E:2015)

G. Daftar Pustaka
1. Ebrahimi, N., Maltepe, C., & Einarson, A. (2010). Optimal Management of Nausea and
Vomiting of Pregnancy.International Journal of Women's Health 2010:2 241-284.
PRODI PENDIDIKAN NERS No. Dok. 01/IKD-II/PK/13
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
FORM SATUAN ACARA PENYULUHAN Revisi ke 1
Halaman 1 dari

2. Nurul, K., Yasi, A., & Siti, M. (2014). Buku Ajar Kehamilan untuk Praktik Keperawatan
serta Kebidanan. Salemba Medika.
3. Walyani, E. (2015). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai