Kelompok 9:
FAKULTAS KEPERAWATAN
SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lansia merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang dimana telah
kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap (Hurlock, 2015). Proses menua
adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik dengan terlihatnya
ada penurunan fungsi organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi
secara psikologis, sosial, kognitif, dan juga kondisi biologis yang kesemuanya saling
berinteraksi satu sama lain sehingga dapat memunculkan berbagai macam gangguan
seperti gangguan fungsi tidur. Lansia rentan terhadap gangguan fungsi tidur karena
adanya tekanan pola tidur. Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur
yang dibutuhkan seseorang. Semakin tua usia maka semakin sedikit pula lama tidur
yang dibutuhkan (Asmadi, 2017).
Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur
lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk yang berusia 60
tahun keatas sekitar 7,18%. Diperkirakan mulai tahun 2010 terjadi ledakan jumlah
penduduk lanjut usia. Hasil prediksi menunjukkan bahwa prosentase penduduk lanjut
usia akan mencapai 9,77% dari total penduduk pada tahun 2020 (BPS-SUSENAS,
2007). Usia harapan hidup yang makin meningkat, dari 59,8 tahun pada tahun 1990
menjadi 64,5 tahun 2010 (Joomla, 2005). Kondisi tersebut menyebabkan jumlah
populasi lansia makin meningkat. Lansia di Indonesia menurut survey Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2006 meningkat sebanyak 17.717.800 jiwa (7,90%) dan jumlah
pada tahun 2010 sebesar 23.992.552 (9,7%) dan di prakirakan pada tahun 2020 akan
meningkat sebesar 28.822.879 (11,34%). Hasil survey Badan Pusat 2
Statistik pada tahun 2011 di Lampung jumlah lansia adalah 496.740 (7,2%). Jumlah
lansia yang ada di Panti Treshna Werda Natar menurut data adalah 90 orang.
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan
adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti, berjalan dan
bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem
persarafan dan muskuloskeletal. (Towarto, Wartonal.2017). Selain aktivitas,setiap
orang juga membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status kesehatan
pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel
dalam tubuh. pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi
orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel.
Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah energi yang di
harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari terpenuhi.Selain itu, orang yang mengalami kelelahan juga
memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya. 'strahat dan tidur merupakan
kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. tidur yang cukup,
tubuh baru dapat berfungsi secara optimal, istirahat dan tidur sendiri memiliki
makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,istirahat berarti suatu
keadaan tenang,rileks,santai,tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah.
jadi, istirahat bukan berarti tidak melakukan aktifitas sama sekali. Terkadang jalan-
jalan di taman juga bisadikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
B. Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah menjelaskan asuhan keperawatan
pada pasien lansian dengan aktivitas dan istirahat
C. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah :
a. Menjelaskan definisi dari aktivitas dan istirahat
b. Menjelaskan etiologi dari kativitas dan istirahat
c. Menjelaskan patofisiologi dari aktivitas dan istirahat
d. Menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien
lansia dengan aktivitasdan istirahat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
1. Aktivitas adalah suatu kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri,
berjalan dan bekerja kemapuan aktivitas sesorang tidak terlepas dari keadekuatan
sistem persyarafan dan muskuloskeletal, dan aktivitas adalah suatu energi atau
keadaan bergerak dimana manusia memerlukan un tuk memeunuhi kebutuhan
hidupnya. (asmadi,2017)
2. Istirahat adalah suatu keadaan yang tenang,rileks tanpa tekanan emosional dan
bebas dari kecemasan, dan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat
badan menjadi lebih segar ( asmadi,2017)
B. ETIOLOGI
a. Tingkat perkembangan tubuh
Usia akan mempengaruhi tingkat perkembangan neuromuskuler dan tubuh
secara proporsional, postur, pergerakan dan reflek akan berfungsi secara
optimal.
b. Kesehatan fisik
Penyakit, cacat tubuh, dan imobilisasi akan mempengaruhi pergerakan
tubuh.
c. Keadaan nutrisi
Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot, dan obesitas dapat
menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas.
d. Emosi
Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh seseorang.
Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan semangat yang kemudian
dapat dimanifestasikan dengan kurangnya aktivitas.
e. Kelemahan neuromuskuler dan skeletal
Adanya abnormal postur seperti skoliosis, lordosis, dan kiposis dapat
berpengaruh terhadap pergerakan.
f. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja dikantor kurang melakukan aktivitas bila
dibandingkan dengan petani atau buruh.
C. Patofisiologi
a. Gangguan pola tidur pada lansia
Manfaat istirahat dan tidur dalam menjaga kesehatan fisik pada lansia sering
kali disepelakan dan diabaikan, terutama dilingkungan lembaga tempat
rutinitas sangat penting, istirahat dan tidur menjalankan sebuah fungsi
pemulihan baik secara fisiologis maupun psikologis, secara fisiologis tidur
mengistirahatkan organ tubuh ,menyimpan energi menjaga irama biologis dan
memperbaiki kesadaran mental dan efisiensi neurologis secara psikologis,
tidur mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan sejatera.
Fungsi pemmeliharaan ini sangatb penting untuk lansia, yang memmerlukan
lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lansia yang
waktu tidurnya terganggu menjadi terganggu menjadi lebih lupa, diorientasi,
atau konfusi orang yang mengalami kerusakan kognitif menunjukan
peningkatan kegelisahan, perilaku keluyuran. Kualitas tidu dapat dipengaruhi
oleh perubahan terkait usia,konsumsi banyak obat dan gangguan organik dan
mental
1. IDENTITASKLIEN :
Nama : Ny.s
Umur : > 65
Agama : Islam
Alamat asal : Lumajang
Tanggal datang : 21.3.2019 Lama Tinggal di Panti : 1 tahun
2 DATA KELUARGA :
.
Nama : Ny.M
Hubungan : Anak klien
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : - Telp : -
3 STATUS KESEHATAN SEKARANG :
.
Keluhan utama:
Klien mengatakan sering terbangun pada saat tidur karena nyeri ketika klien ditanya
penyebab nyeri klien mengatakan bahwa klien tidak pernah melakukan aktivitas
olahraga selama dipanti, nyeri yang dirasakan klien seperti tertusuk-tusuk, ketika klien
ditanya nyeri yang dirasakan klien mulai dari punggung tangan bahkan kesemua
anggota tubuh,
Skala nyeri 1-10 klien menjawab skla nyeri 5, nyeri yang dirasakan klien hilang timbul.
Obat-obatan:
obat-obatan yang digunakan klien meliputi minyak oleh seperti balsam dan juga
minyak GPU
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan : Iya -
Perubahan BB : - -
Perubahan nafsu : - -
makan
Masalah tidur : Iya -
Kemampuan ADL : Iya -
KETERANGAN : Ketika klien ditanya pola tidurnya pada malam hari
klien mengatakan sering terbangun, mungkin hanya
tidur 4-5 jam karena nyeri tersebut, untuk pola tidur
siang hari klien hanya tidur 1-2 jam saja. Gangguan
pola tidur
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka : - -
Pruritus : - -
Perubahan pigmen : - -
Memar : - -
Pola penyembuhan lesi : - -
KETERANGAN : Tidak ada masalah
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal : - -
Pembengkakan kel. : - -
Limfe
Anemia : - -
KETERANGAN : .tidak ada masalah
4 Kepala
.
Ya Tidak
Sakit kepala : - -
Pusing : - -
Gatal pada kulit : Iya -
kepala
KETERANGAN : Klien mengatakan karena nyeri menganggu aktivitasnya
dan penyebab nyeri karena klien tidak pernah
berolahraga saat dipanti, nyeri yang dirasakan sepeti
tertususk-tusuk, nyeri pada area punggung,tangan
mungkin keseluh anggota tubuh,skala nyeri 5, nyeri
hilang timbul,sehingga klien jarang untuk melakukan
perawatan pada dirinya.
5 Mata
.
Ya Tidak
Perubahan : - -
penglihatan
Pakai kacamata : - -
Kekeringan mata : - -
Nyeri : Iya -
Gatal : iya -
Photobobia : - -
Diplopia : - -
Riwayat infeksi : - -
KETERANGAN : Klien tidak pernah melakukan aktivitas olahraga dipanti,dan
Klien merasakan nyeri pada area punggung,tangan bahkan
sampai anggota Tubuh dan menganggu aktivitas klien sehingga klien
enggan untuk melakukan perawatan diri
mandi untuk membersikan bagian badan terutama bagian kepala
sehingga klien meraskaan gatal-gatal pada kepalanya.
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran : - -
Discharge : - -
Tinitus : - -
Vertigo : - -
Alat bantu dengar : - -
Riwayat infeksi : - -
Kebiasaan membersihkan : - -
telinga
Dampak pada ADL : -
KETERANGAN : Tidak ada masalah
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea : - -
Discharge : - -
Epistaksis : - -
Obstruksi : - -
Snoring : - -
Alergi : - -
Riwayat infeksi : - -
KETERANGAN : Tidak ada masalah
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan : - -
Kesulitan menelan : -
Lesi : - -
Perdarahan gusi : - -
Caries : - -
Perubahan rasa : - -
Gigi palsu : - -
Riwayat Infeksi : - -
Pola sikat gigi : Klien mengatakan jarang untuk melakukan sikat
gigi karena nyeri yang dirasakan klien sangat menggangu
aktivitas klien, sehingga klien enggan untuk
melakukan perawatan diri terutama mandi
untuk membersikan bagian badan terutama bagian
mulut(gigi)
KETERANGAN : Defisit perawatan diri
9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan : - -
Nyeri tekan : - -
Massa : - -
KETERANGAN : Tidak ada masalah .
10 Pernafasan
.
Ya Tidak
Batuk : - -
Nafas pendek : - -
Hemoptisis : - -
Wheezing : - -
Asma : - -
KETERANGAN : Tidak ada masalah
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain : - -
Palpitasi : - -
Dipsnoe : - -
Paroximal nocturnal : - -
Orthopnea : - -
Murmur : - -
Edema : - -
KETERANGAN : Tidak ada masalah
12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia : - -
Nausea / vomiting : - -
Hemateemesis : - -
Perubahan nafsu : - -
makan
Massa : - -
Jaundice : - -
Perubahan pola BAB : - -
Melena : - -
Hemorrhoid : - -
Pola BAB : Klien mengatakan pola BAB 2x sehari
KETERANGAN : Tidak ada masalah
13 Perkemihan
.
Ya Tidak
Dysuria : - -
Frekuensi : -
Hesitancy : - -
Urgency : - -
Hematuria : - -
Poliuria : - -
Oliguria : - -
Nocturia : - -
Inkontinensia : iya -
Nyeri berkemih : - -
Pola BAK : Klien mengatakan sering BAK dan kadang klien mengompol
KETERANGAN : Gangguan inkontinensia
14 Reproduksi (laki-laki)
.
Ya Tidak
Lesi : - -
Disharge : - -
Testiculer pain : - -
Testiculer massa : - -
Perubahan gairah sex : - -
Impotensi : - -
Reproduksi
(perempuan)
Lesi : - -
Discharge : - -
Postcoital bleeding : -
Nyeri pelvis : - -
Prolap : - -
Riwayat menstruasi : Monopouse
Aktifitas seksual : - -
Pap smear : - -
KETERANGAN : Tidak ada masalah
15 Muskuloskeletal
.
Ya Tidak
Nyeri Sendi : Iya -
Bengkak : - -
Kaku sendi : Iya -
Deformitas : - -
Spasme : Iya -
Kram : Iya -
Kelemahan otot : Iya -
Masalah gaya berjalan : Iya -
Nyeri punggung : Iya -
Pola latihan : Klien mengatakan tidak pernah olahraga
Dampak ADL : Klien merasa terganggu karena sangat
menganggu aktivitasnnya
KETERANGAN : Nyeri akut, nyeri disebabkan karena klien tidak pernah
Melakukan olarahraga,nyeri yang dirasakan seperti
Tertusuk-tusuk,nyeri pada area punggung,tanagn bahkan
kesemua anggota tubuh yang lain, skala nyeri 5 hilang
timbul
16 Persyarafan
.
Ya Tidak
Headache : - -
Seizures : - -
Syncope : - -
Tic/tremor : Iya -
Paralysis : - -
Paresis : - -
Masalah memori : - Tidak
KETERANGAN : Tidak ada masalah
Spiritual
Aktivitas ibadah : klien mengatakan bahwa klien sholat tidak 5 waktu
klien mengatakan nyeri yang dirasakan klien sangat menggangu aktivitas
klien sehingga klien enggan untuk melakukan kegiatan ibadah sholat 5
waktu
Hambatan : karena nyeri pada punggung,tangan dan bagain tubuh yang lain dan
klien merasa menganggu aktivitasnya
KETERANGAN :
Tidak ada masalah
6. LINGKUNGAN :
1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandiri Skor Yang
Bantuan Didapat
1 Makan 5 10 10
( kesulitan
bergerak
karena
nyeri)
5 Mandi 0 5 0 ( kesulitan
bergerak
karena
nyeri)
Total nilai 30 16
Interpretasihasil :
24 – 30 : tidakadagangguankognitif
18 – 23 : gangguankognitifsedang
0 - 17 : gangguankognitifberat
Kesimpulan :setelah dilakukan penilaan dan hasilnya adalah dengan total 16 dimana
terjadinya gangguan kognitif berat
Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
1 < 10 detik
20-03-2020
( resiko tinggi jatuh )
2 < 20 detik
20-03-2020
(diperkirakan jatuh dalam kurun waktu 6
bulan )
3 >30 detik
20-03-2020
(diperkirakan membutuhkan bantuan dalam
mobilisasi dan lekakukan ADL)
Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
>13,5 detik Resiko tinggi jatuh
3. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 1
4. Anda sering merasa bosan 1 0 1
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 1
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 1
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 0
sesuatu hal
10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 1
.
11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
.
12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
.
13 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
.
14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
.
15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
.
Jumlah 5
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam
Gerontological Nursing, 2006)
Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
4. Status Nutrisi
Interpretasi:
0 – 2 : Good
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
Nyeri akut
Penghantaran impuls
ke thalamus dan
hipothalamus
Interpretasi nyeri
Nyeri akut
Keterbatasan gerakan
untuk menghindari
nyeri
Gangguan rasa
nyaman
Keretakan kulit
Kerusakan sel
8. Ds: Fibrokartilango padat Pola nafas tidak efektif
1. Dispnea dan tidak teratur
2. Ortopnea
Do : Terhambatnya
1. Penggunaan proteksi dan
otot bantu nafas penyokong sel dalam
2. Fase tubuh
ekspirasi memanjang
3. Pola nafas abnormal Penonjolan dikus atau
4. Kapasitas kerusakan sendi pusat
vital menurun
Penghantaran impuls
ke thalamus dan
hipothalamus
Aktivitasi RAS
Penghantaran sinyal
dalam tubuh
Penurunan tekanan
intrakranial inspirasi
dan ekspirasi
Penurunan pertukaran
udara
Penurunan RR
Penggunaan alat bantu
nafas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Saryono dan Anggriyana. 2010. Catatan Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia (KDM).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Tarwoto dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Anonim. Konsep Istirahat dan Tidur. Tersedia dalam Repositeri.usu.ac.id. Diakses 17 Maret
2020
Kontraksi punggung
Aktivasi protein
Adanya jaringan
lain
nekrosis
Aktivasi gen
yang
pertumbuhan Kerusakan Integrits
sel Kulit
Aktivasi gen
yang
pertumbuhan
sscv
sel
Penurunan
tekanan
intrakranial
inspirasi dan
ekspirasi
Penurunan
pertukaran
udara permenit
Penurunan RR
< 11x\menit
Penggunaan
otot bantu
napas
Poka Napas
Tidak Efektif